Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TENTANG IMUNOPROFILAKSIS

DAN IMUNITAS

Nama Kelompok :

1. Dia Putri Elok (23601099)


2. Cynta (23601098)
3. Ningsih Ramadhani (23601116)
4. Nisa Lutfia Ningrum (23601117)
5. Zahra Hermali (23601138)

Dosen Pengampu :

Dewinny Septalia Dele SST,M Kes

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN DAN INFORMATIKA

IKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU

TP.2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“IMUNOPROFILAKSIS DAN IMUNITAS” dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Biologi
reproduksi . Terimakasih kami ucapkan kepada ibuk DEWINNY SEPTALIA DELE
SST, M Kes. selaku dosen pengampu mata kuliah biologi reproduksi dan juga
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah


ini, oleh karena itu kami akan sangat menghargai kritik dan saran untuk membangun
makalah ini menjadi lebih baik lagi, dan semoga makalah ini dapat menjadi manfaat
untuk kita semua.

Pekanbaru, 18 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................. 7
3.1 PENGERTIAN IMUNOPROFILAKSIS ............................................................................ 7
3.2 MAMFAAT IMUNOPROFILAKSIS ................................................................................. 7
3.3 PENGERTIAN IMUNISASI .............................................................................................. 7
3.4 MAMFAAT IMUNISASI.................................................................................................... 7
3.5 RESPON IMUN PADA IMUNISASI ................................................................................. 8
3.6 JENIS JENIS IMUNISASI ................................................................................................. 9
3.7 JADWAL IMUNISASI ..................................................................................................... 10
3.8 TUJUAN IMUNISASI ...................................................................................................... 10
3.8 PENGERTIAN ,FUNGSI DAN MAMFAAT IMUNITAS .............................................. 12
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................... 14
4.1 KESIMPULAN ................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sebagai mahluk yang diciptakan paling sempurna, manusia memiliki
kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar dirinya. Salah
satu ancaman terhadap manusia adalah penyakit, terutama penyakit infeksi yang
dibawa oleh berbagai macam mikroba seperti virus, bakteri, parasit, jamur. Tubuh
mempunyai cara dan alat untuk mengatasi penyakit sampai batas tertentu. Di dalam
tubuh manusia terdapat suatu sistem sistem yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-
zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk
melawan benda asing seperti kuman- kuman penyakit atau racun yang masuk ke
dalam tubuh yang disebut sistem imun atau imunitas. Pada hakikatnya imunitas
dapat dimiliki secara pasif maupun aktif dan dapat diperoleh secara alami maupun
buatan.
Imunoprofilaksis adalah pencegahan terjadinya penyakit/infeksi dengan
memproduksi sistem imun atau meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu
antigen baik secara aktif maupun secara pasif, sehingga kelak jika ia terpajan pada
antigen yang serupa tidak tejadi pnyakit. Mengingat pentingnya imunoprofilaksis
baik itu pada bayi maupun dewasa dalam pencegahan terjadinya penyakit yang pada
akhirnya akan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas di Indonesia, kami
menganggab perlu dibuat makalah tentang imunoprofilaksis dan segala sesuatu yang
berkaitan dengannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1) Apa Definisi Imunoprofilaksis Dan Fungsi Imunoprofilaksis ?
2) Apa Yang Dimaksud Dengan Imunisasi?
3) Apa Manfaat Imunisasi?
4) Bagaimanarespon Imun Pada Imunisasi ?
5) Apa Saja Jenis-Jenis Imunisasi ?
6) Apa Definisi Vaksinasi Dan Vaksin?
7) Apa Saja Jenis-Jenis Vaksin ?
8) Hal-Hal Apasaja Yang Harus Diperhatikan Pada Vaksinasi ?
9) Apa Saja Contoh Vaksin ?

1.3 TUJUAN
1) Untuk Menjelaskan Definisi Imunoprofilakis Dan Fungsi Imunoprofilaksis.
2) Untuk Menjelaskan Apa Yang Di Maksud Dengan Imunisasi
3) Untuk Menjelaskan Manfaat Imunisasi
4) Untuk Menjelaskan Respon Imun Pada Imunisasi
5) Untuk Menjelaskan Jenis Jenis Imunisasi
6) Untuk Menjelaskan Definisi Vaksinasi.
7) Untuk Menjelaskan Jenis Jenis Vaksin.
8) Hal Hal Yang Harus Diperhatikan Pada Vaksinasi.
9) Waktu Vaksinasi Dan Contoh Contoh Vaksin.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan, imunitas adalah kemampuan


organisme multisel untuk melawan mikroorganisme berbahaya atau pertahanan pada
organisme untuk melindungi tubuh dari infeksi. Sistem kekebalan tubuh mampu
membedakan antara sel dan jaringan yang sehat dengan yang tidak sehat, serta bekerja
untuk mendeteksi dan melawan zat asing seperti bakteri, virus, dan sel kanker.
Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap suatu
penyakit melalui pemberian vaksin. Imunisasi dasar diberikan pada usia dini untuk
melindungi anak dari penyakit menular, sementara imunisasi lanjutan atau boster
diberikan untuk menjaga kekebalan tubuh tetap optimal. Jenis-jenis imunisasi dasar
meliputi vaksin hepatitis B, BCG, DPT, polio, dan lainnya. Respon tubuh terhadap
imunisasi melibatkan pembentukan zat antibodi dan sel-sel kekebalan yang akan
melindungi tubuh dari infeksi jika terpapar kembali oleh patogen yang sama. Dosis dan
waktu pemberian imunisasi bervariasi tergantung pada jenis vaksin dan rekomendasi
otoritas kesehatan setempat. Imunoprofilaksis adalah pencegahan atau peningkatan
kekebalan tubuh melalui pemberian vaksin dan imunostimulan, seperti vitamin, mineral,
dan asam amino. Fungsi utama imunoprofilaksis adalah meningkatkan kekebalan tubuh
terhadap penyakit dan mengurangi penularan penyakit. Jenis imunoprofilaksis terbagi
menjadi imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PENGERTIAN IMUNOPROFILAKSIS


Imunofilaksis adalah pencegahan penyakit/infeksi terhadap antibodi
spesifik. Selain itu juga, merupakan pencegahan penyakit melalui sistem imun
dengan tindakan mendapatkan kekebalan resistensi relatif terhadap infeksi
mikroorganisme yang patogen serta menimbulkan efek positif untuk pertahanan
tubuh dan efek negatif menimbulkan reaksi hipersensivitas.

3.2 MAMFAAT IMUNOPROFILAKSIS


Fungsi dari imunoprofilaksis adalah untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh terhadap penyakit, kekebalan terhadap penyakit dapat dipacu dengan
pemberian imunostimulan termasuk vaksinasi dan vitamin dan dapat mengurangi
penularan suatu penyakit

3.3 PENGERTIAN IMUNISASI


Imunisasi merupakan kemajuan besar dalam usaha imunoprofilaksis.
Imunisasi merupakan upaya pencegahan terhadap penyakit tertentu pada diri
seseorang dengan pemberian vaksin. Imunisasi menggambarkan proses yang
menginduksi imunitas secara artificial dengan pemberian bahan antigenik
seperti agen imunobiologis. Imunisasi dapat dilakukan secara aktif
ataupun pasif. Pada imunisasi aktif, respons imun terjadi setelah seseorang
terpapar dengan antigen. Imunisasi pasif terjadi bila seseorang menerima
antibody atau produk sel lainnya dari orang lain yang telah mendapat imunisasi
aktif.

3.4 MAMFAAT IMUNISASI


Manfaat utama dari imunisasi adalah menurunkan angka kejadian
penyakit, kecacatan, maupun kematian akibat penyakit-penyakit infeksi
yang dapat dicegah dengan imunisasi (vaccine-preventable deases). Imunisasi
tidak hanya memberikan perlindungan pada individu melainkan juga pada
komunitas. Terutama untuk penyakit yang ditularkan
melalui manusia. Jika komunitas memiliki angka cakupan imunisasi
yang tinggi, komunitas tersebut memiliki imunitas yang tinggi pul a,
sehingga kemungki nan terjadinya penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi rendah. Imunisasi juga bermanfaat mencegah epidemi pada
generasi yang akan datang. Caupan imunisasi yang rendah pada generasi
sekarang dapat menyebabkan penyakit semakin meluas pada generasi
yang akan datang, bahkan dpat menyebabkan epidemi. Sebaliknya jika
cakupan imunisasi tinggi, penyakit akan dapat dihilangkan atau dieradikasi
dari dunia. Hal ini sudah dibuktikan denagn teradikasinya penyakit cacar.
S el ai n i t u, i m uni sasi dapat m engh em at bi a ya kesehatan. Dengan
menurunnya angka kejadian penyakit, biaya kesehatan yang digunakan untuk
mengobati penyakit- penyakit tersebut pun akan berkurang.

3.5 RESPON IMUN PADA IMUNISASI


Dilihat dari berapa kali pajanan antigen maka dapat dikenal dua
macam respons imun, yaitu respons imun primer dan respons imun
sekunder. Respons imun primer adalah respons imun yang terjadi pada
pajanan pertama kalinya dengan antigen. Antibodi yang terbentuk pada
respons imun primer kebanyakan adalah IgM dengan titer yang lebih
rendah dibanding dengan respons imun sekunder, demikian pula daya
afinitasnya. Waktu antara antigen masuk sampai dengan timbul antibodi
(lag phase) lebih lama bila dibanding dengan respons imun sekunder. Pada
respons imun sekunder, antibodi yang dibentuk kebanyakan adalah IgG,
dengan titer dan afinitas yang lebih tinggi, serta fase lag lebih pendek
dibanding respons imun primer. Hal ini disebabkan sel memori yang terbentuk
pada respons imun primer akan cepat mengalami transformasi blast,
proliferasi, dan diferensiasi
menjadi sel plasma yang menghasilkan antibodi. Demikian pula dengan
imunitas selular, sel limfosit T akan lebih cepat mengalami transformasi blast
dan berdiferensiasi menjadi sel T aktif sehingga lebih banyak terbentuk sel
efektor dan sel memori. Pada imunisasi, respons imun sekunder inilah yang
diharapkan akan memberi respons adekuat bila terpajang, pada antigen yang
serupa kelak. Untuk mendapatkan titer antibodi yang cukup tinggi dan mencapai
nilai protektif sifat respons imun sekunder ini diterapkan dengan
memberikan vaksinasi berulang beberapa kali.

3.6 JENIS JENIS IMUNISASI


Pada dasarnya ada 2 jenis imunisasi, yaitu :

1) Imunisasi aktif
Imunisasi aktif adalah pemberian satu atau lebih antigen agen yang
infeksius pada seorang individu untuk merangsang sistem imun untuk
memproduksi antibodi yang akan mencegah infeksi. Antibodi dapat timbul
secara alami, tetapi paling sering sengaja diberikan. Antibodi dapat memberi
perlindungan seumur hidup atau perlindungan untuk sementara waktu.
Beberapa vaksin perlu diulangi pemberiannya pada interval tertentu.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam imunisasi aktif, yaitu:
a) Perlu ada paparan (exposure) antigen
b) Dapat alami (infeksi) atau buatan (vaksin)
c) Terbentuk kekebalan untuk jangka waktu yang lama terhadap infeksi
mendatang.
2) Imunisasi pasif
Imunisasi pasif adalah adalah pemindahan antibodi yang telah dibentuk
yang dihasilkan oleh host lain. Antibodi ini dapat timbul secara alami atau
sengaja diberikan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam imunisasi pasif, yaitu:
a) Tak perlu ada paparan (exposure) antigen

3.7 JADWAL IMUNISASI


1) Jadwal imunisasi dasar umumnya sebagai berikut :
Pada bayi usia 0-11 bulan: HB0 1 dosis, BCG 1 dosis, DPT-HB-Hib 3
dosis, Polio tetes (OPV) 4 dosis
Imunisasi lanjutan bertujuan untuk menjaga imunitas anak tetap optimal
seiring menumbuhkan usia
2) Dosis :
Dosis imunisasi dasar umumnya adalah 1 dosis, sementara imunisasi
lanjutan mungkin berbeda tergantung pada jenis vaksin dan rekomendasi
otoritas kesehatan
3) Waktu imunisasi :
Waktu pemberian imunisasi dasar dan lanjutan bervariasi tergantung pada
usia anak dan jenis vaksin yang digunakan
4) Respon tubuh :
Respon tubuh terhadap imunisasi melibatkan pembentukan zat antibodi dan
sel-sel kekebalan yang akan melindungi tubuh dari infeksi jika terpapar
kembali oleh patogen yang sama
5) Efek samping imunisasi :
anak bisa meliputi gejalanya nyeri di tempat suntikan, ruam, dan demam,
yang dapat menghilang dengan sendirinya dua hingga tiga hari kemudian

3.8 TUJUAN IMUNISASI


Ketika anak sudah mendapatkan imunisasi, tubuh akan lebih mampu
menghadapi dan mengalahkan infeksi penyakit. Dan saat sejumlah orang dalam
suatu kelompok telah kebal terhadap penyakit, akan semakin sulit bagi penyakit itu
untuk menyebar dan menular kepada orang yang belum diimunisasi. Hal ini yang
disebut sebagai herd immunity atau kekebalan kelompok.
berikut ini manfaat dari masing-masing vaksin yang dianjurkan untuk diberikan
kepada Anak :

1. Vaksin Hepatitis B untuk mencegah infeksi hati akibat virus hepatitis B


yang dapat menyebabkan penyakit ringan yang berlangsung selama
beberapa minggu atau bisa juga mengakibatkan penyakit berat yang
berlangsung seumur hidup.
2. Vaksin Polio untuk mencegah penyakit polio pada anak. Kebanyakan orang
yang terinfeksi polio memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Namun,
beberapa infeksi dapat menjadi sangat serius dan menyebabkan kelumpuhan
atau ketidakmampuan bergerak pada bagian tubuh tertentu, seperti lengan,
kaki atau otot pernapasan. Tidak ada obat untuk infeksi polio.
3. Vaksin BCG untuk mencegah TB atau tuberculosis, yang disebabkan oleh
infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis.
4. Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah tiga penyakit, yakni
difteri, pertussis dan tetanus.
5. Vaksin PCV untuk mencegah penyakit seperti radang paru (pneumonia),
radang selaput otak (meningitis) dan infeksi darah (bacteremia)
6. Vaksin rotavirus untuk melindungi anak dari penyakit gastroenteritis
(radang pada lambung dan usus), yang ditunjukkan dengan gejala seperti
diare akut, muntah, demam, anak sulit makan dan minum serta sakit perut.
7. Vaksin influenza untuk mencegah penyakit flu yang menyerang saluran
pernapasan.
8. Vaksin MR/MMR untuk mencegah penyakit Campak, Rubella dan
gondongan.
9. Vaksin Japanese encephalitis (JE) untuk mencegah penyakit radang otak.
10. Vaksin Varisela untuk mencegah cacar air atau chickenpox.
11. Vaksin hepatitis A untuk mencegah peradangan pada organ hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis A
12. Vaksin tifoid polisakarida untuk mencegah penyakit tifus.
13. Vaksin HPV untuk mencegah virus Human Papillomavirus yang
menyebabkan infeksi kulit, termasuk kutil kelamin.

3.8 PENGERTIAN ,FUNGSI DAN MAMFAAT IMUNITAS


1). PENGERTIAN IMUNITAS

Imunitas atau kekebalan adalah kemampuan organisme multisel untuk


melawan mikroorganisme berbahaya atau pertahanan pada organisme untuk
melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan
membunuh patogen. Kekebalan melibatkan komponen spesifik dan
nonspesifik. Komponen nonspesifik bertindak sebagai penghalang atau
membunuh patogen atau melepaskan susunan antigeniknya. Komponen lain
dari sistem kekebalan menyesuaikan diri dengan setiap penyakit baru yang
ditemui dan dapat menghasilkan kekebalan khusus patogen. Sistem imunitas
ini berbentuk sel-sel tertentu yang berfungsi sebagai pasukan pertahanan
tubuh dalam memerangi patogen yang sudah disebutkan di atas tadi, yang
berpotensi menyebabkan gangguan pada tubuh.

2). FUNGSI DAN MAMFAAT IMUNITAS

Imunitas berperan melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi dengan


mendeteksi dan melawan patogen seperti bakteri, virus, dan benda asing
lainnya. Sistem kekebalan tubuh melibatkan berbagai komponen seperti sel-
sel darah putih, antibodi, dan organ-organ tertentu yang bekerja bersama
untuk melindungi tubuh dari penyakit

Imunitas yang baik memiliki beragam manfaat, termasuk:

Perlindungan Tubuh: 1.Mencegah infeksi dan penyakit dengan


menyerang patogen seperti bakteri, virus, dan jamur.
Mempercepat Kesembuhan: Sistem kekebalan yang kuat dapat
membantu tubuh dalam proses penyembuhan lebih cepat setelah
sakit atau cedera.
Pencegahan Penyakit Kronis: Dalam beberapa kasus, imunitas yang
baik dapat membantu dalam pencegahan penyakit kronis seperti
penyakit jantung dan diabetes.
Kesehatan Mental: Keterkaitan antara sistem kekebalan dan
kesehatan mental, di mana imunitas yang kuat dapat membantu
mengurangi risiko gangguan mental seperti depresi.
Kualitas Hidup yang Lebih Baik: Imunitas yang seimbang
memungkinkan seseorang untuk menjalani hidup dengan lebih
energik dan produktif karena tubuhnya lebih mampu melawan
infeksi dan penyakit
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Imunoprofilaksis merupakan pencegahan penyakit/infeksi terhadap
antibodi spesifik. Selain itu juga, merupakan pencegahan penyakit melalui
sistem imun dengan tindakan mendapatkan kekebalan resistensi relatif
terhadap infeksi mikroorganisme yang patogen serta menimbulkan efek positif
untuk pertahanan tubuh dan efek negatif menimbulkan reaksi hipersensivitas.
Fungsi dari imunoprofilaksis adalah meningkatkan kekebalan tubuh
terhadap penyakit infeksi. Imunisasi menggambarkan proses yang
menginduksi imunitas secara artificial dengan pemberian bahan antigenik
seperti agen imunobiologis. Imunisasi dapat dilakukan secara aktif
ataupun pasif. Pada imunisasi aktif, respons imun terjadi setelah seseorang
terpapar dengan antigen.
Imunisasi pasif terjadi bila seseorang menerima antibody atau produk sel
lainnya dari orang lain yang telah mendapat imunisasi aktif. Imunisasiaktif
terbagi menjadi dua yaitu imunisasi aktif alamiah dan imunisasi buatan.
Imunisasi aktif alamiah dimana kekebalan didapat setelah seseorang sembuh
dari suatu penyakit sedangkan imunisasi aktif buatan dimana kekebalan di
dapat setelah menyuntikan vaksin ke dalam tubuh. Imunisasi Pasif juga
dapat dibedakan mejadi imunisasi pasif alamiah dan imunisasi pasif buatan.
Pada imunisasi pasif alamiah antibody diberikan oleh ibu kepada fetus
melalui plasenta dan kolostrum. Sedangkan imunisasi pasif buatan dilakukan
dengan memberikan imunoglobulin dan antiserum yang berasal dari plasma
donor. Jenis vaksin pada umumnya dibedakan
menjadi dua yaitu vaksin hidup (Live Attenuated Vaccine) dan vaksin
mati (inactivated vaccine).
DAFTAR PUSTAKA

Behrman, Kliegman dan Arvin, 2000, Ilmu Kesehatan Anak, diterjemahkan


oleh Samik Wahab, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Chandra, RK (1997). "Nutrition and the immune system: anintroduction".


American Journal of Clinical Nutrition Vol 66: 460S-463S. PMID 9250133. Free
full-text pdf

Menteri Kesehatan RI, 2005, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor.1611/MENKES/SK/XI/2005 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi,
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Raharja, 2002, Obat-Obat Penting:


Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya Edisi
Kelima, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai