Pelayanan Kesehatan Primer atau Primary Health Care (PHC) adalah pelayanan kesehatan
pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat
diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui
partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat
dan negara untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat
untuk hidup mandiri dan menentukan nasib sendiri
MANAJEMEN KESEHATAN
Manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” dengan kata kerja to manage yang
secara umum berarti mengurusi. Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan
kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut “manajer”
(Oxford, 2005). Selain itu, untuk mengartikan dan mendefisikan manajemen dari berbagai
literartur dapat dilihat dari tiga pengertian, yaitu (Louis A, 2009):
Dalam mempelajari manajemen kesehatan, terdapat lima pendekatan yang dapat digunakan
dalam mengkaji fungsi dan unsur manajemen, antara lain (Maulana, 2004):
Pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The Practice of
Management pada tahun 1954. Management by objective dapat juga disebut sebagai
manajemen berdasarkan sasaran, manajemen berdasarkan hasil (management by result),
goals management, work planning and review dan lain sebagainya yang pada intinya
sama. Management by objective menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam
perencanaan yang efektif, dengan menetapkan prosedur pencapaian baik yang formal
maupun informal, pertama dengan menetapkan tujuan yang akan dicapai dilanjutkan
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai selesai baru diadakan peninjauan
kembali atas pekerjaan yang telah dilakukan
Management is how to work with others (manajemen adalah kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama)
Adanya pendekatan ini, fungsi manajemen akan dapat dipelajari dari proses kerja sama
yang berkembang antara pimpinan dengan stafnya dalam mencapai tujuan organisasi.
Sumber daya lain yang penting adalah dana dan material. Manajemen harus mampu
mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia Manusia sebagai sumber daya utama
manajemen selalu akan responsif pada saat berinteraksi dengan orang lain. Manajemen
dapat dipelajari melalui perilaku organisasi tersebut. Perilaku organisasi ditentukan oleh
upaya kepemimpinan yang mampu membangkitkan motivasi staf. Perilaku organisasi
kesehatan memiliki ciri khas sendiri yang berbeda dengan organisasi
Manajemen sebagai suatu proses Manajemen sebagai proses dapat dipelajari melalui
fungsifungsi manajemen.
Namun meski perkembangannya cukup pesat, negara ini masih dilanda beberapa masalah
kesehatan yang terus meningkat. Masalah-masalah ini masih menjadi beban dan tantangan
utama di dunia kesehatan Indonesia. Berikut beberapa masalah dan tantangan di dunia
kesehatan Indonesia, serta strategi pemerintah dalam mengatasinya!
Menurut data, penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi kehamilan dan perdarahan
postpartum. Selain itu, kondisi yang sering kali menyebabkan kematian ibu adalah
penanganan komplikasi, anemia, diabetes, malaria, dan umur yang terlalu muda.
Dalam 5 tahun terakhir, angka kematian bayi dan balita memang sudah mengalami
penurunan. Namun serupa dengan angka kematian ibu akibat melahirkan, ini masih jauh
dari target. Penyebab kematian utama pada bayi dan balita adalah Intra Uterine Fetal
Death (IUFD) dan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) . Sedangkan untuk balita, penyebab
kematian utama yang dialami adalah pneumonia dan diare.
Artinya, faktor lingkungan serta kondisi ibu sebelum dan selama kehamilan sangat
memengaruhi kondisi bayi. Maka dari itu, untuk menangani tantangan ini pemerintah
akan menciptakan langkah-langkah persiapan untuk calon ibu, agar mereka benar-benar
siap menghadapi kehamilan dan persalinan.
Untuk remaja, penyebab kematian utama di samping kecelakaan transportasi adalah DBD
dan tuberkulosis. Umumnya ini disebabkan karena penggunaan tembakau atau rokok.
Untuk menanggulangi masalah ini, pemerintah menetapkan pelaksanaan UKS yang
diwajibkan di setiap sekolah untuk mempromosikan masalah kesehatan. Prioritas program
UKS adalah perbaikan gizi usia sekolah, kesehatan reproduksi, dan deteksi dini penyakit
tidak menular.
Saat ini, ternyata masalah gizi di Indonesia masih sangat kompleks. Tidak hanya masalah
kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus ditangani
dengan serius. Kondisi stunting (pendek) sendiri disebabkan oleh kemiskinan dan pola
asuh yang tidak tepat , sehingga mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang
secara maksimal, mudah sakit, maupun berdaya saing rendah.
Masalah ini paling fatal menyerang anak-anak, karena gangguan pertumbuhan yang serius
ini bisa merusak masa depan mereka. Apalagi, jika stunting terjadi lewat dari 1.000 hari,
dampak buruknya bisa sangat sulit diobati.
Untuk mengatasi masalah stunting, pemerintah mengadakan program sosialisasi kepada
masyarakat agar dididik untuk memahami pentingnya gizi bagi ibu dan anak. Pemerintah
menetapkan fokus pada 1000 hari pertama kehidupan , terhitung sejak konsepsi hingga
anak berusia 2 tahun.
4. Meningkatnya Penyakit Menular
Masalah penyakit menular juga masih mendominasi dunia kesehatan Indonesia. Prioritas
utama pemerintah adalah membasmi HIV/AIDS, tuberkulosis, malaria, DBD, influenza,
dan flu burung. Indonesia juga masih belum sepenuhnya mampu mengendalikan penyakit
seperti kusta, filariasis, dan leptospirosis.
Selain itu, untuk menurunkan tingginya risiko penyakit menular, pemerintah juga
mengembangkan Early Warning and Respons System (EWARS) atau Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR). Melalui sistem EWARS ini, diharapkan ada
peningkatan dalam deteksi dini dan respons terhadap peningkatan tren kasus penyakit
tertentu.
Sistem tersebut juga semakin digencarkan karena banyaknya penyakit baru yang
bermunculan, seperti SARS dan flu burung. Penyakit-penyakit baru ini pada umumnya
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang berasal dari binatang.
Ternyata dalam beberapa tahun ini, masalah penyakit tidak menular telah menjadi beban
utama di Indonesia, ketimbang penyakit menular. Karenanya, saat ini Indonesia memang
mengalami tantangan dua kali lipat, yaitu penyakit tidak menular dan penyakit menular.
Penyakit tidak menular yang paling banyak menyerang masyarakat Indonesia meliputi
hipertensi, diabetes mellitus, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Selain
itu, jumlah kematian akibat rokok juga terus meningkat.
Deteksi dini sangat penting, karena sebagian besar masyarakat Indonesia tidak menyadari
bahwa dirinya menderita penyakit tidak menular. Oleh sebab itu, pemerintah juga
berencana untuk meningkatkan sosialisasi dan program jaminan kesehatan seperti BPJS.
Tanpa kita sadari, permasalahan kesehatan jiwa di Indonesia itu sangat besar dan
menimbulkan beban kesehatan yang signifikan. Berdasarkan data, lebih dari 14 juta jiwa
masyarakat Indonesia menderita gangguan mental dan emosional. Sementara itu, lebih
dari 400.000 orang menderita gangguan jiwa berat (psikotis).
Masalah gangguan jiwa di Indonesia berkaitan dengan masalah perilaku, dan sering kali
berujung pada kondisi yang membahayakan diri seperti bunuh diri. Dalam satu tahun,
terdapat 1.170 kasus bunuh diri dan jumlahnya terus meningkat.
RUMAH SAKIT
4. PRINSIP MANAGEMENT PATIENT SAFETY
Patient safety atau kesalamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan di rumah
sakit menjadi lebih aman. Untuk mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
5) Kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan pasien tentang faktor risiko insiden
terkait patient safety,
Menurut penjelasan Pasal 43 UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang dimaksud dengan
keselamatan pasien (patient safety) adalah proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan
pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk didalamnya asesmen resiko, identifikasi, dan
manajemen resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar
dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir
timbulnya risiko. Yang dimaksud dengan insiden keselamatan pasien adalah keselamatan
medis (medical errors), kejadian yang tidak diharapkan (adverse event), dan nyaris terjadi
(near miss).
Tujuan utama rumah sakit adalah merawat pasien yang sakit dengan tujuan agar pasien
segera sembuh dari sakitnya dan sehat kembali, sehingga tidak dapat ditoleransi bila dalam
perawatan di rumah sakit pasien menjadi lebih menderita akibat dari terjadinya resiko yang
sebenarnya dapat dicegah, dengan kata lain pasien harus dijaga keselamatannya dari akibat
yang timbul karena error. Bila program keselamatan pasien tidak dilakukan akan berdampak
pada terjadinya tuntutan sehingga meningkatkan biaya urusan hukum, menurunkan
efisisiensi, serta kerugian lainnya.