Anda di halaman 1dari 5

PATOFLOW DIABETES MELITUS

Obesitas, Gaya Hidup, Usia,


Penyakit Autoimun (genetic)
Hipertensi,Riwayat Keluarga
DM, Pola Makan

SEL BETA PANKREAS HANCUR


Produksi insulin menurun Glukosa tidak dapat masuk
kedalam sel

DM TIPE 1 Defisiensi Insulin


DM TIPE 2

Gangguan
Liposis meningkat Penurunan pemakaian glukosa
Kata bolisme protein
keseimbangan pH meningkat
Gliserol asam lemak Hiperglikkemi
basa meningkat
Kerusakan pertukaran Merangsang hipotalamus
gas
Glikosuria Viskositas darah
Rasa lapar yang besar Aterosklerosis Ketogenesis,, meningkat
Hipoksia perifer ketonuria,
ketoasidosis Osmotic dioresis
Polipagia Aliran darah melambat
Kelemahan dan Neuropati sesensori
keletihan Polyuria
jaringan
Deficit nutrisi Iscemik jaringan

Intoleranti aktivitas Klien merasa tidak sakit saat Dehidrasi


luka
Resiko ketidak seimbangan Perfusi jaringan
elektrolit tidak efektif
Nekrosis luka
Gangrene Gangguan integritas kulit
Makro vaskuler Mikro vaskuler

Jantung Retina Defisiensi Fungsi Insulin


Serebral

Hiperglikemia
Retina diabetic
Miokard infark Penyumbatan
pada otak
Gangguan penglihan Darah disaring di ginjal
Nyeri akut
Stroke
Resiko cedera Kerja nefron bertambah
berat

Kompensasi kerja nefron

Keadaan kronis, kematian


nefron, pembentukan
jaringan parut

Gagal mempertahankan metabolism dan Glomerular Filtration Rate Destruksi struktur ginjal Aliran darah ginjal
keseimbangan cairan dan elektrolit menurun progresif menenurun

Gagal ginjal kronis


Intervensi
Penatalaksanaan 1. Nyeri Akut
Pemeriksaan Penunjang
1. Diet Observasi:
1. Glukosa darah sewaktu
2. Latihan fisik  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas nyeri
2. Kadar glukosa darah puasa
 Identifikasi skala nyeri
3. Pemantauan kadar glukosa 3. Tes toleransi glukosa  Identifikasi respon nyeri nonverbal
4. Terapi (jika diperlukan)
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Pendidikan  Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap nyeri
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang udah
Diagnosa keperawatan diberikan
1. Nyeri akut  Monitor efek samping penggunaan alagesik
2. Perfusi jaringan tidak efektif Terapeutik:
3. Resiko ketidak seimbangan elektrolit  Berikan tekhnik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri.
4. Deficit nutrisi  Memperberat nyeri
5. Gangguan integritas kulit  Fasilitas Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
6. Intoleranti aktivitas Edukasi:
7. Resiko cedera  Jelaskan penyebab, priode dan pemiju nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor secara mandiri
Intervensi  Ajarkan tekhnik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
7. Resiko cedera Kolaborasi:
Observasi: Kolaborasi pemberian analgesik
 Identifikasi area lingkungan yang berpotensi menyebabkan cedera
 Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cedera
 Identifikasi kesesuaian alas kaki atau stoking elastis pada ekskremitas
bawah
Teraupetik
 Sediakan pencahayan yang memadai
 Gunakan lampu tidur selama jam tidur
 Sosialisasikan pasien dan keluarga dengan lingkungan ruang rawat(missal:
penggunaan telepon, tempat tidur, penerangan ruangan, dan lokasi kamar
mandi)
Edukasi
 Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh kepasien dan keluarga
Intervensi Intervensi
2. Perfusi jaringan tidak efektif 3. Resiko ketidak seimbangan elektrolit
Observasi Observasi:
1. Periksa sirkulasi perifer(mis. Nadi perifer, edema, 1. Identifikasi tanda dan gejala ketidak seimbangan kadar
pengisian kalpiler, warna, suhu, angkle brachial index) elektrolit
2. Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi (mis. 2. Identifikasi penyebab ketidak seimbangan elektrolit
Diabetes, perokok, orang tua, hipertensi dan kadar kolesterol 3. Monitor kadar elektrolit
tinggi) Terapeutik :
3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada 1. Berikan cairan, jika perlu
ekstremitas 2. Berikan diet yang tepat
Terapeutik 3. Anjurkan keluaga untuk memodifikasi diet yang diperlukan
1. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di 4. Pasang akses IV
area keterbatasan perfusi Edukasi:
2. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas Jelaska jenis, penyebab dan penanganan ketidakseimbsngan
pada keterbatasan perfusi
elektrolit
3. Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada Kolaborasi:
area yang cidera
4. Lakukan pencegahan infeksi Kolaborasi pemberian suplemen elektrolit
5. Lakukan perawatan kaki dan kuku
6. Lakukan hidrasi Intervensi
Edukasi 4. Deficit nutrisi
1. Anjurkan berhenti merokok Observasi:
2. Anjurkan berolahraga rutin
1. Identifikasi status nutrisi
3. Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
kulit terbakar
3. Identifikasi jenis nutrisi dan kebutuhan kalori
4. Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah,
4. Monitor asupan makanan
antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika perlu
5. Monitor berat badan
5. Anjurkan minum obat pengontrol tekakan darah
6. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
secara teratur
Terapeurik :
6. Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat
beta 1. Lakukan oral hygen sebelum makan jikadiperlukan
7. Ajurkan melahkukan perawatan kulit yang tepat(mis. 2. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah terjadinya konstipasi
Melembabkan kulit kering pada kaki) 3. Berikan makanan tinggi protein dan kalori
8. Anjurkan program rehabilitasi vaskuler Edukasi:
9. Anjurkan program diet untuk memperbaiki 1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
sirkulasi( mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan, omega3) 2. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi:
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang
Intervensi Intervensi
6. Intoleranti aktivitas
6. Gangguan integritas kulit
Observasi:
Observasi
 Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
 Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis.
mengakibatkan kelelahan
Perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, peneurunan
 Monitor kelelahan fisik
kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
 Monitor pola dan jam tidur
Terapeutik
 Monitor lokasi dan ketidak nyamanan selama
 Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
melakukan aktivitas secara bertahap
 Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu
Terapeutik:  Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode
 Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah diare
stimulus  Gunakan produk berbahan petrolium  atau minyak pada kulit
 Lakukan latihan gerak pasif/aktif kering
 Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan  Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada
 Anjurkan menghubungi perawat jikaada ditanda kulit sensitive
tanya  Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Edukasi: Edukasi
 Anjurkan tirah baring  Anjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotin, serum)
 Anjurkan melakukan aktivitas secara  Anjurkan minum air yang cukup
bertahapAjarkan diet  Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkat asupan buah dan saur
 Anjurkan menghindari terpapar suhu ektrime

Anda mungkin juga menyukai