Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rofi’atul binti Munawaroh

NIM : 10118026 HKI G

ARTIKEL KEWIRAUSAHAAN

MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN

1. Pengertian Motivasi Kewirausahaan


Salah satu aspek penting dalam perusahaan untuk meningkatkan atau menjaga etos kerja
para karyawan agar tetap gigih dan giat dalam bekerja guna meningkatkan atau menjaga
produktifitas kerja yaitu dengan memberikan motivasi (daya perangsang) bagi para karyawan
supaya kegairahan bekerja para karyawan tidak menurun. Kegairahan para pekerja tersebut
sangat dibutuhkan suatu perusahaan karena dengan semangat yang tinggi para karyawan dapat
bekerja dengan segala daya dan upaya yang mereka miliki (tidak setengah-Semakin banyaknya
angka pengangguran dijaman sekarang, memaksa seseorang untuk bisa lebih kreatif dalam
memenuhi kebutuhannya.
Salah satu langkah aman untuk terhindar dari pengangguran atau pemecatan kerja saat ini
adalah dengan berwirausaha. Tetapi tidak mudah untuk mendorong seseorang untuk mau
berkecimpung di dunia wirausaha,Banyak sekali penyebab ketakutan tersebut, seperti: ketakutan
akan kerugian, ragu dalam memulai usaha, dan penyebab yang paling sering ditemui adalah
kurangnya motivasi untuk berwirausaha.
Motivasi adalah kunci yang akan membuka potensi manusia. Tanpa motivasi,sedahsyat
apapun potensi yang dimiliki tidak mampu untuk merubah menjadi kemampuan yang maha
dahsyat. Motivasi usaha merupakan salah satu pendorong tumbuh kembangnya jiwa wirausaha
seseorang. Tanpa adanya motivasi mustahil suatu usaha dapat berjalan sediri tanpa ada yang
menggerakkannya.Motivasi merupakan dorongan atau semangat untuk maju. Motivasi
berwirausaha pada mahasiswa yaitu dorongan atau usaha mahasiswa untuk melakukan upaya
kreatif, inovatif, dan bermanfaat dengan jalan mengembangkan ide dan sumber daya untuk
menemukan peluang dan perbaikan hidup, serta terjun dalam persaingan bisnis 1. Maksud
motivasi juga diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang bagian
unitikan energi, mendorong kegiatan dan menggerakkan dan mengarah atau menyalurkan

1
uchari Alma, Kewirausahaan,.3
perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang bagian uniti kepuasan atau mengurangi ketidak
seimbangan2.

2. Faktor yang mempengaruhi Motivasi


Adapun motivasi merupakan proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain3 :
1. Faktor internal
a. Kematangan Pribadi
Orang yang bersifat egois dan kemanja-manjaan biasanya akan kurang peka dalam menerima
motivasi yang diberi kan sehingga agak sulit untuk dapat bekerjasama dalam membuat motivasi
kerja. Oleh sebab itu kebiasaan yang dibawanya sejak kecil, nilai yang dianut dan sikap bawaan
seseorang sangat mempengaruhi motivasinya.
b. Tingkat Pendidikan
Seorang pegawai yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi biasanya akan lebih
termotivasi karena sudah mempunyai wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan karyawan
yang lebih rendah tingkat pendidikannya, demikian juga sebaliknya jika tingkat pendidikan yang
dimilikinya tidak digunakan secara maksimal ataupun tidak dihargai sebagaimana layaknya oleh
manajer maka hal ini akan membuat karyawan tersebut mempunyai motivasi yang rendah di
dalam bekerja.
c. Keinginan dan Harapan Pribadi
Seseorang mau bekerja keras bila ada harapan pribadi yang hendak diwujudkan menjadi
kenyataan
d. Kebutuhan
Kebutuhan biasanya berbanding sejajar dengan motivasi, semakin besar kebutuhan seseorang
untuk dipenuhi, maka semakin besar pula motivasi yang karyawan tersebut untuk bekerja keras.
e. Kelelahan dan Kebosanan
Faktor kelelahan dan kebosanan mempengaruhi gairah dan semangat kerja yang pada gilirannya
juga akan mempengaruhi motivasi kerjanya.
f. Kepuasan Kerja

2
Suryana, Kewirausahaan kiat dan proses menuju sukses, hlm. 22.
3
Wasi & Hudalloh, Winning Mindset : Visi Sukses Seorang Entrepreneur Muslim…,166
Kepuasan kerja mempunyai korelasi yang sangat kuat kepada tinggi rendahnya motivasi kerja
seseorang. Karyawan yang puas terhadap pekerjaannya akan mempunyai motivasi yang tinggi
dan comitted terhadap pekerjaannya. Tinggi rendahnya kepuasan karyawan dapat tercermin dari
produktivitas kerjanya yang tinggi, jarang absen, sanggup bekerja ekstra, tingkat turn over yang
rendah dan sejumlah indikator positif lainnya yang bermuara pada peningkatan kinerja
perusahaan, yaitu.
2. Faktor Eksternal
a. Kondisi Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada. Di sekitar karyawan
yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
Lingkungan pekerjaan meliputi tempat bekerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan,
pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada di tempat
tersebut.
b. Kompensasi yang Memadai
Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan untuk
memberikan dorongan kepada para karyawan untuk bekerja secara baik.
c. Supervisi yang Baik
Pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang supervisor dalam memberikan inspirasi, semangat, dan
dorongan kepada orang lain (pegawai) untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan
ini dimaksudkan untuk mengingatkanorang-orang atau pegawai agar mereka bersemangat dan
dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang tersebut. Oleh karena itu seorang
supervisor dituntut pengenalan atau pemahaman akan sifat dan karateristik bawahannya, suatu
kebutuhan yang dilandasi oleh motiv dengan penguasaan supervisor terhadap perilaku dan
tindakan yang dibatasi oleh motiv, maka supervisor dapat mempengaruhi bawahannya untuk
bertindak sesuai dengan keinginan organisasi.
d. Ada Jaminan Karir (penghargaan atas prestasi)
Karir adalah rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja yang ditempati seseorang sepanjang
hidupnya. Para karyawan mengejar karir untuk dapat memenuhi kebutuhan individual secara
mendalam. Setiap orang akan bersedia untuk bekerja secara keras dengan mengorbankan apa
yang ada pada dirinya untuk perusahaan,kalau yang bersangkutan merasa ada jaminan karir yang
jelas dalam melakukan pekerjaan.
Hal ini akan dapat terwujud bila perusahaan dapat memberikan jaminan karir untuk masa depan,
baik berupa promosi jabatan, pangkat, maupun jaminan pemberian kesempatan dan penempatan
untuk dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri karyawan tersebut.
e. Status dan Tanggung Jawab
Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan dambaan dan harapan setiap karyawan
dalam bekerja. Karyawan bukan hanya mengharapkan kompensasi semata, tetapi pada suatu saat
mereka berharap akan dapat kesempatan untuk menduduki jabatan yang ada dalam perusahaan
atau instansi ditempatnya bekerja.

3. Hal penting dalam Kewirausahaan


Atas dasar ketiga poin diatas, diperlukan juga tekad kuat melalui kepemilikan mental
berwirausaha. Mental berwirausaha yaitu sikap seseorang dalam berperilaku, manusia yang
bermental wirausaha mempunyai kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan
hidupnya. Manusia yang bersikap mental wirausaha memiliki sifat kejujuran dan tanggung
jawab.Modal mental dan keberanian harus dibarengi dengan modal moral. Karena modal moral
adalah keyakinan dan kepercayaan bahwa Tuhan Yang Maha kuasa sudah menjamin semua umat
manusia dengan menciptakan segala ciptaan-Nya untuk menggali ciptaan-Nya, manusia
dilengkapi dengan akal pikiran.

Dalam ajaran islam (Alquran), dikemukakan bahwa Allah Swt, talah menciptakan langit dan
bumi beserta segala isinya untuk kelangsungan hidup mahluknya. Untuk menggali semua
ciptaanya, manusia telah diberi kelengkapan berupa akal pikirannya
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Qs. Ar-radd : 11)

Adapun beberapa hal yang harus dibangun dengan kepemilikan jiwa berwirausaha, yakni4:
1. Penuh percaya diri, yaitu penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin, dan bertanggung
jawab.
2. Memiliki inisiatif, yaitu penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif.
3. Memiliki motif berprestasi, yaitu berorientasi pada hasil dan wawasan kedepan.

4
Basrowi, Kewiraushaan Untuk Perguruan Tinggi.., 14.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan, yaitu berani tampil beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam
bertindak.
5. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan, dan oleh karena itu menyukai tantangan.
DAFTAR PUSTAKA

Suryana, Kewirausahaan kiat dan proses menuju sukses (jakarta: salembaempat 2006)

Wasi & Hudalloh, Winning Mindset : Visi Sukses Seorang Entrepreneur Muslim

Basrowi, Kewiraushaan Untuk Perguruan Tinggi ( jakarta: 2008)

http://digilib.uinsby.ac.id/4299/9/Bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai