PENDAHULUAN
lebih 10 mg % pada minggu pertama yang di tandai dengan ikterus pada kulit,
sclera dan organ lain. Ikterus neonatorum merupakan salah satu keadaan yang
menyerupai penyakit hati yang terdapat pada bayi baru lahir, terjadinya
lahir) karena dapat menjadi penyebab gangguan tumbuh kembang bayi (Ridha,
2015).
Keberhasilan upaya kesehatan bayi baru lahir 0-28 hari (neonatal) dapat
derajat kesehatan suatu wilayah/negara. Setiap tahun kematian bayi baru lahir
atau neonatal mencapai 30% dari semua kematian pada anak balita setiap hari
8.000 bayi baru lahir di dunia meninggal dari penyebab yang tidak dapat
dicegah. Mayoritas dari semua kematian bayi, sekitar 75% terjadi pada
minggu pertama kehidupan dan antara 25 sampai 45% kematian bayi terjadi
Indonesia (SDKI) pada tahun 2017 sebesar 28 per 1.000 kelahiran. Sebagian
1
2
besar bayi baru lahir, terutama bayi yang kecil (bayi yang berat lahir <2.500 gt
atau usia gestasi <37 minggu) mengalami ikterus pada minggu awal
oleh asfiksia (37%), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan prematuritas
(3%), dan kelahiran kongenital (1%) per 1.000 kelahiran hidup (Ratuain,
Ikterus neonatorum pada bayi saat lahir bisa terjadi saat 25-50% neonatus
yang sudah cukup bulan dan semakin tinggi pada neonatus kurang bulan
(Vivian, 2010 ).
merupakan masalah yang sering dijumpai pada perawatan bayi baru lahir,
khususnya di Asia, yaitu munculnya warna kuning pada kulit dan sklera
terjadi sekitar 60% neonatus cukup bulan dan 80% pada neonatus prematur.
Hal ini adalah keadaan yang fisiologis. Walaupun demikian, sebagian bayi
3
bilirubin serum meningkat 10 mg% pada bayi dengan BBLR dan 12 mg% saat
bayi cukup bulan. Kenaikan bilirubin 5 mg% atau lebih dalam 24 jam (Sholiha
merupakan bentuk akhir dari pemecahan katabolisme Hem. Hem berasal dari
lebih dari 5mg/dl atau terjadi peningkatan kadar plasma lebih dari 2 standar
bilirubin total tidak melebihi 12mg/dl pada neonates cukup bulan atau 15
kemudian memuncak pada hari ke 3-5 dan menurun setalah 7 hari. Bila
bilirubin tidak menurun dan menetap selama lebih dari 8 hari atau lebih dari 2
perlu dilakukan monitoring selama 2-3 hari setalah lahir agar dapat diketahui
Apabila tidak tertangani secara serius akan terjadi kern ikterus. Yaitu
kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak terutama pada
mengambil Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada
1.3 Tujuan
didapapat
dengan hiperbilirubinemia
dengan hiperbilirubinemia
dengan hiperbilirubinemia
hiperbilirubinemia.
6
1. Bagi Penulis
penulisan selanjutnya.
2. Bagi Lahan
hiperbilirubinemia
3. Bagi Pendidikan