Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KEBUTUHAN IBU HAMIL

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Asuhan kehamilan


Dosen pengampu : Desi wijayanti eko dwi ,SST,M.Kes.

Di Susun Oleh:
1. Eva Fitrinurlailiyah (20IFI09002)
2. Nurlita Riza (201FI09004)

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA KENDAL
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT Dzat yang Maha segalanya, sholawat dan
salam senantiasa tersanjung kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW.
pencerah alam, pembimbing umat manusia. Atas rahmat dan karunia Allah SWT
kami berada dalam keadaan sehat wal afiat, sehingga kami dapat menyusun
makalah ini.

Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi semua pembaca terutama bagi
keluarga besar Universitas Bhakti Kencana Kendal. Makalah ini bertujuan untuk
mendorong semangat belajar bagi pembacanya dan menjelaskan tentang
kebutuhan ibu hamil

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan kebidanan
kehamilan selanjutnya kami ucapkan terima kasih atas arahan, bimbingan, dan
pengetahuan, ucapan terima kasih tersebut kami tujukan untuk :

1. Desi wijayanti eko dwi ,SST,M.kes. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Asuhan kehamilan
Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan, maka dari itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun serta pembaca umumnya.

Kendal, 30 maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai Dengan Tahap Perkembangannya.3

1. Personal Hygiene.............................................................................7
2. Seksualitas........................................................................................13

3. Senam Hamil....................................................................................20
4. Istirahat dan Tidur............................................................................21
5. Mobilisasi.........................................................................................22
6. Body Mekanik..................................................................................23

7. Imunisasi..........................................................................................30

BAB III PENUTUP...........................................................................................33


A. Simpulan................................................................................................33
B. Saran......................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan
kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008; 89).
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam buku
Ilmu Kebidanan (2009; h. 213), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi
atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan
normal akan berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-
28 hingga ke-40).
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita,
dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan
tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Kebutuhan dasar
yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik,
exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam
dan luar rumah.
Kebutuhan dasar ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan ibu
maupun janin selama masa kehamilan. Tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar ibu hamil, akan berdampak pada kesehatan ibu selama kehamilan
dan juga secara langsung mempengaruhi proses persalinan kelak.

iv
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah bagaimanakah
kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene,
pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam
hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar rumah?

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mendeskripsikan kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi,
peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body
mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling,
aktivitas dalam dan luar rumah.

D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.

1. Penulis dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang


kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene,
pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam
hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar
rumah.
2. Pembaca dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang
kebutuhan dasar ibu hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene,
pakaian, eliminasi, seksualitas, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam
hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, aktivitas dalam dan luar
rumah.

v
vi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Sesuai Dengan Tahap
Perkembangannya
1. Personal Hygiene
Kebersihan badan mengurangi infeksi, puting susu harus dibersihakan kalau
terbasahi oleh kolostrum. Perawatan gigi harus dilakukan karena gig yang
bersih menjamin pencernaan yang sempurna.
Personal hygine yang perlu diperhatikan
a. Perawatan rambut
b. Perawatan gigi
c. Mandi untuk menjaga kebersihan kulit,mencegah infeksi
d. Perawatan payudara
e. Perawatan vulva danan vagi

Manfaat Personal Hygiene Dan Aktivitas Pada Ibu Hamil


a. Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi
kemungkinan adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini
mengurangi terjadinya infeksi, khususnya sesudah melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
a) Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk
mengeluarkan feses.
b) Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat
anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan
mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.
c) Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk
berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.
d) Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk
tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti
petai dan jengkol.

vii
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiene pada ibu
hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan
payudara, kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebesihan kuku tangan
dan kaki.
a. Kebersihan Rambut & Kulit Kepala
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan
karena overactivity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin
memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat
selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih
sering.
Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah
penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur
guna menghilangkan segala kotoran, debu, dan endapan minyak yang
menumpuk pada rambut kita membantu memberikan stimulasi
sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah
pada rambut dan kulit kepala. Dengan keramas, dimana cara ini dapat
membersihkan kotoran yang menyumbat pori-pori di kulit kepala
yang bisa menghambat pertumbuhan rambut. Selain itu, keramas juga
merupakan kegiatan pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu hamil
untuk menstimulasi dan menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh
dengan mudah.
b. Kebersihan Gigi dan Mulut
Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk
menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal
didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut.
Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi
selama kehamilan. Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan
dengan oral hygiene dengan menggunakan sikat dan pasta gigi,
sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan
menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.

viii
Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan
ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga
mulut haruis selalu terjaga, misalnya pencegahan caries pada gigi.
Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan
kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah
terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan
untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat
rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis. Akan tetapi, jika
kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan,
perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi.
Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh
dengan jaringan gusi ibu yang tidak hamil, di antaranya :
a. Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna
merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah
tua.
b. Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah
sela-sela gigi dan pinggiran gusi terlihat membulat.
c. Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak,
halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan
melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.
d. Risiko perdarahan, warna merah tua menIbukan bertambahnya
aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan risiko perdarahan
gusi.
e. Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi
secara lokal maupun menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas
sampai di bawah jaringan periodontal dan menyebabkan
kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.
c. Kebersihan Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau
terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada
puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan

ix
supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara
perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera
berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.
Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus
dan sinus lateferus sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar
karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada
rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin
menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan
puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut.
Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan
dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena
payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya
gunakan penopang payudara yang sesuai (brassiere).
d. Kebersihan Vulva
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada
pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya
sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena
hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap
hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali
sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu
yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah
yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan
nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan
emboli udara.
Hal – hal yang harus diperhatikan adalah:
a) Celana dalam harus kering.
b) Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina.
c) Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus.

x
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya
daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol
atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut.
e. Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam
mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat
masuk kee dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam
keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar
kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan
lunula.
Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5
mm, transparan, dasar kuku berwarna warna merah muda.
Masalah/gangguan pada kuku :
a) Ingrown Nail
Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada
dacrah tersebut.
b) Paronychia
Radang di sekitar jaringan kuku.
c) Ram's Horn Nail
Gangguan kuku yang ditIbui pertumbuhan yang lambat discrtai
kerusakan dasar kuku atau infeksi.
d) Bau Tidak Sedap
Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.
f. Kebersihan Kulit
Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin
cenderung lebih berkeringat. Baths terapi - melemaskan otot-otot
tegang dan lelah, membantu insomnia counter, dan membuat pasien
merasa segar dan berbau manis. Baths dapat menimbulkan masalah
manuver fisik yang meningkatkan kemungkinan jatuh di akhir
kehamilan; shower direkomendasikan, tetapi dengan hati-hati saat
masuk dan keluar dan bergerak di dalam kamar mandi.

xi
g. Kebersihan Pakaian
Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan
lebih sedikit perhatian dari pada waktu lain. Pakaian harus ringan,
nonconstrictive, disesuaikan, penyerap, dan meningkatkan rasa
kesejahteraan pasien.

Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene


a. Body image
Adalah gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil
sehingga ibu hamil tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosial ekonomi
Personal hygiene pada ibu hamil memerlukan alat dan bahan seperti
sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene pada ibu hamil sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan pada ibu hamil
itu sendiri.
e. Kebiasaan
Adalah ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu
dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo dll.
f. Kondisi fisik
Pada kondisi fisik ibu hamil, kemampuan untuk merawat diri berkurang,
sehingga memerlukan bantuan untuk melakukannya.

Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene


a. Dampak fisik

xii
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik
yang sering terjadi pada ibu hamil adalah gangguan sistem perkemihan
sehingga daerah genetal kurang diperhatikan, gangguan membrane
mukosa mulut yaitu terjadi hipersalivasi yang menyebabkan caries
gigi, gangguan fisik pada kuku, rambut mudah berkeringat sehingga
menyebabkan gatal dan bau pada rambut.
b. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
2. Seksualitas
Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan
dengan alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-
perkara hubungan intim antara laki-laki dengan perempuan.
Persetubuhan atau hubungan seksual artinya secara prinsip adalah
tindakan sanggama yang dilakukan oleh manusia. Akan tetapi dalam arti
yang lebih luas juga merujuk pada tindakan-tindakan lain yang
sehubungan atau menggantikan tindakan sanggama, jadi lebih dari
sekedar merujuk pada pertemuan antar alat kelamin lelaki dan
perempuan.
Salah satu kebutuhan biologis manusia adalah kebutuhan untuk
melakukan hubungan seks. Hubungan seks diibaratkan seperti suatu
kegiatan olahraga yang membutuhkan tenaga dan otak yang fit serta
stabil. Perubahan lain yang dapat terjadi pada aktivitas seks adalah pada
masa hamil. Keinginan berhubungan seksual pada waktu hamil sebagian
besar tidak berubah, bahkan sebagian kecil makin meningkat, berkaitan
dengan meningkatnya hormon estrogen. Apakah seks aman dilakukan
pada waktu hamil ? Yang dimaksud aman disini tentunya adalah
keamanan buat sicabang bayi. Untuk itu kita harus mengetahui sudah
memasuki stadium mana kehamilan tersebut. Berhubungan seks pada

