Muhammad Mahrudin
101180185/ SA.G
Email: muhammadmahrudin17@gmail.com
1
Sjifa,wordpres,com
selalu menempatkan pelanggan sebagai prioritas ketika
memutuskan suatu lokasi.
b) Memilih Kota
1. Tren Populasi
Menganalisi dari waktu kewaktu daftar kota terbaik untuk
berbisnis yang dikumpulkan setiap tahunnya oleh banyak
majalah bisnis akan menunjukan sebuah tren yang
konsisiten, perusahaan kecil yang berhasil disebuah kota
cenderung akan mendoronng pertumbuhan populasi kota
tersebut, dengan kata lain lebih calon pelanggan berarti
perusahaan tersebut memliki peluang yang lebih besar
untuk berhasil.
2. Persaingan
Bagi beberapa peritel adalah hal yang masuk akal jika
memilih lokasi yang dekat dengan persaingan karena bisnis
serupa yang berdekatan satu dengan yang lain dapat
meningkatkan arus lalu lintas keduanya. Strategi lokasi ini
baik bagi produk yang pelanggannya senang
membandingkan took satu dengan yang lainnya.
3. Clustering
Beberapa kota memiliki karakteristik yang menarik
industry tertentu dan akibat nya perusahaan cenderung
untuk berkelompok disana.
c) Memilih Tempat
Langkah terakhir dalam proses pemilihan lokasi adalah
memiliki tempat yang actual untuk perusahaan. Dan faktanya yang
akan menandu wirausahawan dalam memilih lokasi terbaik.
Setiap jenis bisnis memiliki kriteria masing-masing mengenai
lokasi yang ideal.2
2
2. Yusuf Hamali, Arif,pemahaman strategi bisnis dan kewirausahaan, (Jakarta:Kencana:2016)
203.
B. Pemilihan Lokasi untuk Bisnis Ritel dan Jasa
1) Pemilihan lokasi bentuk ritel(retail and servis lay-out0
Pemilihan lokasi yang berbentuk ritel ini berait dengan
penganturan dan lokas tempat serta arus bermacam produk atau
barang agar lebih banyak barang yang dapat dipajang sehingga lebih
besar penjualan. Tidak banyak keputusan yang sepenting dengan
pilihan lokasi bagi paritel dan perusahaan jasa ,karena keberhasilan
kewirausahaan terganntung pada aliran pelanggan yang stabil.
2) Pemilihan Lokasi untuk jasa
Tata letak ini didasarkan pada proses produksi barang atau jasa.
Tata letak ini dapat bersamaan mengenai satu produk atau jasa
yang berbeda contoh rumah sakit.3
C. Keputusan Lokasi untuk Pemanufakturan
Penelitian tentang pemilihan lokasi usaha telah banyak dilakukan.
Pemilihan lokasi usaha dianggap sebagai sebuah keputusan investasi yang
mempunyai tujuan strategis, sebagai contoh untuk mempermudah akses
pelanggan.”(Schmenner, 1994) Bagi usaha mikro / kecil, lokasi yang
strategis seringkali lebih mempengaruhi pendapatan daripada
mempengaruhi biaya. Hal ini berarti bahwa fokus lokasi bagi usaha mikro/
kecil seharusnya adalah pada volume bisnis dan pendapatan. Pemilihan
lokasi usaha mikro/ kecil lebih memilih lokasi yang dekat dengan
konsumen dengan mempertimbangkan adanya akses jalan, tempat parkir,
dan lokasi usaha yang aman. Usaha mikro/ kecil memilih lokasi usaha
yang sestrategis mungkin karena lokasi merupakan penentu utama
pendapatan. Lain halnya dengan strategi pemilihan lokasi usaha
manufaktur dimana lokasi sebagai penentu utama biaya,sebab pemilihan
lokasi usaha akan berpengaruh besar kecilnya biayatransportasi bahan
mentah maupun produk jadi.
Keputusan pemilihan lokasi usaha manufaktur dan usaha mikro/ kecil
dipengaruhi oleh berbagai macam kriteria pemilihan yang mendasarkan
3
Pdf, 25110-id,pengaruh pemilihan lokasi terhadap kesuksesan usaha berskala mikro,hlm 8
pada kepentingan kompetitif. Kriteria pemilihan lokasi usaha tersebut
diantaranya adalah iklim bisnis, lingkungan masyarakat, jarak ke
pelanggan, infrastruktur, total biaya yang harus dikeluarkan, kualitas
tenaga kerja, supplier, dan besar kecilnya pengaruh pajak.” (Chase,
Aquilano, & Jacobs, 2004) “Dalam mempelajari pemilihan lokasi usaha
dikembangkan suatu pendekatan, dimana terdiri atas dua tahap, pertama
pemilihan area yang akan dijadikan tempat usaha secara umum, dan kedua
memilih lokasi usaha dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan
dimaksud dibedakan menjadi dua yaitu “Musts” dan “Wants”, dimana
pemilik usaha menentukan lokasi usaha yang memenuhi kriteria “Musts”,
baru kemudian mempertimbangkan kriteria “Wants” dari lokasi usaha
tersebut.”(Schmenner, 1994).
4
Yusuf Hamali, Arif,pemahaman strategi bisnis dan kewirausahaan, (Jakarta:Kencana:2016) 203
KESIMPULAN
Sjifa,wordpres,com