ABSTRAK
Fototerapi merupakan terapi pilihan pertama yang dilakukan terhadap bayi baru lahir
dengan hiperbilirubinemia. Pemberian fototerapi yang efektif merupakan faktor utama penanganan
yang cepat dari hiperbilirubinemia. Efektifitas tindakan fototerapi antara lain ditentukan oleh
panjang gelombang sinar lampu, kekuatan lampu (irradiance), jarak antara lampu dengan bayi, dan
luas area tubuh bayi yang terpapar sinar lampu. Banyak penelitian telah membuktikan secara ilmiah
bahwa LED panjang gelombang 450-475nm dapat digunakan untuk penyerapan Bilirubin yang
terbukti dari grafik. Banyak perangkat Phototherapy dengan menggunakan LED dapat diletakkan
pada jarak 35 cm dari inkubator.Pengujian dilakukan dengan mengukur intensitas pada bluelight
dengan 3 jarak pengukurn, yaitu didapatkan error terbesar 0,034%, standart deviasi terbesar
3,34664, dan ketidakpastian 1,365976 Dari hasil yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa alat
Phototerapi laik untuk digunakan.
Keterangan :
: Input
: Pemroses
: Output
: Dikerjakanbersama
:Dikerjakanoleh
MaimunahNovitasari
:Dikerjakanoleh
BrahminindyaResi
Seminar Tugas Akhir Juni 2018
NO
TIMER
HABIS ?
YES
BUZZER ON
ALARM RESET
END
Dari diagram alir diatas dapat dijelaskan Design dan penelitihan yang membuat alat
bahwa Fototerapi bekerja ketika begin (mulai) Fototerapi Otomatis.
maka Arduino Uno akan melakukan inisialisasi, Perlakuan diukur
Selanjutnya timer akan menghitung mundur X-----------------------------O
waktu terapi selama 24 jam. Arduino Uno akan X= treatmen/ perlakuan yang
mengaktifkan relay pada LED blue light dan diberikan (variabelindependen).
LED blue light akan menyala.Dan buzzer akan O= Observasi (variabeldependen).
berbunyi setiap 6 jam untuk menandakan posisi
bayi harus dirubah. Buzzer akan berhenti 3.6 Variabel Penelitian
berbunyi jika timer waktu terapi sudah tercapai 3.6.1 Variabel Bebas
dan lampu LED Blue light akan mati yang Sebagai variabel bebas yaitu Jarak
menandakan proses terapi telah selesai. LED Blue Light terhadap matras.
3.6.2 Variabel Tergantung
3.3 Diagram Mekanis Sebagai variabel tergantung adalah
Pengujian Intensitas Cahaya LED Blue Light
3.7 Definisi Operasional Variabel
Dalam kegiatan operasionalnya,
variabel-variabel yang digunakan dalam
pembuatan modul, baik variabel bebas dan
tegantung memiliki fungsi-fungsi antara lain :
1
2
VCC
J3 0 0 VDC Lampu
2
1
R1 Q1
K1
Mati
5 J4
INPUT BD139 3
RESISTOR 4 1
1 2
2 OUT
RELAY SPDT
4.1.2 Hasil Pengukuran Rangkaian LED
J5
2
Bluelight
1
digitalWrite(2,HIGH); V. PENUTUP
detik = 0; Semua rangkaian dan sensor dapat bekerja
flag = 1;} sesuai dengan pengaturan dan fungsinya dengan
while (flag == 1){ membutuhkan tegangan 5 Volt
RESET = digitalRead (9); 1. Alat ini menggunakan lampu Blue
lcd.clear(); light jenis LED dengan panjang
lcd.setCursor(0,0); gelombang 450-460 nm dan untuk
lcd.print("TIMER PHOTOTERAPY"); menjalankannya menggunakan
lcd.setCursor(8,3); driver bluelight dengan transistor dan
lcd.print(jam,DEC); relay yang dapat diprogram melalui
lcd.print(":"); arduino dan ditampilkan pada
lcd.print(menit,DEC); display LCD karakter.
lcd.print(":"); 2. Rangkaian LCD karakter 20 x 4
lcd.print(detik,DEC); bekerja dengan baik dalam
delay(1000); menampilkan hasil pengukuran dan
if (jam ==6){ program timer.
digitalWrite(buzzer,HIGH);} 3. Input driver bluelight dan buzzer
if (jam ==12){ diolah menggunakan komunikasi
digitalWrite(buzzer,HIGH);} serial I2C yang membutuhkan pin
if (jam ==18){ SDA dan SCL pada IC
digitalWrite(buzzer,HIGH);} mikrokontroller ATmega328 sebagai
if (jam ==24){ jalur komunikasi data.
digitalWrite(buzzer,HIGH);} 4. Saat melakukan pengukuran posisi
if(RESET == HIGH){ alat berada pada jarak 45 cm dari
digitalWrite(buzzer,LOW);} matras dan dilakukan pengukuran
} mulai(); menggunkan alat ukur radiometer
serta menggunakan alat ukur lux
// } meter sebagai pembanding untuk
} output intensitas yang dihasilkan dari
//while (flag == 2){ alat ukur.
// 5. Pengambilan data pengukuran output
// dari intensitas LED Bluelight
diambil dari tiga sisi. Yaitu pada
3.1. Analisis Data posisi tengah pengukuran, samping
Hasil pengukuran data intensitas pada 5 kanan pengukuran dan samping kiri
titik pengukuran dengan menggunakan pengukuran dengan hasil
radiometer dan lux meter sebagai pengukuran kurang lebih 500
pembanding intensitas yang pada titik µW/cm2 pada tiap titik pengukuran.
tengah memiliki intensitas tertinggi, hal 6. Terdapat beberapa faktor yang dapat
tersebut bias dipengaruhi oleh beberapa mempengaruhi hasil pengukuran
faktor seperti posisi penyinaran dan yaitu posisi dari penyinaran,
tegangan yang di dapatkan pada tiap lampu pengaruh cahaya dari luar, tegangan
bluelight. Selanjutnya data diolah input yang berpengaruh terhadap
menggunakan ms exel dan didapatkan hasil kuat intensitas penyinaran serta
yaitu: error terbesar 0,034%, STDV faktor dari toleransi alat ukur itu
terbesar 3,34664 , dan ketidakpastian sendiri.
terbesar 1.365976. 7. Dari hasil pengukuran yang telah
. dilakukan di BPFK menyatakan
Seminar Tugas Akhir Juni 2018