Dosen pembimbing :
Achmad Vindo G, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Disusun oleh :
1. M. Gilang Aditiya Saputra 202102081
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Terapi sinar”. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Penulisan makalah ini berdasarkan hasil kegiatan kami
dari hasil diskusi dengan kelompok maupun dari berbagai sumber. Makalah ini
disusun untuk melengkapi tugas Keperawatan komplementer terapi energi .
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan baik secara
moral maupun material, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
Madiun, 20 -Oktober-2023
Penyusun
iii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar belakang masalah.............................................................................4
1.2 Rumusan masalah......................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 DENIFISI TERAPI SINAR......................................................................6
2.2 PENELITIAN DASAR TENTANG TERAPI SINAR.............................6
2.3 INTERVENSI PENGUNAAN TERAPI SINAR......................................7
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP................................................................................................................9
2.4 KESIMPULAN.........................................................................................9
2.5 SARAN.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
cepat, khususnya dalam upaya mengatasi infeksi bakteri yang semakin resisten
terhadap antibiotik. Salah satu bentuk terapi sinar adalah Antimicrobial Blue
Light (aBL), yang didasarkan pada penggunaan cahaya biru pada panjang
gelombang 400-470 nm. Terapi ini telah menjadi sorotan penelitian dalam upaya
rendah.
Alfiani Zukhruful Fitri R dan Clara Alverina (Fitri & Alverina, 2021) telah
panjang gelombang 405 nm, efektif dalam mengurangi bakteri gonore. Hal ini
mungkin terjadi karena panjang gelombang 405 nm dapat menyerap porfirin dan
melimpah dalam bakteri. Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan oleh Suryani
Zainuddin, t.t.) juga mengungkapkan bahwa sinar blue light memiliki potensi
kerusakan membran sel bakteri akibat reaksi dengan oksigen reaktif dan
peroksidasi lipid dan protein. Studi lain oleh Yusro Amadiyah (Yusro Amadiyah,
5
Penerapan terapi sinar biru ini dilakukan dengan berbagai cara tergantung
pada kondisi yang ingin diobati, dan terdapat perbedaan dalam waktu yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Studi Fitri dan Alverina (Fitri
& Alverina, 2021) menyatakan bahwa sekitar 15 menit penerapan blue light sudah
mengatasi masalah resistensi antibiotik dan infeksi bakteri. Oleh karena itu,
pemahaman lebih lanjut tentang mekanisme dan penerapan terapi sinar ini sangat
6
BAB II
PEMBAHASAN
melakukan penelitian tentang blue light yang dapat mengurangi bakteri gonore,
fototerapi ini efektif berdasarkan beberapa penelitian adalah dengan 405 nm.
termasuk di N. gonorrhoeae
akibat peroksidasi oleh oksigen reaktif pada lipid dan protein mengakibatkan lisis
sel atau inaktivasi sistem transport membran dan sistem enzim transport membran
pada sel bakteri tersebut. Disebutkan di penelitiannya bahwa penyinaran LED biru
7
(429,8 ± 3,7) berpengaruh terhadap prosentase penurunan jumlah koloni bakteri
ROS (spesies oksigen reaktif sitotoksik), terutama oksigen singlet (1O2). (Fitri &
Alverina, 2021)
Penerapan atau intervensi blue light terapi dapat dilakukan dengan berbagai
cara, tergantung pada kondisi yang ingin diobati. Secara umum, blue light terapi
dilakukan dengan cara mengarahkan cahaya biru ke area yang ingin diobati.
Cahaya biru akan diserap oleh kulit atau jaringan dan mengubahnya menjadi
Dalam penelitian Fitri dan Alverina (Fitri & Alverina, 2021) dibutuhkan
8
waktu yang bervariasi dari 30 sampai 60 menit untuk menghasilkan penurunan
9
BAB III
PENUTUP
1.6 KESIMPULAN
Kesimpulan dari paragraf tersebut adalah sebagai berikut:
menginaktivasi bakteri.
Staphylococcus epidermidis.
1.7 SARAN
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan efektivitas aBL,
10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadiyah, Yusro (2015) Optimasi sinar laser dioda 405 nm untuk penonaktifan
Astuti, S. D., & Zainuddin, M. (t.t.). Potensi Blue Light Emitting Diode (LED)
Endogen. 13(3).
https://doi.org/10.53366/jimki.v9i1.301
Ahmadiyah, Yusro (2015) Optimasi sinar laser dioda 405 nm untuk penonaktifan
11