NIM: 101200197
Para Pakar ushul fiqih pada zaman dahulu telah merumuskan kaidah-kaidah dalam
menghadapi praktik fiqih yang diambil dari teks nash al-Quran dan Sunnah, dengan
adanya rumusan dengan konsep pemikiran yang berbeda-beda maka tak heran kaidah yang
ditimbulkan akan berbeda-beda, tergantung kondisi tempat dan waktu, salah satunya adalah
kaidah ilmu fiqih yang berbunyi Dar’ul Mafasid Muqaddamun ‘ala Jalb al-Mashalih. Secara
bahasa kaidah Dar’ul Mafasid ‘ala Jalb Mashalih bermakna menghindari kemafsadatan lebih
utama daripada mengambil kemaslahatan, dalam kaidah ini dijelaskan bahwa apabila pada
waktu yang sama dihadapkan kepada pilihan menolak kemafsadatan atau meraih
kemaslahatan maka yang harus didahulukan adalah menolak kemafsadatan, karena dengan
menolak kemafsadatan berarti juga meraih kemaslahatan. Sedangkan tujuan hukum Islam,
ujungnya untuk meraih kemaslahatan dunia dan akhirat.1 Kemaslahatan pada hakikatnya akan
manfaat bagi kehidupan manusia, sedangkan mafsadah mengakibatkan kemudaratan bagi
kehidupan manusia. Lalu bagaimana yang dimaksud dengan kriteria-kriteria tertentu maslahat
di kalangan ulama, yang apabila disimpulkan, kriterianya sebagai berikut:
Daftar Pustaka