BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.2 Etiologi
1. Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga disebabkan oleh peningkatan hormon
kelamin yang diproduksi selama hamil.
2. Penyebab hampir dapat dipastikan karena kepekaan terhadap hormon
kehamilan. Tetapi, akan berlebihan jika calon ibu terlalu cemas atau
mengalami tekanan emosional. Mual di pagi hari lebih umum daripada di saat
yang lain, karena perut mengandung kumpulan asam gastrik yang diendapkan
semalaman.
3. Penyebabnya adalah perubahan hormon yang akan mengakibatkan pengeluaran
asam lambung yang berlebihan, terutama di pagi hari .
4. Perasaan mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena selama hamil
muda pergerakan usus menjadi lambat, karena pengaruh hormon hipofise
1
2
5. Penyebab yang pasti masih belum diketahui diduga karena pengaruh perubahan
psikologis dan adanya pengaruh perubahan hormonal selama kehamilan
(Suririnah, 2009).
1.1.3 Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi
dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.Emesis gravidarum
ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi. Karena okisidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis
dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik, dan aseton
dalam darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan
plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi
menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal
ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula
tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Di samping dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan
lambung ( sindroma mollary-weiss ), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.
3
B2(Bleeding)
Hiperemesis Gravidarum
MK : Nyeri
B5 (Bowel) Dehidrasi
MK : Gangguan nutrisi
kebutuhan tubuh
B6 (Bone) MK : Gangguan
perfusi jaringan
MK : Intoleransi
aktivitas
1.1.5 Komplikasi
Sekitar 2-5% keadaan muntah dan mual semakin menghebat, dan begitu
menghebatnya sehingga memerlukan rawat inap di rumah sakit. Salah satu
komplikasi yang paling sering dialami adalah dehidrasi atau disebut juga
kekurangan cairan. Andai kata dehidrasi tersebut tidak segera diganti dengan
cairan yang cukup dan benar maka sudah dipastikan akan mempengaruhi janin
yang ada dalam kandungan (Admin, 2005).
1.1.7 Penatalaksanaan
1. Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang ibu hamil muda yang selalu
dapat disertai emesis gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai
umur kehamilan 4 bulan.
2. Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga
tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat.
3. Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering.
Makanan yang merangsang timbulnya mual dan muntah dihindari.
4. Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis
gravidarum :
1) Vitamin yang diperlukan : (vitamin B kompleks, mediamer B6 sebagai
vitamin dan antimuntah)
2) Pengobatan :
(1) Sedativa ringan : Luminal 3 x 30 mg (Barbitural), Valium
(2) Antri mual muntah : Stimetil, Primperan, Emetrol dan lainnya.
3) Nasehat Pengobatan
(1) Banyak minum air atau minuman lain
(2) Hindari minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi iritasi
lambung
4) Nasehat Kontrol Antenatal :
(1) Pemeriksaan hamil lebih sering
(2) Segera datang bila terjadi keadaan abnormal (Manuaba,2010)
6
rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah
kering.
(6) B6: Tulang otot-Integumen (Bone)
Suhu kadang naik, badan lemah, icterus dan dapat jatuh dalam koma.
1. Ketidakseimbangan Menyeimbangakan 1. Batasi intake oral hingga muntah 1. Memelihara keseimbangan cairan
nutrisi kurang dari pemenuhan nutrisi klien berhenti. elektrolit dan mencegah muntah
kebutuhan tubuh sesuai dengan kebutuhan 2. Berikan obat anti emetik yang di selanjutnya.
berhubungan dengan programkan dengan dosis rendah, 2. Mencegah muntah serta memelihara
anoreksia, mual misalnya Phenergan 10-20mg/i.v. keseimbangan cairan dan elektrolit.
muntah. 3. Pertahankan terapi cairan yang 3. Koreksi adanya hipovolemia dan
diprogramkan. keseimbangan elektrolit.
4. Catat intake dan output. 4. Menentukan hidrasi cairan dan
5. Anjurkan makan dalam porsi kecil pengeluaran melalui muntah.
tapi sering. 5. Dapat mencukupi asupan nutrisi yang
6. Anjurkan untuk menghindari dibutuhkan tubuh.
makanan yang berlemak. 6. Dapat menstimulus mual dan muntah.
7. Anjurkan untuk makan makanan 7. Makanan selingan dapat mengurangi atau
selingan seperti biskuit, roti dan teh menghindari rangsang mual muntah yang
(panas) hangat sebelum bagun tidur berlebih.
pada siang hari dan sebelum tidur. 8. Untuk mempertahankan keseimbangan
8. Catat intake terapi parenteral, jika nutrisi.
intake oral tidak dapat diberikan 9. Untuk mengetahui integritas mukosa
dalam periode tertentu. mulut.
9. Inspeksi adanya iritasi atau lesi 10. Untuk mempertahankan integritas
pada mulut. mukosa mulut.
10. Kaji kebersihan oral dan personal 11. Mengidenfifikasi adanya anemi dan
9
(Prawiroharjho, 2008)
12