xiii
kehamilan itu boleh dilakukan dan tidak ada masalah tapi pada kasus-
kasus tertentu ibu hamil dilarang atau harus membatasi untuk melakukan
hubungan seksual selama kehamilan. Kasus-kasus kehamilan tersebut
antara lain: riwayat kelahiran premature, ancaman keguguran, keluar
cairan dari vagina yang tidak diketahui penyebnya, penyakit menular
seksual,plasenta previa,dan lain-lain. Oleh karena itu hubungan seks
waktu hamil, bukan merupakan halangan. Seorang wanita sehat dengan
kehamilan normal bisa terus berhubungan seks sampai usia
kandungannya mencapai 9 bulan, tanpa perlu takut melukai diri sendiri
atau janinnya. Sebab, janin dilindungi rahim dan cairan ketuban di dalam
rahim dan otot-otot kuat di sekitar rahim melindungi bayi dari
guncangan. Bayi juga terlindung dari penetrasi penis karena adanya
lapisan lendir tebal yang melindungi leher rahim dan membantu
mencegah infeksi.

1) Faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pada kehamilan


a. Kelelahan
b. Morning sickness (mual dan muntah)
c. Perut membesar
d. Ketegangan pada alat genitalia
e. Payudara tegang
f. Perdarahan

Pada trimester pertama biasanya gairah seks wanita hamil menurun karena
mengalami mual, muntah, dan kelelahan yang akan mempengaruhi
hasrat mereka untuk berhubungan seksual. Memasuki trimester kedua
situasi dengan normal. Wanita ha,il juga lebih mudah terangsang dan
lebih responsife secara seksual. Pada trimester ketiga, ketidaknyamanan
fisik biasanya meningkat kembali

2) Faktor emosional yang mempengaruhi dorongan seksual :

xiv
a. Takut keguguran
b. Takut orgasme
c. Takut infeksi
Secara umum hubungan seksual tidak dianjurkan pada kasus-kasus
kehamilan tertentu, misalnya:
a. Ancaman keguguran atau riwayat keguguran.
b. Placenta letak rendah (plasenta previa).
c. Riwayat kelahiran premature .
d. Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tak diketahui
penyebabnya serta kram.
e. Dilatasi /pelebaran servik.
f. STD atau penyakit seksual y

xv
g. ang menular. Untuk kasus STD disarankan tidak melakukan
hubungan seksual sampai STD sudah disembuhkan.
h. Kesehatan ibu dan janin.
i. Kebutuhan untuk bed rest.
j. Infeksi pada kemaluan.

3) Cara melakukan hubungan seks saat hamil


Untuk menangani masalah dalam hubungan seks saat hamil bisa diatasi
dengan pemilihan posisi yang nyaman dalam melakukan hubungan
seksual.
Beberapa posisi yang baik dianjurkan untuk kehamilan adalah :
a. Di usia kehamilan muda (0-12 minggu), posisi apapun masih sangat
aman dan boleh dilakukan.
b. Jika usia kandungannya di atas 12 minggu, ada baiknya istri
mengonsultasikan ke dokter kandungan untuk melihat kondisi
kehamilannya. Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi
menyamping (sideways ), menungging (dog position ), dan duduk
(woman on back ) masih aman dan lebih dianjurkan untuk dilakukan.
Posisi ini masih nyaman bagi istri.
c. Jika sudah mendekati usia 29-36 minggu (jelang persalinan), lebih
dianjurkan untuk melakukan posisi miring (spooning ) atau duduk
(sitting ,woman on top ). “Doggy style /rear entry juga masih boleh,
tapi kalau Si Istri merasa perutnya keberatan atau sakit, coba tahan
perutnya dengan bantal untuk mendapatkan posisi nyaman.’’
d. Sideways (posisi menyamping)
e. Pasutri berbaring menghadap satu sama lain. Buat berat badan dari
perut mendukung rahim pada waktu yang sama. Keintiman akan lebih
terasa karena pasutri saling berhadapan satu sama lain.
Keuntungan :
a. Kontak fisik lebih banyak
b. Nyaman atasi masalah panggul

xvi
c. Penetrasi kurang
Kerugian :
a. Daya dorong kurang
b. Kurang bebas
f. Doggy Style ( posisi menungging)
Posisi favorit wanita hamil ini memungkinkan penetrasi lebih dalam dan
memberikan kesempatan untuk mendukung perut dan payudara
(dengan bantal). Pasangan bisa berdiri atau berlutut di belakang Sang
Istri.
Keuntungan :
a. Paling banyak disukai
b. Rangsang G-Spot paling baik
c. Daya penetrasi tinggi

Kerugian :
a. Nyeri lutut
b. Kurang mesra – tidak berhadapan
g. Woman on Back ( posisi duduk)
Persis seperti posisi misionaris, hanya tanpa tekanan ke perut atau rahim.
Istri berbaring sambil mengangkat lutut ke arah dada, sedang suami
berlutut di antara kaki istri. Jika merasa lelah, istri bisa
mengistirahatkan kakinya ke dada suami sebagai tumpuan. Tempatkan
bantal di bawah punggung istri agar lebih merasa nyaman. Usahakan
jangan berbaring telentang (dengan kaki lurus) terlalu lama
setelahnya, agar berat rahim tidak memblokir pembuluh darah yang
masuk rahim dan kaki istri.
Keuntungan :
a. Kendali pada wanita
b. Rangsang klitoris lebih baik
c. Daya penetrasi bisa diatur
Kerugian :

xvii
a. Kurang nyaman bagi pria – penetrasi tidak maksimal
b. Kurang mesra – kontak tubuh kurang
h. Spooning (posisi miring)
Posisi ini paling favorit dilakukan di tahap akhir kehamilan. Posisi istri
memunggungi suami ini sangat nyaman bagi wanita hamil karena
berat dari perutnya tidak mengganggunya saat berhubungan seks juga
memungkinkan penetrasi yang dangkal (kadang penetrasi dalam tidak
membuat wanita hamil nyaman di tahap akhir kehamilannya).
Keuntungan :
a. Kontak fisik banyak
b. Penetrasi baik dan perlahan
c. Nyaman bagi yang bermasalah dengan sendi panggul
Kerugian :
a. Daya ungkit kurang
b. Kurang bebas bergerak
c. Hindari posisi Wanita dalam keadaan terlentang oleh karena dapat
menyebab Maternal hypotension syndrome.

4) Petunjuk aman untuk berhubungan seksual :


a. Penetrasi penis yang dalam tidak boleh membuat ibu tidak
nyaman.
b. Tidak diperbolehkan untuk vaginal douching
c. Pengertian dan empati
d. Hindari bila ada Pecah ketuban,perdarahan,atau kontraksi rahim.
e. Pada HIV gunakankondom
f. Bila gemelli (kehamilan kembar) jangan lakukan pada trimester
III.

3. Senam Hamil
Senam hamil merupakan kebutuhan aktifitas fisik, pada kegiatan ini terjadi
peningkatan metabolisme yang pada dasarnya dengan peningkatan

xviii
metabolisme diperlukan peningkatan penyediaan oksigen sehingga senam
hamil akan meningkatkan kebutuhan oksigen. Penanggulangan aspek fisik
dari persalinan dan pemeliharaan kehamilan yang bertujuan melindungi
ibu dan anak adalah dengan jalan memberikan bimbingan pada ibu hamil
dalam persiapan persalinan yang fisiologis melalui penerangan, berdiskusi,
dan memberikan latihan fisik kepada wanita hamil. “Senam adalah terapi
latihan gerak untuk mempersiapkan seorang ibu hamil baik fisik maupun
mental pada persalinan yang aman, spontan dan lancar sesuai waktu yang
diharapkan”.
Pada prinsipnya senam hamil adalah exercise therapy atau terapi latihan
yang merupakan bagian dari ilmu fisioterapi yang dilaksanakan dibagian
obstetric pada ibu hamil oleh seorang fisioterapis.
Senam yang dilakukan oleh ibu hamil pada setiap semester. Senam hamil
penting bagi seorng ibu yang sedang mempersiapkan diri untuk persalinan
terutama untuk ibu dengan usia kandungan lebih dari 20 minggu.

1) Tujuan
a. Menguasai tehnik pernafasan
b. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut
c. Melatih sikap tubuh selama hamil
d. Melatih relaksasi sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi
e. Ibu dapat melahirkan tanpa penyulit  sehingga ibu dan bayi sehat
setelah persalinan

2) Manfaat
a. Memperkuat dan mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut
dan dasar panggul yang penting dalam proses persalinan
b. Melatih sikap tubuh guna menghindari /memperingan keluhan-
keluhan seperti sakit
c. Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan
dapat menjalani persalinan secara lancar, dapat memanfaatkan

xix
tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan
normal langsung relatif cepat.
d. Membuat tubuh lebih rileks(membantu mengatasi stress dan rasa
sakit akibat his ketika bersalin

4. Istirahat Dan Tidur


Selama hamil, tubuh Ibu butuh tidur selama 6-8 jam sehari. Ini sama dengan
tidur orang sehat pada umumnya. Hanya saja, berbagai perubahan tubuh
kerap membuat ibu hamil gampang lelah dan mengantuk. Itu sebabnya,
ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan tidur sekitar 30
menit hingga 1 jam setiap rentang 3 hingga 4 jam.
Bila kehamilan dibawah 3 bulan, maka diperbolehkan banyak2 istirahat,
terutama bila kandungan lemah maka sebaiknya banyak istirahat di tempat
tidur (bed rest). Selama masa kehamilan, istirahat memegang peranan yang
sama penting dengan kegiatan. Pada masa awal kehamilan, mungkin
merasa lebih lelah dari biasanya, oleh sebab itu perbanyaklah istirahat/
tidur. Tidur siang sangat dianjurkan, atau beristirahatlah beberapa kali
disiang hari. Upayakan untuk menyederhanakan rutinitas sehari-hari.
Prinsipnya, ibu hamil mesti istirahat cukup dan dianjurkan tidur 8 jam sehari.
Namun begitu jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik yang ringan,
agar tubuh lebih sehat dan fit.

5. Mobilisasi
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing
penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas
mungkin berjalan (Soelaiman, 1993). Menurut Carpenito (2000),
mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi
fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian. Dari
kedua definisi tersebut dpaat disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah
suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara
membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis.Konsep

xx
mobilisasi dini mula-mula berasal dari ambulasi dini yang merupakan
pengembalian secara berangsur-angsur ke tahap mobiliasi sebelumnya
untuk mencegah komplikasi (Roper, 1996).
1) Rentang gerak dalam mobilisasi
Menurut Carpenito (2000), dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak :
a. Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot
dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif
misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
b. Rentang gerak aktif
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan
cara menggerakkan otot-otonya secara aktif misalnya berbaring
pasien dengan menggerakkan kakinya.
c. Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan
aktifitas yang diperlukan.

6. Istirahat Dan Tidur


Selama hamil, tubuh Ibu butuh tidur selama 6-8 jam sehari. Ini sama dengan
tidur orang sehat pada umumnya. Hanya saja, berbagai perubahan tubuh
kerap membuat ibu hamil gampang lelah dan mengantuk. Itu sebabnya,
ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan tidur sekitar 30
menit hingga 1 jam setiap rentang 3 hingga 4 jam.
Bila kehamilan dibawah 3 bulan, maka diperbolehkan banyak2 istirahat,
terutama bila kandungan lemah maka sebaiknya banyak istirahat di tempat
tidur (bed rest). Selama masa kehamilan, istirahat memegang peranan yang
sama penting dengan kegiatan. Pada masa awal kehamilan, mungkin
merasa lebih lelah dari biasanya, oleh sebab itu perbanyaklah istirahat/
tidur. Tidur siang sangat dianjurkan, atau beristirahatlah beberapa kali
disiang hari. Upayakan untuk menyederhanakan rutinitas sehari-hari.

xxi
Prinsipnya, ibu hamil mesti istirahat cukup dan dianjurkan tidur 8 jam sehari.
Namun begitu jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik yang ringan,
agar tubuh lebih sehat dan fit.

7. Mobilisasi
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing
penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas
mungkin berjalan (Soelaiman, 1993). Menurut Carpenito (2000),
mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi
fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian. Dari
kedua definisi tersebut dpaat disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah
suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara
membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis.Konsep
mobilisasi dini mula-mula berasal dari ambulasi dini yang merupakan
pengembalian secara berangsur-angsur ke tahap mobiliasi sebelumnya
untuk mencegah komplikasi (Roper, 1996).
2) Rentang gerak dalam mobilisasi
Menurut Carpenito (2000), dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak :
d. Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot
dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif
misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
e. Rentang gerak aktif
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan
cara menggerakkan otot-otonya secara aktif misalnya berbaring
pasien dengan menggerakkan kakinya.
f. Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan
aktifitas yang diperlukan.

8. Body Mekanik

xxii
Mekanik tubuh (body mechanic) adalah usaha koordinasi diri
muskuloskeletal dan sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan
yang tepat. Mekanika tubuh merupakan bagian dari aktifitas manusia.

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh


Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi mekanika tubuh:
a. Status kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat mempengaruhi system
musculoskeletal dan system saraf berupa penurunan koordinasi,
sehingga dapat mempengaruhi mekanika tubuh.
b. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong
seseorang untuk mempergunakannya secara benar, sehingga akan
mengurangi energy yang akan dikeluarkan.
c. Situasi dan kebiasaan
Misalnya mengangkat benda-benda berat.
d. Gaya hidup
Perubahan pola hidup seseorang akan menyebabkan stress, sehingga
akan menimbulkan kecerobohan dalam beraktifitas, sehingga dapat
mengganggu koordinasi antara system musculoskeletal dan
neurologi, yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan
mekanika tubuh.
e. Emosi
Seseorang yang mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat,
dan harga diri yang rendah, akan mengalami perubahan dalam
mekanika tubuh.
f. Nutrisi
Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot
dan memudahkan terjadinya penyakit.
9. Imunisasi

xxiii
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus
toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan
kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang
disebabkan oleh tetanus. Terutama imunisasi tetanus untuk melindungi
bayi terhadap penyakit tetanus neonatorum. Imunisasi dilakukan pada
trimester I / II pada kehamilan 3 – 5 bulan dengan interval minimal 4
minggu. Lakukan suntikan secara IM (intramuscular) dengan dosis 0,5
mL. imunisasi yang lain dilakukan dengan indikasi yang lain.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus,
sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan antenatal I
dan II pada 2 minggu kemudian )
Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
a. TT 1 selama kunjungan antenatal I
b. TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
c. TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
d. TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
e. TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya
mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT.
Petugas kesehatan harus berusaha program ini terlaksana maksimal dan
cepat.

xxiv
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana
dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut
meliputi perubahan fisik, mental dan sosial.
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangan meliputi :
nutrisi, oksigen, personal hygiene, pakaian, eliminasi, mobilisasi, body
mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling,
seksualitas, ativitas dalam dan luar rumah.
Asupan gizi yang harus dipenuhi oleh ibu hamil meliputi kalori, asam folat,
protein, kalsium dan zat besi.Adapun kriteria oksigen yang baik dan
dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sebagai berikut : Bersih dan Segar, tidak
berpolusi dan kotor dan tidak bau.
Personal hygine yang perlu diperhatikan adalah Perawatan rambut, Perawatan
gigi, Mandi untuk menjaga kebersihan kulit,mencegah infeksi, Perawatan
payudara dan Perawatan vulva dan vagina.
Pakaian yang baik untuk dikenakan pada ibu hamil harus nyaman, mudah
menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang menekan
dibagian perut atau pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu
ketat dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita
tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah.
Eliminasi yang terjadi pada IBU Hamil adalah sebagai berikut: Trimester I
Frekuensi BAK menigkat karena kandungan kencing tertekan oleh
pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak; Trimester II :
Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga
panggul; Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan
kepala bayi, BAB sering obstipasi ( sembelit ) karena hormone
progesteron meningkat.

xxv
Rentang dalam mobilisasi adalah : rentang garak aktif,rentang garak pasif dan
rentang garak fungsional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi body mekanik adalah sebagai berikut :
status kesehatan, pengetahuan, situasi dan kebiasaan, gaya hidup, emosi
dan nutrisi.
Manfaat senam hamil bagi ibu hamil adalah sebagai berikut :Memperkuat dan
mempertahankan kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul
yang penting dalam proses persalinan;Melatih sikap tubuh guna
menghindari /memperingan keluhan-keluhan seperti sakit;Perempuan
mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani
persalinan secara lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan
sebaik-baiknya sehingga proses persalinan normal langsung relatif
cepat;Membuat tubuh lebih rileks(membantu mengatasi stress dan rasa
sakit akibat his ketika bersalin.
ibu hamil biasanya perlu tambahan waktu istirahat dan tidur sekitar 30 menit
hingga 1 jam setiap rentang 3 hingga 4 jam.
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi tetanus
toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan kemungkinan
kematian bayi karena tetanus.
Disarankan ibu untuk tidak lama berkendaran jarak sendiri, karena posisi
mengemudi bisa jadi sangat tidak nyaman dan lama drive dapat sangat
melelahkan.
Berhubungan seks pada kehamilan itu boleh dilakukan dan tidak ada masalah
tapi pada kasus-kasus tertentu ibu hamil dilarang atau harus membatasi
untuk melakukan hubungan seksual selama kehamilan. Kasus-kasus
kehamilan tersebut antara lain: riwayat kelahiran premature, ancaman
keguguran, keluar cairan dari vagina yang tidak diketahui penyebnya,
penyakit menular seksual,plasenta previa,dan lain-lain. Oleh karena itu
hubungan seks waktu hamil, bukan merupakan halangan. Seorang wanita
sehat dengan kehamilan normal bisa terus berhubungan seks sampai usia

xxvi
kandungannya mencapai 9 bulan, tanpa perlu takut melukai diri sendiri
atau janinnya.
Pada saat hamil, kurangilah pekerjaan rumah tangga yang biasa Ibu lakukan.
Kurangilah bersentuhan dengan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga,
seperti cairan pembersih lantai,pestisida tanaman,dan obat serangga
lainnya, Wanita hamil juga boleh melakukan pekerjaan sehari hari,
dikantor ataupun di pabrik asal bersifat ringan.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai mahasiswi kebidanan
mampu mempratekkan ilmu yang kita peroleh berdasarkan materi dalam
makalah ini yakni kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap
perkembangannya dalam lingkup masyarakat.

xxvii
DAFTAR PUSTAKA

 Kebutuhan Fisik Ibu Hamil.


http://intand14kiiroi.blogspot.com/2012/06/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-
trimester-i.html (Diakses pada tanggal 23 September 2013, pukul 20.40
WITA)
 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I, II, III Pada Seksualitas.
http://intand14kiiroi.blogspot.com/2012/06/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-
trimester-i_20.html (Diakses pada tanggal 23 September 2013, pukul
20.47 WITA)
 Kebutuhan Fisik Ibu Hamil pada Eliminasi.
http://intand14kiiroi.blogspot.com/2012/06/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-
trimester-i_845.html (Diakses pada tanggal 23 September 2013, pukul
20.59 WITA)
 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I, II, III pada Nutrisi.
http://intand14kiiroi.blogspot.com/2012/06/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-
trimester-i_4477.html (Diakses pada tanggal 23 September 2013, pukul
21.00 WITA)
 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I, II, III Pada Oksigen.
http://intand14kiiroi.blogspot.com/2012/06/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-
trimester-i_118.html (Diakses pada tanggal 23 September 2013, pukul
21.02 WITA)
 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I, II, III Pada Personal Hygiene.
http://intand14kiiroi.blogspot.com/2012/06/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-
trimester-i_9504.html (Diakses pada tanggal 23 September 2013, pukul
21.03 WITA)
 10 Kebutuhan Ibu Selama Hamil. http://seputar-
ibuhamil.blogspot.com/2013/08/10-kebutuhan-ibu-selama-hamil.html
(Diakses pada tanggal 24 September 2013, pukul 09.24 WITA)
 Excercise Senam Hamil. http://triapujias.blogspot.com/p/exercise-senam-
hamil.html (Diakses pada tanggal 25 September 2013, pukul 22.54 WITA)
 Kebutuhan Fisik Ibu Hamil. http://fridasofilia-
dianhusada.blogspot.com/p/kebutuhan-fisik-ibu-hamil-travelling.html
(Diakses pada tanggal 26 September 2013, pukul 11.00 WITA)

xxviii

Anda mungkin juga menyukai