Anda di halaman 1dari 38

TELAAH JURNAL :

EFEKTIVITAS PEMBERIAN LIDAH


BUAYA
PADA PASIEN LUKA BAKAR

Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas 5A Keperawatan
Nadila Aini 1914201023
Afriawatri Yodelvi 1914201005
Ameyuza Mega 1914201008
Cindy Sonia Putri 1914201011
Fadhila Putri 1914201014
Frisca Helvira 1914201017
Sukma
Mentari Fadia Sari 1914201020
Latar Belakang
Burns atau yang biasa dikenal dengan luka bakar merupakan salah satu injury yang
sering terjadi, bahkan kondisi ini sering dialami pada kecelakaan, yang mana luka bakar
derajat II adalah paling banyak ditemukan di rumah (Nurdiana, Hariyanto, &
Musrifah, 2008). Luka bakar adalah rusaknya sebagian jaringan tubuh yang
disebabkan karena perubahan suhu yang tinggi, sengatan listrik, ledakan, maupun
terkena untuk penyembuhan (Sjamsuhidajat & Jong, 2005).

Pada tahun 2014 World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa terdapat
265.000 kematian yang terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia akibat luka bakar. Di
Indonesia, prevalensi luka bakar pada tahun 2013 adalah sebesar 0.7% dan telah
mengalami penurunan sebesar 1.5% dibandingkan pada tahun 2008 (2.2%). Provinsi
dengan prevalensi tertinggi adalah Papua (2.0%) dan Bangka Belitung (1.4%),
sedangkan prevalensi di Jawa Timur 0.7% (DEPKES RI, 2013).
Lanjutan…
Lidah buaya (aloe vera) dapat digunakan sebagai terapi yang efektif dan biaya
yang di keluarkan lebih terjangkau (Shahzad & Ahmed, 2013).
Lidah buaya merupakan tanaman yang berasal dari benua Afrika, ciri fisik
tanaman ini adalah mempunyai daun berdaging tebal dan berlendir, sisi daun
berduri, panjang mengerucut pada ujungnya dan berwarna hijau (Yeh, Eisenberg,
& Kaptchuk, 2003).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hasil penelitian yang
berfokus pada efek penggunaan Aloevera sebagai pengobatan pada pasien luka
bakar untuk meminimalkan potensi terjadinya infeksi selama proses perawatan
serta untuk mempercepat proses penyembuhan dan epitelisasi jaringan kulit.
Tujuan Penerapan EBN Manfaat Penerapan EBN

1. Untuk mengetahui efektivitas 1. Diharapkan hasil EBN ini dapat digunakan


sebagai bahan pertimbangan dalam
pemberian lidah buaya pada pasien
penyusunan standar prosedur dalam
luka bakar, untuk meminimalkan perawatan pasien dengan luka bakar.
potensi terjadinya infeksi selama 2. Diharapkan hasil EBN ini dapat
proses perawatan, serta untuk mengembangkan ilmu Keperawatan
mempercepat proses penyembuhan Medikal Bedah dalam intervensi
keperawatan pada pasien dengan luka bakar.
dan epitelisasi jaringan kulit.
3. Diharapkan dengan adanya penerapan EBN
2. Untuk membuktikan efektivitas ini dapat meminimalkan potensi terjadinya
pemberian lidah buaya pada pasien infeksi selama proses perawatan dan
luka bakar, untuk meminimalkan mempercepat proses penyembuhan dan
potensi terjadinya infeksi selama epitelisasi jaringan kulit pada pasien dengan
luka bakar sehingga akan, mengurangi
proses perawatan, serta untuk angka kesakitan dan menurunkan biaya
mempercepat proses penyembuhan perawatan.
dan epitelisasi jaringan kulit.
Pertanyaan Klinis
Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis uraikan diatas maka dapat dirumuskan masalah
dalam pertanyaan klinis “Pada pasien luka bakar, apakah pemberian lidah buaya jika
dibandingkan dengan standar prosedur operasional ruangan bedah di RSUP. Dr. M. Djamil
Padang dapat meminimalkan potensi terjadinya infeksi selama proses perawatan, serta
mempercepat proses penyembuhan dan epitelisasi jaringan kulit?”

Tabel 2.1
Analisis PICO
Unsur PICO Analisis Kata Kunci
(Terapi)
P Pasien luka bakar Burn injury
I Pemberian lidah buaya Aloe vera
C Standar intervensi pada pasien dengan luka bakar di rumah sakit Burns management guidelines
O Meminimalkan potensi terjadinya infeksi selama proses perawatan, Infection during treatment,
Mempercepat proses penyembuhan dan epitelisasi jaringan kulit Epitheliization of skin tissue
Sumber Penelusuran
Penelusuran jurnal yang yang berhubungan dengan penerapan intervensi menggunakan internet
online data base yaitu :
1.https://scholar.google.com
Hasil penelusuran disajikan dalam tabel seperti dibawah ini :

Tabel 2.2
Hasil Penelusuran Evidence

No Kata Kunci Sumber Penelusuran


    Scholar

1 Luka Bakar Ditemukan 276 jurnal, 7 yang relevan

2 Lidah Buaya Ditemukan 170 jurnal, 7 yang relevan


 
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Tabel 2.3
Temuan Penelusuran
Temuan Penelusuran
Penulis menemukan dari tahun 2020-2021 lebih dari 7.700 jurnal yang sesuai dengan kata kunci yang sudah ditetapkan. Akan tetapi, penulis hanya menemukan
276 jurnal yang relevan dengan topik EBN yang ditentukan oleh penulis. Selanjutnya penulis akan membahas 7 jurnal yang relevan dengan topik EBN seperti
tabel dibawah ini :
1.EFEKTIVITAS PEMBERIAN LIDAH BUAYA PADA PASIEN LUKA BAKAR DI YOSOWILANGUN LUMAJANG
Zainal Abidin, Fahruddin Kurdi, Indriana Noor Istiqomah
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), Vol 7, No 1, Tahun 2021
2.PENGARUH PEMBERIAN ALOE VERA PADA PASIEN LUKA BAKAR
Andri Nugraha, Urip Rahayu
3.Efektifitas Aloe vera terhadap Luka Bakar
Ashilah Mumtaz Hakim
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 9(2) : 245-255, September 2020
4.Manfaat aloe vera sebagai terapi topikal luka bakar
Helen Kusuma Wardani
Wellness and Healthy Magazine, 2(1), February 2020, - 14
5.GEL LIDAH BUAYA DAN SILVER SULFADIAZIN MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA BAKAR
Zahid Fikri, Kurnia Adriani
Journals of Ners Community Vol 5 No 1 Juni 2014
6.PEMBUATAN DAN UJI ORGANOLEPTIK SEDIAAN GEL DAUN PEGAGAN (Centella asiatica L. Urban) DENGAN DAGING LIDAH BUAYA
(Aloe vera) UNTUK LUKA BAKAR
Yurika Septiani, Jenta Puspariki, Farhan
Journal of Holistic and Health Sciences Vol.4, No.1, Januari - Juni 2020
1.PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LIDAH BUAYA DAN MADU TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR GRADEII PADA
TIKUS WISTAR JANTAN
Ririn Kartika Novitasari, Ari Setiyajati, Rif Atiningtyas Haris
Deskripsi Jurnal
Penulis akan menguraikan deskripsi jurnal utama yang digunakan dalam
menerapkan EBN. Penulis akan menjelaskan beberapa poin yang terkait jurnal
utama sebagai berikut :
1.Judul Penelitian
Judul penelitian jurnal utama adalah “EFEKTIVITAS PEMBERIAN LIDAH
BUAYA PADA PASIEN LUKA BAKAR DI YOSOWILANGUN LUMAJANG”.
2.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitan adalah untuk mengidentifikasi efektivitas pemberian lidah
buaya pada pasien luka bakar di Desa Yosowilangun Lumajang.
Lanjutan…
3. Metode dan Prosedur Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi
deskriptif pada 30 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 18 perempuan
dengan diagnosis medis luka bakar (combustio) yang dilakukan di Desa
Yosowilangun Lumajang. Penelitian ini dilakukan dari November 2020
sampai Maret 2021.
Sampel sebanyak 30 orang diambil dari populasi penelitian yang merupakan
masyarakat Desa Yosowilangun Lumajang, dengan kriteria inklusi sebagai
berikut : pasien dengan riwayat luka bakar, rentang usia 6-60 tahun,
berdomisili di Desa Yosowilangun Lumajang, dan bersedia menjadi
informan.
Lanjutan…
4. Hasil Penelitian
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan instensitas nyeri setelah
pengaplikasian aloe vera pada responden dengan luka bakar. Sebelum
pemberian aloe vera terdapat 18 responden (60%) mengalami respon nyeri
pada luka bakar dengan skala 4-6, dan 12 responden (40%) mengalami
respon nyeri pada luka bakar dengan skala 7-9. Setelah diberikan lidah buaya
(aloe vera) terjadi penurunan skala nyeri, yaitu skala nyeri 4-6 sebanyak 6
responden (20%) dan 24 responden (80%) mengalami respon nyeri pada luka
bakar dengan skala 1-3. Penelitian ini didapatkan gambaran efektivitas
pemberian lidah buaya pada pasien luka bakar.
Lanjutan…
5. Kesimpulan
Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang mengalami luka bakar adalah perempuan.
Hampir seluruhnya responden yang mengalami luka bakar di Desa Yosowilangun Tahun 2017 adalah usia dewasa antara 12-25
tahun. Tingkat pendidikan responden yang mengalami luka bakar hampir setengahnya adalah SMA. Pekerjaan responden yang
mengalami luka bakar sebagian besar adalah ibu rumah tangga. Seluruh responden mengalami luka bakar panas (100%) yang
disebabkan oleh berbagai macam penyebab diantaranya yaitu akibat tersiram minyak panas, air mendidih, dan ada yang
terkena knalpot. Sebagian besar responden mengalami luka bakar derajat I yaitu sebanyak 18 responden (60%) dan 12
responden (40%) mengalami luka bakar derajat II. Sebagian besar responden yaitu 18 responden (60%) dapat melakukan
pemberian lidah buaya pada luka bakar cukup tepat dan hampir setengah responden yaitu 12 responden (40%) mampu
memberikan lidah buaya pada luka bakar dengan tepat. Seluruh responden yaitu 30 responden (100%) penyembuhan luka
bakarnya berada pada fase proliferasi. Sebagian besar responden mengalami nyeri pada luka bakar sebelum diberi lidah buaya
dengan skala nyeri 4-6 yaitu sebanyak 18 responden (60%) dan 12 responden (40%) mengalami respon nyeri pada luka bakar
dengan skala 7-9. Sedangkan, setelah diberi lidah buaya, sebagian besar responden mengalami nyeri pada luka bakar dengan
skala nyeri 4-6 yaitu sebanyak 6 responden (20%) dan 24 responden (80%) mengalami respon nyeri pada luka bakar dengan
skala 1-3. Sehingga terjadi penurunan skala nyeri setelah pemberian lidah buaya.

