KEPERAWATAN KOMUNITAS II
PROGRAM PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN KOTA SEHAT
Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas 5A Keperawatan
Dosen Pengampu :
Ns.Helmanis Suci, M.Kep
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan nikmat, rahmat, nikmat serta petunjuk-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan “Program Pemerintah Dalam Pengembangan Kota Sehat”
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan komunitas II yang telah membimbing penulis dalam mengerjakan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa
yang telah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan tak lupa penulis mohon
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah yang akan penulis
untuk selanjutnya.
penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ………………………………………………………………
B. Saran …………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini Negara kita masih menghadapi musibah baik yang sifatnya
penyakit, pencemaran, maupun bencana alam. Sebagian kejadian tersebut telah dilalui
seperti Pandemi SARS dan bencana tsunami, namun masih ada yang perlu perhatian
serius seperti polio,flu burung,demam berdarah dangue (DBD, diare, pencemaran
lingkungan dan busung lapar.
Melihat berbagai masalah tersebut maka tidak menutup kemungkinan di masa
datang berbagai masalah kesehatan akan semakin bertambah, khususnya masalah
kesehatan lingkungan akan cenderung semakin kompleks bila tidak diimbangi oleh
peningkatan sumber daya manusia (SDM, kemampuan menyerap dan menerapkan
teknologi, serta perimbangan keragaman kecepatan laju man kecepatan laju
pembangunan tiap daerah tiap daerah kabupaten/kota. Hal ini akan ini akan berakibat
pula pada keragaman pola penyakit penyebab kematian antar daerah.
Berbagai penanggulangan berbagai penyakit tersebut tidak mungkin diatasi sendiri
oleh Depkes, sebaliknya tidak mungkin pula sektor terkait dapat membantu mengatasi
hal ini tanpa sosialisasi dari pengelola program kesehatan mengenai derajat kesehatan.
Derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan dan keturunan, dengan demikian demikian konsep pembangunan
yang berkelanjutan berkelanjutan lebih mengutamakan dampak lingkungan pada
kebijakan kebijakan pembangunan. Rencana peningkatan derajat kesehatan tersebut
sesuai Peraturan Presiden (Perpre)No.7 Tahun 2005 tentang rencana pembangunan
jangka menengah nasional tahun 2004-2009 yang merupakan arah dari yang
merupakan arah dari pembangunan nasional.
Dalam pelaksanaan peningkatan derajat kesehatan masyarakat maka Depkes yang
tugas pokok dan fungsinya telah ditetapkan dalam Perpres No.9 Tahun 2005
diamanatkan untuk melaksanakan pembangunan kesehatan dengan fokus peningkatan
akses masyarakat terhadap kesehatan masyarakat yang berkualitas yang memuat antara
lain 12 program pembangunan kesehatan antara lain Program lingkungan Sehat dan
Program Penyehatan dan Pemberantasan Penyakit. Salah satu bentuk Pelaksanaan
Pembangunan kesehatan dalam hal ini program lingkungan Sehat dan Pemberantasan
Penyakit, maka depkes melaksanakan “Program Penyelenggaraan kabupaten / Kota
Sehat” Pada program ini Dinas kesehatan yang ada di beberapa provinsi bekerjasama
dengan Pemerintah Pusat dalam mewujudkan Kabupaten/Kota sehat demi terciptanya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah tercapainya kondisi kota untuk hidup dengan aman,
nyaman dan sehat bagi warganya melalui upaya peningkatan kualitas lingkungan fisik,
sosial dan budaya secara optimal sehingga dapat mendukung peningkatan produktifitas
dan perekonomian wilayah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kota Sehat
Kota sehat adalah suatu kota yang terus-menerus menciptakan dan meningkatkan
lingkungan-lingkungan fisik dan sosial dan memperluas sumber daya masyarakat
mereka yang memungkinkan orang untuk saling mendukung satu sama lain dalam
melaksanakan semua fungsi kehidupan dan mengembangkan potensi maksimal
mereka. "Sebuah kota yang sehat adalah salah satu yang terus-menerus menciptakan
dan meningkatkan mereka secara fisik dan sosial lingkungan dan memperluas sumber
daya masyarakat mereka yang memungkinkan orang untuk saling mendukung satu
sama lainnya dalam melaksanakan semua fungsi kehidupan dan dalam
mengembangkan potensi maksimal mereka. (Hancock, 1988).
Sebuah Kota Sehat berkomitmen untuk suatu proses mencoba untuk mencapai
yang lebih baik fisik dan sosial lingkungan. Setiap kota dapat memulai proses menjadi
Kota Sehat jika berkomitmen untuk pengembangan dan pemeliharaan lingkungan fisik
dan sosial yang mendukung dan mempromosikan baik kesehatan dan kualitas hidup
penduduk. Membangun pertimbangan kesehatan dalam pembangunan perkotaan dan
manajemen sangat penting untuk Kota Sehat. Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu
kondisi kabupaten/Kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk,
yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa, tatanan dengan kegiatan
yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah. (PB MenDaGri
dan MenKes, 2005)
Pendekatan Kota Sehat pertama kali dikembangkan di Eropa oleh WHO pada tahun
1980-an sebagai strategi menyongsong Ottawa-Charter. Ditekankan bahwa kesehatan
dapat dicapai dan berkelanjutan apabila sernua aspek, yaitu sosial, ekonomi,
lingkungan dan budaya diperhatikan. Penekanan tidak cukup pada pelayanan
kesehatan, tetapi kepada seluruh aspek yang mempengaruhi kesehatan masyarakat,
baik jasmani maupun rohani.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep Kota Sehat merupakan pola pendekatan untuk mencapai
kondisikota/kabupaten yang aman, nyaman dan sehat bagi warganya melalui upaya
peningkatankualitas lingkungan fisik, sosial dan budaya secara optimal sehingga dapat
mendukung peningkatan produktivitas dan perekonomian wilayah (atau lebih bertujuan
kepada (‘good governance’)
Kota Sehat merupakan gerakan untuk mendorong inisiatif masyarakat
(capacitybuilding) menuju hidup sehat. Memperhatikan konsepsi gerakan kota sehat
tersebut, tampak bahwa gerakan kota sehat merupakan pendekatan „multi stakeholders‟,
dimana sektor kehutanan (pemerintah dan swasta) yang merupakan bagian dari
stakeholders dapat ikut aktif/ berpartisipasi sesuai dengan bidang tugasnya. Partisipasi
tersebut dalam tahap awal dapat berupa upaya untuk mempromosikan/ menginformasikan
kegiatan-kegiatan yang telah danakan dilakukan, yang dapat menunjang gerakan kota
sehat, serta menselaraskan kegiatandengan sektor lain yang secara bersama-sama dapat
mewujudkan kota sehat.
B. Saran
Untuk mengukur kemajuan kegiatan kota sehat, dibutuhkan indikator yang
jelassehingga semua pihak yang ikut terlibat dapat menilai sendiri kemajuan yang
sudahdilakukan, dan menjadi tolok ukur untuk merencanakan kegiatan selanjutnya. Setiap
daerahdapat memilih, menetapkan dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan kondisi
dankemampuan masing-masing untuk memenuhi indikator tersebut. Karenanya, modal
dasar pengembangan kota menuju healthy city adalah kemauan dan komitmen pemerintah
kotauntuk mewujudkan tatanan hidup yang lebih berkeadilan, aspiratif dan
menempatkanmasyarakat sebagai mitra pembangunan. Pelibatan semua elemen
masyarakat kotamerefleksikan makna kepemilikan mereka akan kota yang, secara tidak
langsung akanmelahirkan kekuatan dan keikhlasan untuk secara bersama-sama merekayasa
perubahan kota.
DAFTAR PUSTAKA