Anda di halaman 1dari 3

Alternatif Pencegahan Masalah Obesitas menurut Kemenkes, 2019

1. Mengubah gaya hidup

Beberapa gaya hidup yang berpotensi meningkatkan faktor risiko obesitas antara lain
kebiasaan merokok, konsumsi gula dan garam berlebih, kurangnya aktivitas fisik, serta
kurang konsumsi sayur dan buah. Namun, bukan berarti konsumsi gula, garam dan lemak
dilarang sepenuhnya. Hal terpenting adalah mengkonsumsi seperlunya. Untuk gula
dianjurkan tidak lebih dari empat sendok makan (50gram) perhari, garam maksimal 1 sendok
teh (2gram) dan lemak maksimal 5 sendok makan (67gram).

2. Mengukur kelayakan berat badan

Obesitas dapat dicegah. Untuk mengetahui apakah berat badan kita masih normal atau tidak,
perlu dilakukan penghitungan indeks massa tubuh (IMT). Penghitungan IMT bisa dilakukan
melalui kalkulator online atau menggunakan rumus berat badan berbanding kuadrat tinggi
badan. Perlu di ingat bahwa IMT tidak boleh lebih dari angka 27. Jika menghitung IMT
dirasa terlalu rumit, kita bisa mengukur lingkar pinggang. Usahakan lingkar pinggang
perempuan tidak melebihi 81cm dan laki-laki tidak lebih dari 90cm.

3. Meningkatkan aktivitas fisik

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes 2013 juga menyebutkan bahwa dua atau
tiga orang Indonesia kurang melakukan aktivitas fisik. Oleh karena itu, peningkatan aktivitas
menjadi sangat penting untuk dilakukan. Pakar gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(Persagi), Arum Atmawikarta menyebutkan, salah satu upaya mencegah obesitas, misalnya
membiasakan masyarakat untuk aktivitas yang melibatkan otot motorik seperti berolahraga.
Olahraga di sini tak mesti berupa olahraga formal, seperti pergi ke pusat kebugaran atau
mengikuti kelas-kelas lainnya. Setidaknya, otot motorik digerakan selama 30 menit per hari.
Yang terpenting gerak motorik kasar minimal 30 menit setiap hari.

Sumber:

Media, K. (2019) Saran Kemenkes untuk Cegah Obesitas Halaman all -


Kompas.com, KOMPAS.com. Available at:
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/01/18/182933920/saran-kemenkes-untuk-
cegah-obesitas?page=all (Accessed: 2 November 2021).
Tips Mengatasi Obesitas
 Konsumsi sayur dan buah minimal 5 porsi setiap harinya
 Membatasi tidur yang berlebihan
 Meningkatkan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Lakukan secara teratur
3-5 kali per minggu kemudian lakukan penyesuaian setelah beberapa minggu
 Membatasi aktivitas, seperti menonton televisi, bermain komputer dan games
 Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih
Sumber:

Tips mengatasi Obesitas - Direktorat P2PTM (2018). Available at:


http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/tips-mengatasi-obesitas
(Accessed: 2 November 2021).

Mencegah Obesitas untuk Dewasa 16-60 Tahun

 Aneka Ragam pangan, cukup sayuran hijau dan buah berwarna


 Tidak merokok dan minum minuman beralkohol
 Tingkatkan konsumsi karbohidrat kompleks dan batasi konsumsi karbohidrat
sederhana (gula)
 Batasi konsumsi gorengan dan lemak trans (margarin)
 Jadwal makan teratur, porsi sedikit tapi lebih sering dengan pola makan pagi,
selingan, makan siang, selingan dan makan malam
 Biasakan makan dengan model piring makan T yaitu setengah piring makan berisi
sayuran, setengah piring makan berisi sayuran, setengah piring nasi dibagi lagi
menjadi dua bagian, seperempat bagian berisi nasi dan seperempat bagian berisi
lauk.
 Hindari konsumsi minuman ringan dan bersoda
 Batasi konsumsi jus buah
 Melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara baik, benar, teratur, terukur (BBTT)
 Aktif bergabung dengan komunitas peduli obesitas dan saling menguatkan satu
dengan yang lain
 Berpikir positif, dan mengenali emosi makan
 Buat target terukur untuk aktivitas fisik
 Timbang berat badan dan ukur lingkar pinggang secara teratur
Sumber:
Tips Mencegah Obesitas untuk Dewasa (18-60 tahun)- Direktorat P2PTM (2019). Available
at: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/tips-mencegah-obesitas-
untuk-dewasa-18-60-tahun-bagian-kedua (Accessed: 2 November 2021).

Untuk pencegahan obesitas pada usia dewasa diperlukan strategi nasional terkait pengaturan
makanan dan aktifitas fisik yang didalamnya mencakup lingkungan, kebijakan dan program
yang mendukung, meliputi, pencegahan di tingkat masyarakat, deteksi dini, dan tatalaksana
obesitas di fasilitas kesehatan. Menurut WHO beberapa contoh intervensi yang terbukti
sangat efektif dan cukup efektif adalah (WHO, 2009):

1. Kebijakan pemerintah untuk mendukung diet yang sehat misalnya mengganti jenis
minyak yang dipakai untuk mengurangi konsumsi lemak jenuh.
2. Kebijakan untuk lingkungan yang mendukung aktifitas fisik, terkait transportasi dan
kegiatan rekreasional.
3. Himbauan untuk menggunakan tangga sebagai bagian dari aktifitas fisik (termasuk
menyebarkan informasi tentang manfaat penggunaan tangga sebagai bagian dari
aktifitas fisik).
4. Strategi pengendalian harga (kebijakan fiskal) dan pengaturan label makanan di titik-
titik penjualan makanan seperti toko kelontong, cafetaria, restoran untuk mendukung
makanan yang sehat.
5. Pendekatan multi sasaran untuk mendorong jalan kaki dan bersepeda ke sekolah,
kegiatan santai dan jalan yang sehat.

Sumber:

Kementerian PPN/Bappenas. (2019). Kajian Sektor Kesehatan Pembangunan Gizi di


Indonesia. In Kementerian PPN/Bappenas.

Anda mungkin juga menyukai