Anda di halaman 1dari 6

4.

Jenis Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan salah satu hal penting yang patut


difikirkan dalam menyusun proses pembelajaran pada anak. Maka dari itu,
penentuan strategi pembelajaran menentukan jenis interaksi di dalam proses
pembelajaran. Penggunaan strategi pembelajaran harus menimbulkan aktivitas
belajar yang baik, sehingga tujuan pembelajaran (kompetensi) dapat tercapai
dengan baik. Penerapan strategi pembelajaran memiliki banyak pilihan yang dapat
diterapkan oleh guru, salah satunya yaitu strategi pembelajaran menurut Sri
Anitah W. dkk (2008: 1.55-1.56), yang mengemukakan berbagai jenis strategi
pembelajaran antara lain yaitu :

a. Ditinjau dari Proses Pengolahan Pesan

1. Strategi deduktif, strategi ini menggunakan materi atau bahan


pelajaran diolah dari dari mulai yang umum, generalisasi atau
rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian – bagian. Bagian
tersebut dapat berupa sifat, atribut atau ciri – ciri. Strategi deduktif ini
juga dapat digunakan dalam mengajarkan suatu konsep pada anak,
baik konsep terdefinisi maupun konsep konkret.
2. Strategi Induktif, strategi ini menggunakan materi atau bahan pelajaran
diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri, atau atribut) ke yang umum,
dan ke generalisasi atau rumusan. Strategi induktif ini juga dapat
digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep terdefinisi maupun
konsep konkret.

b. Ditinjau dari Pihak Pengolah Pesan

1. Strategi pembelajaran ekspositori, strategi ini menggunakan bahan


atau materi pelajaran yang diolah oleh guru. Siswa tinggal “terima
jadi” dari guru. Strategi ekspositori banyak menggunakan peran guru
yang mencari dan mengelola bahan pelajaran dan kemudian
menyampaikannya pada siswa. Strategi pembelajaran ekspositori ini
berguna untuk mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang
sifatnya pemecahan masalah.
2. Strategi pembelajaran heuristik, strategi ini menggunakan bahan atau
materi pelajaran yang diolah oleh siswa. Strategi heuristik banyak
menggunakan peran siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan
pelajaran. Sedangkan guru bersifat fasilitator yang memberikan
dorongan, arahan, dan bimbingan. Strategi pembelajaran heuristik ini
berguna untuk mengajarkan berbagai materi termasuk pemecahan
masalah. Penerapan strategi ini yaitu diharapkan agar siswa tidak
hanya mampu dan paham dalam melakukan tugas sesuai tujuan
pembelajaran yang diterapkan tetapi juga akan terbentuk sikap sikap
positif, seperti kreatif, inovatif, kritis, terbuka, dan mandiri. Strategi
pembelajaran heuristik ini dibagi menjadi dua, yaitu discovery (siswa
melakukan kegiatan dengan berpedoman pada langkah – langkah yang
telah ditetapkan oleh guru), dan yang kedua yaitu inkuiri (siswa
memperoleh dan menemukan sendiri pengetahuan tanpa pedoman
atau penduan dari guru).

c. Ditinjau dari Pertimbangan Pengaturan Guru

1. Strategi pembelajaran beregu ( team teaching), dengan strategi


pembelajaran yang dilakukan oleh beberapa siswa, guru mengajarkan
suatu materi kepada sejumlah siswa tersebut. Penggunaan
pembelajaran beregu dapat digunakan dalam mengajarkan salah satu
mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat pada topic
tertentu.
2. Strategi seorang guru, dimana seorang guru mengajarkan langsung
dengan seperti biasanya kepada sejumlah siswa di kelas.

