Anda di halaman 1dari 2

Konsep Pendidikan dalam Pandangan Filsof: Ibn Miskawais, Al-Gazali, Ibn

Khaldun

Key Point Note

Ibn Miskawaih merupakan salah seorang ulama besar


Profil Ibn Miskawais
yang amat masyhur. Ia lahir di Ray, Persia (sekarang
Iran), sekitar tahun 320 H atau 932 M. Nama lengkapnya
ialah Abu Ali Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Miskawaih. Ia
terlahir pada era kejayaan Dinasti Abbasiyah, dan hidup
pada masa Dinasti Buwaihi yang sebagian besar
pemukanya bermadzhab Syi’ah. Ibn Miskawaih dikenal
luas sebagai intelektual yang memfokuskan kajian
keilmuan di bidang filsafat etika

Pemikiran Pendidikan Ibn Miskawaih - Konsep Manusia Paripurna (Insan Kamil) : Menurut Ibnu Miskawaih manusia terdiri dari dua
substansi; pertama substansi yang berupa tubuh (al-jism) sebagai wawasan materi, dan yang kedua
jiwa (al-nafs) substansi yang tidak berdemensi sebagai wawasan immateri dan inilah esensi
manusia, jiwa bukan tubuh, bukan bagian dari tubuh, bukan pula keadaan dalam tubuh, tetapi
sesuatu yang lain dengan tubuh, baik dari segi substansinya, penilaiannya, sifat-sifat serta tingkah
lakunya.
- Konsep Pendidikan Ibn Miskawaih : Ibn Miskawaih membangun konsep pendidikan yang bertumpu
pada pendidikan akhlak. Menurut Ibn Miskawaih, akhlak adalah suatu keadaan jiwa. Ibn Miskawaih
kemudian menawarkan konsep atau doktrin jalan tengah (Al-Wasath) sebagai titik pijak untuk
memperoleh keseimbangan akhlak, watak atau tindakan. Ia berpendapat bahwa keutamaan akhlak
(al-fadhl) adalah posisi tengah antara ekstrem kelebihan atau kebaikan dan ekstrem kekurangan
atau keburukan masingmasing jiwa manusia.

Profil Al-Ghazali Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid


Muhammad bin Muhammad al-Ghazali. Ia lahir
pada tahun 450 H atau bertepatan dengan 1059
M di Ghazaleh, suatu kota kecil yang terletak di
Tus, wilayah Khurasan dan beliau wafat di
Tabristan wilayah propinsi Tus pada tanggal 14
Jumadil Akhir tahun 505 H atau bertepatan
dengan 1 Desember 1111 M.

Pemikiran Pendidikan Al-Ghazali ⚫ Pengertian pendidikan menurut al-Ghazali adalah menghilangkan akhlak yang buruk dan
menanamkan akhlak yang baik. Dalam masalah pendidikan al-Ghazali lebih cenderung berpaham
empirisme. Menurutnya seorang anak tergantung kepada orang tua dan anaknya yang mendidiknya,
⚫ Konsep pendidikan Al-Ghazali dapat diketahui dengan cara memahami pemikirannya berkenaan
dengan berbagai aspek yang berkaitan dengan pendidikan yaitu: tujuan pendidikan, kurikulum, etika
guru, dan etika murid, dan metode pendidikan.
➢ Menurut al-Ghazali, tujuan pendidikan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT., bukan
untuk mencari kedudukan, kemegahan dan kegagahan atau mendapatkan kedudukan yang
menghasilkan uang. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Az-Zariat ayat 56 yang
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”.
Dalam hasil karya utamanya yaitu kitab Ihya ‘Ulum Ad-Din, disebutkan tentang tujuan pendidikan
yang pada dasarnya untuk mencapai dua sasaran yaitu:22 (1) insan purna yang bertujuan
mendekatkan diri kepada Allah SWT, (2) insan purna yang bertujuan mendapatkan kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat.
Kurikulum Pendidikan: Pandangan al-Ghazali tentang kurikulum dapat dipahami dari pandangannya

Filsafat dan Ilmu Pendidikan Page 1


➢ Kurikulum Pendidikan: Pandangan al-Ghazali tentang kurikulum dapat dipahami dari pandangannya
mengenai ilmu pengetahuan.
➢ Etika Guru: Hakikat guru menurut al-Ghazali yakni mengajak ke jalan Allah SWT dengan
mengajarkan ilmu pengetahuan serta menjelaskan kebenaran kepada manusia.
➢ Etika Murid: Sejalan dengan prinsip bahwa menuntut ilmu pengetahuan itu sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah.
➢ Metode Pendidikan : Al-Ghazali menekankan pentingnya bimbingan dan pembiasaan. Dalam
menerapkan metode tersebut al-Ghazali menyarankan agar tujuan utama dari penggunaan metode
tersebut diselaraskan dengan tingkat usia, tingkat kecerdasan, bakat, dan pembawaan anak. Oleh
karena itu dalam metode pendidikannya ini al-Ghazali cenderung mendasarkan pemikirannya pada
prinsip ajaran sufi (penyucian jiwa) dan pragmatis (nilai guna). Ia menempatkan pendidik (guru)
sebagai tokoh teladan bagi para murid, membiasakan murid-muridnya untuk mengamalkan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya.

Profil Ibn Khaldun Ibnu Khaldun : dilahirkanpada tanggal 27 Mei


1332 di Tunisia. Oleh ayahnya ia diberi nama
Abdur Rahman Abu Zayd ibn Muhammad ibn
Khaldun. Ibnu Khaldun hidup di abad ke 14.
Pendidikan yang ditempuhnya, latar belakang
intelektualisme yang mengitarinya dan
pengalaman-pengalaman hidupnya mempengaruhi
corak pemikiran yang menjadi ciri khas metode
ilmiahnya

Konsep atau Pemikiran ➢ Tujuan pendidikan Ibnu Khaldun lebih bersifat realistis, sehingga beliau menjadikan pendidikan
bukan hanya bertujuan meninggikan derajat manusia namun lebih kepada untuk dapat membantu
mencari lapangan pekerjaan,
➢ Manusia Didik/Pendidik: Ibn Khaldun melihat manusia tidak terlalu menekankan pada segi
kepribadiannya.
➢ Peserta didik: Menurut Ibnu Khaldun bahwa seseorang memerlukan orang lain yang memiliki ilmu
lebih luas untuk memperoleh ilmu darinya.
➢ Metode mengajar : menurut Ibnu Khaldun, harus berjalan tahapan perkembangan akal manusia. Ibnu
Khaldun mengklarifikasi ilmu ke dalam 2 kategori: Ilmu naqliyah, Ilmu aqliyah

Filsafat dan Ilmu Pendidikan Page 2

Anda mungkin juga menyukai