Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

R DENGAN DIAGNOSA
MEDIS EMESIS GRAVIDARUM DI RUANG KIA
PUSKESMAS MENTENG PALANGKA RAYA

Oleh :
Antoni Fandefitson
(2017.C.09a.0875)
DEFINISI EMESIS GRAVIDARUM
Emesis gravidarum adalah gejala yang sering terjadi
pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi
pada pagi hari, tetapi dapat juga terjadi setiap saat
dan malam hari (Wiknjosastro, 2007).
ETIOLOGI
 Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga disebabkan oleh
peningkatan hormon kelamin yang diproduksi selama hamil.
 Penyebab hampir dapat dipastikan karena kepekaan terhadap
hormon kehamilan. Tetapi, akan berlebihan jika calon ibu terlalu
cemas atau mengalami tekanan emosional. Mual di pagi hari
lebih umum daripada di saat yang lain, karena perut mengandung
kumpulan asam gastrik yang diendapkan semalaman.
 Penyebabnya adalah perubahan hormon yang akan
mengakibatkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan,
terutama di pagi hari .
 Perasaan mual dan muntah pada ibu hamil
disebabkan karena selama hamil muda
pergerakan usus menjadi lambat, karena
pengaruh hormon hipofise
 Penyebab yang pasti masih belum diketahui
diduga karena pengaruh perubahan psikologis
dan adanya pengaruh perubahan hormonal
selama kehamilan (Suririnah, 2009).
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinik emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama   pagi hari,
disertai mual muntah sampai kehamilan 4 bulan (Manuaba,2010) . Akibat mual
dan muntah nafsu makan berkurang (Ai yeyeh, 2010).

Tanda-tanda emesis gravidarum berupa :


 Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali
sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat.
 Nafsu makan berkurang.
 Mudah lelah.
 Emosi yang cenderung tidak stabil.
PATOFISIOLOGI
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya
kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I.
Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan
dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan
alkalosis hipokloremik.Emesis gravidarum ini dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak
habis terpakai untuk keperluan energi.
kOMPLIKASI

Sekitar 2-5% keadaan muntah dan mual semakin


menghebat, dan begitu menghebatnya sehingga
memerlukan rawat inap di rumah sakit. Salah satu
komplikasi yang paling sering dialami adalah
dehidrasi atau disebut juga kekurangan cairan. Andai
kata dehidrasi tersebut tidak segera diganti dengan
cairan yang cukup dan benar maka sudah dipastikan
akan mempengaruhi janin yang ada dalam
kandungan (Admin, 2005).
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya
gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.
 Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
 Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.
 Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis dan
menyingkirkan diagnosis banding. Pemeriksaan yang dilakukan adalah darah lengkap,
urinalisis, gula darah, elektrolit, USG (pemeriksaan penunjang dasar), analisis gas darah,
tes fungsi hati dan ginjal. Pada keadaan tertentu, jika pasien dicurigai menderita hipertiroid
dapat dilakukan pemeriksaan fungsi tiroid dengan parameter TSH dan T4. Pada kasus
hiperemesis gravidarum dengan hipertiroid 50-60% terjadi penurunan kadar TSH. Jika
dicurigai terjadi infeksi gastrointestinal dapat dilakukan pemeriksaan antibodi Helicobacter
pylori. Pemeriksaan laboratorium umumnya menunjukan tanda-tanda dehidrasi dan
pemeriksaan berat jenis urin, ketonuria, peningkatan Blood Urea Nitrogen, kreatinin dan
hematokrit. Pemeriksaan USG penting dilakukan untuk mendeteksi adanya kehamilan
ganda ataupun mola hidatidosa.(Prawiroharjho, 2008).
PENATALAKSANAAN
 Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang ibu hamil muda yang selalu dapat disertai emesis
gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
 Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga tercapai adaptasi aliran
darah menuju susunan saraf pusat.
 Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering. Makanan yang merangsang
timbulnya mual dan muntah dihindari.
 Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis gravidarum :
 Vitamin yang diperlukan : (vitamin B kompleks, mediamer B6 sebagai vitamin dan anti muntah).
 Pengobatan :
o Sedativa ringan : Luminal 3 x 30 mg (Barbitural), Valium.
o Antri mual muntah : Stimetil, Primperan, Emetrol dan lainnya.
 Nasehat Pengobatan
o Banyak minum air atau minuman lain.
o Hindari minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi  iritasi lambung.
 Nasehat Kontrol Antenatal :
o Pemeriksaan hamil lebih sering.
o Segera datang bila terjadi keadaan abnormal (Manuaba,2010).
MANAJEMEN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
1. Data Subjektif
Nausea dan vomitus : merupakan gejala-gejala utama. Pasien tidak dapat menahan makanan dan
kehilangan berat badan. Beberapa pasien mengeluh air liurnya berlebihan/hipersalivasi.
Riwayat haid: sebagian besar pasien sadar akan haid yang tidak datang dan mengetahui bahwa mereka
hamil. Tetapi kadang-kadang pasien tidak dapat memberikan informasi yang penting ini, sehingga
mengaburkan diagnosis.
2. Data Objektif
3. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
Kulit dan membrane mukosa sering tampak kering dan turgor menurun. Pasien dapat menjadi kurus.
Vomitus yang iritatif dapat membuat erosi pada bibir dan wajah bagian bawah; lidah tampak merah, kering
dan pecah-pecah. Faring kering dan merah, dan pernapaan berbau busuk dengan bau seperti buah-buahan
yang khas untuk ketoasidosis.
Takikardia dan hipotensi dapat menunjukkan dehidrasi hipovolemia. Pada penyakit yang berat dan
berkepanjangan, aberasi mental, delirium, sakit kepala, stupor dan koma dapat terjadi.
 B1: Pernafasan(Breathing)
Frekuensi pernafasan meningkat.
 B2: Cardiovaskuler(Bleeding)
Mengalami pusing, suara jantung lup-dup (S1,S2).
 B3: Persyarafan(Brain)
Perfusi jaringan otak, penurunan kesadaran.
 B4: Eliminasi urin (Bladder)
Urin biasanya hanya sedikit dan mempunyai konsentrasi tinggi sebagai akibat dehidrasi, aseton
menunjukkan asedosis.
 B5: Eliminasi alvi (Bowel)
Mual muntah yang berlebuh (4-8 minggu), nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5-10 kg), membran
mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung
dan lidah kering.
 B6: Tulang otot-Integumen (Bone)
Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
pada pasien emesis gravidarum adalah meliputi:
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia, mual-muntah.
 Gangguan keseimbangan  cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan cairan dan elektrolit secara aktif.
 Cemas berhubungan dengan koping tidak efektif, perubahan psikologi
kehamilan.
 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Setelah intervensi keperawatan, selanjutnya rencana tindakan


tersebut diterapkan dalam situasi yang nyata untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan. Tindakan keperawatan harus mendetail. Agar semua
tenaga keperwatan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan, perawat dapat langsung memberikan pelayanan kepada
ibu dan atau dapat juga didelegasikan kepada orang lain yang
dipercayai dibawah pengawasan yang masih seprofesi dengan
perawat. (Rustam Mochtar, 2008).
EVALUASI KEPERAWATAN
Setelah intervensi keperawatan, selanjutnya rencana tindakan
tersebut diterapkan dalam situasi yang nyata untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Tindakan keperawatan harus
mendetail, agar semua tenaga keperawatan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan,
perawat dapat langsung memberikan pelayanan kepada ibu
dan atau dapat juga didelegasikan kepada orang lain yang
dipercayai dibawah pengawasan yang masih seprofesi.
(Rustam Mochtar, 2008 ).
 

Anda mungkin juga menyukai