d. Ditinjau dari Pertimbangan Jumlah Siswa

1. Model pembelajaran klasikal, yaitu model pembelajaran yang


dilakukan salam satu waktu. Kegiatan dilakukan oleh seluruh anak
bersama – sama dalam satu kelas. Model pembelajaran ini merupakan
model yang biasa kita lihat sehari – hari, dimana salah satu guru
mengajar antara 30 – 40 orang siswa dalam satu ruangan. Kekurangan
dalam model ini yaitu guru kurang memperhatikan minat individu
anak.
2. Model pembelajaran kelompok kecil, yaitu model pembelajaran yang
dilakukan siswa secara bersama – sama dengan saling membantu satu
sama lainnya sebagai satu kelompok. Model pembelajaran ini berguna
untuk menuntun siswa melakukan kerja sama dalam membahassuatu
materi ataupun menyelesaikan masalah dalam tugas – tugas tertentu.
3. Model pembelajaran individual, yaitu model pembelajaran yang
memfokuskan bimbingan dan bantuan guru terhadap masing – masing
individu. Pada model pembelajaran individual atau perorangan ini
berguna untuk mengatur proses belajar mengajar sehingga setiap
siswa memperoleh perhatian lebih banyak dibandingkan melakukan
pengajaran dari kelompok siswa yang besar.
e. Ditinjau dari Pertimbangan Guru dan Siswa
1. Strategi tatap muka, strategi ini dilakukan seperti bisanya yaitu guru
langsung berhadapan (tatap muka) tanpa melalui perantara tertentu.
Strategi ini dapat dilihat seperti biasanya, ketika seorang guru
melakukan proses belajar dan mengajar di kelas.
2. Strategi pembelajaran melalui media, strategi ini guru tidak langsung
berhadapan dengan siswa. Melainkan guru “mewakilkan” nya kepada
media, sehingga siswa berinteraksi dengan media seperti : melihat
video, TV, dan sebagainya.

5. Strategi Pembelajaran Inovatif

Pada era milenial saat ini, pengetahuan dan teknologi sangat berkembang
pesat. Dampak dari teknologi ini dapat dirasakan dari segala sektor, baik itu sektor
pertanian, komunikasi, bahkan pendidikan. Perubahan – perubahan yang terjadi
berguna untuk menciptakan, memanfaatkan dan mengembangkan lingkungan bagi
kesejahteraan hidupnya. Menurut Udin S. Winataputra, dkk (2011 : 1. 14), segala
sesuatu yang diciptakan oleh manusia dan dirasakan sebagai hal yang baru oleh
seseorang atau masyarakat sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan yang
dikenal dengan istilah inovasi. Inovasi – inovasi yang dibuat tidak akan berjalan
tanpa adanya peningkatan kualitas pendidikan.
Maka dari itu sebagai pendidik sebaiknya dapat mengetahui dan
menerapkan berbagai strategi pembelajaran inovasi. Startegi pembelajaran
inovatif sendiri adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran dengan ciri
adanya unsur pembaharuan. Metode ini berguna untuk dapat mengembangkan
proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal
atau dapat mencapai suatu kompetensi. Inovasi – inovasi dalam bidang pendidikan
terbukti dengan adanya penemuan ilmu pengetahuan baru, yang menunjukkan
bahwa pendidikan selalu bersifat maju dan berorientasi ke depan. Dalam
kaitannya terkait kontribusi pendidikan, Hubermen seperti dikutip Ishak Abdulhak
(2000), membagi sifat perubahan dalam inovasi berupa sebagai berikut :
1. Pergantian (substitution), contohnya yaitu inovasi dalam penggantian
jenis sekolah, penggantian bentuk perabot, alat – alat, atau sistem
ujian yang lama diganti dengan yang baru.
2. Perubahan (alternation), contohnya yaitu mengubah kurikulum
sekolah menengah umum yang semula bercorak teoritis akademis,
menjadi kurikulum dengan mata pelajaran yang berorientasi
keterampilan hidup praktis
3. Penambahan (addition), dalam inovasi yang bersifat penambahan ini
tidak ada penggantian atau peruabahan. Jika ada suatu perubahan,
maka perubahan tersebut hanya berupa perubahan dalam hubungan
anatar komponen yang terdapat dalam sistem yang perlu
dipertahankan. Contohnya dalam hal pendidikan yaitu adanya
pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan
guru sekolah dasar dengan penambahannya yaitu tidak mengganti atau
mengubah cara – cara penilaian yang sudah ada.
4. Penyusunan kembali (restructuring), adalah upaya penyusunan
kembali berbagai komponen yang ada di dalam sistem dengan maksud
untuk menyesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan. Contohnya
dalam hal pendidikan yaitu upaya menyusun kembali urutan mata
pelajaran, atau penyusunan kembali komposisi serta ukuran dan daya
tamping kelas.
5. Penghapusan (elimination), yaitu upaya pembaharuan dengan cara
menghilangkan aspek – aspek tertentu dalam pendidikan, atau
pengurangan komponen – komponen tertentu dalam pendidikan atau
penghapusan pola atau cara lama.
6. Penguatan (reinforcement), yaitu upaya peningkatan untuk
memperkokoh atau memantapkan kemampuan atau pola dan cara –
cara yang sebelumnya terasa lemah. Sebagai contohnya dalam hal
pendidikan yaitu upaya peningkatan kemampuan tenaga dan fasilitas
sekolah sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam mempermudah
tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Penggunaan strategi pembelajaran inovatif sangat perlu dalam kegiatan


pembelajaran, karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat
mencapai hasil yang optimal.

6. Macam – Macam Strategi Pembelajaran Inovatif

Berikut ini merupakan macam – macam strategi pembelajaran inovatif


yang kini mulai diterapkan di Indonesia, antara lain yaitu :

a. Startegi Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)


1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran
kelompok yang memiliki aturan – aturan tertentu. Menurut Made
Wena (2013 : 190), menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah sistem pembelajaran yang berusaha memanfaatkan siswa
lain sebagai sumber belajar, di samping guru dan sumber belajar
lainnya.
2. Unsur – Unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif ini memiliki elemen – elemen yang
merupakan ketentuan pokoknya, antara lain yaitu :
a. Saling ketergantungan positif
b. Interaksi tatap muka
c. Akunsibilitas individual
d. Keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau
keterampilan sosial yang sengaja diajarkan

3. Beberapa Model Pembelajaran Kooperatif

a. Model STAD (Student Teams Achievement Division)


Pembelajaran kooperatif model STAD dikembangkan oleh
Robert Slavin dari Universitas John Hopkin USA. Menurut
Zaenal Aqid (2013:20-21), secara umum cara penerapan
model STAD di kelas adalah sebagai berikut :
1. Membentuk kelompok yang beranggotakan 4 – 5 orang
secara heterogen.
2. Guru menyajikan pelajaran.
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota – anggota kelompok. Anggotanya harus
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis kepada seluruh siswa, dan pada saat
menjawab kuis tidak boleh bekerja sama.
5. Memberi evaluasi.
6. Kesimpulan.
b. Model Jigsaw
Model Jigsaw diperkenalkan oleh Elliot Aronson, dari
Universitas Texas USA pada tahun 1978 dan pada model ini
siswa lah yang lebih berperan dalam pembelajaran. Berikut
ini langkah – langkahnya :
1. Siswa dikelompokkan menjadi ke dalam 4 anggota tim.
2. Tiap orang dalam tim diberi materi yang berbeda.
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang
ditugaskan.
4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari
bagain / sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru
(kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka.
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, anggota kembali
ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim
mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap
anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh –
sungguh.
b. Strategi Pembelajaran Komputer
1. Pengertian Startegi Pembelajaran Komputer
Startegi pembelajaran komputer adalah pembelajaran yang
menggunakan komputer sebagai alat bantu. Melalui strategi
pembelajaran ini bahan ajar disajikan melalui media komputer
sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik
dan menantang bagi siswa.
2. Model Pembelajaran Berbasis Komputer
Menurut Simon (dalam Made Wena., 2013 :203) terdapat 3 model
penyampaian materi pembelajaran berbasis komputer yaitu :
a. Latihan dan praktek, dalam model pembelajaran berbasis
komputer ini siswa diberikan pertanyaan – pertanyaan atau
masalah untuk dipecahkan, kemudian komputer akan
memberi respons atas jawaban yang diberikan siswa. Model
hampir sama dengan pekerjaan rumah yang diberikan pada
siswa, kemudian guru memberikan umpan balik. Namun
dalam pembelajaran berbasis komputer, balikan akan
diberikan segera pada masing – masing siswa sehingga tahu
dimana letak kesalahannya.
b. Tutorial, model pembelajaran berbasis komputer ini
menyediakan rancangan pembelajaran yang kompleks dan
berisi materi pembelajaran, latihan yang disertai umpan
balik.
c. Simulasi, model pembelajaran berbasis komputer ini
menyajikan pembelajaran dengan sistem simulasi yang
berhubungan dengan materi yang dibahas.

Daftar Pustaka :

Dalyono, B. 2016. STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF UNTUK


MENCAPAI KOMPETENSI PEMBELAJARAN. PROSIDING TEMU
ILMIAH NASIONAL GURU (TING). 26 November 2016. Universitas
Terbuka : VIII.

Pratiwi, S. 2018. Model Pembelajaran Klasikal, Individual Dan Kelompok.


https://id.scribd.com/document/409929921/Model-Pembelajaran-Klasikal-
Individual-dan-kelompok-docx. [Diakses pada 9 September 2021].

NB : Raraaaa sumber yang pertama itu sama kayak punya widya, sekian dan
terimakasih wassalamualaikum, semangattt 

Anda mungkin juga menyukai