Sudah lebih dari satu tahun kita menjalani kehidupan di era pandemi Covid-19.
Banyak rutinitas baru yang tidak biasa kita lakukan dikeseharian dan akhirnya
mengubah pola aktivitas dan gaya hidup. Perkembangan pandemi Covid-19 terjadi
begitu cepat dan singkatnya rantai penularan mengakibatkan aktivitas tidak berjalan
dengan lancar dan ironisnya mempengaruhi berbagai bidang terutama perekonomian.
Berbagai upaya sudah banyak dilakukan dari hal kecil hingga hal besar seperti
menerapkan protokol kesehatan yang telah diwajibkan oleh pemerintah hingga menaati
himbauan untuk terus berada dirumah kecuali untuk aktivitas yang mendesak saja. Hal
ini tentunya sangat amat sulit dilakukan oleh kita sebagai makhluk sosial yang saling
membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan satu sama lain.
Meski demikian, pandemi Covid 19 yang telah ditakuti dalam beberapa bulan ini
tak hanya memiliki dampak negatif, tetapi juga ada dampak positif yang tidak kita
sadari jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Apa saja kah dampak positif itu?
Dengan adanya wabah Covid-19 ini, tanpa disadari kita menjadi pribadi yang senantiasa
menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, tentunya hal ini mengubah pola hidup
menjadi lebih sehat dan meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan. Dengan alasan
untuk mencegah tubuh terjangkit virus, akhirnya kita menerapkan pola hidup sehat
lainnya seperti rutin berolahraga, mengonsumsi buah dan makanan bergizi, serta
berusaha memenuhi kebutuhan vitamin dengan mengonsumsi suplemen.
Tak hanya secara horizontal tetapi juga secara vertikal, wabah Covid-19 ini
meningkatkan keimanan kita yang selalu meminta keselamatan dan dihindarkan segala
penyakit sekaligus menyadarkan kita bahwa kita hanya makhluk yang lemah, yang tak
seharusnya merasa besar kepala dan sombong, karena hanya satu wabah saja sudah bisa
membuat seisi dunia merasa kewalahan. Adanya wabah Covid-19 ini juga
menumbuhkan sikap sabar serta mengikhlaskan banyak hal, berusaha dan terus
berikhtiar saat ekonomi keluarga menurun, menerima dengan lapang dada saat sulitnya
mencari pekerjaan, dan berusaha mengikhlaskan keluarga yang meninggal karena
terpapar virus. Sebagai makhluk hidup kita hanya bisa menerima takdir dan terus
bertawakal mendekatkan diri kepada-Nya, karena “Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang
yang berakal. (Yaitu) orang yang mengingat Allah, sambil berdiri, duduk, atau
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata),
‘Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci Engkau,
peliharalah kami dari siksa api neraka.'" (QS Ali Imran [3]:190-191).
Dampak positif lain yang sangat indah bila dipikirkan adalah terjalinnya
keharmonisan keluarga karena kita memiliki banyak waktu senggang untuk
berkomunikasi dan berdiskusi santai dengan anggota keluarga, wabah Covid-19
membuat keluarga berinisiatif untuk saling memberi kabar kondisi kesehatan masing-
masing karena sebenarnya dukungan keluarga sangatlah dibutuhkan saat menjalani
kehidupan diera sulit ini. Bukankah sangat menyenangkan bisa berkumpul dengan
anggota keluarga? Kondisi ini sangat jarang kita lakukan sebelum pandemi karena
setiap anggota keluarga mempunyai kesibukan masing-masing, tak jarang hal ini
menyebabkan kerenggangan keluarga.
Terlepas dari itu semua, bahwa yang terpenting adalah bagaimana kita menjaga
tubuh untuk melindungi diri dan orang sekitar tanpa memikirkan kecemasan-kecemasan
lain. Sebelum mengeluh akan dampak negatif yang ditimbulkan, akan lebih baik jika
kita menglihat sisi positif dan mengambil hikmah di balik wabah Covid-19 dengan tidak
menganggap remeh. Marilah, kita hadapi situasi yang sulit ini dengan bersabar dan
senantiasa menumbuhkan kesadaran bersama untuk memutus rantai penyebaran wabah
Covid-19 sehingga bisa berakhir segera.
Tentang Penulis
Dinda Puspita, Lahir di Lawang Agung, 15 Juli 20021. Alumni D3 Farmasi di Poltekkes
Kemenkes Palembang. Menulis sebenarnya hanya hobby yang dilakukan saat bosan
sebagai wadah berbagai cerita pengalaman. Selain menulis, ia sangat suka membaca
novel, menonton drama korea, dan memasak.
Saat ini, penulis berdomisili di Musi Rawa Utara. Pembaca bisa kenalan lebih dekat
dengan penulis lewat akun sosial media Instagramnya di @dindapst_ serta email
dindapuspita1570@gmail.com.