Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI ORGAN PENCERNAAN DAN ORGAN

RESPIRASI PADA AYAM BROILER

DISUSUN OLEH:
BRIGITA NUR AULIA
2114141031

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua
berkat dan karunia-Nya, Karena saya masih di beri kesempatan untuk melaksanakan kegiatan
praktikum anatomi ayam broiler di laboratotium produksi ternak Universitas Lampung dan
menyelesaikan pembuatan laporan ini sebagai syarat kelengkapan bukti belajar.
Laporan ini dapat saya susun dengan baik dan berdasarkan pengalaman dan data-data
yang diperoleh untuk mengajukan Laporan Praktikum Anatomi Ayam Broiler. Saya berharap
Laporan yang saya susun sedemikian rupa ini dapat bermanfaat, dapat diterima, dan dapat
berguna bagi pembimbing serta bagi pembaca umumnya.
Saya menyadari dengan sepenuhnya bahwa hal tersebut terlaksana berkat bantuan dari
pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk
saya. Sekali lagi saya ucapkan banyak terimakasih semoga laporan yang saya buat ini sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh dosen pengampu dan juga saya bisa memenuhi nilai
praktikum Amin.

Bandar Lampung, 05 November 2021

BRIGITA NUR AULIA


LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : Praktikum anatomi organ pencernaan dan


organ respirasi pada ayam broiler
2. Biodata Penulis
a. Nama Lengkap : Brigita Nur Aulia
b. NPM : 2114141031
c. Jurusan : Peternakan
d. Universitas : Universitas Lampung
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl.CPM Suratno gg tulip, no 262, Kec.
Sukoharjo, Kab. Pringsewu, Lampung
f. Email : brigitaauliiia@gmail.com
3. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar :

Menyetujui, Bandar Lampung, November 2021


Dosen Pembimbing Penulis,

(nama dospem serta gelar) (Brigita Nur Aulia)


(nip dospem) (2114141031)

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Prof. Dr. Yulianto, M.S.


(196107041988031005)
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ayam broiler atau yang di sebut juga ayam ras pedaging bisa disebut jenis ras
unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktifitas daging
tinggi (id.m.wikipedia.org). Ayam Broiler juga salah satu unggas penghasil daging yang
banyak di konsumsi masyarakat Indonesia selain karena kualitas daging nya yang banyak
mengandung vitamin budidaya ayam broiler juga terbilang cepat, efisien dan banyak
menguntungkan bagi peternak ataupun konsumen.
Adapun beberapa keunggulan lain dari ayam broiler antara lain pertumbuhannya yang
sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan
kecil, siap di potong pada usia muda serta menghasilkan daging yang berserat lunak.
Di Indonesia sendiri awal ayam broiler menginjakan kaki nya pada tahun 1953-1960. Tujuan
impor ayam broiler saat itu hanya untuk memenuhi pasar local dan mengimpor white leghorn,
island red, new hampshire, dean australop.
Kemudian sampai saat ini ayam broiler masih menjadi unggas yang banyak di
budidayakan dan di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Ayam broiler sendiri dapat di jual
atau dipasarkan dalam kondisi hidup ataupun sudah dipotong (karkas ayam). Selain itu olahan
daging ayam broiler juga beragam bisa di opor, goreng, sambal, bakar, dan lain sebagainya
sehingga konsumen takan bosan menyantapnya.
Tak jauh berbeda dengan unggas yang lainya ayam broiler juga memiliki organ
pencernaan dan organ respirasi atau pernapasan. Pada ayam broiler jantan dan betina yang
sudah dewasa untuk tampilan fisik dapat dibedakan dari ukuran badan, warna dan ukuran
jengger, bentuk kepala, dan beberapa hal lainya. Namun untuk DOC dalam membedakan
jantan atau betinannya dapat dilakukan pengamat melalui bulu sayap dan pada lubang
kloaka.namun untuk metode yang sering digunakan melalui bulu sayap ketika ayam berumur
3-4 hari. Jika dalam sexing di lihat bulu primer lebih panjang atau sama dengan bulu sekunder
maka ayam tersebut adalah jantan. Dan untuk ayam betina jika di amati dan terlihat bahwa
bulu sayap sekunder lebih panjang dari pada bulu primer .
Namun unuk praktikum kali ini mahasiswa melakukan anatomi pada ayam broiler
yaitu dengan mengambil organ pencernaan dan organ pernapasan lalu di susun sesuai urutan
dan di amati baik dalam segi bentuk, ukuran maupun fungsi-fungsi nya.
Tujuan (Umum dan Khusus)
Tujuan Umum
1. Sebagai syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah biologi ternak.
2. Memberi pengetahuan dasar mengenai organ-organ dalam tubuh ternak.

Tujuan Khusus
1. Melatih mahasiswa dalam pemahaman praktek pembedahan ayam broiler
dari penyembelihan sampai penyusunan organ-organ dalam tubuh ternak.
2. Membantu mahasiswa untuk mengetahui dan memahami organ-organ
dalam tubuh ternak secara berurutan sekaligus fungsi-fungsinya.

Manfaat
1. Menambah wawasan dan ilmu bagi mahasiswa terkhusus dalam memahami organ
pencernaan dan organ respirasi unggas (ayam broiler).
BAB II

TIJAUAN PUSTAKA

Saluran Pencernaan Saluran pencernaan ayam memiliki panjang berkisar 245-255 cm,
tergantung pada umur dan jenis unggas, terdiri atas tiga macam jenis pencernaan, yaitu (1)
pencernaan secara mekanik/ fisik, merupakan pencernaan yang dilakukan oleh serabut otot,
terutama terjadi di gizzard yang dibantu oleh bebatuan, (2) pencernaan secara
kimiawi/enzimatik, yaitu pencernaan yang dilakukan oleh enzim pencernaan yang dihasilkan
kelenjar salaiva di mulut (amylase), proventiculus dan gizzard (pepsin dan lipase), duodenum
(amylase, tripsin, kolagenase, garam empedu dan lipase), jejunum (maltase, sukrase, lactase,
peptidase), yang berfungsi memutuskan ikatan protein, lemak, dan kerbohidrat, serta (3)
pencernaan secara mikrobiologik, yaitu pencernaan yang terjadi di sekum dan kolon (Porter,
2012). Pencernaan pakan dimulai dari paruh, diteruskan di mulut, terdapat kelenjar yang
menghasilkan saliva dengan kandungan enzim amilase dalam konsentrasi rendah, sehingga
proses pencernaan karbohidrat secara enzimatik di mulut sangat terbatas (Svihus, 2014; Yasin,
2010). Esofagus adalah saluran fleksibel yang menghubungkan mulut dengan ingluvies, sebagai
penyimpan makanan sementara, karena lambung (proventrikulus dan ventrikulus) ayam tidak
memiliki kapasitas penyimpanan yang besar.

Ingluvies tidak memiliki peran langsung dalam sistem pencernaan, karena tidak
mensekresi enzim maupun penyerapan nutrisi, namun dapat melumat pakan sehingga
membantu proses penggilingan dan kerja enzim dalam saluran pencernaan (Svihus, 2014; Jacob
dan Pescatore, 2013). Pencernaan makanan selanjutnya menuju ke proventriculus, yang
merupakan perut glandular (glandula stomach), perbesaran dari bagian belakang esophagus,
menghasilkan lendir untuk membantu proses penyaluran makanan menuju saluran selanjutnya
dan menjaga kelembaban makanan. Pada bagian ini tidak terjadi pencernaan secara mekanik
melainkan terjadi pencernaan secara kimiawi, menghasilkan HCl dan enzim pencernaan yaitu
pepsin dan renin (Jacob dan Pescatore, 2013; Soeharsono, 2010; Sari dan Ginting, 2012).

