Anda di halaman 1dari 24

GAMBARAN FAKTOR RISIKO HIPERBILIRUBINEMIA PADA NEONATUS

YANG DIRAWAT DI RUANG RAWAT NEONATUS RISIKO TINGGI


RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2021

Ilham Arief Fadhillah


1810313046

Pembimbing 1: dr. afdal, Sp.A., M.Biomed


Pembimbing 2: Dra. Dian Pertiwi, MS
Program Studi Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2022
01 02 03
Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metode Penelitian
1. Latar belakang 1. Teori 1. Jenis rancangan
2. Rumusan masalah 2. Kerangka teori penelitian yang
3. Tujuan penelitian digunakan
4. Manfaat penelitian 2. Lokasi dan waktu
penelitian
3. Populasi, sampel, besar
sampel, dan Teknik
pengambilan sampel
4. Definisi operasional
5. Instrumen penelitian
6. Cara pengolahan dan
analisis data
Latar belakang

Hiperbilirubinemia merupakan suatu keadaan


dimana terjadi peningkatan kadar bilirubin
dalam darah >5mg/dl, yang secara klinis
ditandai dengan adanya ikterus
Bayi aterm
481.000 63.000
Bayi lahir prematur dan Bayi lahir akan mengalami
bayi lahir normal berisiko kecacatan
mengalami
60% hiperbilirubinemia berat

Neonatus keturunan Asia Tenggara dan Asia Timur


memiliki kadar Total Serum Bilirubin (TSB) yang lebih tinggi
dan insidensi hiperbilirubinemia lebih banyak ditemukan
dibandingkan dengan keturunan Caucasia atau Afrika.
Hiperbilirubinemia patologis perlu
menjadi perhatian karena dapat
menimbulkan komplikasi neurologis

<
Faktor risiko

Polisitemia
Jenis kelamin

Usia kehamilan Ibu Diabetes Melitus

Berat badan lahir


Kolestasis

Inkompatibilitas darah Infeksi


Rumusan masalah

Bagaimanakah gambaran faktor


risiko terjadinya hiperbilirubinemia
pada neonatus yang dirawat di
RSUP Dr. M. Djamil Padang?
Tujuan penelitian
Tujuan umum
Untuk melihat gambaran faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia pada neonatus
yang dirawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Tujuan khusus
● Mengetahui angka kejadian hiperbilirubinemia pada neonatus yang dirawat di RSUP Dr.
M. Djamil Padang
● Mengetahui gambaran jenis kelamin pada neonatus dengan hiperbilirubinemia yang
dirawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang
● Mengetahui gambaran usia gestasi pada neonatus dengan hiperbilirubinemia yang
dirawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang
● Mengetahui gambaran Berat Bayi Lahir (BBL) pada neonatus dengan
hiperbilirubinemia yang dirawat di ruang rawat neonatus risiko tinggi RSUP Dr. M.
Djamil Padang
● Mengetahui gambaran inkompatibilitas darah pada neonatus dengan hiperbilirubinemia
yang dirawat di ruang rawat neonatus risiko tinggi RSUP Dr. M. Djamil Padang
● Mengetahui gambaran polisitemia pada neonatus dengan hiperbilirubinemia yang dirawat
di ruang rawat neonatus risiko tinggi RSUP Dr. M. Djamil Padang
● Mengetahui gambaran ibu penderita diabetes melitus pada neonatus dengan
hiperbilirubinemia yang dirawat di RSUP Dr. M. Djamil Padang
● Mengetahui gambaran kolestasis pada neonatus dengan hiperbilirubinemia yang dirawat
di RSUP Dr. M. Djamil Padang
● Mengetahui gambaran infeksi pada neonatus dengan hiperbilirubinemia yang dirawat di
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Manfaat penelitian
Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk
meningkatkan kemampuan peneliti dalam
melakukan penelitian. Peneliti juga
memperdalam ilmu terkait faktor risiko
hiperbilirubinemia pada neonatus.
Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai landasan
untuk petugas kesehatan yang berhadapan
Bagi peneliti lain langsung dan sebagai sumber ilmu
pengetahuan mengenai faktor risiko yang
Dapat menjadi data dasar bagi peneliti lain menyebabkan hiperbilirubinemia
untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai
hiperbilirubinemia pada neonatus yang dirawat
di RSUP Dr. M. Djamil Padang
Tinjauan pustaka
Etiologi

hiperbilirubinemia • inkompatibilitas darah


tak terkonjugasi • defek sel darah merah

• kolestasis hiperalimentasi
hiperbilirubinemia • Infeksi inpissated bile
terkonjugasi •

hepatitis neonates
sepsis
Klasifikasi
• Sebelum 24 jam
Berdasarkan onset • 24 jam – 2 minggu
• Prolonged jaundice

• Hiperbilirubinemia direk (conjugated hyperbilirubinemia)


Berdasarkan konjugasi
• Hiperbilirubinemia indirek (unconjugated
bilirubin hyperbilirubinemia)

• Derajat ringan
Berdasarkan derajat • Derajat sedang
• Derajat berat
Faktor risiko
Berat badan Pemberian Inkompatibilitas
Jenis kelamin Usia gestasi darah
lahir ASI
Ibu Diabetes Defisiensi
Polisitemia Kolestasis Infeksi
Melitus enzim G6PD
Manifestasi klinis
• Tampak berwarna kuning dengan kadar serum bilirubin 5mg/dl atau
lebih.
• Sebagian besar kasus hiperbilirubinemia tidak berbahaya, tetapi
terkadang kadar bilirubin tinggi akan menyebabkan kerusakan otak
(kernicterus): gangguan reflex moro, opistotonus, hypotonia, bayi
muntah, hight-pitch cry, hipereksia, kejang, setting sun sign.
Manifestasi jangka panjangnya yakni spastisitas, koreoatetosis, dan tuli
neurosensorial.

Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik: metode Kramer
• Pemeriksaan lain: pemantauan Transcutaneous Bilirubinometry (TCB) atau Total
Serum Bilirubin (TSB).
Metode
penelitian
Jenis Rancangan Penelitian yang Digunakan Lokasi dan Waktu Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang
deskriptif dengan menggunakan data rekam medis rawat neonatus risiko tinggi RSUP
neonatus yang didiagnosis hiperbilirubinemia dr. M. Djamil Padang tahun 2021.
yang dirawat di ruang rawat neonatus risiko tinggi
RSUP dr. M. Djamil Padang tahun 2021
Populasi dan sampel

Populasi penelitian Sampel penelitian


Populasi penelitian adalah neonatus yang Sampel penelitian adalah populasi yang
dirawat di ruang rawat neonatus risiko didiagnosis hiperbilirubinemia yang
tinggi RSUP dr. M. Djamil Padang tahun memenuhi kriteria inklusi dan kriteria
2021 eksklusi
Kriteria sampel
Kriteria inklusi Kriteria ekslusi
Semua neonatus yang didiagnosis Rekam medik tidak lengkap
hiperbilirubinemia yang dirawat di ruang
rawat neonatus risiko tinggi RSUP dr. M.
Djamil Padang tahun 2021

Teknik pengambilan sampel


Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
total sampling.
Definisi operasional
No Komponen Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Hasil Ukur
Ukur

1 Hiperbilirubinemia Merupakan keadaan Melihat rekam Rekam medik Nominal 1. Hiperbilirubinemia


dimana terjadi medik ringan
peningkatan kadar 2. Hiperbillirubinemia
bilirubin dalam darah sedang
>5mg/dL, yang secara 3. Hiperbilirubinemia
klinis ditandai oleh berat
adanya ikterus

2 Berat badan lahir Berat badan lahir Melihat rekam Rekam medik Nominal 1. Berat badan lahir lebih
merupakan berat badan medik (BBLB)
neonatus saat kelahiran 2. Berat badan lahir cukup
yang ditimbang dalam (BBLC)
waktu satu jam setelah 3. Berat badan lahir rendah
lahir (BBLR)

3 Ibu Diabetes Melitus Merupakan keadaan Melihat rekam Rekam medik Nominal 1. Diabetes melitus
kadar glukosa darah medik 2. Tidak diabetes melitus
sewaktu ≥200mg/dL
pada ibu yang
melahirkan bayi dengan
hiperbilirubinemia
No Komponen Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Hasil Ukur
Ukur

3 Inkompatibilitas Inkompatibilitas ABO adalah kondisi Melihat rekam Rekam medik Nominal 1. Inkompatibilitas
darah medis dimana ibu dengan golongan medik ABO
darah O melahirkan bayi yang 2. Inkompatibilitas
bergolongan darah A atau B yang Rhesus
dibuktikan dengan hasil coombs test 3. Tidak
(+). Inkompatibilitas Rh adalah inkompatibilitas
suatu kondisi yang terjadi ketika
seorang wanita hamil memiliki darah
Rh-negatif dan bayi dalam rahimnya
memiliki darah Rh-positif

4 Usia gestasi Usia gestasi merupakan waktu yang Melihat rekam Rekam medik Nominal Preterm
dibutuhkan seorang ibu selama medik Moderate preterm
masa konsepsi hingga kelahiran Late preterm
Aterm
Posterm
No Komponen Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur

5 Infeksi Infeksi pada neonatus merupakan infeksi Melihat rekam Rekam medik Nominal Infeksi
yang timbul yang berhubungan dengan medik Tidak infeksi
timbulnya hiperbilirubinemia pada bayi
baru lahir

6 Polisitemia Polisitemia dapat diartikan dengan Melihat rekam Rekam medik Nominal Polisitemia
peningkatan venous haematocrit HCT) medik Tidak polisitemia
secara berlebihan dimana kadar
hematokrit atau hemoglobin meningkat
>2 SD dari normalnya

7 Jenis kelamin Jenis kelamin merupakan perbedaan Melihat rekam Rekam medik Nominal Laki-laki
karakteristik secara biologis antara laki- medik Perempuan
laki dan perempuan

8 Kolestasis Kolestasis merupakan hambatan aliran


empedu yang menyebabkan
terganggunya sekresi ke duodenum
sehingga tertahan di dalam hati dan
menimbulkan kerusakan eritrosit
Instrumen penelitian
Alat yang digunakan untuk penelitian ini berupa
rekam medik pasien hiperbilirubinemia yang
dirawat di perinatologi RSUP dr. M. Djamil
Padang Tahun 2021
Cara pengolahan dan analisis data
Cara pengolahan data
Data yang telah dikumpulkan,
selanjutnya diolah dan dianalisis
menggunakan komputer, kemudian data
yang dibutuhkan dilakukan pencatatan
dan dicari presentasenya, aplikasi SPSS
versi 25 digunakan untuk menganalisis
data
Analisis data
Penelitian ini menggunakan analisis univariat yang
ditujukan untuk melihat distribusi frekuensi dari
masing-masing variabel yang diteliti, kemudian data
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk
mendapatkan kesimpulan hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai