Anda di halaman 1dari 29

VISKOSITAS

Disusun oleh
Muhammad Barin Elyasa
21030112140172
Pengertian
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka
makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di
dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya
kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul
sebagai akibat tumbukan antara molekul gas.
Viskositas zat cair dapat ditentukan secarakuantitatif dengan besaran yang
disebut koefisien viskositas. Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah
Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s).
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Viskositas
 Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas tidak dipengaruhi
oleh tekanan.
 Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik dengan naiknya
suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya memperoleh energi. Molekul-
molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah. Dengan demikian
viskositas cairan akan turun dengan kenaikan temperatur.
 Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air.Adanya bahan tambahan seperti bahan
suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyak ataupun gliserin adanya penambahan air
akan menyebabkan viskositas akan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin
encer, waktu alirnya semakin cepat.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Viskositas
 Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul.Misalnya laju aliran alkohol cepat, larutan
minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi seta laju aliran lambat sehingga
viskositas juga tinggi.
 Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
 Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPO dengan gugus OH pada
trigliseridanya naik pada keadaan yang sama.
 Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi
tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan
banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang
terlarut, gesekan antar partikrl semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
Indeks Viskositas (Viscosity Index)

 Konstanta/nilai/angka yang menunjukan besarnya pengaruh


temperatur terhadap viskositas
 Indeks viskositas tinggi artinya pengaruh temperatur terhadap viskositas
kecil, dengan kata lain viskositasnya stabil, tidak mudah terpengaruh
perubahan temperatur
 Indeks viskositas rendah artinya pengaruh temperatur terhadap
viskositas besar, dengan kata lain mudah terpengaruh perubahan
temperatur
Sumber:
http://www.oilsyntheticoil.com
Indeks Viskositas beberapa pelumas

 Pertamina Fastron fully synthetic – 187


 Pertamina Fastron Synthetic oil – 156
 Pertamina Prima XP – 125
 Pertamina Mesran Super – 122
Viskositas - Klasifikasi
 ISO (International Organitation for Standardization)  ISO 3448 (aplikasi
industri)
 AGMA (American Gear Manufacturer Association)  AGMA 9005 – D94
(pelumas transmisi roda gigi)
 SAE (Society of Automotive Engineer)  SAE J300 (Engine), SAE J306 (Transmisi
roda gigi)
 API (American Petroleum Institute)
Viskositas – Klasifikasi SAE

Sumber : www.tribology-abc.com
Viskositas – Klasifikasi SAE

Sumber : www.tribology-abc.com
Viskositas – Klasifikasi ISO 3448

Sumber : www.tribology-abc.com
Viskositas – Klasifikasi AGMA

Sumber : www.tribology-abc.com
HUKUM STOKES

Pada tahun 1845 Sir George Stokes menunjukkan bahwa untuk benda yang bentuk
geometrisnya berupa bola nilai k = 6 π r. Bila nilai k dimasukkan ke dalam persamaan,
maka diperoleh persamaan seperti berikut:
HUKUM STOKES

Viskositas cairan yang partikelnya besar dan berbentuk tak teratur lebih tinggi
daripada yang partikelnya kecil dan bentuknya teratur. Semakin tinggi suhu cairan,
semakin kecil viskositasnya. Pernyataan ini dapat dijelaskan dengan teori kinetik.
Tumbukan antara partikel yang berbentuk bola atau dekat dengan bentuk bola adalah
tumbukan elastik atau hampir elastik. Namun, tumbukan antara partikel yang
bentuknya tidak beraturan cenderung tidak elastik. Dalam tumbukan tidak elastik,
sebagian energi translasi diubah menjadi energi vibrasi, dan akibatnya partikel menjadi
lebih sukar bergerak dan cenderung berkoagulasi. Efek suhu mirip dengan efek suhu
pada gas. Koefisien viskositas juga kadang secara singkat disebut dengan viskositas
dan diungkapkan dalam N s m-2 dalam satuan SI.
Hokum stokes berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair. Benda bulat dengan radius
r dan rapat d, yang jatuh karena gaya gravitasi fluida dengan rapat dm, akan dipengaruhi oleh
gaya gravitasi sebesar :
4
𝑓1 = 𝜋 𝑟 3 𝑑 − 𝑑𝑚 𝑔
3
Benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang makin lama makin besar. Tetapi dalam medium
ada gayagesek, yang makin besar bila kecepatan benda jatuh makin besar. Pada saat
kesetimbangan, besarnya kecepatan benda jatuh tetap,V. Menurut George G. Stokes, untuk
benda bulat tersebut besarnya gaya gesek pada kesetimbangan:
f2 = 6 π r ŋ v
f1 = f2
4
𝜋 𝑟 3 𝑑 − 𝑑𝑚 𝑔 = 6 π r ŋ v
3
2 𝑟 2 (𝑑 − 𝑑𝑚 )
ŋ=
9𝑣
rumus ini berlaku bila jari-jari benda yang jatuh relative besar bila dibandingkan dengan jarak
antar molekul-molekul fluida.
Pada kecepatan terminal, resultan yang bekerja pada bola sama
dengan nol. Misalnyasumbu vertikal ke atas sebagai sumbu
positif, maka pada saat kecepatan terminal tercapai berlaku
berlaku persamaan berikut.