Semakin banyaknya asam fitat dan serat kasar dalam ransum basal yang diberikan
kepada ayam broiler akan memperbesar ukuran proventrikulus, dikarenakan proventrikulus
bekerja lebih keras untuk memproduksi asam hydrochloric (HCl) dan pepsin, dan enzim yang
dapat memecah protein, fosfor yang terikat asam fitat dan serat kasar pakan. Semakin lama
kerja pankreas merombak asam fitat menjadi senyawa yang diperlukan oleh tubuh ternak
menyebabkan ukuran proventrilukus menjadi besar (Sari dan Ginting, 2012). Keutuhan epitel
pada proventrikulus dan duodenum dapat melindungi dari infeksi mikroorganisme dan
meningkatkan reabsorpsi zat makanan. Adanya pertambahan diameter kelenjar proventrikulus
dapat meningkatkan sekresi HCl dengan pH sekitar 2,5 ikut mendukung dalam memperkecil
kemungkinan infeksi dari mikroorganisme patogen (Porter, 2012).
BAB III
MATERI DAN METODE

Alat dan Bahan


Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum pembedahan ayam broiler meliputi :

 Pisau
 Baki atau tempat pakan
 Gunting bedah
 Pinset
 Sarung tangan karet
 Masker
3.1.2. Bahan

Bahan yang digunakan meliputi :

 1 ekor ayam broiler


 Air

Cara Kerja

a) Pegang ayam yang sudah disiapkan, lalu potong atau sembelih ayam pada bagian leher
menggunakan pisau dengan memutus saluran pernapasan, saluran pencernaan dan dua
urat leher tanpa memutuskan tulang leher.
b) Diamkan sampai darah mengalir habis, setelah itu basuh leher ayam dengan air supaya
darah yang tersisa (membeku) bisa hanyut terbawa aliran air sehingga tidak mengotori
bagian leher.
c) Lalu letakan ayam ke atas baki atau nampan dengan posisi dada menghadap ke atas,
kemudian salah satu tangan memegang gunting bedah dan tangan lainya memegang
pinset atau bisa dengan tangan kosong.
d) Kemudian sedikit mencubit bagian kulit perut bagian bawah menggunakan pinset atau
tangan kosong, lalu gunting bagian kulit perut sedemikian rupa atau membentuk huruf
V setelah itu pegang bagian tulang dada dan tulang dekat kloaka dan renggangkan
sampai dirasa cukup lebar untuk mengeluarkan organ dalam ayam broiler.
e) Setelah itu potong atau guntung bagian bagian dada sampai tembuh ke leher untuk
memisahkan tembolok dan beberapa organ yang termasuk kedalam organ pencernaan
dan organ pernapasan usahakan bagian organ nya masih terhubung dengan bagian
kepala, lalu keluarkan organ-organ bagian dalam secara perlahan dan hati-hati jangan
sampai ada yang rusak atau terputus.
f) Kemudian pisahkan organ-organ pencernaan dan organ respirasi pada nampan yang
berbeda, lalu urutkan setiap organ sesuai urutan yang benar seperti organ pencernaan
yang dimulai dari paruh sampai kloaka dan organ respirasi yang dimulai dari hidung
sampai ke paru-paru.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan

Dari proses praktikum yang telah dilakukan dimana mahasiswa telah menyusun dan
mengurutkan susunan organ-organ pencernaan dan organ respirasi pada ayam broiler, didapati
hasil sebagai berikut :

Organ Pencernaan

Organ pencernaan yang telah disusun sedemikian rupa sehingga sesuai dengan urutan
proses pencernaan adalah sebagai berikut :

 Paruh, sebagai tempat pertama kali makanan masuk ke system pencernaan


 Esophagus/Kerongkongan, sebagai saluran pembawa makanan dari mulut ke tembolok
 Crop/Tembolok, sebagai tempat penyimpanan sementara makanan yang terjadi kurang
lebih 2 jam sebelum masuk ke organ berikutnya.
 Proventikulus, sebagai tempat pemberian HCL dan pepsin lalu makanan masuk ke
ventrikulus.
 Ventrikulus/Gizzard/Ampela, sebagai tempat pemecah atau penggilingan makanan
agar lebih halus yang dalam proses nya dibantu oleh batu-batu krikil kecil atau great
sehingga dapat dicerna maksimal pada usus halus.
 Pankreas, sebagai tempat penghasil enzim pencernaan dan fungsi eksokrin serta
menghasilkan beberapa hormon endokrin.
 Small intestine/Usus kecil yang meliputi Duodenum, Jejenum dan Ileum,
Pada duodenum terjadi proses pemecahan makanan menjadi komponen-komponen
lebih halus,
Pada jejenum berfungsi sebagai penyalur makanan dan penyerapan makanan yang
sudah dicerna menuju ileum,
Pada ileum terjadi penyerapan lebih lanjut terhadap kandungan zat pada makanan
yang sudah dicerna.
 Large intestine/Usus besar, sebagai tempat penyerapan air dari feses sebelum keluar
melalui kloaka.
 Caecum/Usus buntu, sebagai tempat mencerna makanan yang berserat kasar tinggi
dengan system jasad renik di dalamnya.
 Colon, saluran terakhir pembawa feses menuju kloaka.
 Kloaka, tempat terakhir dari organ pencernaan yang berfungsi sebagai lubang
pembuang atau pengeluaran feses.
Organ Respirasi atau Pernapasan

 Nares/ Lubang Hidung, untuk mengambil udara saat bernafas dimana didalam hidung
terdapat bulu-bulu halus yang digunakan untuk menyaring kotoran agar tidak ikut
masuk dengan udara yang dihirup.
 Laring, berfungsi untuk mencegah benda asing saat prores penyaluran udara ke trakea,
sebagai pintu yang mengatur keluar masuknya udara dan mengatur suara.
 Trakea, saluran pernapasan setelah laring yang berupa pipa terdiri dari cincin-cincin
tulang rawan. Pada pangkal trakea terdapat syrinx sebelum bercabang menjadi brinkus
kanan dan bronkus kiri.
 Syrinx, terletak pada percabangan pangkal trakea yang mana bila bergetar akan
membentuk suara.
 Pulmo/Paru-paru (bronkus dan bronkiolus), terdapat separang dan dilindungi ileh
tulang rusuk. Ukurannya relative kecil dan tidak berlobi, dan berwarna merah terang.
Organ ini berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida
(CO2).
 Air sac/ Kantung udara, berfungsi untuk mempertahankan volume udara yang konstan
pada paru-paru dan menggerakan udara melalui paru-paru selama inspirasi dan
ekspirasi.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Jadi pada kegiatan praktikum anatomi organ-organ dalam ayam broiler dengan tujuan
pembelajaran mengenai pengamatan organ pencernaan dan organ respirasi didapati hasil yang
sangat baik, dimana mahasiswa bisa mengerti dan mengurutkan serta menjelaskan organ-
organ dalam ayam broiler baik itu organ perncernaan yang diawali dari paruh sampai ke
kloaka sebagai tempat terakhi system pencernaan dan juga organ respirasi yang dimulai dari
lubang hidung sampai ke air sac atau rongga udara.

Saran

Mahasiswa bisa lebih meningkat keingin tahuan mengenai sistem organ dalam ayam
broiler sekaligus meningkatkan ketereampilan dalam proses penyembelihan dan pembedahan
ayam broiler.
DAFTAR PUSTAKA

https://disnak.lebakkab.go.id/sistim-pencernaan-pada-unggas/

https://dispertan.bantenprov.go.id/lama/read/artikel/339/BUDIDAYA-AYAM-PEDAGING-
BROILER.html

https://ctsindonesia.co.id/sistem-pencernaan-pada-ayam/

https://ctsindonesia.co.id/sistem-pernafasan-ayam/

https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_broiler#:~:text=Ayam%20broiler%20atau%20ayam%20r
as,cockerel)%20yang%20diafkir%20dari%20peternakan.&text=Daging%20ayam%20hasil%
20persilangan%20ini,menjadi%20populer%20pada%201960%2Dan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_broiler

https://guratgarut.com/pengertian-anatomi/

https://suarapeternakan.com/anatomi-dan-sistem-pernafasan-pada-unggas/

http://www.medion.co.id/strategi-menjaga-kesehatan-pernapasan-ayam/

https://www.pertanianku.com/sejarah-masuknya-ayam-broiler-ke-indonesia/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai