Anda di halaman 1dari 7

MENGETAHUI KUALITAS AIR MUARA ALUE NAGA

MENJADI SUMBER NATA PENCAHARIAN WARGA ALUE


NAGA KECAMATAN SYIAH KUALA

Nama : Khairul Maulana (190702056)


Kelompok : 04
Unit : 01
Dosen : Teuku Muhammad Ashari, S.T., M.Sc.
Asisten : Suci Muharrami

LABORATORIUM TEKNIK LINGKUNGAN


PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2021
MENGETAHUI KUALITAS AIR MUARA ALEU NAGA
MENJADI SUMBER MATA PENCARIAN WARGA ALEU
NAGA KECAMATAN SYIAH KUALA
Khairul Maulana

PENDAHULUAN

Desa Alue Naga selalu dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tiram
terbaik di Aceh. Biasanya penduduk desa adalah laki-laki dan perempuan, bahkan
anak-anak menjadi nelayan. Anda tinggal di daerah berpenghuni di atas tanah
setinggi satu meter. Di permukaan laut, nelayan menyelam setiap hari untuk
menemukan tiram di sungai dengan tangan dan metode tradisional. "Selama tiram
ditemukan dengan tangan, mereka akan menyelam dan menyelam di udara selama
berjam-jam, jadi ini sangat berbahaya bagi kesehatan."(sember: Kompas).

Perairan Krueng cut, Desa Alue Naga, Wilayah Sia-Kuala, Banda-Aceh,


rentan terhadap pencemaran manusia. Jenis bahan buatan manusia ini meliputi
limbah organik dan anorganik, residu pestisida, sedimen dan bahan lainnya, yang
pada akhirnya masuk ke perairan melalui pengolahan limbah (Roulette et al., 2015).
Masuknya sampah organik dan anorganik yang dihasilkan oleh aktivitas warga
sekitar Sungai akan berdampak negatif pada badan air tersebut (Pavlin et al., 2011;
Irkham, 2016).

Meskipun kualitas air dalam air dapat ditentukan oleh banyak faktor, seperti
zat terlarut, padatan tersuspensi, dan organisme yang ada di dalam air (Irham dan
Setiawan, 2017). Namun dapat digunakan bersama dengan kondisi lingkungan
sebagai indikator kualitas air (Irham dan Setiawan, 2017). Asra, 2009; Hume dkk.,
2011; Guntur dkk., 2017).

Indikator lainnya adalah analisis kimia kualitas air, dengan menganalisis


keadaan BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand),
DO (Dissolved Oxygen), keasaman (pH), nitrat dan nitrit. dimungkinkan untuk
dilanjutkan. Di perairan yang disurvei (Yudo, 2010; Baron et al., 2013).
PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang saya dapatkan di geografi.ppj.unp.ac.id Gampong


Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh secara geografis terletak pada
55,978556 Lintang Selatan/Lintang Utara dan 5,442408 Bujur Timur/Bujur Barat
dengan luas wilayah 1,73 Ha terbagi dalam 4 Dusun yaitu Dusun Musafir, Dusun
Bunot, Dusun Kuntaran dan Dusun Po Diamat. Batas wilayah Gampong Alue Naga
yaitu :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Tibang

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Krueng Cut

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Deah Raya

Menurut data yang saya baca dari jurnal Analisis BOD dan COD di perairan
estuaria Sungai Krueng Cut, Banda Aceh. Menjelaskan bahwa Data hasil analisis
kualitas air di Perairan Sungai Krueng Cut yang dilakukan pada 7 stasiun
pengambilan sampel dengan menggunakan parameter yaitu BOD, COD, nitrat,
nitrit, pH, DO, Konsentrasi yang didapatkan untuk BOD tertinggi berada pada
stasiun 3 yaitu 5,6 mg/L dan konsentrasi BOD terendah berada pada stasiun 5 dan
7 yaitu 2 mg/L. Sedangkan konsentrasi COD tertinggi juga berada pada stasiun 3
yaitu 20,98 mg/L dan konsentrasi COD terendah berada pada Stasiun 7 yaitu 10,25
mg/L. Hasil menunjukkan bahwa kualitas air di perairan Krueng Cut dikategorikan
ke dalam kualitas air baku mutu kelas III untuk semua parameter yang diukur yaitu
kualitas air yang hanya layak digunakan untuk budidaya perairan. Hal ini
didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air Baku Mutu. Jika dibandingkan dengan pemantauan kualitas air
Perairan Krueng Cut, maka kondisi kualitas air pada semua stasiun masih dalam
kondisi normal sesuai peruntukannya.

Hasil uji COD menunjukkan hasil yang sama, temuan ini menunjukkan
bahwa senyawa organik yang ada di perairan tambang Krueng sering berasal dari
daerah hulu yaitu daerah pertanian, dengan gambaran tipikal . Air limbah dari
intensifikasi pertanian seperti pupuk dan pestisida, kurang baik. Mempengaruhi
kualitas air hilir, sehingga kebutuhan oksigen untuk menguraikan bahan organik ini
tinggi, sehingga nilai COD tinggi.

warga Gampong Alu Naga banyak yang memiliki kebiasaan menangkap


ikan dan bermata pencaharian sebagai nelayan, hal ini dikarenakan topografi
wilayah pesisir, sehingga masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu untuk
mencari ikan di laut maupun di pesisir pantai.

Faktor utama yang dapat menyebabkan bencana alam dan menyebabkan


kerusakan besar adalah Kurangnya pemahaman tentang ancaman, sikap atau
karakteristik perilaku yang mengarah pada pengurangan sumber daya alam,
Kurangnya informasi peringatan dini yang menyebabkan ketidaksiapan, dan
ketidak berdayaan atau ketidakmampuan untuk merespon ke bencana. Nelayan
termasuk dalam kelompok dengan risiko bencana yang sangat tinggi, dan setiap
nelayan harus berusaha untuk meningkatkan tingkat manajemen risiko bencana.
Untuk meminimalisir dampak yang dapat menimbulkan bencana.

Oleh karena itu kita harus memberikan informasi ataupu himbauan detail
terhadap warga gampong Aleu Naga tentang bahanya dampak bencana lingkungan
yang disebabkan limbah rumah tangga yang di buang melalui sungai kreung cut.
Sampah rumah tangga meliputi sampah organik dan anorganik serta sampah rumah
tangga berupa deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diurai atau
diurai oleh bakteri, seperti sampah tanaman, buah-buahan, dan dedaunan. Dan
sampah anorganik seperti kertas, plastik, kaca, kain, kayu, logam, karet dan kulit.
Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (not biodegradable).
Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan sampah rumah tangga
yang paling berpotensi menyebabkan pencemaran air. Bahkan, hampir semua
rumah tangga menggunaka deterjen.
Pencemaran air akibat kontak dengan sampah domestik akan menimbulkan akibat
atau akibat sebagai berikut:

 Kadar oksigen terlarut dalam air berkurang karena sebagian besar oksigen
digunakan oleh bakteri dalam proses penguraian sampah.
 Limbah anorganik di sungai menghalangi sinar matahari dan menghambat
fotosintesis tanaman air dan alga penghasil oksigen.
 Bakteri sulit terurai sebagai bahan pembersih, sehingga tetap aktif di dalam
air untuk waktu yang lama, mencemari badan air dan meracuni berbagai
organisme air.
 Penggunaan deterjen yang berlebihan juga dapat meningkatkan kandungan
fosfat dalam air sungai atau danau, sehingga merangsang pertumbuhan alga
dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).
 Pertumbuhan alga dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan
permukaan danau atau sungai tertutup, menghalangi penetrasi sinar
matahari dan menghambat proses fotosintesis.
 Tumbuhan air (eceng gondok dan alga) yang mati akibat dekomposisi
tumbuhan tersebut akan menghabiskan cadangan oksigennya.
 Bahan tanaman air yang dapat terdegradasi mengendap dan menyebabkan
pengendapan.

Cara pengolahannya adalah Sebelum deterjen bekas dibuang ke saluran


pembuangan, kita bisa menambahkan bubuk tawas untuk mengendapkan partikel
koloid di deterjen, jadi hanya air yang dipisahkan dari residu di tawas atau
aluminium sulfat (Al2 (SO4) 3) Ini adalah koagulan, partikel koloid yang ada dalam
air diendapkan. Dalam air tawas terurai menjadi dispersi koloid bermuatan positif,
sedangkan berikatan dengan partikel koloid bermuatan negatif. Ketika deterjen
digunakan untuk mengolah air limbah, ion Al 3 + bergabung dalam endapan tawas
dan fosfat. Sebagai koagulan untuk tawas sulfat, Tawas sangat efektif dalam
mengendapkan partikel koloid dan suspensi dalam air dan limbah. Menambahkan
tawas keair limbah yang mengandung deterjen dapat mengurangi kandungan
deterjen Tawas mengendapkan partikel-partikel koloid dalam air yang mengandung
detergen, sehingga kandungan detergen dalam air saring lebih rendah. Ini dapat
mengurangi polusi air yang disebabkan oleh residu deterjen dan melindungi
ekosistem perairan.

KESIMPULAN

Dengan mengolah limbah rumah tangga sebelum masuk ke badan air,


pencemaran air yang disebabkan oleh residu deterjen dapat dikurangi. Cara
termudah untuk menghilangkan adalah dengan menambahkan bubuk tawas ke
dalam air cucian yang digunakan untuk mencuci pakaian. Alum mengendapkan
partikel dalam deterjen, sehingga air yang dipisahkan dari endapan mengandung
sedikit deterjen. Dengan demikian ekosistem sekitar dapat terjaga dan meperbaiki
system ekologi sungai tersebut guna menambahkan mata pencarian warga aleu naga
untuk menyambung kebutuhan hidup dan keluarga.

SARAN

Untuk memperbanyak pembudidayan biota laut agar memperluas lahan


pekerjaan bagi masyarakat khususnya warga Aleu Naga, dikarenakan kualitas air
di setempat masih normal untuk pembudidayaan biota laut.
DAFTAR PUSTAKA

Asra, A. 2009. Makrozoobentos sebagai indikator biologi dari kualitas air di


Sungai Kumpeh dan Danau Arang-Arang Kabupaten Muaro Jambi.
Irham, M. 2016. The spatial distribution of bed sediment on fluvial system: A
mini review of the Aceh meandering river. Aceh International
Journal of Science and Technology, 5(2): 82 -87.
Irham, M., I. Setiawan. 2017. The study of flow resulting from wave on Lhoknga
Beach, Aceh Besar. Omni-Akuatika, 13(1): 5-12.
Biospecies, 2(1): 10- 16. Pavlin, M., S. Birk, D. Hering, G. Urbanič. 2011. The
role of land use, nutrients, and other stressors in shaping benthic
invertebrate assemblages in Slovenian rivers. Hydrobiologia 678:
137–153.
Rolet, C., N. Spilmont, D. Davoult, E. Goberville, C. Luczak. 2015
Anthropogenic impact on macrobenthic communities and
consequences for shorebirds in Northern France: A complex
response. Biological Conservation, 184: 396 – 404.
Journal of Ecological Engineering, 18(4): 185 – 191. Yudo, S. 2010. Kondisi
kualitas air Sungai Ciliwung di wilayah DKI Jakarta ditinjau dari
parameter organik, amoniak, fosfat, deterjen dan bakteri coli.
Jurnal Akuakultur Indonesia,6: 34 – 42.

Anda mungkin juga menyukai