Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS EMESIS GRAVIDARUM DI RUANG KIA
PUSKESMAS MENTENG PALANGKA RAYA

OLEH :

Antoni Fandefitson (2021-01-14901-008)

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI PROFESI NERS
TAHUN 2021/2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan keperawatan ini disusun oleh :


Nama : Antoni Fandefitson
Nim : 2021-01-14901-008
Judul : Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Antenatal Care
pada Ny.R Dengan Diagnosa G3P2A0 6 Minggu (Trimester I)
Di UPT Puskesmas Menteng Palangka Raya.

Telah melaksanakan Asuhan Keperawatan sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan Program Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas pada
Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Vina Agustina,Ners.,M.Kep Sri Rahayu, S.Kep.,Ners

2i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Konsep Dasar .....................................................................................1
1.1.2 Etiologi ...............................................................................................1
1.1.3 Patofisiologi .......................................................................................2
1.1.4 Manifestasi Klinis ..............................................................................3
1.1.5 Komplikasi .........................................................................................4
1.1.6 Pemeriksaan Diagnostik ....................................................................5
1.1.7 Penatalaksanaan .................................................................................6
1.2 Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan ........................................7
1.2.1 Pengkajian ..........................................................................................8
1.2.2 Diagnosa Keperawatan ......................................................................9
1.2.3 Intervensi Keperawatan ....................................................................10
1.2.4 Implementasi Keperawatan ...............................................................12
1.2.5 Evaluasi Keperawatan .......................................................................12

BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN


2.1 Pengkajian ...........................................................................................19
2.1.1 Identitas Klien Dan Penanggung Jawab ...........................................19
2.1.2 Status Klien .......................................................................................20
2.1.3 Riwayat Obstetric Dan Ginekologi ...................................................21
2.1.4 Pemeriksaan Fisik .............................................................................22
2.1.5 Pola Aktivitas Sehari-hari .................................................................24
2.1.5 Aspek Psikososial Dan Spiritual .......................................................25
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang ....................................................................26
2.1.7 Pengobatan ........................................................................................26

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................37
3.1 Saran .................................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
3
KATA PENGANTAR

Puji syukur Khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingga saya bisa dapat menyelesaikan pembuatan laporan ini. Di laporan ini
saya memaparkan beberapa hal terkait “Asuhan Keperawatan Tentang Emesis
Gravidarum Pada Ibu Hamil”.
Dan harapan saya semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.

Palangka Raya, 18 Oktober 2021

Penulis

iii
4
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Dasar


1.1.1 Definisi
Emesis gravidarum adalah gejala yang sering terjadi pada kehamilan
trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat juga terjadi setiap
saat dan malam hari (Wiknjosastro, 2007).
Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada ibu
hamil trimester I. Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari tetapi dapat
pula timbul setiap saat pada malam hari (Prawiharjo, 2010).
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada
kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada
wanita karena terdapat peningkatan hormon esterogen, progesteron, dan
dikeluarkanya human chorionic gonadothropine hormone. Hormon-hormon inilah
yang diduga menyebabkan terjadinya emesis gravidarum (Manuaba,2010).
Jadi, emesis gravidarum adalah keluhan umum yang dirasakan pada
kehamilan muda berupa mual-mual dan muntah sampai usia kehamilan 4 bulan.

1.1.2 Etiologi
1. Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga disebabkan oleh peningkatan hormon
kelamin yang diproduksi selama hamil.
2. Penyebab hampir dapat dipastikan karena kepekaan terhadap hormon
kehamilan. Tetapi, akan berlebihan jika calon ibu terlalu cemas atau
mengalami tekanan emosional. Mual di pagi hari lebih umum daripada di saat
yang lain, karena perut mengandung kumpulan asam gastrik yang diendapkan
semalaman.
3. Penyebabnya adalah perubahan hormon yang akan mengakibatkan pengeluaran
asam lambung yang berlebihan, terutama di pagi hari .
4. Perasaan mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena selama hamil
muda pergerakan usus menjadi lambat, karena pengaruh hormon hipofise

1
5. Penyebab yang pasti masih belum diketahui diduga karena pengaruh perubahan
psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal selama kehamilan
(Suririnah, 2009).

1.1.3 Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi
dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.Emesis gravidarum
ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi. Karena okisidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis
dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik, dan aseton
dalam darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan
plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi
menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal
ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula
tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Di samping dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan
lambung ( sindroma mollary-weiss ), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.

2
WEB OF CAUTION (WOC)

EMESIS GRAVIDARUM

B1 (Breathing) B2 (Blood) B3 (Brain) B4 (Bladder) B5 (Bowel) B6 (Bone)

Aliran darah menurun Peningkatan Hemokonsentrasi Kehilangan cairan Emesis gravidarum Aliran darah
estrogen berlebihan kejaringan menurun

Aliran darah Komplikasi


Suplai o2 tidak Penurunan kejantung menurun Dehidrasi
seimbang dengan pengosongan Metabolisme intra
kebutuhan tubuh lambung Hipermesis menurun
Perfusi jaringan Cairan ekstra gravidarum
Peningkatan otak seluruh dan
Meningkatnya Otot lemah
tekanan sdarah plasma
kebutuihan o2 Intake nutrisi
Penurunan menurun Kelemahan tumbuh
MK : Nyeri Akut kesadaran MK : Gangguan
Takipnea Keseimbangan
Cairan Dan MK : Gangguan MK : Intoleransi
MK : Gangguan Elektrolit Nutrisi Aktivitas
MK : Pola Nafas Perfusi Jaringan Kebutuhan
Tidak Efektif Tubuh

3
1.1.4 Manifestasi klinis
Gejala klinik emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari,
disertai mual muntah sampai kehamilan 4 bulan (Manuaba,2010) . Akibat mual
Bobak,dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Ed 6. Jakarta: EGC.
dan muntah nafsu makan berkurang (Ai yeyeh, 2010)
Tanda-tanda emesis gravidarum berupa :
1. Rasa mual, bahkan dapat sampai munta Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali
sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat.
2. Nafsu makan berkurang
3. Mudah lelah
4. Emosi yang cenderung tidak stabil
(http://d3kebidanan.blogspot.com/2009/11/emesis-gravidarum.html)

1.1.5 Komplikasi
Sekitar 2-5% keadaan muntah dan mual semakin menghebat, dan begitu
menghebatnya sehingga memerlukan rawat inap di rumah sakit. Salah satu
komplikasi yang paling sering dialami adalah dehidrasi atau disebut juga
kekurangan cairan. Andaikata dehidrasi tersebut tidak segera diganti dengan
cairan yang cukup dan benar maka sudah dipastikan akan mempengaruhi janin
yang ada dalam kandungan (Admin, 2005).

1.1.6 Pemeriksaan Diagnostik


1 USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin
dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi
plasenta.
2 Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
3 Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis
dan menyingkirkan diagnosis banding. Pemeriksaan yang dilakukan adalah darah
lengkap, urinalisis, gula darah, elektrolit, USG (pemeriksaan penunjang dasar),
analisis gas darah, tes fungsi hati dan ginjal. Pada keadaan tertentu, jika pasien
dicurigai menderita hipertiroid dapat dilakukan pemeriksaan fungsi tiroid dengan
parameter TSH dan T4. Pada kasus hiperemesis gravidarum dengan hipertiroid

4
50-60% terjadi penurunan kadar TSH. Jika dicurigai terjadi infeksi
gastrointestinal dapat dilakukan pemeriksaan antibodi Helicobacter pylori.
Pemeriksaan laboratorium umumnya menunjukan tanda-tanda dehidrasi dan
pemeriksaan berat jenis urin, ketonuria, peningkatan Blood Urea Nitrogen,
kreatinin dan hematokrit. Pemeriksaan USG penting dilakukan untuk mendeteksi
adanya kehamilan ganda ataupun mola hidatidosa.(Prawiroharjho, 2008).

1.1.7 Penatalaksanaan
1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang ibu hamil muda yang selalu
dapat disertai emesis gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai
umur kehamilan 4 bulan.
2. Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga
tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat.
3. Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering.
Makanan yang merangsang timbulnya mual dan muntah dihindari.
4. Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis
gravidarum :
1) Vitamin yang diperlukan : (vitamin B kompleks, mediamer B6 sebagai
vitamin dan antimuntah)
2) Pengobatan :
(1) Sedativa ringan : Luminal 3 x 30 mg (Barbitural), Valium
(2) Antri mual muntah : Stimetil, Primperan, Emetrol dan lainnya.
3) Nasehat Pengobatan
(1) Banyak minum air atau minuman lain
(2) Hindari minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi iritasi
lambung
4) Nasehat Kontrol Antenatal :
(1) Pemeriksaan hamil lebih sering
(2) Segera datang bila terjadi keadaan abnormal (Manuaba,2010)

5
1.2 Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan
1.2.1 Pengkajian
1. Data Subjektif
Nausea dan vomitus : merupakan gejala-gejala utama. Pasien tidak dapat
menahan makanan dan kehilangan berat badan. Beberapa pasien mengeluh air
liurnya berlebihan/hipersalivasi.
Riwayat haid: sebagian besar pasien sadar akan haid yang tidak datang dan
mengetahui bahwa mereka hamil. Tetapi kadang-kadang pasien tidak dapat
memberikan informasi yang penting ini, sehingga mengaburkan diagnosis.
2. Data Objektif
3. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Umum
Kulit dan membrane mukosa sering tampak kering dan turgor menurun.
Pasien dapat menjadi kurus. Vomitus yang iritatif dapat membuat erosi pada
bibir dan wajah bagian bawah; lidah tampak merah, kering dan pecah-pecah.
Faring kering dan merah, dan pernapaan berbau busuk dengan bau seperti
buah-buahan yang khas untuk ketoasidosis.
Takikardia dan hipotensi dapat menunjukkan dehidrasi hipovolemia. Pada
penyakit yang berat dan berkepanjangan, aberasi mental, delirium, sakit kepala,
stupor dan koma dapat terjadi.
(1) B1: Pernafasan(Breathing)
Frekuensi pernafasan meningkat
(2) B2: Cardiovaskuler(Bleeding)
Mengalami pusing, suara jantung lup-dup (S1,S2)
(3) B3: Persyarafan(Brain)
Perfusi jaringan otak, penurunan kesadaran
(4) B4: Eliminasi urin (Bladder)
Urin biasanya hanya sedikit dan mempunyai konsentrasi tinggi sebagai
akibat dehidrasi, aseton menunjukkan asedosis.
(5) B5: Eliminasi alvi (Bowel)
Mual muntah yang berlebuh (4-8 minggu), nyeri epigastrium, pengurangan
berat badan (5-10 kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht

6
rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah
kering.
(6) B6: Tulang otot-Integumen (Bone)
Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma.

1.2.2 Diagnosa Keperawatan


Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
pada pasien emesis gravidarum adalah meliputi:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia, mual-muntah.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan
cairan dan elektrolit secara aktif.
3. Cemas berhubungan dengan koping tidak efektif, perubahan psikologi
kehamilan.
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan.

7
1.2.3 Intervensi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1. Ketidak seimbangan Menyeimbangakan 1. Batasi intake oral hingga muntah 1. Memelihara keseimbangan cairan
nutrisi kurang dari pemenuhan nutrisi klien berhenti. elektrolit dan mencegah muntah
kebutuhan tubuh sesuai dengan kebutuhan selanjutnya.
berhubungan dengan 2. Berikan obat anti emetik yang di 2. Mencegah muntah serta memelihara
anoreksia, mual muntah. programkan dengan dosis rendah, keseimbangan cairan dan elektrolit.
misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.
3. Pertahankan terapi cairan yang 3. Koreksi adanya hipovolemia dan
diprogramkan. keseimbangan elektrolit.
4. Catat intake dan output. 4. Menentukan hidrasi cairan dan
pengeluaran melalui muntah.
5. Anjurkan makan dalam porsi kecil 5. Dapat mencukupi asupan nutrisi yang
tapi sering. dibutuhkan tubuh.
6. Anjurkan untuk menghindari 6. Dapat menstimulus mual dan muntah.
makanan yang berlemak.
7. Anjurkan untuk makan makanan 7. Makanan selingan dapat mengurangi
selingan seperti biskuit, roti dan teh atau menghindari rangsang mual
(panas) hangat sebelum bagun tidur muntah yang berlebih.
pada siang hari dan sebelum tidur.

8
8. Catat intake terapi parenteral, jika 8. Untuk mempertahankan keseimbangan
intake oral tidak dapat diberikan nutrisi.
dalam periode tertentu.
9. Inspeksi adanya iritasi atau lesi pada 9. Untuk mengetahui integritas mukosa
mulut. mulut.
10. Kaji kebersihan oral dan personal 10. Untuk mempertahankan integritas
hygiene serta penggunaan cairan mukosa mulut.
pembersih mulut sesering mungkin.
11. Pantau kadar Hemoglobin dan 11. Mengidenfifikasi adanya anemi dan
Hemotokrit. potensial penurunan kapasitas
pembawa oksigen ibu. Klien dengan
kadar Hb < 12 mg/dl atau kadar Ht
rendah dipertimbangkan anemi pada
trimester I.
12. Test urine terhadap aseton, albumin 12. Menetapkan data dasar ; dilakukan
dan glukosa. secara rutin untuk mendeteksi situasi
potensial resiko tinggi seperti
ketidakadekuatan asupan karbohidrat
dan Hipertensi karena kehamilan.
13. Ukur pembesaran uterus. 13. Malnutrisi ibu berdampak terhadap
pertumbuhan janin dan memperberat
penurunan komplemen sel otak pada
janin, yang mengakibatkan
kemunduran perkembangan janin dan

9
kemungkinan-kemungkinan lebih
lanjut.

2. Gangguan keseimbangan Mengembalikan volume 1. Tentukan frekuensi atau beratnya 1. Memberikan data berkenaan dengan
cairan dan elektrolit cairan agar normal mual/muntah. semua kondisi. Peningkatan kadar
berhubungan dengan kembali. Hormon Chorionik Gonadotropin
kehilangan cairan dan (HCG), perubahan metabolisme
elektrolit secara berlebih. karbohidrat dan penurunan motilitas
gastrik memperberat mual/muntah pada
trimester I.
2. Tinjau ulang riwayat kemungkinan 2. Membantu dalam mengenyampingkan
masalah medis lain (misalnya Ulkus penyebab lain untuk mengatasi masalah
peptikum, gastritis). khusus dalam mengidentifikasi
intervensi.
3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, 3. Sebagai indikator dalam membantu
membran mukosa, TD, input/output mengevaluasi tingkat atau kebutuhan
dan berat jenis urine. Timbang BB hidrasi.
klien dan bandingkan dengan
standar.
4. Anjurkan peningkatan asupan 4. Membantu dalam meminimalkan
minuman berkarbonat, makan mual/muntah dengan menurunkan
sesering mungkin dengan jumlah keasaman lambung.
sedikit. Makanan tinggi karbonat
seperti : roti kering sebelum bangun

10
dari tidur.

3. Cemas berhubungan Menurunkan tingkat 1. Kontrol lingkungan klien dan batasi 1. Untuk mencegah dan mengurangi
dengan koping tidak kecemasan klien. pengunjung. kecemasan.
efektif, perubahan 2. Kaji tingkat fungsi psikologis klien. 2. Untuk menjaga intergritas psikologis.
psikologi kehamilan 3. Berikan support psikologis. 3. Untuk menurunkan kecemasan dan
membina rasa saling percaya.
4. Berikan penguatan positif. 4. Untuk meringankan pengaruh
psikologis akibat kehamilan.
5. Berikan pelayanan kesehatan yang 5. Penting untuk meningkatkan
maksimal. kesehatan mental klien.

4. Intoleransi aktifitas Meningkatkan toleransi 1. Anjurkan klien membatasi aktifitas


1. Menghemat energi dan menghindari
berhubungan dengan aktivitas. dengan isrirahat yang cukup. pengeluaran tenaga yang terus-
kelemahan. menerus untuk meminimalkan
kelelahan/kepekaan uterus.
2. Anjurkan klien untuk menghindari 2. Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya
mengangkat berat. mungkin tidak dimodifikasi untuk
wanita beresiko.
3. Bantu klien beraktifitas secara 3. Aktifitas bertahap meminimalkan
bertahap. terjadinya trauma serta meringankan
dalam memenuhi kebutuhannya.

11
4. Anjurkan tirah baring yang 4. Tingkat aktifitas mungkin perlu
dimodifikasi sesuai indikasi. dimodifikasi sesuai indikasi.

(Prawiroharjho, 2008)

12
1.2.4 Implementasi Keperawatan
Setelah intervensi keperawatan, selanjutnya rencana tindakan tersebut
diterapkan dalam situasi yang nyata untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tindakan keperawatan harus mendetail. Agar semua tenaga keperwatan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat dapat langsung memberikan pelayanan
kepada ibu dan atau dapat juga didelegasikan kepada orang lain yang dipercayai
dibawah pengawasan yang masih seprofesi dengan perawat. (Rustam Mochtar, 2008)

1.2.5 Evaluasi Keperawatan


Setelah intervensi keperawatan, selanjutnya rencana tindakan tersebut
diterapkan dalam situasi yang nyata untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tindakan keperawatan harus mendetail, agar semua tenaga keperawatan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat dapat langsung memberikan pelayanan
kepada ibu dan atau dapat juga didelegasikan kepada orang lain yang dipercayai
dibawah pengawasan yang masih seprofesi.(Rustam Mochtar, 2008 )

13
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang didapatkan pada hari Selasa, tanggal 19 Oktober
2021, jam 10.13 wib. Di ruang KIA UPT Puskesmas Menteng Palangka Raya,
dengan tehnik anamnesa (wawancara), observasi, pemeriksaan fisik, dan data dari
buku keperawatan klien, di dapatkan data-data sebagai berikut.
2.1.1 Identitas Klien & Penanggung jawab
2.1.1.1 Identitas Klien:
Nama Ny. R, tempat/tanggal lahir Murung Panti, 14 Oktober 1988, agama
Islam, suku bangsa Jawa/Indoneisa, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan IRT,
golongan darah A, alamat Jl. G.obos induk, diagnosa medis G3P2A0, tanggal
kunjungan ke Puskesmas 18 Oktober 2021.
2.1.1.2 Identitas Penanggung Jawab:
Nama Tn. Y, umur 38 tahun, jenis kelamin laki-laki, agama Islam, suku
bangsa Jawa/Indonesia, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan swasta, golongan darah
O: alamat Jl. G.obos induk, hubungan dengan klien suami.
2.1.2 Status Kesehatan
2.1.2.1 Alasan Kunjungan / Keluhan Utama:
Klien mengatakan 1 minggu ini mual muntah
2.1.2.2 Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST):
Klien mengatakan pada tanggal 18 Oktober 2021 dengan usia kehamilan 6
minggu. Klien mengatakan sudah 1 minggu ini mual muntah serta pusing. Hasil
pengkajian menunjukkan keadaan umum baik, kesadaran compos menthis, tidak
anemis, TD: 120/90 mmHg, N: 95 x/m, RR: 20 x/m, S: 36,7oC, BB: 54 kg, TB: 156
cm, LILA 27 cm. hasil palpasi belum dilakukan.

14
2.1.2.3 Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Klien mengatakan ini kehamilan yang ke-3 G3P2A0 Usia Kehamilan 6 minggu
2.1.2.4 Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit keturunan maupun penyakit menular.

2.1.3 Riwayat Obstetric Dan Ginekologi


2.1.3.1 Riwayat Ginekologi:
1. Riwayat Menstruasi :
Menarche: 13 tahun, Siklus: 28 hari, Lamanya Haid: 3-4 hari, Banyaknya:
2 x/hari ganti pembalut, Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan,
dysmenorhoe): merah tua, bau amis, dan cair, Gangguan sewaktu
menstruasi tidak ada, Gejala pre menstruasi keputihan dan nyeri pada
payudara, HPHT: 31 Agustus 2021, Taksiran Persalinan: 07 Juni 2022.
2. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri):
Usia Pernikahan 12 tahun, Lamanya Pernikahan 12 tahun, Pernikahan Ke-
1.
3. Riwayat Keluarga Berencana:
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamilsuntik KB Andalan 3
bulan, Waktu dan lamanya penggunaan ± 1,5 tahun, Apakah ada masalah
dengan cara tersebut tidak ada, Jenis, kontrasepsi yang direncanakan
setelah persalinan sekarang KB Suntik, Berapa jumlah anak yang
direncanakan oleh keluarga 3.

15
2.1.3.2 Riwayat Obstetri :
1. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G3P2A0
Tgl Umur Jenis Tempat/ Jenis Masalah Keadaan
No BB
partus hamil partus Penolong kelamin Hamil Lahir Nifas Bayi Anak
1 28/03/ 38 mgg Normal Rumah/ L 2800 gr _ _ _ _ Hidup
2010 Klinik Bidan
2 15/07/ 39 mgg Normal Rumah/ Klinik L 2700 gr _ _ _ _ Hidup
2016 Bidan
Keterangan :
- Masa hamil : tidak ada
- Masalah Lahir/persalinan : tidak ada
- perdarahan, kejang-kejang: tidak ada
- Masalah Nifas : tidak ada, normal
- Masalah bayi : baik
- Keadaan Anak : hidup
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorhoe: -, Keluhan waktu hamil mual muntah, pusing. Gerakan anak
pertama di rasakan tidak ada, Imunisasi : belum pernah, Penambahan BB selama
hamil tidak ada, Pemeriksaan kehamilan : teratur, Tempat pemeriksaan dan hasil
pemeriksaan Puskesmas Menteng dengan hasil baik

2.1.3 Pemeriksaan Fisik


Subjektif Objektif
2.1.3.1 Keadaan Umum Suhu 36,7 0C
BB sebelum hamil 54 kg Nadi 95 x/menit
Tekanan Darah 120/90 mmHg
BB 54 kg
Tinggi Badan 157 cm
Kesadaran Compos Menthis
Turgor Kulit tidak baik
2.1.3.2 Kepala Warna rambut hitam, oedema tidak ada,
keadaan bersih

16
2.1.3.3 Muka Hyperpigmentasi tidak ada
Rasa bengkak? Tidak ada Cloasma gravidarum tidak ada
Edema tidak ada
Simetris ya
2.1.3.4 Mulut Mukosa mulut & bibir lembab
Keluhan tidak ada Keadaan gigi lengkap, bersih
Fungsi Pengecapan baik
Keadaan Mulut bersih
Fungsi menelan baik
2.1.3.5 Mata Ukuran pupil 4 mm
Keluhan tidak ada Konjungtiva merah muda
Sklera putih
Fungsi Penglihatan baik
2.1.3.6 Hidung Reaksi alergi tidak ada
Keluhan tidak ada Pernah flu pernah
Frekuensinya dalam 1 tahun -
Perdarahan/peradangan -
Keadaan/kebersihan ya
2.1.3.7 Telinga Keadaan bersih
Keluhan tidak ada Fungsi pendengaran baik
2.1.3.8 Leher Pembesaran kel.Tyroid tidak ada
Pembengkakan tidak ada Distensi vena jugularis tidak ada
Pembesaran KGB tidak ada
2.1.3.9 Daerah dada Sesak napas tidak ada
Jantung dan paru-paru normal Batuk tidak ada
Sakit dada tidak ada
Suara napas normal vesikuler
Bunyi jantung S1, S2 tunggal
Payudara tidak ada Palpitasi -
2.1.3.10 Abdomen Striae gravidarum tidak ada, bising usus 10

17
x/m
2.1.3.11 Genitalia Eksterna Oedema tidak ada
2.1.3.12 Anus Hemoroid tidak ada
2.1.3.13 Ekstremitas atas dan Oedema tidak ada
bawah
2.1.3.14 Pemeriksaan Panggul Ukuran panggul luar : tidak ada dilakukan
Ukuran panggul dalam : tidak ada dilakukan

2.1.4 Pola Aktivitas Sehari-Hari


2.1.4.1 Pola Nutrisi :
Frekuensi makan : 3 x / hari, Jenis makanan : buah ,sayur, lauk, dan nasi,
Makanan yang disukai: Sop, Makanan yang tidak disukai: tidak ada, Makanan
pantang / alergi : tidak ada, Nafsu makan : Kurang Baik, Porsi makan : 1 porsi,
Minum (jumlah dan jenis) : 1500 cc air putih
2.1.4.2 Pola Eliminasi
1. Buang Air Kecil (BAK):
Frekuensi: 5-6 x/hari, Warna: kuning jernih, Bau: khas amoniak, Masalah/
Keluhan: tidak ada masalah
2. Buang Air Besar (BAB):
Frekuensi: 1x/ hari, Warna: coklat, Bau: khas, Konsistensi: lembek,
Masalah / Keluhan: tidak ada
2.1.4.3 Pola tidur dan istirahat:
Waktu tidur: siang dan malam, Lama tidur/hari: siang 1-2 jam, malam 7-8
jam, Kebiasaan pengantar tidur: tidak ada, Kebiasaan saat tidur: tidak ada, Kesulitan
dalam tidur: tidak ada
2.1.4.4 Pola aktivitas dan latihan:
Kegiatan dalam pekerjaan: hanya menyapu rumah, mencuci pakaian dan
memasak, Olah raga: jalan- jalan di sekitar rumah, Mobilisasi dini: -, Kegiatan di
waktu luang: berkunjung ke rumah keluarga.

18
2.1.4.5 Personal Hygiene :
Kulit: bersih, Rambut: bersih, Mulut & Gigi: bersih, Pakaian: rapi, Kuku:
bersih Vulva Hygiene:-
2.1.4.6 Ketergantungan fisik :
Merokok: tidak ada, Minuman keras: tidak ada, Obat-obatan: tidak ada, Lain-
lain: tidak ada.

2.1.5 Aspek Psikososial Dan Spiritual


2.1.5.1 Pola pikir dan persepsi
1. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan merawat bayi: ya
2. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya: ya
3. Jenis kelamin yang diharapkan: laki-laki ataupun perempuan sama saja
4. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah: suami
5. Apakah hamil ini diharapkan: ya
2.1.5.2 Persepsi diri
1. Hal yang amat dipikirkan saat ini : memikirkan janinnya lahir dengan
selamat dan sehat.
2. Harapan setelah menjalani perawatan : agar cepat pulih dan kembali
beraktivitas seperti biasanya
3. Perubahan yang dirasa setelah hamil: Terasa perut semakin membesar.
2.1.5.3 Konsep diri
1. Body Image : Klien dapat menerima proses persalinannya
2. Peran : Klien sebagai istri dan ibu untuk anak-anaknya
3. Ideal Diri : Klien ingin cepat pulih dan beraktifitas lagi
4. Identitas Diri : Klien seorang perempuan dan ibu rumah tangga
5. Harga Diri : Klien menghargai dirinya dan orang sekitarnya
2.1.5.4 Hubungan/komunikasi
1. Bicara : jelas
2. Bahasa utama :Indonesia, Bahasa daerah Jawa
3. Yang tinggal serumah : suami dan anak

19
4. Adat istiadat yang dianut : Adat Jawa
5. Yang memegang peranan penting dalam keluarga: Tn. Y
6. Motivasi dari suami : Tetap semangat
7. Apakah suami perokok : -
8. Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada kesulitan
2.1.5.5 Kebiasaan seksual
1. Gangguan hubungan seksual :Tidak ada gangguan
2. Pemahaman terhadap fungsi seksual post partum : ya klien mengerti
2.1.5.6 Sistem Nilai – Kepercayaan
1. Siapa dan apa sumber kekuatan :Tuhan Yang Maha Esa.
2. Apakah Tuhan, agama, Kepercayaan penting untuk anda :Ya sangat
penting
3. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam frekuensi)
sebutkan : Sholat
4. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan selama di Rumah Sakit,
sebutkan: berdoa di atas tempat tidur

2.1.6 Pemeriksaan Penunjang


Darah:
Hb : 14 g/dL
Golongan darah : A

20
2.1.7 Pengobatan
Pemberian terapi yang di berikan :
No. Nama Obat Dosis Indikasi
1. Tablet mediamer B6 3x1 mg Mengatasi muntah selama kehamilan atau terkait
gangguan lambung, setelah operasi, mabuk
perjalanan serta muntah parah pada anak-anak
2. Asam mefenamat 1x1 mg Asam mefenamat untuk menghambat enzim yang
memproduksi prostaglandin, yaitu senyawa
penyebab rasa sakit dan peradangnan.

