AHoJ : Allied Health of Journal

Pages X - X
ISSN xxxx-xxxx (Print)
ISSN xxxx-xxxx (Online)
DOI: XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Hubungan Stres Kerja dengan Turnover Intention pada Perawat di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023

Nisma Khairani1, Asmawati2, Rebbi Permata Sari3

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang Jl. Khatib Sulaiman No. 52 B
e-mail :nismakhairani70@gmail.com wati.as45@yahoo.comrebbi.permatasari@gmail.com

Abstrak

Turnover Intention merupakan keputusan akhir yang dilakukan secara terencana, sadar dengan sengaja untuk
meninggalkan perusahaan atau organisasi yang disebabkan oleh stres kerja. Berdasarkan Data terbaru pada
tahun 2020 oleh State of the Worlds Nursing (SWON) yang dilaporkan oleh World Health Organisation
(WHO) mengungkapkan bahwa tenaga keperawatan global saat ini mencapai 27,9 juta dan diperkirakan
terjadi kekurangan global sebanyak 5,9 juta perawat. Indonesia sendiri telah menunjukkan turnover perawat
yang cukup tinggi di beberapa daerah. Di pulau Jawa, Rumah Sakit Swasta di Surabaya sejak tahun 2014–
2016 sebesar13,67%,13,69%, 16,91% yag tentunya disebabkan oleh banyak faktor.Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan turnover intention pada perawat di ruang rawat inap Rumah
Sakit TK III Dr.Reksodiwiryo Padang Tahun 2023. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat rawat inap rumah sakit TK III
Dr.Reksodiwiryo Padang pada Januari 2023 sampai dengan Agustus 2023 sebanyak 120
responden.Pengumpulan data ini telah dilakukan dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling sebanyak 92 responden dengan pengumpulan data menggunakan penyebaran
kuesioner,kemudian data dianalisis secara univariat dan bivariat mengunakan uji Chi-Square p-value < 0,05.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh yaitu 59.8% perawat memiliki turnover
intention tinggi, banyak didapatkan yaitu 45.7% perawat memiliki stres kerja tinggi. Ada hubungan stres
kerja dengan turnover intention p-value 0,000 (p<0,05) pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit TK
III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023.Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan stres kerja dengan turnover intention p-value 0,000 (p<0,05) pada perawat. Saran, melalui kepala
Ruangan ruang rawat inap agar dapat lebih mengetahui kejadian turnover intentio pada seluruh perawat
pelaksana, dan menceri tahu penyebab turnover intention dan diharapkan dapat dilakukan dengan
memberikan edukasi tentang turnover intention agar perawt pelaksana dapat mengatasi stres kerja yang
berlebihan.

Kata Kunci : Stres kerja, turnover intention, Perawat, Rumah Sakit.

Address : Jl. Khatib Sulaiman No. 52 B

E-mail : nismakhairani18@icloud.com

AHoJ : Allied Health of Journal Vol X No X 202X

2 Hubungan Stres Kerja dengan Turnover Intention pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023
PENDAHULUAN
Turnover Intention adalah keputusan akhir
yang dilakukan secara terencana, sadar, dengan
sengaja untuk meninggalkan perusahaan atau
organisasi (Lompolio et el., 2020). Staf perawat
memberikan pelayanan 24 jam untuk pasien dan
keluarganya sehingga staf keperawatan dapat
memberikan kontribusi yang sangat signifikan
terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah
sakit. Kejadian turnover intention dapat mencapai
60% pertahun dimana penyebab turnover intention
ini faktor yang mempengaruhinya adalah karena
ketidak puasan kerja, tingginya beban kerja, dan
budaya organisasi (Taufik, 2017).
Stres kerja merupakan suatu keadaan
emosional yang timbul karena adanya
ketidaksesuaian antara beban kerja dengan
kemampuan individu untuk mengatasi stres kerja
yang dihadapi dengan kata lain saat beban kerja
terlalu berat dari kemampuan fisik maupun psikis
seseorang maka ia akan mengalami stres kerja
(Antonius, 2020).
Berdasarkan Data terbaru pada tahun 2020 oleh
State of the Worlds Nursing (SWON) yang
dilaporkan oleh World Health Organization (WHO)
mengungkapkan bahwa tenaga keperawatan global
saat ini mencapai 27,9 juta dan diperkirakan terjadi
kekurangan global sebanyak 5,9 juta perawat. Bukti
lain menunjukkan bahwa 89% dari kekurangan
perawat ini terjadi di negara-negara menengah ke
bawah, dengan kesenjangan besar di negara-negara
wilayah Afrika, Asia Tenggara dan Mediterania
Timur sehingga secara total sebanyak 10,6 juta
perawat dibutuhkan pada tahun 2030 mendatang.
Berdasarkan data World Health Organization
(WHO) tahun 2020 penyakit yang ditimbulkan
akibat kerja adalah depresi di banyak negara
sebesar 8% angka kejadian. Hasil penelitian Labour
Force Survey pada tahun 2016 menemukan adanya
440.000 kasus stres akibat kerja, di Inggris angka
kejadian sebanyak 1.380 kasus per 100.000 pekerja
mengalami stres kerja (Sari, 2016).
Menurut American National Association for
Occupational Health ( NIOSH), bahwa stres kerja
perawat menempati ranking empat puluh kasus
teratas stres pada pekerja (Runtu dkk, 2017). Pada
tahun 2020-2021 stres, depresi, atau kecemasan
menyumbang 50% dari semua kasus gangguan
kesehatan terkait pekerjaan (ANA, 2020). Di Korea
Selatan, 42,9% dan perawat bersedia berganti
AHoJ : Allied Health of Journal Vol X No X 202X
pekerjaan (Yoon, 2020). Di Filipina, hingga 46,1%
perawat berniat berganti pekerjaan dalam satu tahun
sebanyak 78,9 % dalam lima tahun ( Labrague et al.,
2020).
Berdasarkan data dari Health and Safety Executive
(HSE) menyatakan adanya 822.000 kasus stres kerja di
Inggris dengan tingkat prevalensi 2.480 kasus per
100.000 pekerja pada periode tahun 2020-2021 (Health
Safety Executive, 2021).Kejadian stres kerja ini juga
terjadi pada beberapa negara di Asia Tenggara dengan
angka prevalensi stres kerja perawat di Vietnam
sebesar 18,5% (Tran et al, 2017), sementara di
Hongkong mencapai 41,1% (Cheung and Yip, 2015).
Menurut Kementerian Kesehatan RI pada tahun
(2020), sebesar 60,6% pekerja mengalami depresi.
Gangguan ini berhubungan dengan gangguan mental
emosional dan stressor pengembangan karir. Penyebab
stres ditempat kerja disebabkan oleh beban pekerjaan,
seperti target, hubungan interpersonal, dengan atasan
atau rekan kerja lain.
Hasil survei yang dilakukan PPNI (2020),
menyatakan bahwa sekitar 50,9% perawat di Indonesia
mengalami stres kerja (Hendarti, 2020). Pekerja
perawat di Indonesia juga banyak yang tak luput
menderita stres akibat pekerjaannya. Stres kerja ini
juga dialami beberapa perawat yang bekerja di rumah
sakit provinsi Sumatera Barat hal ini terlihat pada
hasil penelitian Izzati (2020). pada perawat di ruang
rawat inap RSUD Kota Padang Panjang, dimana
diperoleh bahwa lebih dari separuh perawat (52,2%)
mengalami stres kerja (Izzati, 2020).
Penelitian di Indonesia telah menunjukkan angka
turnover perawat yang cukup tinggi di beberapa
daerah. Rumah Sakit Swasta di Surabaya sejak tahun
2014 sebanyak 13,67% perawat , tahun 2015 sebanyak
13,69% perawat ,dan pada tahun 2016 sebanyak
16,91% perawat. Rumah sakit swasta di Malang
menunjukkan angka turnover perawat sebesar 34.15%
(Dewanto & Wardhani, 2018). Di pulau Sumatra
khususnya daerah Batam Kepulauan Riau didapatkan
data dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2019 tingkat
kejadian turnover disalah satu rumah sakit swasta yang
merupakan rumah sakit rujukan sebesar 14 %
(Christiani & Ilyas, 2018).
Peningkatan turnover perawat juga terjadi di
Sumatera Barat salah satunya terjadi di RS Ibnu Sina
Padang. Berdasarkan data SDM RS Ibnu Sina Padang
angka turnover pada perawat di rumah sakit Ibnu Sina
Padang pada tahun 2019 angka kejadian turnover
terjadi sebanyak 13% dan terjadi peningkatan di tahun
3 Hubungan Stres Kerja dengan Turnover Intention pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023
2020 sebanyak 15%. Turnover juga mempengaruhi
pengembangan sumber daya manusia dan
pemberian asuhan keperawatan (Brook et al., 2019).
Turnover intention berdampak secara langsung
contohnya berupa biaya untuk perekrutan, dan
training staf baru, serta biaya tidak langsung berupa
produktivitas yang rendah dari staf baru, kualitas
pelayanan kesehatan, dan kualitas kehidupan kerja
yang menurun (Rondeau & Wagar, 2016).
Hal ini menyebabkan beban kerja yang
bertambah karna kurangnya kemampuan rekan
kerja yang profesional dibidang sebelumnya. Hal
ini bisa menjadi salah satu pemicu yang dapat
menimbulkan stres kerja akibat dari kurang
pahamnya dalam pengelolaan karyawan itu sendiri,
mencakup beban kerja,waktu kerja, ataupun waktu
lembur merasa terbebani dengan pekerjaan yang
dapat menyebabkan karyawan merasa stres akan
pekerjaannya (Moreira et el.2020).
Masalah kesehatan mental adalah masalah yang
terabaikan di tempat kerja, akibatnya yaitu para
pekerja mengalami stres kerja dan tidak dapat
bekerja secara optimal. Stres kerja merupakan suatu
keadaan emosional yang timbul karena adanya
ketidaksesuaian antara beban kerja dengan
kemampuan individu untuk mengatasi stres kerja
yang dihadapi dengan kata lain saat beban kerja
terlalu berat dari kemampuan fisik maupun psikis
seseorang maka ia akan mengalami stres kerja
(Antonius, 2020).
Stres kerja dapat terjadi pada pekerja dan
berisiko pada kesehatan dan keselamatan pekerja
tersebut apabila pekerja terpapar aktivitas pekerjaan
yang dilakukan secara terus menerus di tempat
kerjanya dan melebihi ambang batas kapasitas,
sumber daya dan kemampuannya. Bekerja pada
sektor kesehatan juga tidak luput dari masalah stres
kerja, bahkan kasusnya cukup banyak terjadi. Hal
ini terjadi akibat tuntutan tanggung jawab
kemanusiaan dari pekerja sektor kesehatan pada
pasien sangat besar (Melo, Kawatu & Tucunan,
2019).
Banyak faktor yang menyebabkan stres kerja
pada perawat diantaranya shift kerja malam, konflik
peran ganda,kurangnya dukungan sosial, konflik
antara pekerjaan dengan keluarga, tuntutan tugas
yang beragam dan tidak sesuai dengan kompetensi,
beban kerja berlebih, kondisi kerja tidak nyaman,
ketidakpastian pekerjaan, tidak adanya rewards, dan
tidak seimbangnya jumlah rasio tenaga perawat
AHoJ : Allied Health of Journal Vol X No X 202X
dengan jumlah pasien (Martina, 2020).
Stres kerja dapat berdampak pada individu,
organisasi, bahkan sosial. Bagi individu, stres kerja
berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental
pekerja, penurunan kinerja, kurangnya pengembangan
karir, dan kehilangan pekerjaan. Pada kasus berat, stres
kerja dapat menyebabkan gangguan depresi. Bagi
organisasi, dampak stres kerja seperti ketidakhadiran,
kerugian terkait kesehatan pekerja, dan turnover
(Maftuhah & Tashiro, 2016).Bagi lingkungan sosial,
stres kerja mengakibatkan tekanan tinggi bagi
masyarakat dan layanan jaminan sosial, terutama bila
permasalahan bertambah buruk dan menyebabkan
kehilangan pekerjaan.
Berdasarkan Survei awal yang dilakukan peneliti
dengan menggunakan kuesioner Expanded Nurse Stres
Scale (ENSS) tingkat stres responden ditemukan 6
orang perawat memiliki tingkat stres kerja sedang
ditemukan subskala yang paling menyebabkan stres
kerja adalah beban kerja, masalah dengan keluarga
pasien, dan konflik dengan kawan sejawat sedangkan
subskala diskriminasi tidak ditemukan. Terdapat 4
lainnya memiliki keinginan pindah kerja tingkat rendah
karena sudah menjadi perawat lama dan lama bekerja
sudah diatas 10 tahun.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan
desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di
seluruh ruangan rawat inap rumah sakit Tk. III dr.
Reksodiwiryo Kota Padang tahun 2023, populasi
dalam peneleitian ini seluruh perawat ruang rawat
inap yaitu sebanyak 120 orang di rumah sakit Tk.
III. dr. Reksodiwiryo Padang. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling, populasi dihitung dengan menggunakan
rumus slovin didapatkan jumlah responden
sebanyak 92 responden. Data dikumpulkan
menggunakan penyebaran kuesioner Expanded
Nurse Stres Scale (ENSS) untuk stres kerja dan
kuesioner Turnover Intention dan dianalisis dengan
analisis univariat dan bivariat menggunakan uji
statistik chi-square menunjukan nilai (p-value
<0,05).
 4 Hubungan Stres Kerja dengan Turnover Intention pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 92
PENELITIAN responden lebih dari separuh yaitu 59.8% responden
A. Karakteristik Responden memiliki turnover intention tinggi pada perawat di
Karakteristik responden dalam penelitian ini ruang rawat inap Rumah Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo
meliputi jenis kelamin, usia ,lama kerja, pendidikan , Padang Tahun 2023.
jenis kepegawaian . Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa dari 92
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat responden banyak didapatkan yaitu 45.7% responden
Rawat Inap Di Rumah Sakit TK II Dr.Reksodiwiryo memiliki stres kerja tinggi pada perawat di ruang
Padang Tahun 2023 rawat inap Rumah Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo
Padang Tahun 2023.
Karakteristik Responden f %
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa
J Jenis Kelamin
a. Laki-laki 29 31.5 dari 92 responden lebih dari separuh yaitu 59.8%
b. Perempuan 63 68.5 responden memiliki turnover intention tinggi pada
U Umur perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit TK III Dr.
a. 25-30 Tahun 8 8.7 Reksodiwiryo Padang Tahun 2023.
b. 31-40 Tahun 56 60.9 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
c. 41-50 Tahun 28 30.4 dilakukan oleh Budianri, dkk (2018) menyatakan ada
Lama Kerja kesamaan dalam hasil penelitian bahwa lebih dari
a. 1-5 Tahun 83 90.2 separuh yaitu 67.2% responden memiliki turnover
b. 6-10 Tahun 9 9.8 intention tinggi pada perawat pelaksana di Rumah Sakit
P Pendidikan Kembangan Jakarta Barat. Hasil penelitian yang
a. DIII 56 60.9 dilakukan oleh Windrawati (2020) menyatakan bahwa
b. S1+Ners 36 39.1 lebih dari separuh yaitu 72.6% responden mengalami
J Jenis Kepegawaian turnover intention pada perawat pelaksana di Rumah
a. Militer 18 19.6 Sakit Sultan Fatah Jawa Karangawen Jawa Tengah.
b. Non PNS 46 50.0
Hasil analisis kuesioner didapatkan bahwa
c. PNS 28 30.4
responden yang memiliki turnover intention yang tinggi
J Jumlah 92 100
dikarenakan responden setuju secara aktif mencari
informasi lowongan kerja yaitu sebanyak 38%
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa dari 92 responden banyak menjawab ragu-ragu dan secara aktif
responden lebih dari separuh yaitu 68.5% responden mencari informasi lowongan kerja yaitu 35,9%
berjenis kelamin perempuan, lebih dari separuh yaitu responden menjawab setuju Sedangkan responden yang
60.9% responden berumur 31-40 tahun, lebih dari memiliki turnover intention rendah dikarenakan
separuh yaitu 90.2% responden lama kerja 1-5 tahun, responden sangat tidak setuju akan berhenti dari
lebih dari separuh yaitu 60.9% responden pekerjaan untuk tahun berikutnya yaitu 13% dan
berpendidikan DIII dan setengah 50% responden responden banyak menjawab tidak setuju akan berhenti
golongan kepegawaiannya yaitu non PNS pada perawat dari pekerjaan saya dalam tahun ini yaitu 58,7%.
di ruang rawat inap Rumah Sakit TK III Dr. 2. Stres Kerja
Reksodiwiryo Padang Tahun 2023 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Stres Kerja Pada
B. Analisa Univariat Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit TK III
1. Turnover Intention Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Turnover No Stres Kerja f %
Intention Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah 1 Tinggi 42 45.7
Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2 Sedang 33 35.9
2023 3 Rendah 17 19.5
No Turnover Intention f % Jumlah 92 100
1 Tinggi 55 59.8
2 Rendah 37 40.2
Jumlah 92 100 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa dari 92

AHoJ : Allied Health of Journal Vol X No X 202X

 5 Hubungan Stres Kerja dengan Turnover Intention pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023
responden banyak didapatkan yaitu 45.7%
responden memiliki stres kerja tinggi pada perawat
di ruang rawat inap Rumah Sakit TK III Dr.
Reksodiwiryo Padang Tahun 2023.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Budianri, dkk (2018)
Tinggi
menyatakan ada kesamaan dalam hasil penelitian
bahwa lebih dari separuh yaitu 71.6% responden Sedang
mengalami stress kerja berlebihan pada perawat
Rendah
pelaksana di Rumah Sakit Kembangan Jakarta
Barat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Jumlah
Windrawati (2020) menyatakan bahwa lebih dari
separuh yaitu 63.7% responden memiliki stres kerja
tinggi pada perawat peleksana di Rumah Sakit
Sultan Fatah Jawa Karangawen Jawa Tengah.
Stres kerja adalah suatu kondisi yang sering
terjadi pada dunia pekerjaan, terutama hubungannya
dengan kinerja perawat. Skor yang bagus dapat
membantu suatu perusahaan menghasilkan
keuntungan. Sebaliknya, jika kinerja menurun, dapat
merugikan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan
kinerja pada saat melakukan penelitian terhadap
variabel stres kerja. Stres kerja adalah suatu keadaan
ketegangan yang dialami oleh pegawai, yang dapat
mempengaruhi cara berpikir dan emosi seseorang
serta kondisi fisiknya (Menurut Sondang, 2016).
Hasil analisis kuesioner didapatkan bahwa
stres kerja tinggi yang responden alami dikarenakan
responden sangat stres bekerja dengan perawat
lawan jenis yaitu 22.8%, responden sering stres
mengambil keputusan dibawah tekanan yaitu 48.9%
dan responden kadang-kadang tidak cukup siap
untuk membantu kebutuhan emosional keluarga
pasien yaitu 46.7%. Sedangkan responden yang
memiliki stres kerja rendah dikarenakan responden
tidak pernah dikritik oleh bagian keperawatan yaitu
30.4% dan responden tidak mengalami stres
mengambil keputusan dibawah tekanan yaitu
23.9%.
C. Analisis Bivariat
Hubungan Stres Kerja dengan Turnover
Intention Pada Perawat di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2023.
Table 4. Hubungan Stres Kerja dengan Turnover
Intention Pada Perawat di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo Padang
Tahun 2023.
AHoJ : Allied Health of Journal Vol X No X 202X
Turnover
Stres Intentition Jumlah P-
Kerja Tinggi Rendah Value
f % f % f %
3 6 14.3
85.7 42 100
6
7 21.2 26 78.8 33 100
0,000
1 5 29.4
70.6 17 100
2
5 37 40.2
59.8 92 100
5
Tabel 4. terlihat dari 63 responden 22 (95,7%)
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa dari 42
responden banyak didapatkan turnover intention tinggi
pada responden dengan stres kerja tinggi yaitu 85.7%
dibandingkan pada responden stres kerja sedang yaitu
21.2% dan pada responden stres kerja rendah yaitu
70.6% pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit
TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023.
Berdasarkan hasil uji Chi-square didapatkan p-
value 0,000 (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan stres kerja dengan turnover intention
pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit TK III
Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian lebih dari separuh yaitu
59,8% responden memiliki turnover intention tinggi
pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit TK III
Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023. Didapatkan
sebanyak 45,7% responden memiliki stres kerja tinggi
pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit TK III
Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023. Berdasarkan
hasil penelitian, terdapat hubungan stres kerja dengan
turnover intention pada perawat di ruang rawat inap
RS TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023
dengan p- value 0.000 p<0,05.
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan
terimakasih kepada STIKes Alifah Padang yang
telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini
dan juga peneliti berterimakasih kepada pihak
rumah sakit TK. III Dr. Rekodiwiryo Padang yang
telah memberikan dukungan serta izin kepada
peneliti untuk melakukan penelitian sehingga
penelitian ini berjalan dengan lancar. Peneliti juga
berterimaksih kepada seluruh responden yang
sudah bersedian menjadi responden dan sudah
meluangkan waktunya sehingga peneliti dapat
 6 Hubungan Stres Kerja dengan Turnover Intention pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023
menyelesaikan penelitian ini. and Organizational Commitment : Focused on
Small to Medium Sized Hospitals. Korean J
Heal Service Management. 2014 Sep 30: 8(3):
75-87.
REFERENSI Maftuhah, & Tashiro, J. (2016). Novice Nurses Work
Experience During Their First Six Months In
Abid, G., & Butt, T.H. (2017). Expressed
Indonesia. Dipetik December 9, 2017, dari
Turnover Intention: Alternate Method for
Repository UIN Jakarta:
Knowing Turnover Intention and Eradicating
www.repository.uinjkt/ilmukeperawatan/2016.
Common Method Bias.
Martina, A. (2020). Gambaran Tingkat Stres Kerja
Ahanian, E., Abasat, M., & Asieh, S. F. (2016). the
Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru
study of correlation between job stress and
Dr Moehammad Goenawan Partowidigo Cisarua
turnover intentions among the operating room
Bogor (RSPG). Depok: FIK UI.
nurses in selected hospitals of Tehran
Mobley, W., Horner, S., & Hollingsworth, A. (1978).
University of Medical Science. Acta Medica
An evaluation of precursors
Mediterannea : 32 , 1045-1050.
of hospital employee turnover. Journal of
Applied Psychology. 63(4), 408-414.
Cao X., Chen L., Tian L., Diao Y. The Effect of
Perceived Organisational Support on
Mobley, W.H. (1986). Pergantian Karyawan: Sebab
Burnout Among Community Health Nurses in
Akibat danPengendaliannya. Alih Bahasa :
China: The Mediating role of Professional
Nurul Imam. Jakarta : PT. Pustaka Binaman
Self-Concept. J Nurse Management. 2015 Jan
Pressindo.
1: 24(1): E77-86.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2018. Metodologi Penelitian
Elmi, Farida. 2018. Telisik Manajemen Sumber
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Daya Manusia: Edisi 1. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
Okstoria, M. R. (2022). Kecenderungan Turnover
Intention Pada Perawat Sebagai Dampak Dari
French, S., Lenton, Rhonda, Walters, Vivienne,
Beban Kerja. 01(09), 340–347.
Eyles, et al. (2000). An Empirical Evaluation
of an Expanded Nursing Stress Scale. Journal
Park EJ., Han JY., Jo NY. Effects of Professional
of Nursing Measurement Vol.8 No.2 , 161-
Self-Concept, Self Efficacy on the Job
178.
Satisfaction in General Hospital Nurses. J
Korean Data Inf Sci Soc (Internet). 2015 Jan 31
KEMENKES, R. (2019, Oktober 5). Tempat Kerja
(cited 2022 Feb 28): 27(1):191- 201. Available
Rawan Bikin Stres. Dipetik Januari 7, 2019,
From: http://dx.doi.org/10.7465/jkdi.
dari website Kementrian Kesehatan RI:
www.depkes.go.id/article/print
Robbins NI. Analisis Beban Kerja Dan Kebutuhan
Tenaga Perawat Pelaksana Dengan Metode
KEMENKES RI, . (2017). Situasi Tenaga
Workload Indicator Staff Need (Wisn) Di
Keperawatan Indonesia. Jakarta: Pusat Data
Instalasi Rawat Inap Tulip RSUD Kota Bekasi
dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
Tahun 2018.
Lee E., Jang I. Nurses’ Fatigue, Job Stress,
Sari, N.R., Hakam, M.S., & Susilo, H. (2016).
Organizational Culture, and Turnover
Pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover
Intention: A Culture– Work–Health Model.
intention (Studi Pada Ajb Bumiputera 1912
West J Nurse Res. 2020 Feb 1: 42(2): 108-16.
Kantor Wilayah Jatim Ii/Malang). Jurnal
Administrasi Bisnis. 27(1), 1-8.
Lee J-W., Eo Y-S., Ha Y-S. Effects of
Organizational Cultures on Job Satisfaction
Siagian Sondang, 2018. Manajemen Sumber Daya
AHoJ : Allied Health of Journal Vol X No X 202X
 7 Hubungan Stres Kerja dengan Turnover Intention pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023
Manusia,Jakarta,PT . Bumi Aksara.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

WHO. Countries in WHO South East Asia Region

Need 1.9 million More Nurses Midwives to
Achieve Health.

Wisantyo, N.I., & Mediistryanto, Martina. (2020).

Pengaruh stres kerja, disiplin kerja dan
kepuasan kerja terhadap intensi turnover.
Jurnal MIX. 5(1), 54-69.nternational Letters
of Social and Humanistic Sciences. 78, 18-26.

AHoJ : Allied Health of Journal Vol X No X 202X

8 Hubungan Stres Kerja dengan Turnover Intention pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit TK III Dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2023

AHoJ : Allied Health of Journal Vol X No X 202X