LP DAN ASKEP EMESIS GRAVIDARUM ANTONI FANDEFITSON-dikonversi
LP DAN ASKEP EMESIS GRAVIDARUM ANTONI FANDEFITSON-dikonversi
R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS EMESIS GRAVIDARUM DI RUANG KIA
PUSKESMAS MENTENG PALANGKA RAYA
OLEH :
1
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBIMBING PRAKTIK
2i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Konsep Dasar .....................................................................................1
1.1.2 Etiologi ...............................................................................................1
1.1.3 Patofisiologi .......................................................................................2
1.1.4 Manifestasi Klinis ..............................................................................3
1.1.5 Komplikasi .........................................................................................4
1.1.6 Pemeriksaan Diagnostik ....................................................................5
1.1.7 Penatalaksanaan .................................................................................6
1.2 Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan ........................................7
1.2.1 Pengkajian ..........................................................................................8
1.2.2 Diagnosa Keperawatan ......................................................................9
1.2.3 Intervensi Keperawatan ....................................................................10
1.2.4 Implementasi Keperawatan ...............................................................12
1.2.5 Evaluasi Keperawatan .......................................................................12
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................37
3.1 Saran .................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur Khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingga saya bisa dapat menyelesaikan pembuatan laporan ini. Di laporan ini
saya memaparkan beberapa hal terkait “Asuhan Keperawatan Tentang Emesis
Gravidarum Pada Ibu Hamil”.
Dan harapan saya semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.
Penulis
iii
4
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.2 Etiologi
1. Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga disebabkan oleh peningkatan hormon
kelamin yang diproduksi selama hamil.
2. Penyebab hampir dapat dipastikan karena kepekaan terhadap hormon
kehamilan. Tetapi, akan berlebihan jika calon ibu terlalu cemas atau
mengalami tekanan emosional. Mual di pagi hari lebih umum daripada di saat
yang lain, karena perut mengandung kumpulan asam gastrik yang diendapkan
semalaman.
3. Penyebabnya adalah perubahan hormon yang akan mengakibatkan pengeluaran
asam lambung yang berlebihan, terutama di pagi hari .
4. Perasaan mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena selama hamil
muda pergerakan usus menjadi lambat, karena pengaruh hormon hipofise
1
5. Penyebab yang pasti masih belum diketahui diduga karena pengaruh perubahan
psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal selama kehamilan
(Suririnah, 2009).
1.1.3 Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi
dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.Emesis gravidarum
ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi. Karena okisidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis
dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik, dan aseton
dalam darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan
plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi
menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal
ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula
tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Di samping dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan
lambung ( sindroma mollary-weiss ), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.
2
WEB OF CAUTION (WOC)
EMESIS GRAVIDARUM
Aliran darah menurun Peningkatan Hemokonsentrasi Kehilangan cairan Emesis gravidarum Aliran darah
estrogen berlebihan kejaringan menurun
3
1.1.4 Manifestasi klinis
Gejala klinik emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari,
disertai mual muntah sampai kehamilan 4 bulan (Manuaba,2010) . Akibat mual
Bobak,dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Ed 6. Jakarta: EGC.
dan muntah nafsu makan berkurang (Ai yeyeh, 2010)
Tanda-tanda emesis gravidarum berupa :
1. Rasa mual, bahkan dapat sampai munta Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali
sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat.
2. Nafsu makan berkurang
3. Mudah lelah
4. Emosi yang cenderung tidak stabil
(http://d3kebidanan.blogspot.com/2009/11/emesis-gravidarum.html)
1.1.5 Komplikasi
Sekitar 2-5% keadaan muntah dan mual semakin menghebat, dan begitu
menghebatnya sehingga memerlukan rawat inap di rumah sakit. Salah satu
komplikasi yang paling sering dialami adalah dehidrasi atau disebut juga
kekurangan cairan. Andaikata dehidrasi tersebut tidak segera diganti dengan
cairan yang cukup dan benar maka sudah dipastikan akan mempengaruhi janin
yang ada dalam kandungan (Admin, 2005).
4
50-60% terjadi penurunan kadar TSH. Jika dicurigai terjadi infeksi
gastrointestinal dapat dilakukan pemeriksaan antibodi Helicobacter pylori.
Pemeriksaan laboratorium umumnya menunjukan tanda-tanda dehidrasi dan
pemeriksaan berat jenis urin, ketonuria, peningkatan Blood Urea Nitrogen,
kreatinin dan hematokrit. Pemeriksaan USG penting dilakukan untuk mendeteksi
adanya kehamilan ganda ataupun mola hidatidosa.(Prawiroharjho, 2008).
1.1.7 Penatalaksanaan
1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang ibu hamil muda yang selalu
dapat disertai emesis gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai
umur kehamilan 4 bulan.
2. Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga
tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat.
3. Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering.
Makanan yang merangsang timbulnya mual dan muntah dihindari.
4. Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis
gravidarum :
1) Vitamin yang diperlukan : (vitamin B kompleks, mediamer B6 sebagai
vitamin dan antimuntah)
2) Pengobatan :
(1) Sedativa ringan : Luminal 3 x 30 mg (Barbitural), Valium
(2) Antri mual muntah : Stimetil, Primperan, Emetrol dan lainnya.
3) Nasehat Pengobatan
(1) Banyak minum air atau minuman lain
(2) Hindari minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi iritasi
lambung
4) Nasehat Kontrol Antenatal :
(1) Pemeriksaan hamil lebih sering
(2) Segera datang bila terjadi keadaan abnormal (Manuaba,2010)
5
1.2 Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan
1.2.1 Pengkajian
1. Data Subjektif
Nausea dan vomitus : merupakan gejala-gejala utama. Pasien tidak dapat
menahan makanan dan kehilangan berat badan. Beberapa pasien mengeluh air
liurnya berlebihan/hipersalivasi.
Riwayat haid: sebagian besar pasien sadar akan haid yang tidak datang dan
mengetahui bahwa mereka hamil. Tetapi kadang-kadang pasien tidak dapat
memberikan informasi yang penting ini, sehingga mengaburkan diagnosis.
2. Data Objektif
3. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Umum
Kulit dan membrane mukosa sering tampak kering dan turgor menurun.
Pasien dapat menjadi kurus. Vomitus yang iritatif dapat membuat erosi pada
bibir dan wajah bagian bawah; lidah tampak merah, kering dan pecah-pecah.
Faring kering dan merah, dan pernapaan berbau busuk dengan bau seperti
buah-buahan yang khas untuk ketoasidosis.
Takikardia dan hipotensi dapat menunjukkan dehidrasi hipovolemia. Pada
penyakit yang berat dan berkepanjangan, aberasi mental, delirium, sakit kepala,
stupor dan koma dapat terjadi.
(1) B1: Pernafasan(Breathing)
Frekuensi pernafasan meningkat
(2) B2: Cardiovaskuler(Bleeding)
Mengalami pusing, suara jantung lup-dup (S1,S2)
(3) B3: Persyarafan(Brain)
Perfusi jaringan otak, penurunan kesadaran
(4) B4: Eliminasi urin (Bladder)
Urin biasanya hanya sedikit dan mempunyai konsentrasi tinggi sebagai
akibat dehidrasi, aseton menunjukkan asedosis.
(5) B5: Eliminasi alvi (Bowel)
Mual muntah yang berlebuh (4-8 minggu), nyeri epigastrium, pengurangan
berat badan (5-10 kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht
6
rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah
kering.
(6) B6: Tulang otot-Integumen (Bone)
Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma.
7
1.2.3 Intervensi Keperawatan
1. Ketidak seimbangan Menyeimbangakan 1. Batasi intake oral hingga muntah 1. Memelihara keseimbangan cairan
nutrisi kurang dari pemenuhan nutrisi klien berhenti. elektrolit dan mencegah muntah
kebutuhan tubuh sesuai dengan kebutuhan selanjutnya.
berhubungan dengan 2. Berikan obat anti emetik yang di 2. Mencegah muntah serta memelihara
anoreksia, mual muntah. programkan dengan dosis rendah, keseimbangan cairan dan elektrolit.
misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.
3. Pertahankan terapi cairan yang 3. Koreksi adanya hipovolemia dan
diprogramkan. keseimbangan elektrolit.
4. Catat intake dan output. 4. Menentukan hidrasi cairan dan
pengeluaran melalui muntah.
5. Anjurkan makan dalam porsi kecil 5. Dapat mencukupi asupan nutrisi yang
tapi sering. dibutuhkan tubuh.
6. Anjurkan untuk menghindari 6. Dapat menstimulus mual dan muntah.
makanan yang berlemak.
7. Anjurkan untuk makan makanan 7. Makanan selingan dapat mengurangi
selingan seperti biskuit, roti dan teh atau menghindari rangsang mual
(panas) hangat sebelum bagun tidur muntah yang berlebih.
pada siang hari dan sebelum tidur.
8
8. Catat intake terapi parenteral, jika 8. Untuk mempertahankan keseimbangan
intake oral tidak dapat diberikan nutrisi.
dalam periode tertentu.
9. Inspeksi adanya iritasi atau lesi pada 9. Untuk mengetahui integritas mukosa
mulut. mulut.
10. Kaji kebersihan oral dan personal 10. Untuk mempertahankan integritas
hygiene serta penggunaan cairan mukosa mulut.
pembersih mulut sesering mungkin.
11. Pantau kadar Hemoglobin dan 11. Mengidenfifikasi adanya anemi dan
Hemotokrit. potensial penurunan kapasitas
pembawa oksigen ibu. Klien dengan
kadar Hb < 12 mg/dl atau kadar Ht
rendah dipertimbangkan anemi pada
trimester I.
12. Test urine terhadap aseton, albumin 12. Menetapkan data dasar ; dilakukan
dan glukosa. secara rutin untuk mendeteksi situasi
potensial resiko tinggi seperti
ketidakadekuatan asupan karbohidrat
dan Hipertensi karena kehamilan.
13. Ukur pembesaran uterus. 13. Malnutrisi ibu berdampak terhadap
pertumbuhan janin dan memperberat
penurunan komplemen sel otak pada
janin, yang mengakibatkan
kemunduran perkembangan janin dan
9
kemungkinan-kemungkinan lebih
lanjut.
2. Gangguan keseimbangan Mengembalikan volume 1. Tentukan frekuensi atau beratnya 1. Memberikan data berkenaan dengan
cairan dan elektrolit cairan agar normal mual/muntah. semua kondisi. Peningkatan kadar
berhubungan dengan kembali. Hormon Chorionik Gonadotropin
kehilangan cairan dan (HCG), perubahan metabolisme
elektrolit secara berlebih. karbohidrat dan penurunan motilitas
gastrik memperberat mual/muntah pada
trimester I.
2. Tinjau ulang riwayat kemungkinan 2. Membantu dalam mengenyampingkan
masalah medis lain (misalnya Ulkus penyebab lain untuk mengatasi masalah
peptikum, gastritis). khusus dalam mengidentifikasi
intervensi.
3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, 3. Sebagai indikator dalam membantu
membran mukosa, TD, input/output mengevaluasi tingkat atau kebutuhan
dan berat jenis urine. Timbang BB hidrasi.
klien dan bandingkan dengan
standar.
4. Anjurkan peningkatan asupan 4. Membantu dalam meminimalkan
minuman berkarbonat, makan mual/muntah dengan menurunkan
sesering mungkin dengan jumlah keasaman lambung.
sedikit. Makanan tinggi karbonat
seperti : roti kering sebelum bangun
10
dari tidur.
3. Cemas berhubungan Menurunkan tingkat 1. Kontrol lingkungan klien dan batasi 1. Untuk mencegah dan mengurangi
dengan koping tidak kecemasan klien. pengunjung. kecemasan.
efektif, perubahan 2. Kaji tingkat fungsi psikologis klien. 2. Untuk menjaga intergritas psikologis.
psikologi kehamilan 3. Berikan support psikologis. 3. Untuk menurunkan kecemasan dan
membina rasa saling percaya.
4. Berikan penguatan positif. 4. Untuk meringankan pengaruh
psikologis akibat kehamilan.
5. Berikan pelayanan kesehatan yang 5. Penting untuk meningkatkan
maksimal. kesehatan mental klien.
11
4. Anjurkan tirah baring yang 4. Tingkat aktifitas mungkin perlu
dimodifikasi sesuai indikasi. dimodifikasi sesuai indikasi.
(Prawiroharjho, 2008)
12
1.2.4 Implementasi Keperawatan
Setelah intervensi keperawatan, selanjutnya rencana tindakan tersebut
diterapkan dalam situasi yang nyata untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tindakan keperawatan harus mendetail. Agar semua tenaga keperwatan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat dapat langsung memberikan pelayanan
kepada ibu dan atau dapat juga didelegasikan kepada orang lain yang dipercayai
dibawah pengawasan yang masih seprofesi dengan perawat. (Rustam Mochtar, 2008)
13
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang didapatkan pada hari Selasa, tanggal 19 Oktober
2021, jam 10.13 wib. Di ruang KIA UPT Puskesmas Menteng Palangka Raya,
dengan tehnik anamnesa (wawancara), observasi, pemeriksaan fisik, dan data dari
buku keperawatan klien, di dapatkan data-data sebagai berikut.
2.1.1 Identitas Klien & Penanggung jawab
2.1.1.1 Identitas Klien:
Nama Ny. R, tempat/tanggal lahir Murung Panti, 14 Oktober 1988, agama
Islam, suku bangsa Jawa/Indoneisa, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan IRT,
golongan darah A, alamat Jl. G.obos induk, diagnosa medis G3P2A0, tanggal
kunjungan ke Puskesmas 18 Oktober 2021.
2.1.1.2 Identitas Penanggung Jawab:
Nama Tn. Y, umur 38 tahun, jenis kelamin laki-laki, agama Islam, suku
bangsa Jawa/Indonesia, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan swasta, golongan darah
O: alamat Jl. G.obos induk, hubungan dengan klien suami.
2.1.2 Status Kesehatan
2.1.2.1 Alasan Kunjungan / Keluhan Utama:
Klien mengatakan 1 minggu ini mual muntah
2.1.2.2 Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST):
Klien mengatakan pada tanggal 18 Oktober 2021 dengan usia kehamilan 6
minggu. Klien mengatakan sudah 1 minggu ini mual muntah serta pusing. Hasil
pengkajian menunjukkan keadaan umum baik, kesadaran compos menthis, tidak
anemis, TD: 120/90 mmHg, N: 95 x/m, RR: 20 x/m, S: 36,7oC, BB: 54 kg, TB: 156
cm, LILA 27 cm. hasil palpasi belum dilakukan.
14
2.1.2.3 Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Klien mengatakan ini kehamilan yang ke-3 G3P2A0 Usia Kehamilan 6 minggu
2.1.2.4 Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit keturunan maupun penyakit menular.
15
2.1.3.2 Riwayat Obstetri :
1. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G3P2A0
Tgl Umur Jenis Tempat/ Jenis Masalah Keadaan
No BB
partus hamil partus Penolong kelamin Hamil Lahir Nifas Bayi Anak
1 28/03/ 38 mgg Normal Rumah/ L 2800 gr _ _ _ _ Hidup
2010 Klinik Bidan
2 15/07/ 39 mgg Normal Rumah/ Klinik L 2700 gr _ _ _ _ Hidup
2016 Bidan
Keterangan :
- Masa hamil : tidak ada
- Masalah Lahir/persalinan : tidak ada
- perdarahan, kejang-kejang: tidak ada
- Masalah Nifas : tidak ada, normal
- Masalah bayi : baik
- Keadaan Anak : hidup
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorhoe: -, Keluhan waktu hamil mual muntah, pusing. Gerakan anak
pertama di rasakan tidak ada, Imunisasi : belum pernah, Penambahan BB selama
hamil tidak ada, Pemeriksaan kehamilan : teratur, Tempat pemeriksaan dan hasil
pemeriksaan Puskesmas Menteng dengan hasil baik
16
2.1.3.3 Muka Hyperpigmentasi tidak ada
Rasa bengkak? Tidak ada Cloasma gravidarum tidak ada
Edema tidak ada
Simetris ya
2.1.3.4 Mulut Mukosa mulut & bibir lembab
Keluhan tidak ada Keadaan gigi lengkap, bersih
Fungsi Pengecapan baik
Keadaan Mulut bersih
Fungsi menelan baik
2.1.3.5 Mata Ukuran pupil 4 mm
Keluhan tidak ada Konjungtiva merah muda
Sklera putih
Fungsi Penglihatan baik
2.1.3.6 Hidung Reaksi alergi tidak ada
Keluhan tidak ada Pernah flu pernah
Frekuensinya dalam 1 tahun -
Perdarahan/peradangan -
Keadaan/kebersihan ya
2.1.3.7 Telinga Keadaan bersih
Keluhan tidak ada Fungsi pendengaran baik
2.1.3.8 Leher Pembesaran kel.Tyroid tidak ada
Pembengkakan tidak ada Distensi vena jugularis tidak ada
Pembesaran KGB tidak ada
2.1.3.9 Daerah dada Sesak napas tidak ada
Jantung dan paru-paru normal Batuk tidak ada
Sakit dada tidak ada
Suara napas normal vesikuler
Bunyi jantung S1, S2 tunggal
Payudara tidak ada Palpitasi -
2.1.3.10 Abdomen Striae gravidarum tidak ada, bising usus 10
17
x/m
2.1.3.11 Genitalia Eksterna Oedema tidak ada
2.1.3.12 Anus Hemoroid tidak ada
2.1.3.13 Ekstremitas atas dan Oedema tidak ada
bawah
2.1.3.14 Pemeriksaan Panggul Ukuran panggul luar : tidak ada dilakukan
Ukuran panggul dalam : tidak ada dilakukan
18
2.1.4.5 Personal Hygiene :
Kulit: bersih, Rambut: bersih, Mulut & Gigi: bersih, Pakaian: rapi, Kuku:
bersih Vulva Hygiene:-
2.1.4.6 Ketergantungan fisik :
Merokok: tidak ada, Minuman keras: tidak ada, Obat-obatan: tidak ada, Lain-
lain: tidak ada.
19
4. Adat istiadat yang dianut : Adat Jawa
5. Yang memegang peranan penting dalam keluarga: Tn. Y
6. Motivasi dari suami : Tetap semangat
7. Apakah suami perokok : -
8. Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada kesulitan
2.1.5.5 Kebiasaan seksual
1. Gangguan hubungan seksual :Tidak ada gangguan
2. Pemahaman terhadap fungsi seksual post partum : ya klien mengerti
2.1.5.6 Sistem Nilai – Kepercayaan
1. Siapa dan apa sumber kekuatan :Tuhan Yang Maha Esa.
2. Apakah Tuhan, agama, Kepercayaan penting untuk anda :Ya sangat
penting
3. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam frekuensi)
sebutkan : Sholat
4. Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan selama di Rumah Sakit,
sebutkan: berdoa di atas tempat tidur
20
2.1.7 Pengobatan
Pemberian terapi yang di berikan :
No. Nama Obat Dosis Indikasi
1. Tablet mediamer B6 3x1 mg Mengatasi muntah selama kehamilan atau terkait
gangguan lambung, setelah operasi, mabuk
perjalanan serta muntah parah pada anak-anak
2. Asam mefenamat 1x1 mg Asam mefenamat untuk menghambat enzim yang
memproduksi prostaglandin, yaitu senyawa
penyebab rasa sakit dan peradangnan.
Antoni Fandefitson
21
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF KEMUNGKINAN
MASALAH
DAN DATA OBYEKTIF PENYEBAB
DS : Klien mengatakan Hormon estrogen Resiko defisit nutrisi
mual dan muntah meningkat
setiap habis makan. ↓
DO: Komplikasi
- Muntah sering ↓
- Penurunan berat Mual muntah
badan ↓
- BB : -sebelum hamil 56 Intake nutrisi menurun
kg ↓
-saat hamil 54 kg Resiko defisit nutrisi
- TB : 157 cm
IMT: BB/TB²
= 54/157²
= 54/2.4649
= 21,90
DS : Klien mengatakan
tidak pernah ikut
22
penyuluhan tentang Keterbatasan kognitif Defisit pengetahuan
kehamilan/persalinan ↓
selama ini hanya Kurang terpapar informsi
membaca dari buku ↓
KIA . Ketidaktahuan menentukan
DO: sumber informasi
- Usia kehamilan 6 ↓
minggu Defisit pengetahuan
- Pasien tampak
kurang terpapar
informasi
- Dan tampak
penasaran
23
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan,
ditandai dengan
- Muntah sering
- Penurunan berat badan
- BB : -sebelum hamil 56 kg
-saat hamil 54 kg
- TB : 157 cm
IMT: BB/TB²
= 54/157²
= 54/2.4649
= 21,90
2. Resiko Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan gangguan
absorbsi cairan ditandai dengan BB saat hamil 54 kg, Lila 27 cm, mual muntah,
tampak lemah.
TTV : TD 120/90mmHg, N:95x/menit, S:36,7oC, RR: 20x/menit Mual muntah
Klien tampak lemah.
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kehamilan dan persalinan dibuktikan
dengan usia kehamilan 6 minggu ( Trimester 1 ).
24
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. R
Ruang Rawat : KIA
Diagnosa Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Resiko defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi berat badan pasien. 1. Untuk mengetahui berat badan
berhubungan dengan keperawatan selama 1x30 menit 2. Anjurkan pasien makan-makanan pasien.
ketidakmampuan diharapkan klien mengerti dengan apa yang tinggi kalori dan tinggi 2. Untuk meningkatan energi
menelan makanan yang disampaikan tentang resiko protein. pasien.
3. Anjurkan posisi duduk yang baik 3. Untuk pasien merasa nyaman.
defisit nutrisi dengan kriteria hasil:
dan benar.
4. Supaya pasien cepat makan
1. Kebutuhan nutrisi pasien dengan normal
terpenuhi. 4. Anjurkan keluarga memberi
5. Untuk menentukan pemberian
2. Nafsu makan pasien meningkat. dukungan pada pasien obat yang akan diberikan
3. Pasien dapat menghabiskan 5. Kaloborasi dengan dokter dalam kepada pasien.
makanannya sedikit tapi sering. pemberian obat.
21
Diagnosa Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
2. Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital klien 1. Tanda-tanda vital sebagai acuan
Ketidakseimbangan keperawatan selama 1x30 menit 2. Observasi tanda dan gejala untuk mengetahui keadaan umum
cairan dan elektrolit diharapkan klien mengerti dengan apa dehidrasi (Turgor kulit tidak pasien
berhubungan dengan 2. Sebagai indikator untuk
yang disampaikan tentang resiko elastis, cianosis, mata cekung)
pemberian intervensi lebih lanjut
gangguan absorbsi Keteidakseimbangan elektrolit dengan 3. Kaji frekuensi dari mual muntah 3. Mual dan muntah pada trimester I
cairan kriteria hasil: 4. Anjurkan pasien konsumsi air putih dapat berdampak negatif pada
1. Mual muntah klien berkurang 5. Anjurkan peningkatan masukan status nutrisi prenatal.
2. Minum air putih dengan baik cairan dan makanan dalam porsi 4. Membantu dalam kebutuhan
3. Turgor kulit baik kecil tapi sering (selang 2-3 jam). cairan pasien
4. Intake dan nutrisi klien tercukupi. 6. Kolaborasi dengan dokter dalam 5. membantu meminimalkan mual
dan muntah serta asupan cairan
pemberian obat (Mediamer B6 3x1
sangat diperlukan untuk
mg). menambah volume cairan tubuh.
6. Mengurangi mual muntah
21
Diagnosa Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional
Keperawatan
3. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kesiapan dan 1. Untuk mengetahui kesiapan
berhubungan dengan keperawatan selama 1x30 menit kemampuan menerima informasi pasien menerima informasi
kehamilan dan diharapkan klien mengerti dengan apa 2. Sediakan materi dan media 2. Supaya pendidikan kesehatan
persalinan terlaksana dengan siap
yang disampaikan tentang defisit pendidikan kesehatan
3. Agar dapat menentukan
pengetahuan dengan kriteria hasil: 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan pelaksanaan pendidikan
1. Mampu menjelaskan proses sesuai kesepakatan kesehatan
kehamilan 4. Berikan kesempatan untuk 4. Untuk mengetahui sejauh mana
2. Mampu menjelaskan tanda dan bertanya pasien memahami materi
gejala kehamilan 5. Jelaskan faktor resiko yang dapat 5. Agar pasien mengetahui dan
mempengaruhi kesehatan menghindari resiko
3. Mampu menjelaskan mencegah mempengaruh
komplikasi kehamilan dan persalinan
4. Mampu melaksanakan terapi medis
dengan benar
22
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. R
Ruang Rawat : KIA
Hari/Tanggal Tanda Tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Senin, 23 Oktober 2021 1. Mengobservasi berat badan pasien. S: Klien mengatakan “sudah mulai nafsu
2. Menganjurkan pasien makan-makanan yang makan”
10.15 wib tinggi kalori dan tinggi protein. O:
3. Menganjurkan posisi duduk yang baik dan 1. TTV :
benar. TD 120/90mmHg, N:95x/menit,
4. Menganjurkan keluarga memberi dukunngan S:36,7oC, RR: 20x/menit, BB:54 Kg Antoni Fandefitson
pada pasien 2. Pasien tampak membaik
5. Mengkolaborasi dengan dokter dalam 3. Turgor kulit baik,tidak sianosis
pemberian obat. 4. Klien makan 3x sehari
5. Pasien mengerti apa yang disampaikan
6. Obat Tablet Mediamer B6 3x1 mg
P: Masalah teratasi sebagian
A: Lanjutkan intervensi
23
Nama Pasien : Ny. R
Ruang Rawat : KIA
Hari/Tanggal Tanda Tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Senin, 23 Oktober 2021 1. Mengobservasi tanda-tanda vital klien S: Klien mengatakan “mual muntah”
2. Mengobservasi tanda dan gejala dehidrasi O:
10.15 wib (Turgor kulit tidak elastis, cianosis, mata 1. TTV :
cekung) TD 120/90mmHg, N:95x/menit,
3. Mengkaji frekuensi dari mual muntah S:36,7oC, RR: 20x/menit, BB:54 Kg
4. Menganjurkan pasien konsumsi air putih 2. Pasien tampak lemah Antoni Fandefitson
5. Menganjurkan peningkatan masukan cairan dan 3. Turgor kulit baik,tidak sianosis
makanan dalam porsi kecil tapi sering (selang 2 4. Klien mual muntah
– 3 jam). 5. Klien makan 3x sehari
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian 6. Pasien mengerti apa yang disampaikan
obat (Mediamer B6 3x1 mg). 7. Obat Tablet Mediamer B6 3x1 mg
P: Masalah belum teratasi sebagian
A: Lanjutkan intervensi
24
Hari/Tanggal Tanda Tangan dan
Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Senin, 23 Oktober 2021 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S: Klien dapat menjelaskan kembali apa yang
menerima informasi sudah dijelaskan oleh perawat
10.15 wib 2. Menyediakan materi dan media kpendidikan O:
kesehatan 1. TTV :
3. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai TD 120/90mmHg, N:95x/menit,
kesepakatan S:36,7oC, RR: 20x/menit, BB:54 Kg Antoni Fandefitson
4. Memberikan kesempatan untuk bertanya 2. Klien terlihat dapat menjawab pertanyaan
5. Menjelaskan faktor resiko yang dapat yang dianjurkan perawat.
mempengaruhi kesehaan kehamilan dan P: Masalah belum teratasi sebagian
persalinan. A: Lanjutkan intervensi
25
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Emesis gravidarum adalah gejala yang sering terjadi pada kehamilan
trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat juga terjadi setiap
saat dan malam hari (Wiknjosastro, 2007).
Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada
ibu hamil trimester I. Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari tetapi
dapat pula timbul setiap saat pada malam hari (Prawiharjo, 2010).
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat kita harus mengetahui bagaimana asuhan
keperawatan pada ibu hamil oleh karena itu kita harus selalu belajar supaya kita
dapat merawat dan meberikan asuhan keperawatan kepada ibu hamil seuai
dengan prosedur yang dianjurkan.
DAFTAR PUSTAKA
SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperwatan Indonesia : Definisi Dan
Tindakan Keperawatan, (Edisi 1), Jakarta. PPNI.
SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi eperawatan Indonesia : Definisi Dan
Tindakan eperawatan (Edisi 1), Jakarta. PPNI.
SATUAN ACARA PENYULUHAN DAN LEAFLET DI PUSKESMAS MENTENG PALANGKA
RAYA
OLEH :
a. Evaluasi Struktur
1) Pasien hadir dalam kegiatan pedidikan kesehatan
2) Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilaksanakan.
3) Pembuatan SAP, leaflet dilakukan 2 hari sebelumnya
4) Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan
dilakukan sebelum dan saat pendidikan kesehatan dilaksanakan.
b. Evaluasi Proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mendengar dan memperhatikan penyuluhan.
3) Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
4) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan SAP yang telah disusun
5) Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description yang
telah disusun.
c. Evaluasi Hasil
1) Pasien yang ada sejumlah 1 orang.
2) Acara dimulai tepat waktu.
3) Keluarga dan pasien mampu menjawab dengan benar 85%
dari pertanyaan penyuluh.
MATERI
NUTRISI PADA IBU HAMIL
A. Pengertian
Nutrisi atau gizi pada saat kehamilan adalah zat makanan atau menu yang
takaran semua zat gizinya dibutuhkan oleh ibu hamil setiap hari dan mengandung zat
gizi seimbang dengan jumlah sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan (Mitayani,
2014). Kondisi kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan
kesehatan ibu hamil, sehingga demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi ibu pada
waktu konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat
tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral (Kusmiyati, 2015).
B. Manfaat
Sophia (2015) menyatakan, kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak
daripada kebutuhan untuk wanita yang tidak hamil, kegunaan makanan tersebut
adalah :
1. Untuk pertumbuhan janin dalam kandungan
2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan ibu sendiri
3. Agar luka-luka akibat persalinan cepat sembuh dalam masa nifas
4. Sebagai cadangan untuk masa laktasi
2. Protein
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang disebabkan oleh
peningkatan volume darah dan pertumbuhan jaringan baru (Aritonang, 2015). Jumlah
protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan adalah sebanyak 925 gr yang
tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Widyakarya Pangan dan Gizi VIII
2016 menganjurkan penambahan sebanyak 17 gram untuk kehamilan pada trimester
ketiga atau sekitar 1,3 g/kg/hr. Dengan demikian, dalam satu hari asupan protein
dapat mencapai 67-100 gr. Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang
baik dalam hal jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, dan kerang.
Selain sumber hewani, ada juga yang berasal dari nabati seperti tempe, tahu, serta
kacang-kacangan (Almatsier, 2016).
6. Kalsium
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menunjang perrtumbuhan
tulang dan gigi serta persendian janin. Selain itu kalsium juga digunakan untuk
membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Jika kebutuhan kalsium
tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang
ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi keropos atau osteoporosis (Sophia,
2015).
Widya Karya Pangan dan Gizi 2016 menganjurkan penambahan sebesar 150
mg kalsium untuk ibu hamil trimester ketiga. Dengan demikian kebutuhan kalsium
yang harus dipenuhi oleh ibu hamil adalah 950 mg/hari. Makanan yang menjadi
sumber kalsium diantaranya ikan teri, udang, sayuran hijau, dan berbagai produk
olahan susu seperti keju dan yoghurt. Kekurangan kalsium selama hamil akan
menyebabkan tekanan darah ibu menjadi meningkat.
Kusmiyati. 2015. Perawatan Ibu Hamil asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Mitayani. 2014. Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: Trans Info Media.
1. Energi
1. Kemiskinan
2. Rendahnya
5.Rendahnya
Pendidikan
Penghasilan
3. Adat
Kepercaya-
an
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jalan Beliang No.110 Palangka Raya Telp/Fax. (0536) 3227707
E-Mail : stikesekaharap110@yahoo.com
LEMBAR KONSULTASI
- Post Conference
- Perbaiki askep sesuai arahan
- Tambahkan diagnosa
Rabu, 20 Join Zoom Meeting
2. Oktober
https://zoom.us/j/95687932739?pw
2021
d=T1VDWnJjMmFxbUh4OHVFS3
E0R1BVdz09
Vina Agustina,
Ners., M. Kep Antoni
Fandefitson
3. Kamis, 21
Oktober
2021 - Perbaiki askep sesuai arahan
Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/94418255477?pw
d=SHBKWXBBek9MSmkzbkNub
G9Ub0ZpUT09
Sabtu, 30
Oktober Acc
4.
2021 Join Zoom Meeting
https://zoom.us/j/95687932739?pw
d=T1VDWnJjMmFxbUh4OHVFS3
E0R1BVdz09