Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AULIA HUSNUL KHOTIMAH

NIM : 23601094

PRODI : S1 KEBIDANAN/ 1C

TUGAS : ISU TENTANG KEBIDANAN CARA PENYELESAIAN NYA

MATA KULIAH : ETIKA DAN HUKUM

ISU :

Diduga ada salah satu oknum bidan di Kabupaten Banyuasin tidak mengantongi surat izin
praktek bidan (SIPB) namun aktif menerima pasien suntik KB hingga yang berobat karena sakit.
Mendapati laporan dari masyarakat, awak media mencoba mengkonfirmasi langsung ke
kediaman bidan desa tersebut di Desa Terentang Kecamatan Banyuasin III. Rumah yang
dijadikan tempat praktek bidan tanpa papan nama ini, belum mengantongi SIPB. Tak hanya itu,
untuk ijazahnya pun juga belum keluar. Kejadian ini berlangsung dari tahun 2017 hingga saat ini.
Praktek bidan ini tanpa SIPB diduga melanggar Undang-Undang (UU) Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2019 tentang kebidanan, dapat dikenakan sanksi administratif berupa teguran
tertulis, penghentian sementara kegiatan atau pencabutan izin.Dari keterangan bidan berinisial
LS kepada awak media pada Jumat (20/5), dirinya memang telah mengaku salah karena tidak
mengantongi surat izin praktek. Menurut bidan LS, dirinya telah mengajukan pengajuan ke bank
untuk menebus surat ijazahnya yang ditahan karena terhambat oleh biaya sejak tahun 2017 tahun
lalu, namun hingga sekarang belum selesai dikarenakan masih ada biaya dan berkas yang
kurang, itu sebabnya belum selesai. LS mengaku jika ia hanya melakukan praktek suntik KB,
mengobati orang hanya untuk keluarganya saja dan juga warga sekitar rumahnya yang meminta
tolong. Bahkan ia mengaku jika praktek yang dilakukannya tersebut sudah diketahui oleh bapak
kades di desanya.Tidak sampai disitu, tim media juga langsung ke lapangan untuk
mengkonfirmasi ke rumah kepala desa. Istri kades yang kebetulan ada di rumah membantah
perkataan yang dikeluarkan oleh bidan itu. Ia mengatakan jika tidak mengetahui tentang praktek
yang sudah dilakukan oleh bidan LS tersebut, bahkan untuk membantu menyuntik KB serta
membantu keluarganya untuk berobat jika sakit. Barang yang ditemukan di rumah bidan LS
berupa alat perlengkapan suntik KB lengkap dengan alat kontrasepsi, juga ditemukan obat – obat
yang diduga untuk orang sakit seperti maag dan demam. Untuk tindaklanjutnya menunggu kabar
dari kades, bagaimana proses yang harus dilakukan. Sebab sang kades masih mengikuti pelatihan
di kantor camat”.
CARA PENYELESAIAN :

Syarat seorang bidan jika ingin membuka praktek secara mandiri salah satunya harus
empunya Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik, hal ini dilakukan untuk memenuhi
kualitas dan menyamaratakan standar tenaga kesehatan diseluruh Indonesia. Adapun peraturan
baru, bahwa tenaga kesehatan yang baru lulus pendidikan tidak langsung bekerja, atau membuka
praktik sendiri, semua tenaga kesehatan harus mengikuti uji kompetensi dan teregistrasi untuk
mendapatkan STR dan LIsensi berupa surat izin praktik (SIP) da surat izin kerja (SIK).

Jika seorang bidan tidak mengantongi STR, maka bidan tersebut dilarang membuka
praktik mandiri, karena melanggar Praktek bidan ini tanpa SIPB diduga melanggar Undang-
Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang kebidanan, dapat dikenakan
sanksi administratif berupa teguran tertulis, penghentian sementara kegiatan atau pencabutan
izin, dikenai ancaman pidana maksimal 5 tahun atau pidana maksimal kurang 1 tahun.

Seharusnya warga yang sudah mengetahui hal tersebut langsung segara melaporkan
kepada aparat pemerintah terdekat untuk tindak lebih lanjut kepada bidan yang bersangkutan,
agar bidan tersebut bias dikenai sanksi yang berlaku di Indonesia, agar warga juga terhindar dari
resiko resiko yang akan terjadi kedepan nya.
NAMA : SYAPUTRI YULANDARI

NIM : 23601128

PRODI : S1 KEBIDANAN/ 1C

TUGAS : ISU TENTANG KEBIDANAN CARA PENYELESAIAN NYA

MATA KULIAH : ETIKA DAN HUKUM

ISU :

Belakangan ini viral kasus bayi prematur meninggal dunia usai pulang dari klinik di
Tasikmalaya. Menurut berita, bayi prematur tidak dirawat secara intensif di inkubator oleh bidan,
melainkan bayi prematur dijadikan konten media sosial klinik berupa foto newborn. Selain itu,
menurut kesaksian keluarga, bidan sibuk main HP dan ketika ibu melahirkan, ibu tidak ditangani
serius oleh bidan yang bertugas. Kemudian, pihak kepolisian melakukan penyelidikan dengan
memintai keterangan dari keluarga pasien dan juga melakukan pemeriksaan terhadap pihak
klinik terkait dugaan malpraktik bidan. Lantas, apa sanksi pidana bagi bidan malpraktik?

CARA PENYELESAIAN :

Seorang bidan diduga melanggar Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 4


Tahun 2019 tentang kebidanan, seharusnya seorang bidan melayani dan membantu persalinan
antara ibu dan bayi, dari kasus diatas juga bidan melanggar hak dari pasien dan bidan tersebut
melanggar kewajiban seorangb bidan, bidan tersebut dapat dikenai sanki pidana maksimal 5
tahun penjara atau pidana maksimal kurang lebih 1 tahun penjara, seharusnya pihak pasien juga
segera melapor ke polisi dengan bukti-bukti yang kuat.

Dalam kasus ini juga seharusnya mencabut izin praktik bidan yang bersangkutan, supaya
berefek jera untuk bidan yang lain nya, seharusnya sebelum membuka praktik mandiri atau
sedang bekerja disuatu RS atau klinik bidan sudah tau tentang tanggung jawab serta hak dan
kewajiban seorang pasien, sehingga bidan yang dikerjakan sudah matang dan professional, tidak
semena-mena dengan pasien, dan tanggung jawab akan pekerjaaan nya.

Anda mungkin juga menyukai