Anda di halaman 1dari 1

SKENARIO 4

ARTEMISININ : RISET PADA RAMUAN KUNO RAIH PENGHARGAAN NOBEL

Penyakit malaria merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium
falciparum yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Pada tahun 2019, hampir setengah populasi
dunia di hampir di semua belahan dunia mempunyai resiko terjangkit penyakit ini. Salah satu
penanganan penderita malaria adalah dengan pemberian obat Kina. Namun, mutasi pada P.
falciparum membuat parasit ini resistan terhadap Kina dan beberapa obat malaria lainnya. Hal ini
memacu para peneliti untuk menemukan kandidat obat antimalaria baru. Diantaranya adalah
dengan melakukan sintesis senyawa antimalaria yang telah diketahui sebelumnya atau pencarian
senyawa aktif malaria dari tumbuhan atau ramuan yang digunakan secara tradisional untuk
menyembuhkan malaria. Prof. Tu Youyou mempelajari ramuan-ramuan cina kuno dari dinasti Zhou,
Qing, dan Han. Beliau menemukan bahwa Artemisia annua, yang telah digunakan sebagai ramuan
antimalaria pada abad sebelum masehi, memiliki aktivitas antimalaria yang sangat tinggi. Pada tahun
1972, prof. Tu Youyou berhasil mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa artemisinin dari tumbuhan
ini. Beliau menjadikan dirinya sebagai manusia uji pertama pada saat uji klinik antimalaria. Saat ini,
artemisinin diformulasikan bersama obat antimalarian lainnya dalam penanganan penderita malaria.
Atas temuannya ini, pada tahun 2015, Prof. Tu Youyou menerima penghargaan nobel di bidang
medisin.

Anda mungkin juga menyukai