Palangka Raya, 19 Oktober 2021


Mahasiswa

Antoni Fandefitson

21
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF KEMUNGKINAN
MASALAH
DAN DATA OBYEKTIF PENYEBAB
DS : Klien mengatakan Hormon estrogen Resiko defisit nutrisi
mual dan muntah meningkat
setiap habis makan. ↓
DO: Komplikasi
- Muntah sering ↓
- Penurunan berat Mual muntah
badan ↓
- BB : -sebelum hamil 56 Intake nutrisi menurun
kg ↓
-saat hamil 54 kg Resiko defisit nutrisi
- TB : 157 cm
IMT: BB/TB²
= 54/157²
= 54/2.4649
= 21,90

DS : Klien mengatakan Perubahan pada ibu hamil


“mual muntah” . Resiko

DO: Dehidrasi Ketidakseimbangan
- BB: saat hamil 54 kg ↓ Cairan Dan Elektrolit
- Lila 27 cm Mual muntah
TB : 157 cm ↓
IMT: BB/TB² Intake menurun
= 54/157² ↓
= 54/2.4649 Resiko Ketidakseimbangan
= 21,90 Elektrolit
- Mual muntah 3x/hari
- Minum 300 ml/hari
- Klien tampak lemah

DS : Klien mengatakan
tidak pernah ikut

22
penyuluhan tentang Keterbatasan kognitif Defisit pengetahuan
kehamilan/persalinan ↓
selama ini hanya Kurang terpapar informsi
membaca dari buku ↓
KIA . Ketidaktahuan menentukan
DO: sumber informasi
- Usia kehamilan 6 ↓
minggu Defisit pengetahuan
- Pasien tampak
kurang terpapar
informasi
- Dan tampak
penasaran

23
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan,
ditandai dengan
- Muntah sering
- Penurunan berat badan
- BB : -sebelum hamil 56 kg
-saat hamil 54 kg
- TB : 157 cm
IMT: BB/TB²
= 54/157²
= 54/2.4649
= 21,90
2. Resiko Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan gangguan
absorbsi cairan ditandai dengan BB saat hamil 54 kg, Lila 27 cm, mual muntah,
tampak lemah.
TTV : TD 120/90mmHg, N:95x/menit, S:36,7oC, RR: 20x/menit Mual muntah
Klien tampak lemah.
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kehamilan dan persalinan dibuktikan
dengan usia kehamilan 6 minggu ( Trimester 1 ).

24
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. R
Ruang Rawat : KIA
Diagnosa Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Resiko defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi berat badan pasien. 1. Untuk mengetahui berat badan
berhubungan dengan keperawatan selama 1x30 menit 2. Anjurkan pasien makan-makanan pasien.
ketidakmampuan diharapkan klien mengerti dengan apa yang tinggi kalori dan tinggi 2. Untuk meningkatan energi
menelan makanan yang disampaikan tentang resiko protein. pasien.
3. Anjurkan posisi duduk yang baik 3. Untuk pasien merasa nyaman.
defisit nutrisi dengan kriteria hasil:
dan benar.
4. Supaya pasien cepat makan
1. Kebutuhan nutrisi pasien dengan normal
terpenuhi. 4. Anjurkan keluarga memberi
5. Untuk menentukan pemberian
2. Nafsu makan pasien meningkat. dukungan pada pasien obat yang akan diberikan
3. Pasien dapat menghabiskan 5. Kaloborasi dengan dokter dalam kepada pasien.
makanannya sedikit tapi sering. pemberian obat.

21
Diagnosa Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
2. Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital klien 1. Tanda-tanda vital sebagai acuan
Ketidakseimbangan keperawatan selama 1x30 menit 2. Observasi tanda dan gejala untuk mengetahui keadaan umum
cairan dan elektrolit diharapkan klien mengerti dengan apa dehidrasi (Turgor kulit tidak pasien
berhubungan dengan 2. Sebagai indikator untuk
yang disampaikan tentang resiko elastis, cianosis, mata cekung)
pemberian intervensi lebih lanjut
gangguan absorbsi Keteidakseimbangan elektrolit dengan 3. Kaji frekuensi dari mual muntah 3. Mual dan muntah pada trimester I
cairan kriteria hasil: 4. Anjurkan pasien konsumsi air putih dapat berdampak negatif pada
1. Mual muntah klien berkurang 5. Anjurkan peningkatan masukan status nutrisi prenatal.
2. Minum air putih dengan baik cairan dan makanan dalam porsi 4. Membantu dalam kebutuhan
3. Turgor kulit baik kecil tapi sering (selang 2-3 jam). cairan pasien
4. Intake dan nutrisi klien tercukupi. 6. Kolaborasi dengan dokter dalam 5. membantu meminimalkan mual
dan muntah serta asupan cairan
pemberian obat (Mediamer B6 3x1
sangat diperlukan untuk
mg). menambah volume cairan tubuh.
6. Mengurangi mual muntah

21
Diagnosa Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
3. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kesiapan dan 1. Untuk mengetahui kesiapan
berhubungan dengan keperawatan selama 1x30 menit kemampuan menerima informasi pasien menerima informasi
kehamilan dan diharapkan klien mengerti dengan apa 2. Sediakan materi dan media 2. Supaya pendidikan kesehatan
persalinan terlaksana dengan siap
yang disampaikan tentang defisit pendidikan kesehatan
3. Agar dapat menentukan
pengetahuan dengan kriteria hasil: 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan pelaksanaan pendidikan
1. Mampu menjelaskan proses sesuai kesepakatan kesehatan
kehamilan 4. Berikan kesempatan untuk 4. Untuk mengetahui sejauh mana
2. Mampu menjelaskan tanda dan bertanya pasien memahami materi
gejala kehamilan 5. Jelaskan faktor resiko yang dapat 5. Agar pasien mengetahui dan
mempengaruhi kesehatan menghindari resiko
3. Mampu menjelaskan mencegah mempengaruh
komplikasi kehamilan dan persalinan
4. Mampu melaksanakan terapi medis
dengan benar

22
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. R
Ruang Rawat : KIA
Hari/Tanggal Tanda Tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Senin, 23 Oktober 2021 1. Mengobservasi berat badan pasien. S: Klien mengatakan “sudah mulai nafsu
2. Menganjurkan pasien makan-makanan yang makan”
10.15 wib tinggi kalori dan tinggi protein. O:
3. Menganjurkan posisi duduk yang baik dan 1. TTV :
benar. TD 120/90mmHg, N:95x/menit,
4. Menganjurkan keluarga memberi dukunngan S:36,7oC, RR: 20x/menit, BB:54 Kg Antoni Fandefitson
pada pasien 2. Pasien tampak membaik
5. Mengkolaborasi dengan dokter dalam 3. Turgor kulit baik,tidak sianosis
pemberian obat. 4. Klien makan 3x sehari
5. Pasien mengerti apa yang disampaikan
6. Obat Tablet Mediamer B6 3x1 mg
P: Masalah teratasi sebagian
A: Lanjutkan intervensi

23
Nama Pasien : Ny. R
Ruang Rawat : KIA
Hari/Tanggal Tanda Tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Senin, 23 Oktober 2021 1. Mengobservasi tanda-tanda vital klien S: Klien mengatakan “mual muntah”
2. Mengobservasi tanda dan gejala dehidrasi O:
10.15 wib (Turgor kulit tidak elastis, cianosis, mata 1. TTV :
cekung) TD 120/90mmHg, N:95x/menit,
3. Mengkaji frekuensi dari mual muntah S:36,7oC, RR: 20x/menit, BB:54 Kg
4. Menganjurkan pasien konsumsi air putih 2. Pasien tampak lemah Antoni Fandefitson
5. Menganjurkan peningkatan masukan cairan dan 3. Turgor kulit baik,tidak sianosis
makanan dalam porsi kecil tapi sering (selang 2 4. Klien mual muntah
– 3 jam). 5. Klien makan 3x sehari
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian 6. Pasien mengerti apa yang disampaikan
obat (Mediamer B6 3x1 mg). 7. Obat Tablet Mediamer B6 3x1 mg
P: Masalah belum teratasi sebagian
A: Lanjutkan intervensi

24
Hari/Tanggal Tanda Tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Senin, 23 Oktober 2021 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S: Klien dapat menjelaskan kembali apa yang
menerima informasi sudah dijelaskan oleh perawat
10.15 wib 2. Menyediakan materi dan media kpendidikan O:
kesehatan 1. TTV :
3. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai TD 120/90mmHg, N:95x/menit,
kesepakatan S:36,7oC, RR: 20x/menit, BB:54 Kg Antoni Fandefitson
4. Memberikan kesempatan untuk bertanya 2. Klien terlihat dapat menjawab pertanyaan
5. Menjelaskan faktor resiko yang dapat yang dianjurkan perawat.
mempengaruhi kesehaan kehamilan dan P: Masalah belum teratasi sebagian
persalinan. A: Lanjutkan intervensi

25
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Emesis gravidarum adalah gejala yang sering terjadi pada kehamilan
trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat juga terjadi setiap
saat dan malam hari (Wiknjosastro, 2007).
Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada
ibu hamil trimester I. Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari tetapi
dapat pula timbul setiap saat pada malam hari (Prawiharjo, 2010).

3.2 Saran
Sebagai seorang perawat kita harus mengetahui bagaimana asuhan
keperawatan pada ibu hamil oleh karena itu kita harus selalu belajar supaya kita
dapat merawat dan meberikan asuhan keperawatan kepada ibu hamil seuai
dengan prosedur yang dianjurkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ayu, I. (2019). Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC

Bagus, I. (2014). Ilmu Kebidanan penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana


(EGC, ed. Jakarta

Harsono, T. (2013). Permasalahan Kehamilan Yang Sering Terjadi. Jakarta:


Platinum.

Lombogia, M. (2010). Buku Ajara Keperawatan Maternitas. Jakarta: Indomedia


Pustaka

SDKI, (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator


Diagnostik. Jakarta: PPNI.

SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperwatan Indonesia : Definisi Dan
Tindakan Keperawatan, (Edisi 1), Jakarta. PPNI.

SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi eperawatan Indonesia : Definisi Dan
Tindakan eperawatan (Edisi 1), Jakarta. PPNI.
SATUAN ACARA PENYULUHAN DAN LEAFLET DI PUSKESMAS MENTENG PALANGKA
RAYA

OLEH :

Antoni Fandefitson (2021-01-14901-008)

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI PROFESI NERS
TAHUN 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

NUTRISI IBU HAMIL

Topik : Nutrisi pada Ibu Hamil


Sasaran : Pasien
Tempat : Virtual Zoom
Hari / Tanggal : Jumat, 28 Oktober 2021
Waktu : 20 Menit

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, klien diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tentang pentingnya nutrisi bagi ibu hamil.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 20 menit, diharapkan klien
yang mengikuti jalannya penyuluhan mampu:
a. Memahami pengertian nutrisi pada ibu hamil dengan baik.
b. Menyebutkan manfaat nutrisi pada ibu hamil dengan benar.
c. Menyebutkan nutrisi apa saja yang di butuhkan ibu hamil dengan benar.
d. Menyebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi pada ibu
hamil dengan benar.
3. Kegiatan:
Langkah- Kegiatan Kegiatan Sasaran
No Waktu
Langkah Penyuluhan
1. Pendahuluan 3 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan b. Memperhatikan
diri c. Menyampaikan
c. Kontrak waktu pendapat dan
d. Menjelaskan mengajukan
maksud dan tujuan pertanyaan
e. Melakukan
apersepi dan
integrasi pada
kehidupan sehari-
hari
f. Menjelaskan
proses jalannya
acara penyuluhan
2. Penyajian 10 menit Menjelaskan materi Memperhatikan dan
penyuluhan pada mendengarkan
sasaran yang meliputi: dengan seksama
a. Pengertian nutrisi
pada ibu hamil
b. Manfaat nutrisi
pada ibu hamil
c. Jenis nutrisi yang
dibutuhkan bagi
ibu hamil
d. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
nutrisi pada ibu
hamil
3. Evaluasi 5 menit a. Memberi Berpartisipasi aktif
kesempatan (bertanya,
sasaran untuk menjawab,
bertanya menyampaikan
b. Melakukan sesi pendapat)
tanya jawab
c. Menanyakan
kembali materi
yang telah
disampaikan
d. Menyampaikan
rencana tindak
lanjut :
1) Menganjurkan
sasaran agar
selama
kehamilannya
untuk
meningkatkan
dan
mempertahan
kan asupan
nutrisi yang
telah
disampaikan
di acara
penyuluhan
2) Menganjurkan
sasaran untuk
mengabaikan
pantangan dan
mitos tentang
makanan pada
ibu hamil
4. Penutup 2 menit a. Meminta dan a. Memberi pesan
memberi pesan dan kesan
serta kesan kepada mengenai acara
sasaran tentang penyuluhan
acara penyuluhan b. Menjawab salam
b. Salam dan
berpamitan

4. Metode : Ceramah dan tanya jawab


5. Media : Leaflet.
6. Materi : Terlampir
7. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk Test : Lisan
Metode : Tanya Jawab/diskusi

a. Evaluasi Struktur
1) Pasien hadir dalam kegiatan pedidikan kesehatan
2) Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilaksanakan.
3) Pembuatan SAP, leaflet dilakukan 2 hari sebelumnya
4) Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan
dilakukan sebelum dan saat pendidikan kesehatan dilaksanakan.
b. Evaluasi Proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mendengar dan memperhatikan penyuluhan.
3) Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
4) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan SAP yang telah disusun
5) Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description yang
telah disusun.

c. Evaluasi Hasil
1) Pasien yang ada sejumlah 1 orang.
2) Acara dimulai tepat waktu.
3) Keluarga dan pasien mampu menjawab dengan benar 85%
dari pertanyaan penyuluh.
MATERI
NUTRISI PADA IBU HAMIL

A. Pengertian
Nutrisi atau gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau menu yang
takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan mengandung zat
gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan (Mitayani,
2014). Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan
kesehatan ibu hamil, sehingga demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada
waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat
tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral (Kusmiyati, 2015).

B. Manfaat
Sophia (2015) menyatakan, kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak
daripada kebutuhan untuk wanita yang tidak hamil, kegunaan makanan tersebut
adalah :
1. Untuk pertumbuhan janin dalam kandungan
2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan ibu sendiri
3. Agar luka-luka akibat persalinan cepat sembuh dalam masa nifas
4. Sebagai cadangan untuk masa laktasi

C. Jenis Nutrisi yang Dibutuhkan


1. Energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat.
Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh
darah, dan jaringan yang baru (Almatsier, 2016). Selain itu, tambahan kalori
dibutuhkan sebagai cadangan lemak serta untuk proses metabolisme jaringan baru
(Mitayani, 2014).
Ibu hamil memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan.
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2016 menganjurkan penambahan sebesar 300
kkal/hari untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian dalam satu hari asupan
energi ibu hamil trimester ketiga dapat mencapai 2300 kkal/hari. Kebutuhan energi
yang tinggi paling banyak diperoleh dari bahan makanan sumber lemak, seperti
lemak dan minyak, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan
sumber karbohidrat seperti padi-padian, umbi-umbian, dan gula murni (Almatsier,
2016).

2. Protein
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang disebabkan oleh
peningkatan volume darah dan pertumbuhan jaringan baru (Aritonang, 2015). Jumlah
protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan adalah sebanyak 925 gr yang
tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Widyakarya Pangan dan Gizi VIII
2016 menganjurkan penambahan sebanyak 17 gram untuk kehamilan pada trimester
ketiga atau sekitar 1,3 g/kg/hr. Dengan demikian, dalam satu hari asupan protein
dapat mencapai 67-100 gr. Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang
baik dalam hal jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, dan kerang.
Selain sumber hewani, ada juga yang berasal dari nabati seperti tempe, tahu, serta
kacang-kacangan (Almatsier, 2016).

3. Vitamin dan Mineral


Bagi pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral
seperti vitamin C, asam folat, zat besi, kalsium, dan zink. Angka kecukupan gizi yang
dianjurkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi 2004 untuk tambahan gizi ibu hamil
pada trimester ketiga adalah vitamin A +300 RE, vitamin C +10 mg, tiamin +0,3 mg,
riboflavin +0,3 mg, niasin +4 mg, asam folat +200 µg, vitamin B12 +0,2 µg, kalsium
+150 mg, magnesium +40 mg, zat besi +13 mg, zink +10,2 mg,serta iodium +50 µg
(Almatsier, 2016).
4. Zat Besi
Selama hamil, zat besi banyak dibutuhkan untuk mensuplai pertumbuhan janin
dan plasenta serta meningkatkan jumlah sel darah merah ibu. Zat besi merupakan
senyawa yang digunakan untuk memproduksi hemoglobin (Aritonang, 2015).
Menyatakan total besi yang diperlukan selama hamil adalah 1040 mg. Dari jumlah
ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang.
Sebanyak 300 mg ditransfer ke janin dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan
plasenta, 450 mg untuk menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika
melahirkan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2016 menganjurkan penambahan
sebanyak 13 mg untuk kehamilan pada trimester ketiga. Dengan demikian, angka
kecukupan gizi yang dianjurkan bagi ibu hamil trimester ketiga adalah 39 mg/hari.
Menurut Aritonang (2015), ada dua bentuk besi yang terdapat dalam pangan,
yaitu besi heme yang terdapat dalam produk-produk hewani dan besi nonheme yang
terdapat dalam produk-produk nabati. Makanan dari produk hewani seperti hati, ikan
dan daging yang harganya relatif mahal dan belum sepenuhnya terjangkau oleh
kebanyakan masyarakat Indonesia. Selain sumber hewani, ada juga makanan nabati
yang kaya akan zat besi seperti singkong, kangkung, dan sayuran berwarna hijau
lainnya. Namun, zat besi dalam makanan tersebut lebih sulit penyerapannya.
Dibutuhkan porsi besar sumber nabati untuk mencukupi kebutuhan besi sehari
(Almatsier, 2016).
Menurut Aritonang (2015), makanan-makanan yang dapat meningkatkan
absorpsi besi selama hamil diantaranya sebagai berikut :
1) Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan absorpsi besi, yaitu daging,
sayur, dan buah yang kaya vitamin C.
2) Menghindari penghambat (inhibitor) absorpsi besi seperti teh dan kopi.
Kebutuhan akan zat besi yang besar terutama pada kehamilan yang menginjak
usia trimester ketiga tidak akan mungkin tercukupi hanya melalui diet. Oleh
karena itu, suplementasi zat besi sangat penting sekali, bahkan kepada ibu
hamil status gizinya sudah baik.
5. Asam Folat
Asam folat berperan dalam berbagai proses metabolik seperti metabolisme
beberapa asam amino, sintesis purin, dan timidilat sebagai senyawa penting dalam
sintesis asam nukleat (Aritonang, 2015). Selain itu Almatsier (2016) menyebutkan
bahwa asam folat juga dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih dalam sum-sum tulang belakang dan untuk pendewasaannya. Sekitar 24-60%
wanita baik di negara berkembang maupun yang telah maju mengalami kekurangan
asam folat karena kandungan asam folat di dalam makanan mereka sehari-hari tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka disaat hamil.
Kekurangan asam folat berkaitan dengan tingginya insiden komplikasi
kehamilan seperti aborsi spontan, toxemia, prematur, pendeknya usia kehamilan dan
hemorrhage (pendarahan), (Aritonang, 2015). Widyakarya Pangan dan Gizi 2016
menganjurkan penambahan sebanyak 200 µg untuk ibu hamil, yang dapat dipenuhi
dengan mengkonsumsi suplemen. Suplementasi sebaiknya diberikan sekitar 28 hari
setelah ovulasi atau pada 28 hari pertama kehamilan. Besarnya suplementasi adalah
280, 660, dan 470 µg per hari, masing-masing pada trimester I, II, dan III (Arisman,
2014). Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat antara lain ragi, hati,
brokoli, sayuran hijau, kacangkacangan, ikan, daging, jeruk, dan telur.

6. Kalsium
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menunjang perrtumbuhan
tulang dan gigi serta persendian janin. Selain itu kalsium juga digunakan untuk
membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Jika kebutuhan kalsium
tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang
ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi keropos atau osteoporosis (Sophia,
2015).
Widya Karya Pangan dan Gizi 2016 menganjurkan penambahan sebesar 150
mg kalsium untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian kebutuhan kalsium
yang harus dipenuhi oleh ibu hamil adalah 950 mg/hari. Makanan yang menjadi
sumber kalsium diantaranya ikan teri, udang, sayuran hijau, dan berbagai produk
olahan susu seperti keju dan yoghurt. Kekurangan kalsium selama hamil akan
menyebabkan tekanan darah ibu menjadi meningkat.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Masalah gizi pada masyarakat Indonesia sangat berkaitan erat dengan pangan,
karena gizi seseorang sangat terpengaruh pada kondisi pangan yang dikonsumsinya.
Masalah pangan antara lain menyangkut ketersediaan pangan dan kerawanan
konsumsi pangan yang disebabkan kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan adat
kepercayaan yang terkait dengan tabu makanan (Mitayani, 2014).
1. Tabu Makanan (Pantangan)
Pantangan atau tabu adalah suatu larangan untuk mengkonsumsi jenis makanan
tertentu karena terdapat ancaman bahaya terhadap barang siapa yang melanggarnya
(Sophia, 2015). Beberapa alasan tabu diantaranya khawatir terjadi keracunan, tidak
biasa, takut mandul, kebiasaan yang bersifat pribadi, khawatir menimbulkan penyakit,
larangan agama, pembatasan makanan hewani karena disucikan oleh adat/budaya.
Penelitian yang dilakukan oleh Hartati Bahar pada tahun 2015, menyimpulkan bahwa
kepercayaan berpantang makanan tertentu memiliki kontribusi terhadap kejadian
anemia pada ibu hamil.
Diantara makanan yang menjadi pantangan adalah makanan yang kaya akan zat
besi baik golongan hewani, nabati, dan gabungan dari keduanya. Golongan makanan
hewani seperti cumi-cumi, udang, kepiting, gurita, telor bebek, dan beberapa jenis
ikan. Golongan nabati meliputi daun kelor, rebung, tebu, nenas, durian, terong, serta
beberapa jenis buah-buahan. Di beberapa negara berkembang umumnya masih
ditemukan larangan, pantangan atau tabu tertentu bagi makanan ibu hamil, tidak
terkecuali di Indonesia. Walaupun demikian, harus diakui bahwa tidak semua tabu itu
berakibat negatif terhadap kondisi gizi dan kesehatan. Tabu yang tidak jelas
pengaruhnya bagi kesehatan dibiarkan saja, sambil terus dipelajari pengaruhnya
untuk jangka panjang (Sophia, 2015).
2. Rendahnya Penghasilan dan Pendidikan
Pendidikan kurang merupakan salah satu faktor yang mendasari penyebab gizi
kurang. Pendidikan yang rendah akan menyebabkan seseorang kesulitan dalam
mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini akan menyebabkan rendahnya
penghasilan seseorang yang akan berakibat pula terhadap rendahnya seseorang dalam
menyiapkan makanan baik secara kualitas maupun kuantitasnya (Aritonang, 2015).
Studi tentang perilaku makan telah dilakukan oleh Jerome yang dikutip oleh
Soeharjo, menemukan bahwa jumlah uang belanja untuk makan erat kaitannya
dengan serentetan karakteristik masyarakat daripada dengan pendapatan keluarga.
Analisis Jerome menyimpulkan bahwa pendapatan bukan sebagai faktor penentu
dalam perilaku konsumen, tetapi faktor-faktor gabungan antara pendapatan dan gaya
hidup dapat memberikan andil bagi perilaku kelompok yang kebudayaannya
cenderung berubah (Sophia, 2015).
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. 2016. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Aritonang, E. 2015. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bogor : IPB Press.

Kusmiyati. 2015. Perawatan Ibu Hamil asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Mitayani. 2014. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: Trans Info Media.

Sophia, E. 2015. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Jakrata: EGC.


PENGERTIAN NUTRISI
Kebutuhan Nutrisi Ibu selama Kehamilan
PADA IBU HAMIL JENIS NUTRISI YANG
DIBUTUHKAN

1. Energi

Nutrisi atau gizi pada saat kehamilan adalah


zat makanan atau menu yang takaran semua
2. Protein
zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil.
OLEH:

ANTONI FANDEFITSON MANFAAT NUTRISI PADA IBU HAMIL

(2021-01-14901-008) MANFAAT NUTRISI PADA IBU 3. Vitamin


HAMIL
1. Untuk pertumbuhan janin dan
dalam kandungan
Mineral
2. Untuk mempertahankan
4. Zat Besi
kesehatan dan kekuatan
ibu sendiri
3. Agar luka-luka akibat
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA persalinan cepat sembuh 5. Asam
RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU dalam masa nifas
Folat
KESEHATAN PROGRAM PROFESI 4. Sebagai cadangan untuk
KEPERAWATAN TAHUN masa laktasi 6. Kalsium
AJARAN 2021/2022
4. Tabu
FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
Makanan
KEBUTUHAN NUTRISI PADA (Pantangan)
IBU HAMIL

1. Kemiskinan

2. Rendahnya
5.Rendahnya
Pendidikan
Penghasilan

3. Adat
Kepercaya-
an
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jalan Beliang No.110 Palangka Raya Telp/Fax. (0536) 3227707
E-Mail : stikesekaharap110@yahoo.com
LEMBAR KONSULTASI

Hari/Tgl/ Tanda Tangan


No Catatan Pembimbing
Waktu Pembimbing Mahasiswa

1. Jumat, 22 - Pre Conference


Oktober - Lanjut membuat askep
2021 Join Zoom Meeting
https://us04web.zoom.us/j/7257960
2311?pwd=V2ZPcGdZUHNEazgx
KzA3aGhtTEpEdz09
Vina Agustina,
Meeting ID: 725 7960 2311 Ners., M. Kep Antoni
Passcode: AdZ6bW Fandefitson

- Post Conference
- Perbaiki askep sesuai arahan
- Tambahkan diagnosa
Rabu, 20 Join Zoom Meeting
2. Oktober
https://zoom.us/j/95687932739?pw
2021
d=T1VDWnJjMmFxbUh4OHVFS3
E0R1BVdz09

Vina Agustina,
Ners., M. Kep Antoni
Fandefitson
3. Kamis, 21
Oktober
2021 - Perbaiki askep sesuai arahan
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/94418255477?pw
d=SHBKWXBBek9MSmkzbkNub
G9Ub0ZpUT09

Vina Agustina, Antoni


Ners., M. Kep
Fandefitson

Sabtu, 30
Oktober Acc
4.
2021 Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/95687932739?pw
d=T1VDWnJjMmFxbUh4OHVFS3
E0R1BVdz09

Vina Agustina, Antoni


Ners., M. Kep Fandefitson

Anda mungkin juga menyukai