Keterangan:

vT :kecepatan terminal (m/s)


η: koefisien viskositas Untuk benda berbentuk bola seperti pada gambar diatas, maka
fluida (Pa s) persamaannya menjadi seperti berikut.
R : jari-jari bola (m)
g : percepatan gravitasi
(m/s2)
ρb : massa jenis bola (kg/m3)
ρf : massa jenis fluida
(kg/m3)
HUKUM POISEUILLE

Fluida ideal dapat mengalir melalui pipa yang bertingkat tanpa ada gaya, tetapi
untuk fluida kental diperlukan perbedaan tekanan antar ujung pipa untuk menjaga
kesinambungan aliran. Banyaknya cairan yang mengalir pesatuan waktu melalui
penampang melintang berbentuk silinder berjari-jari r, yang panjangnya l, selain
ditentukan oleh beda tekanan pada kedua ujung juga ditentukan oleh viskositas dan
luas penampang. Hubungan tersebut dirumuskan oleh Poiseuille yang dikenal dengan
Hukum Poiseuille

∆𝑷 𝝅𝒓𝟒 𝒗 ∆𝑷 𝝅𝒓𝟒
Q= 𝒂𝒕𝒂𝒖 =
𝟖ŋ𝑳 𝒕 𝟖ŋ𝑳
 Persamaan diatas memperlihatkan bahwa Q berbanding terbalik dengan viskositas
cairan.Semakin besar viskositas,hambatan aliran juga semakin besar sehingga Q
menjadi rendah.Kecepatan aliran volume juga sebanding dengan gradien tekanan
∆𝑃/L dan pangkat empat jari-jari pipa.Ini berarti bahwa jika r diperkecil sehingga
menjadi setengahnya,maka akan dibutuhkan 16 kali lebih besar tekanan untuk
memompa cairan lewat pipa pada kecepatan aliran volume semula persamaan ini
berlaku untuk gas dan juga pipa cairan.
Alat ukur viskositas

Penentukan Viskositas dapat dilakukan dengan dua metoda yaitu


1. metode Ostwald dan
2. metode bola jatuh.
3. Viskometer Hoppler
4. Viskometer Cup dan Bob
5. Viskometer Cone dan Plate
6. Rotational (Brookfield) viscometer
7. Viskometer Saybolt
Metode Ostwald

Metode ini ditentukan berdasrkan Hukum Poiseulle


menggunakan alat Viskometer Ostwald. Penetapannya dilakukan
dengan jalan mengukur wktu yang diperlukan untuk mengalirnya
cairan dalam pipa kapiler dari a ke b. Sejumlah cairan yang akan
diukur viskositasnya dimasukkan ke dalam viscometer. Cairan
kemudian diisap dengan pompa sampai diatas batas a. Cairan
dibiarkan mengalir ke bawah dan waktu yang diperluka dari a ke
b dicatat menggunakan stopwatch. Viskositas dihitung
menggunakan persamaan Poiselle.
𝜋 𝑃 𝑟4 𝑡
𝜇=
8𝑉𝑙
t adalah waktu yang diperlukan cairan bervolume V yang mengalir
melalui pipa kapiler dengan panjang l dan jari-jari r . Tekanan P
merupakan perbedaan tekanan aliran kedua ujung pipa viscometer.
Untuk dua cairan yang berbeda dengan pengukuran alat yang sama
diperoleh hubungan:
𝜇1 𝜋 𝑃1 𝑟 4 𝑡1 8𝑉𝑙 𝑃1 𝑡1
= x =
𝜇2 8𝑉𝑙 𝜋 𝑃1 𝑟 4 𝑡1 𝑃2 𝑡2
karena tekanan berbanding lurus dengan kerapatan cairan (d), maka
berlaku:

𝜇1 𝑑 1 𝑡1
=
𝜇2 𝑑 2 𝑡2
Metode Bola jatuh

Penentuan ini berdasarkan hokum Stokes. Bola dengan rapatan d dan jari-jari r dijatuhkan
ke dalam tabung berisi cairan yang akan ditentukan viskositasnya. Waktu yang diperlukan
bola untuk jatuh melalui cairan dengan tinggi tertentu kemudian dicatat dengan stopwatch.
Gaya berat yang menyebabkan bola turun ke bawah sebesar:
Fw = 4/3 πr3(db – dc) g
Dimana db dan dc masing-masing kerapatan bola dan cairan sedang g adalah percepatan
gravitasi. Selain itu bekerja gaya gesek yang arahnya ke atas sebesar:
Fg = 6π ηrv
Pada keadaan setimbang, Fw = Fg sehingga

2 𝑟 2 𝑔 (db – dc)
𝜇=
9𝑣
Apabila digunakan metode perbandingan dua cairan berlaku:
𝜇1 𝑑𝑏 −𝑑𝑐1 𝑡1
=
𝜇2 𝑑𝑏 −𝑑𝑐2 𝑡2
Viskometer Hoppler

Yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sebuah bola untuk melewati cairan
pada jarak atau tinggi tertentu.Karena adanya gravitasi benda yang jatuh melalui
medium yang berviskositas dengan kecepatan yang semakin besar sampai mencapai
kecepatan maksimum. Kecepatan maksimum akan dicapai jika gaya gravitasi (g) sama
dengan gaya tahan medium (f) besarnya gaya tahan (frictional resistance) untuk benda
yang berbentuk bola stokes.
Viskometer Cup dan Bob

Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antaradinding luar dari bob dan
dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan
viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi di
sepanjangkeliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan
konsentrasi.Penurunan konsentras ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan
keluar memadat. Hal ini disebut aliran sumbat.
Viskometer Cone dan Plate

Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian


dinaikkan hingga posisi di bawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan
bermacam kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang semitransparan yang
diam dan kemudian kerucut yang berputar.
Pengukuran viskositas
 Rotational (Brookfield) viscometer  menggunakan persamaan tegangan
geser untuk mengukur viskositas (ASTM D2983)

http://www.coleparmer.com http://www.machinerylubrication.com
Viskometer Saybolt

 Zat cair yang akan diukur


viskositasnya ditempatkan pada
wadah yang diselubungi oleh
zat cair lain yang terjaga
temperaturnya.
 Waktu yang diperlukan untuk
mengumpulkan sampel
sebanyak 60 CC diukur
 Pengukuran mengacu standar
ASTM D88

http://www.enginemechanics.tpub.com
PENERAPAN VISKOSITAS DALAM
INDUSTRI
Pada industri Minyak bumi. Minyak mentah sering disalurkan melalui pipa jarak jauh
pada daerah dengan suhu yang berbeda-beda, dan laju aliran dalam menanggapi
tekanan bervariasi. Minyak mengalir melalui Alaska lebih kental daripada minyak di
pipa di Teluk Persia, karena suhu tanah yang berbeda, dan akibatnya tekanan perlu
diterapkan untuk tetap mengalir. Untuk mengatasi masalah gaya yang dibutuhkan
untuk mengalirkan minyak melalui pipa, sensor di beberapa pipa akan mengukur
viskositas fluida dan menentukan apakah tekanan yang lebih besar atau lebih kecil
harus ditambahkan untuk menjaga aliran minyak konstan dan stabil.

Anda mungkin juga menyukai