Berdasarkan uraian diatas, Aloe vera terbukti dapat digunakan untuk mengobati berbagai luka terutama pada luka bakar. Aloe vera
diberikan untuk mengobati pada pasien luka bakar derajat pertama dan derajat kedua, bila dibandingkan dengan perawatan
luka konvensional maka Aloe vera lebih efektif untuk mempercepat proses penyembuhan dan epitelisasi jaringan kulit.
Aplikabilitas (Applicability)
Penerapan Evidence Based Nursing (EBN) mengenai mengidentifikasi efektivitas
pemberian lidah buaya pada pasien luka bakar di RSUP. Dr. M. Djamil Padang.
Pertimbangan peneliti adalah :
1.Penerapan EBN ini tidak memerlukan peralatan tambahan.
2.Tindakan pada EBN ini merupakan tindakan mandiri perawat, berupa
perawatan luka bakar, sehingga tidak bertentangan dengan tidakan profesi lain
atau tidak perlu mendapatkan izin dari profesi lain.
3.Dari segi biaya, tidak ada biaya tambahan yang dibutuhkan dalam penerapan
EBN.
Dari alasan inilah peneliti berkesimpulan penerapan EBN ini mampu dilakukan
di standar prosedur operasional ruangan bedah di RSUP. Dr. M. Djamil Padang.
Daftar Pustaka
Abidin, Z. (2019). Pemanfaatan Tanaman Obat dalam Mengatasi Keluhan Kesehatan pada Kelompok
Tani Tebu Jatiroto Lumajang. The Indonesian Journal of Health Science, 11(1), 9-21.
Cuttle L et all. (2010). A review of first aid treatments for burn injuries. Burns, 35(6): 768–75.
Chasanah, T. (2015). Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional. Penyuluhan KKN Posdaya Mahasiswa
Unsoed DIPA. Purwokerto.
Depkes Ri. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI.
Erizal. (2008). The Effect Of Hydrogel Dressing Copolymer Poli (Vinylpirrolidone) (Pvp) -Κ-
Carrageenan Prepared By Radiation And Healing Times On The Radius Reductions Burn Injuried
Of Wistar White Rat. Indonesian Journal of Chemistry, 271-278.
Hidayat, Noer, & Rizaliyana. (2013). Role of Topical Extract Aloe Vera gel in Deep Burn Wound
Healing in Rat. Media Jurnal Rekonstruksi & Estetik, Volume : 2 - No. 2.
Katno, & Pramono. (2009). Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Balai
Penelitian Obat Tawangmangu. Yogyakarta: Fakultas Farmasi UGM.
Khorasani, G., Hosseinmehr, S., Azadbakht, M., Mahdavi , M., & Zamani , A. (2009). Aloe versus silver
sulfadiazaine creams for second‐degree burns: a randomised controlled study. Surgery Today, 91.
Daftar Pustaka
Kurdi, F., Kholis, A. H., Hidayah, N., & Fitriasari, M. (2020). Stress Pasien Dengan Ulkus Kaki Diabetikum Di
Al Hijrah Wound Care Center Jombang: The Study of Stress Patients With Diabetic Ulcers in Al Hijrah
Wound Care Center. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 128-136.
Maenthaisong, R., Chaiyakunapruk, N., Niruntraporn, S., & Kongkaew, C. (2007). The efficacy of aloe vera used
for burn wound healing: a systematic review. Burns, Sep;33(6):713-8. doi: 10.1016/j.burns.2006.10.384.
Nurdiana, Hariyanto, & Musrifah. (2008). Perbedaan Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II antara
Perawatan Luka Menggunakan Virgin Coconut Oil (Cocos nucifera) dan Normal Salin pada Tikus Putih
(Rattus novergicus) Strain Wistar. Majalah Kesehatan Fakultas Kedokteran, 86-94. Retrieved from Majalah
Kesehatan Fakultas Kedokteran UB: elibrary.ub.ac.id
Shahzad, M. N., & Ahmed, N. (2013). Effectiveness of Aloe Vera Gel compared with 1% silver sulphadiazine
cream asburn wound dressing in second degree burns. J Pak Med Assoc, 225.
Sjamsuhidajat, & Jong, W. d. (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta: EGC.
Versloot, M. N., Vos, C. G., Ubbink, D. T., & Vermeulen, H. (2010). Topical silver for preventing wound
infection. Cochrane Database of Systematic Reviews , Isue 3.
Yeh, G. Y., Eisenberg, D. M., & Kaptchuk, T. J. (2003). Systematic review of herbs and dietary supplements for
glycemic control in diabetes. Diabetes Care, Apr;26(4):1277-94. doi: 10.2337/diacare.26.4.1277. PMID:
12663610
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai