Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

E
DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA DI RUANG SAKURA RSUD Dr. DORIS
SYLVANUS PALANGKA RAYA

OLEH :

Antoni Fandefitson
(2021-01-14901-008)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PROGRAM PROFESI NERS

TAHUN AJARAN 2021

1
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan ini disusun olek :


Nama : Antoni Fandefitson
NIM : 2021.01.14901.008
Program Studi : Profesi Ners
Judul : Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan keperawatan pada
pada Pasien Ny. E dengan Diagnosa Pneomunia di Ruang Sakura
RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya.

Telah melakukan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan


Praktik Pra Klinik Keperawatan Program Studi Ners Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Hermanto, Ners.,M.Kep. Aster, S.Kep.,Ners.

2
BAB 1
TINJAUAN TEORI

1.1 Konsep Penyakit


1.1.1 Definisi

Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan


adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli.(Axton &
Fugate, 2010).
Peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi,
disebut pneumonia. (Sylvia)
Penumonia adalah inflasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan
pengisian cairan di dalam alveoli. Hal ini terjadi ini terjadi akibat adanya invaksi
agen atau infeksius adalah adanya kondisi yang mengganggu tahanan
saluran.Trakhabrnkialis, adalah beberapa keadaan yang mengganggu mekanisme
pertahanan sehingga timbul infeksi paru misalnya, kesadaran menurun, umur tua,
trakheastomi, pipa endotrakheal, dan lain-lain.Dengan demikian flora endogen
yang menjadi patogen ketika memasuki saluran pernapasan.( Ngasriyal,
Perawatan Anak Sakit, 2011)

1.1.2 Etiolog

Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti :

1. Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah


staphylococcus aureus, streptococus, aeruginosa, legionella, hemophillus,
influenza, eneterobacter. Bakteri-bakteri tersebut berada pada

3
kerongkongan manusia sehat, setelah system pertahanan menurun oleh
sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri tersebut segera memperbanyak diri
dan menyebabkan kerusakan.
2. Virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu virus influenza,
adenovirus,chicken-pox (cacar air). Meskipun virus-virus ini menyerang
saluran pernafasan bagian atas, tetapi gangguan ini dapat memicu
pneumonia, terutama pada anak-anak.

3. Organism mirip bakteri yaituMicoplasma pneumonia. Pneumonia jenis


ini berbeda dengan pneumonia pada umumnya. Karena itu pneumonia
yang diduga disebabkan oleh virus yang belum ditemukan ini
sering disebut pneumonia yang tidak tipikal. Mikoplasma ini menyerang
segala jenis usia.
4. Jamur penyebab pneumonia yaitu candida albicans

1.1.3 Klasifikasi
Secara garis besar pneumonia dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Aspirasi pneumonia
Terjadi bila bayi tersedak dan ada cairan /makanan masuk ke
paru- paru.Pada bayi baru lahir, biasanya tersedak karena air ketuban
atau ASI.
2. Pneumonia karena infeksi virus, bakteri, atau jamur
Umumnya penyebab infeksi paru adalah virus dan bakteri
seperti streptococcus pneumonia dan haemophylus influenzae.
Gejala akan muncul 1-2 hari setelah terinfeksi. Gejala yang
muncul mulai dari demam,batuk lalu sesak nafas.
3. Pneumonia akibat faktor lingkungan
Polusi udara menyebabkan sesak nafas terutama bagi yang alergi.
Bila tidak segera dilakukan pengobatan maka akan mengakibatkan
bronchitis dan selanjutnya menjadi pneumonia.

4
1.1.4 Patofisiologi
Sebagian besar pneumonia didapat melalui aspirasi partikel infektif seperti
menghirup bibit penyakit di uadara.Ada beberapa mekanisme yang pada keadaan
normal melindungi paru dari infeksi.Partikel infeksius difiltrasi di hidung, atau
terperangkap dan dibersihkan oleh mukus dan epitel bersilia di saluran napas. Bila
suatu partikel dapat mencapai paru- paru, partikel tersebut akan berhadapan
dengan makrofag alveoler, dan juga dengan mekanisme imun sistemik, dan
humoral.
Setelah mencapai parenkim paru, bakteri menyebabkan respons inflamasi
akut yang meliputi eksudasi cairan, deposit fibrin, dan infiltrasi leukosit
polimorfonuklear di alveoli yang diikuti infitrasi makrofag. Cairan eksudatif
di alveoli menyebabkan konsolidasi lobaris yang khas pada foto toraks.Virus,
mikoplasma, dan klamidia menyebabkan inflamasi dengan dominasi infiltrat
mononuklear pada struktur submukosa dan interstisial.Hal ini menyebabkan
lepasnya sel-sel epitel ke dalam saluran napas, seperti yang terjadi pada
bronkiolitis.

5
Jamur Bakteri Virus Protozoa

Saluran nafas bawah Infeksi saluran nafas bawah Terhirup Terhirup/teraspirasi

Bronkiolus Parenkim paru Masuk alveoli Masuk paru-paru

Koloni organisme Proses peradangan Proses peradangan


Alveolus
patogen
vv Eksudat dan serous masuk alveoli
Reaksi radang
bronkus dan alveolus
PNEUMONIA

B1 (Breathing) B2 (Blood) B3 (Brain) B4 (Bladder) B5 (Bowel) B6 (Bone)

Peradangan inflamasi Kadar O2 menurun Merangsang nosiseftor Produksi skreet Anoreksi Hipoksia
ke jantung meningkat
Nutrisi berkurang Metabolisme
Edema paru Penurunan curah Difusi gas antara O 2 anaerob meningkat
Medula spinalis
jantung Peningkatan
dan CO2 di alveoli
Produksi skreet terganggu metabolisme Akumulasi asam
meningkat Inflamasi Otak ( Korteks
laktat
somatosensorik)
Peningkatan
Peningkatan suhu Kapasitas
metabolisme Fatigoe
Batuk transportasi O2
tubuh
Persepsi nyeri menurun
MK : MK : Intoleransi
MK : Bersihan Jalan
MK : Hipertermia Ketidakseimbangan Aktivitas
Nafas Tidak Efektif
MK : Perfusi MK : Gangguan Nutrisi Kurang Dari
Jaringan Serebral Keseimbangan Kebutuhan Tubuh
Cairan Dan
Eletrolit
1.1.5 Manifestasi Klinik
1.Menggigil, demam
2. Nyeri dada
3.Takipnea
4.Bibir dan kuku sianosis
5.Sesak nafas
6.Batuk
7.Kelelahan

1.1.6 Komplikasi

1. Efusi pleura
2. Hipoksemia
3. Pneumonia kronik
4. Bronkaltasis
5. Atelektasis (pengembangan paru yang tidak sempurna/bagian paru- paru
yang diserang tidak mengandung udara dan kolaps).
6. Komplikasi sistemik (meningitis)

1.1.7 Faktor Resiko


1. Usia diatas 65 tahun
2. Aspirasi secret orofaringeal
3. Infeksi pernapasan oleh virus
4. Penyakit pernapasan kronik
5. Kanker
6. Trakeostomi
7. Bedah abdominal
8. Riwayat merokok
9. Alkoholisme
10. Malnurisi

1.1.8 Pemeriksaan Penunjang


1. Sinar X: mengidentifikasikan distribusi struktural (misal: lobar,
bronchial); dapat juga menyatakan abses)

2. Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah: untuk dapat


mengidentifikasi semua organisme yang ada.
3. Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosis
organisme khusus.
4. Pemeriksaan fungsi paru: untuk mengetahui paru-paru, menetapkan
luas berat penyakit dan membantu diagnosis keadaan.
5. Biopsi paru: untuk menetapkan diagnosis
6. Spirometrik static: untuk mengkaji jumlah udara yang diaspirasi

7. Bronkostopi: untuk menetapkan diagnosis dan mengangkat benda


asing

1.1.9 Penatalaksanaan

Pengobatan umum pasien-pasien pneumonia biasanya berupa


pemberian antibiotik yang efektif terhadap organisme tertentu, terapi O2
untuk menanggulangi hipoksemia.
Beberapa contoh pemberian antibiotic seperti :
1. Penicillin G: untuk infeksi pneumonia staphylococcus.
2. Amantadine, rimantadine: untuk infeksi pneumonia virus
3. Eritromisin, tetrasiklin, derivat tetrasiklin: untuk infeksi pneumonia
mikroplasma.

1.2 Manajemen Asuhan Keperawatan

1. Data dasar pengkajian pasien


2. Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia
Tanda : letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas.
3. Sirkulasi
Gejala : riwayat adanya
Tanda : takikardia, penampilan kemerahan, atau pucat
4. Makanan/cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat diabetes
mellitus
Tanda : sistensi abdomen, kulit kering dengan turgor buruk,
penampilan kakeksia
(malnutrisi)
5. Neurosensori
Gejala : sakit kepala daerah frontal (influenza) Tanda
: perusakan mental (bingung)
6. Nyeri/kenyamanan
Gejala : sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk), imralgia,
artralgia.
Tanda : melindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit untuk
membatasi gerakan)
7. Pernafasan
Gejala : adanya riwayat ISK kronis, takipnea (sesak nafas), dispnea. Tanda
: sputum:merah muda, berkarat
perpusi: pekak datar area yang konsolidasi
premikus: taksil dan vocal bertahap meningkat dengan konsolidasi
Bunyi nafas menurun
Warna: pucat/sianosis bibir dan kuku
8. Keamanan
Gejala : riwayat gangguan sistem imun misal: AIDS, penggunaan
steroid, demam.
Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar
9. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alkohol kronis
Tanda : DRG menunjukkan rerata lama dirawat 6-8 hari Rencana
pemulangan: bantuan dengan perawatan diri, tugas pemeliharaan
rumah

1.3 Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang


tertahan. SDKI. D0149, HAL 18.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi. SDKI. D.0077,
HAL 172
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan lingkungan. SDKI. D.0055,
HAL 126

1.4 Rencana Keperawatan

Dx 1 : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang


tertahan. SDKI. D0149, HAL 18.

No. Intervensi Rasional


1 Kaji frekuensi/kedalaman takipnea, pernafasan dangkal dan

pernafasan dan gerakan dada gerakan dada tak simetris sering


terjadi karena ketidaknyamanan.
2 Auskultasi area paru, catat area penurunan aliran darah terjadi

penurunan 1 kali ada aliran pada area konsolidasi dengan


3 udara danteknik
Biarkan bunyibatuk
nafasefektif cairan.
batuk adalah mekanisme

pembersihan jalan nafas alami


untuk mempertahankan jalan
4 Penghisapan (suction) sesuai nafas paten. batuk atau
merangsang

indikasi. pembersihan jalan nafas suara


mekanik pada faktor yang tidak
mampu melakukan karena batuk
efektif atau penurunan tingkat
kesadaran.
5 Berikan cairan cairan (khususnya yang hangat)

memobilisasi dan mengeluarkan


6 Kolaborasi dengan dokter secret
alat untuk menurunkan spasme
indikasi sekret, analgetik diberikan untuk
memperbaiki batuk dengan
menurunkan ketidaknyamanan
tetapi harus digunakan secara
hati-hati, karena dapat
menurunkan upaya
batuk/menekan pernafasan.

Dx 2: Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi. SDKI.


D.0077, HAL 172

No. Intervensi Rasional

1 Tentukan karakteristik : nyeri dada biasanya ada dalam

nyeri, misal kejang, konstan seberapa derajat pada pneumonia,


ditusuk. juga dapat timbul karena pneumonia
2 Pantau tanda vital seperti perikarditis
Perubahan dan endokarditis.
FC jantung/TD menu

bawa Pc mengalami nyeri, khusus


bila alasan lain tanda perubahan
3 Berikan tindakan nyaman tanda vital
tindakan telah
non terlihat.diberikan
analgesik

pijatan punggung, dengan sentuhan lembut dapat


perubahan posisi, musik menghilangkan ketidaknyamanan
tenang / berbincangan. dan memperbesar efek derajat
5 Kolaborasi: Berikan analgesik.
obat dapat digunakan untuk

analgesik dan antitusik menekan batuk non produktif atau


sesuai indikasi menurunkan mukosa berlebihan
meningkat kenyamanan istirahat
umum.
1.5 Implementasi
Dx 1 : Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi
paru. SDKI. D.0005, HAL 26
Implementasi keperawatan :
1. Mengkaji frekuensi/kedalaman pernafasan dan gerakan dada
2. Melakukan pemeriksaan pada daerah paru, dengan cara
auskultasi pada lapang paru.
3. Menganjurkan pasien untuk melakukan batuk efektif.
4. Melakukan penghisapan (suction) 2 kali sehari.
5. Memberi pasien air minum yang hanga
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk memberikan obat sesuai
indikasi
Dx 2 : Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi. SDKI.
D.0077, HAL 172
Imlementasi Keperawatan :
1. Menentukan karakteristik nyeri: anamneses kepada pasien
2. Memantau tanda-tanda vital terutama TD
3. Memberikan rasa nyaman dengan cara memijat punggung
pasien, merubah posisi pasien, memutarkan musik tenang.
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter yaitu diberikan analgesik
dan antitusik sesuai indikasi.
5. Memberikan makanan yang disukai/embalikan nafsu makan
pasien.
6. Mengevaluasi status nutrisi umum, serta mengukur berat badan
dasar.
DAFTAR PUSTAKA

http://askep-topbgt.blogspot.com/2011/01/asuhan-keperawatan-
efusi- pleura.html

http://askep-asuhankeperawatan.blogspot.com/2010/07/askep-
efusi- pleura.html

Carpenito, Lynda Juall (2010), Diagnosa Keperawatan edisi 8, EGC , Jakarta

Carpenito, Lynda Juall (2010), Rencana Asuhan dan Dokumentasi


Keperawatan, EGC, Jakarta

Doengoes, Marilyn (2011), Nursing Care Plans Second Edition, FA Davis


Company, Philadelphia

Long, Barbara C (2010), Perawatan Medikal Bedah, Ikatan Alumni


Pendidikan Keperawatan Padjadjaran, Bandung

Luckmann’s Sorensen (2011), Medical Surgical Nursing, WB


Saunders, Philadelphia

Soeparman (2013), Ilmu Penyakit Dalam jilid 2, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

Sjamsuhidajat, R (2011), Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi, EGC, Jakarta

Baughman C Diane.2013, Keperawatan medical bedah, EGC, Jakrta

Doenges E Mailyn.2011, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman


untuk perencanaandan pendokumentasian perawatan pasien. Ed3. EGC,
Jakarta

Hudak,Carolyn M.2010,Keperawatan kritis : pendekatan holistic.


Vol.1, EGC,Jakarta.
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Antoni Fandefitson


NIM : 2021-01-14901-008
Ruang Praktek : Ruang Sakura
Tanggal Praktek : 15 November 2021
Tanggal & Jam Pengkajian : 15 November 2021/ 10.00 Wib

2.1 PENGKAJIAN
2.1.1 Identitas Pasien
Nama NY. E Umur 53 Tahun Jenis Kelamin Perempuan Suku/Bangsa Batak /
Indonesia Agama Islam Pekerjaan Ibu Rumah Tanga Pendidikan SD Status Perkawinan
Kawin Alamat Jl. C.Bangas Tgl MRS 14 November 2021 Diagnosa Medis :
Pneumonia.
2.1.2 Riwayat Kesehatan /Perawatan
2.1.2.1 Keluhan Utama : Pasien mengatakan sesak nafas 2.1.2.2 Riwayat Penyakit
Sekarang : Pada tanggal 14 November 2021 Ny.E mengalami sesak nafas, kemudian
keluarga membawa Ny.E ke rumah sakit RSUD dr. Doris Sylvanus palangka raya.
Setelah sampai di IGD RSUD dr. Doris Sylvanus palangka raya dilakukan pemeriksaan
yaitu terpasang oksigen nasal canol 4 lpm dan terpasang Nacl 0,9 % 20 tpm pada tangan
sebelah kanan, tidak ada pemeriksaan rapit antigen dan swab pcr, kemudian Ny.E ke
poli paru setelah itu dianjurkan rawat inap diruang Sakura untuk mendapatkan tindakan
lebih lanjut.
2.1.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi) Pasien
mengatakan 1 tahun lalu pernah mengalami penyakit DM
2.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga klien mengatakan memiliki riwayat
penyakit DM
GENOGRAM KELUARGA :

Keterangan :

: Laki – laki

: Perempuan

X : Meninggal

: Klien

: Tinggal Satu rumah

2.1.3 Pemerikasaan Fisik


2.1.3.1 Keadaan Umum :
Pasien tampak lemas dan hanya berbaring di tempat tidur, kesadaran pasien
compos mentis terpasang oksigen nasal canul dan terpasang infus Nacl 0,9% 20 tpm
ditangan sebelah kanan.
2.1.3.2 Status Mental :
Tingkat kesadaran compos mentis, ekspresi wajah datar, bentuk badan sedang,
cara berbaring/bergerak terlentang, suasana hati gelisah, penampilan cukup rapi, fungsi
kognitif orientasi waktu pasien dapat membedakan siang dan malam, orientasi orang
pasien dapat mengetahui keluarganya, dokter dan tenaga medis lainya, orientasi tempat
pasien dapat mengetahui sedang berada di rumah sakit, jenis berpikir blocking, insight
baik, mekanisme pertahanan diri adaftif
2.1.3.3 Tanda-tanda Vital :
0
Pemeriksaan ttv pada Ny. E Suhu/T 36,5 C Axilla Nadi/HR 93 x/mt
Pernapasan/RR 26 x/tm Tekanan Darah/BP 130/ 90 mm Hg
2.1.3.4 Pernapasan (Breathing)
Bentuk dada simetris, ada batuk, tidak ada kebiasaan merokok, tipe pernafassan
dada, irama nafas tidak teratur,ada suara tambahan (Ronchi). Masalah Keperawatan :
Gangguan Pertukaran Gas
2.1.3.5 Cardiovasculer (Bleeding)
Tidak terdapat nyeri dada, klien tidak pusing, capillary refill <2 detik, tidak ada
asites, ictus cordis terlihat, vena jugularis tidak meningkat, suara jantung normal C1:
LUP C2: DUP.
2.1.3.6 Persyarafan (Brain)
Nilai gcs eye: 4 (klien membuka mata spontan), verbal: 5 motorik: 6 (mengikuti
perintah). total nilai gcs: 15 compos menthis uji syaraf kranial nervus kranial i klien
mampu mencium bau-bauan nervus kranial ii penglihatan klien baik nervus kranial iii
pergerakan pupil baik ketika di beri rangsangan nervus kranial iv pergerakan bola mata
ke kiri/kanan baik nervus kranial v reaksi mata berkedip ketiks di sentuh kapas ke
kornea nervus kranial vi pergerakan bola mata ke arah lateral baik nervus kranial vii
klien mampu menggerakan dahi nervus kranial viii klien dapat mendengar bisikan
nervus kranial ix klien dapat menelan ludah nervus kranial x klien dapat mengunyah
nervus kranial xi klien dapat menggerakan bahu nervus kranial xii klien dapat
menjulurkan lidah.
2.1.3.7 Eliminasi Uri (Bladder) :
Pada eliminasi urin klien tidak ada masalah produksi urin 500 ml dalam sehari,
warna urin kuning jernih, bau khas amoniak, tidak ada masalah.
2.1.3.8 Eliminasi Alvi (Bowel) :
Pada eliminasi alvi (bowel) tidak terdapat masalah keadaan bibir lembab, gigi normal,
gusi tidak ada pembengkakan dan peradangan, lidah tidak ada luka, mukosa lembab,
tonsil tidak ada pembengkakan dan peradangan, tidak ada haemoroid, klien BAB
1x/hari dengan konsistensi padat, bising usus 8x/menit.
2.1.3.9 Tulang - Otot – Integumen (Bone) :
Pada bagian tulang, otot, integument kemampuan pergerakan sendi klien baik,
tidak ada deformitas tulang, tidak ada patah tulang, ukuran otot simetris uji kekuatan oto
5 5
5 5
2.1.3.10 Kulit-Kulit Rambut
Klien tidak memiliki riwayat alergi obat makanan dan kosmetik, suhu kulit
hangat, warna kulit normal, turgor kulit klien baik, tekstur kulit halus, distirbusi rambut
merata, bentuk kuku simetris.
2.1.3.11 Sistem Penginderaan
Gerakan bola mata normal, sclers normal (putih), konjungtiva merah muda,
kornea bening, fungsi penginderaan baik, bentuk hidung simetris, tidak ada lesi, tidak
ada nyeri tekan.
2.1.3.12 Leher Dan Kelenjar Limfe
Massa tidak ada kelenjar limfe tidak ada kelenjar tyroid tidak teraba mobilitas
leher bebas
2.1.3.13 Sistem Reproduksi
1. Reproduksi Wanita
Kemerahan tidak ada gatal-gatal tidak ada.

2.1.4 Pola Fungsi Kesehatan


1. Persepsi Terhadap Kesehatan dan Penyakit :
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa berkumpul lagi dengan
keluarganya dan ingin menjalankan aktivitas seperti biasanya
2. Nutrisi dan Metabolisme
TB : 160 Cm
BB sekarang : 60 Kg
BB Sebelum sakit : 59 Kg
Rumus IMT : BB (kg) : Kuadrat Tinggi Badan (m)
BB=60 kg dan TB : 160 cm jadi 1,60 m
IMT=59 (kg) :1,602 (m) = 59 : 3,2
Hasil IMT Yaitu 18,5 Normal

Pola Makan Sehari- SaatSakit Sebelum Sakit


hari
Frekuensi/hari ½ hari 3X1
Porsi 1 porsi 1 Porsi habis
Nafsu makan Baik Baik
Jenis Makanan Nasi, sayur, lauk pauk Nasi, sayur, lauk
pauk
Jenis Minuman Air putih Air putih
Jumlah minuman/cc/24 1500cc 1500 cc
jam
Kebiasaan makan Pagi, siang, malam Pagi, siang, malam
Keluhan/masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah

3. Pola istirahat dan tidur :


Pasien mengatakan pola tidur malam 8 – 9 jam dan siang 3 jam sebelum
sakit, dan saat sakit pasien mengatakan pola tidur malam 4 jam dan siang 1
jam, karena lingkungan yang berisik. Masalah keperawatan : Gangguan
Pola Tidur
4. Kognitif :
Pasien mengatakan mengetahui tentang penyakit yang dideritanya Tidak ada
masalah keperawatan
5. Konsep diri (Gambaran diri, ideal diri, identitas diri, harga diri, peran ) :
Klien menerima keadaannya sekarang klien yakin dapat sembuh dan dapat
beraktivitas lagi. Tidak ada masalah keperawatan
6. Aktivitas Sehari-hari
Keluarga pasien mengatakan susah melakukan aktivitas dan aktivat dibantu
keluarga masalah keperawatan Gangguan mobilitas fisik
7. Koping –Toleransi terhadap Stress
Pasien mengatakan bila ada masalah biasanya ia menceritakan kepada
keluarganya. Tidak ada masalah keperawatan

8. Nilai-Pola Keyakinan
Pasien mengatakan rutin beribadah sebelum sakit Tidak ada masalah
keperawatan

2.1.5 Sosial - Spiritual


1. Kemampuan berkomunikasi pasien baik, pasien tidak sulit berkomunikasi
2. Bahasa sehari-hari Bahasa indonesia
3. Hubungan dengan keluarga Pasien mengatakan hubungan dengan keluarganya
baik-baik saja
4. Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain Hubungan pasien
dengan perawat dan tim medis sangat baik, dilihat dari pasien menerima
perawatan yang datang untuk merawat dirinya
5. Orang berarti/terdekat mengatakan orang berarti adalah orang tuanya, orang
terdekat adalah anak dan keluarganya
6. Kebiasaan menggunakan waktu luang Pasien mengatakan menggunakan
waktu luangnya dengan membaca buku dan main hp
7. Kegiatan beribadah Pasien mengatakan sebelum sakit dia taat dalam
beribadah
2.1.6 Data Penunjang (Radiologis, Laborato Rium, Penunjang Lainnya)
Pada tangga 15 November 2021

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


WBC 8.78 (10^3/ul) (4.50-11.00)
HGB 13.3 (g/dl) (10.5-18.0)
HCT 41.1 (%) (37.0-48.0)
PLT 293 (10^3/ul) (150-400)

Pada tanggal 15 November 2021

N PARAMETER HASIL SATUAN NILAI


O NORMAL
1 Glukosa-Sewaktu 327 mg/dl <200
2 Kreatinin 0,93 Mg/dl 0,17-1,5
3 Natrium (Na) 129 Mmol/L 135-148
4 Kalium (K) 2,7 Mmol/L 3,5-5,3
5 Calcium (Ca) 1,05 Mmol/L 0,98-1,2
6 Ureum 32 Mmol/L 21-53

2.1.7 Penatalaksanaan Medis


N NAMAOBAT/CAIRAN DOSIS CARA INDIKASI
O
1 Infus Nacl 20 tpm IV Untuk pengganti cairan tubuh
2 Salbutamol 3x1 Oral Adalah obat digunaka membuka
saluran napas di paru-paru
3 Inj Arixtra 1 x 2,5 IV Adalah obat untuk digunakan
mengobati terjadinya pembekuan
darah pada kaki dan paru-paru
4 Inj Levemir 1 x 14 IV Adalah insulin buatan yang
unit
digunakan untuk membantu
kontrol gula darah pada pasien
diabetes
5 Inj Novorapid 3x6 IV Adalah obat mengandung insulin
unit aspart sebagai bahan aktif
utamanya
6 Aspilet 0-1-0 Oral Adalah obat mencegah proses
agregasi trombosit pada pasien
infark miokard dan pasien
angina tidak stabil.
7 Ramipril 1-0-0 Oral Adalah obat digunakan untuk
mengobati tekanan darah tinggi,
gagal jantung, dan penyakit
ginjal diabetes
8 OBH 3 x 5 ml Sirup Adalah obat digunakan untuk
meredakan batuk disertai gejala-
gejala flu seperti demam, sakit
kepala, hidung tersumbat, dan
bersin-bersin
Palangka Raya, 15 November 2021

Mahasiswa

Antoni Fandefitson
ANALISIS DATA

DS : Pasien mengatakan sesak Atelektasis paru Gangguan Pertukaran


napas Gas

DO : Pertukaran O2 dan CO2


- Pasien tampak lemah dan terganggu
gelisah
- Pasien tampak batuk
- Suara napas tambahan Hasil AGD abnormal,
(Ronchi) hiperkapnia
- Saturasi O2 : 93 %
- Pasien tampak berbaring
dengan posisi semi fowler Gangguan Pertukaran
- Pasien tampak terpasang Gas
oksigen nasal canul 4 lpm
- TTV
- TD : 130/90 mm Hg
- S : 36,5 0C
- N : 93x/m
- RR : 26x/m

DS : Pasien mengatakan tidak Kebisingan Gangguan Pola Tidur


bisa tidur karena lingkungan
yang berisik Terbangun pada malam
DO : hari
- Pasien tampak lemah dan
gelisah Tidak bisa tidur lagi
- Sebelum sakit :
- Tidur malam 8-9 Gangguan Pola Tidur
jam
- Tidur siang 3 jam
- Saat sakit :
- Tidur malam 4 jam
- Tidur siang 1 jam
- TTV
- TD : 130/90 mm Hg
- S : 36,5 0C
- N : 93x/m
- RR : 26x/m
PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolus-


kapiler ditandai dengan, pasien tampak lemah, pasien tampak gelisah, pasien
tampak batuk suara napas tambahan (Ronchi)) saturasi O2 : 93 %, Pasien
tampak berbaring dengan posisi semi fowler, pasien tampak terpasang oksigen
nasal canul 4 lpm TTV : TD : 130/90 mm Hg, S : 36,5 0C, N : 93x/m, RR :
26x/m.

2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan lingkungan ditandai dengan, pasien


tampak lemah dan gelisah, sebelum sakit : tidur malam 8-9 jam, tidur siang 3
jam, saat sakit : tidur malam 4 jam, tidur siang 1 jam, TTV : TD : 130/90 mm
Hg, S : 36,5 0C, N : 93x/m, RR : 26x/m
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : NY. E

Ruang Rawat : Sakura

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional


1. Gangguan Pertukaran Setelah di lakukan tindakan 1. Monitor kecepatan aliran oksigen 1. Untuk mengetahui kecepatan
Gas berhubungan dengan keperawatan selama 1x7 2. Monitor kemampuan melepaskan 2. Untuk mengetahui apakah
perubahan membran
jam diharapkan gangguan oksigen saat makan mampu lepas dari oksigen
alveolus-kapiler
pertukaran gas normal dengan 3. Berikan oksigen tambahan jika 3. Untuk mengetahui apakah pasien
kriteria perlu perlu oksigen tambahan
hasil : 4. Ajarkan pasien dan keluarga cara 4. Untuk keluarga dan pasien dapat
1. Bunyi napas tambahan mengguanakan oksigen dirumah mandiri di rumah
menurun 5. Kolaborasi penentuan dosis 5. Untuk menentukan dosis oksigen
2. Pernapasan cuping hidung oksigen
menurun
3. Napas membaik normal

Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi faktor pengganggu tidur 1. Untuk mengetahui gangguan tidur
2. Gangguan pola tidur keperawatan selama 1x7 jam 2. Modifikasi lingkungan (tempat 2. Untuk pasien dapat todur kembali
berhubungan dengan diharapkan Gangguan pola tidur) 3. Untung pasien tidak gelisah saat
lingkungan tidur kembali normal 3. Ciptakan lingkungan yang tenang, tidur
Kriteria Hasil : bersih, nyaman dan minimalkan 4. Supaya pasien dapat tidur dan
gangguan tidak tergganggu tidurnya
1. Pola tidur tidak tergganggu
4. Anjurkan menghindari 5. Untuk pasien mengetahui tidur
2. Kualitas tidur baik
makanan/minuman yang sangat penting
3. Keluhan sulit tidur menurun
mengganggu tidur
5. Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Tanda tangan
Hari/Tanggal
Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Jam
Nama Perawat
Diagnosa 1 1. Memonitor kecepatan aliran oksigen S = Pasien mengatakan masih sesak
Senin 15 November 2021 2. Memonitor kemampuan melepaskan napas
/ 10.00 Wib
oksigen saat makan O = TTV
3. Memberikan oksigen tambahan jika - S : 36,5 C
perlu - N : 93 x/m
4. Mengajarkan pasien dan keluarga cara - RR : 26 x/m
mengguanakan oksigen dirumah - TD : 130/90 mmhg Antoni
5. Mengkolaborasi penentuan dosis - Pasien tampak tidak gelisah Fandefitson
oksigen - GCS klien : E :4 V: 5 M: 6
- Kesadaran pasien compos menthis
- Menyediakan lingkungan yang
tenang
A = Masalah belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi
Diagnosa 2 1. Mengidentifikasi faktor pengganggu S = Pasien mengatakan tidur tidak
Selasa 15 November tidur tergganggu lagi
2021 / 10.00 Wib 2. Memodifikasi lingkungan (tempat O =
tidur) - Pasien tampak tidak gelisah
3. Menciptakan lingkungan yang - Tidur malam 6-7 jam
tenang, bersih, nyaman dan - Tidur siang 4-5 jam
minimalkan gangguan - Menyediakan lingkungan yang
4. Menganjurkan menghindari tenang
makanan/minuman yang A =
mengganggu tidur - Masalah teratasi sebagian Antoni
Fandefitson
5. Menjelaskan pentingnya tidur cukup P=
selama sakit - Lanjutkan intervensi
-
SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG OKSIGENASI

Oleh:

ANTONI FANDEFITSON

(2021-01-14901-008)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
OKSIGENASI

Pokok Pembahasan / Topik : Oksigenasi

Sub Pokok Bahasan : Mengenal Kebutuhan Oksigenasi bagi Tubuh

Hari / Tanggal : Sabtu, 20 November 2021

Waktu : 20 Menit

Tempat : Ruang Sakura

Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien

A. TUJUAN

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah melakukan pendidikan kesehatan tentang Oksigenasi selama 20 menit diharapkan


pasien dan keluarga dapat memahami apa itu pengertian oksigenasi, penyebab terjadinya
kekurangan oksigenasi, tanda dan gejala kekurangan oksigenasi, komplikasi akibat
kekurangan oksigenasi, dan cara mencegah terjadinya kekurangan oksigen.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan ini pasien dan keluarga dapat :

1) Mengetahui pengertian oksigenasi

2) Mengetahui penyebab terjadinya kekurangn oksigen

3) Mengetahui tanda dan gejala kekurangan oksigenasi

4) Mengetahui komplikasi akibat kekurangan oksigen

5) Mengetahui cara mengatasi terjadinya kekurangan oksigen


B. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No Tahap Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Waktu

1 Pembukaan - Mengucapkan - Menjawab 5 menit


salam salam
- Memperkenalka n - Mengenal
diri penyuluh
- Menyampaikan - Mengerti tujuan
2

tujuan dan dan maksud


maksud dari dari
penyuluhan penyuluhan
- Menyebutkan - Mengetahui apa
materi yang akan
penyuluhan disampaikan
yang akan
- Mendengarkan
diberikan
materi
- Menjelaskan penyuluhan
kontrak waktu yang diberikan
dan
mekanisme
kegiatan

2 Pelaksanaan
- Mendengarkan,
- Menjelaskan
memperhatika
materi yang
n serta
akan
berperan aktif
disampaikan
dalam kegiatan

-
10
Memperhatika
menit
n dan
mendengarkan
materi
penyuluhan
yang

disampaikan

3 Tanya Jawab - Memberikan belum -


dan Evaluasi kesempatan dipahami
peserta Men
- Menjawab anya
penyuluhan
pertanyaan kan
untuk
yang diajukan kemb
mengajukan
peserta ali
pertanyaan
penyuluhan
mengenai
materi yang
materi yang telah - Peserta 10 menit
disampaikan penyuluhan
mengajuka
- Penyuluh menyimpulkan
n
materi yang
pertanyaan
mengenai
materi yang
belum
dipahami

-
Mendengarkan
dan
memperhatika
n jawaban

penyaji
mengenai
pertanyaa
n peserta
penyuluha
n

- Para peserta
penyuluhan
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
oleh penyaji
3

sudah - Para peserta


disampaikan penyuluhan
mendengarkan
kesimpulan
materi yang
disampaikan

- Peserta
mendengarka

- Menjawab

salam
4 Teriminasi - Mengucapkan
terima kasih - Menerima leaflet
yang dibagikan
- Mengucapkan 5 menit
tim penyuluh
salam

- Tim penyuluh
membagikan
leaflet kepada
peserta

penyuluhan

C. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab

D. MEDIA/ALAT PERAGA

- Leaflet

- Lembar Balik

E. MATERI

Materi terlampir

F. EVALUASI

Prosedur : Post Test

Bentuk Test : Lisan

Metode : Tanya Jawab/diskusi

a. Evaluasi Struktur

1) Keluarga pasien hadir dalam kegiatan pedidikan kesehatan

2) Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilaksanakan.

3) Pembuatan SAP, leaflet dan lembar balik dilakukan 2 hari sebelumnya

4) Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan sebelum


dan saat pendidikan kesehatan dilaksanakan.
b. Evaluasi Proses

1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.

2) Peserta mendengar dan memperhatikan penyuluhan.

3) Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.

4) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan SAP yang telah disusun

5) Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description yang telah disusun.

c. Evaluasi Hasil

1) Pasien dan keluarga yang ada sejumlah 5 orang atau lebih.

2) Acara dimulai tepat waktu.

3) Keluarga dan pasien mampu menjawab dengan benar 75% dari


pertanyaan penyuluhan.
Materi :

OKSIGENASI

A. Pengertian Oksigenasi

Oksigen merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan dalam proses kehidupan
karena oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh. Kebutuhan oksigen
didalam tubuh harus terpenuhi karena apabila berkurang maka akan terjadi kerusakan pada
jaringan otak dan apabila berlangsung lama akan menyebabkan kematian. Proses
pemenuhan kebutuhan oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan cara pemberian
oksigen melalui saluran pernafasan, pembebasan jalan nafas dari sumbatan yang
menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki organ pernafasan agar
berfungsi secara normal (Taqwaningtyas, Ficka (2013) dalam Hidayat dan Uliyah, 2005).

Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru melalui saluran


pernapasan menggunakan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen kepada klien dapat melalui
tiga cara, yaitu melalui kateter nasal, kanula nasal, dan masker oksigen .

Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21% pada tekanan
1 atmosfer sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh. (Kristina (2013)
dalam Sar yono dan Widianti, 2010).

Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen kedalam system kimia dan fisika.
Oksigen (O2) merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam
proses metabolisme sel, sebagai hasilnya terbentuklah karbondioksida ,energy dan air.
Penambahan karbondioksida yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan
dampak yang cukup bermakna terhadap aktivitas sel (Adityana, Rosi (2012) dalam
Mubarak dan Chayatin, 2007).

Sistem pernapasan berperan penting untuk mengatur pertukaran oksigen dan


karbondioksida antara udara dan darah. Oksigen diperlukan oleh semua sel untuk
menghasilkan sumber energy, adenosine triposfat (ATP), karbondioksida dihasilkan
oleh sel-sel yang secara metabolisme aktif dan membentuk asam, yang harus dibuang

dari tubuh. Untuk melakukan pertukaran gas, system


Kebutuhan Oksigen Apa itu Faktor – Faktor
pada Manusia yang Mempengaruhi
Oksigen ? Fungsi Pernafasan

1.

O2
Kondisi kesehatan

2. Perkembangan

3. Perilaku dan gaya hidup (kebiasaan


merokok, kegemukan, minum-minuman
beralkohol, obat-obatan, dll)
Oksigen adalah salah satu komponen 4. Lingkungan
gas dan unsur utama dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan
OLEH
kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh.

Sedangkan kebutuhan oksigen


Antoni Fandefitson merupakan kebutuhan dasar manusia yang
digunakan untuk kelangsungan
2021-01014901-008
metabolisme sel tubuh mempertahankan
hidup dan aktivitas berbagai organ dan
kehidupan sel.
YAYASAN EKA HARAP P. RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
3. Menjalankan pola hidup sehat dengan
Manfaat Oksigen
Bagaimana cara agar
dapat memenuhi teratur.

Bagi Tubuh.. kebutuhan oksigen


tubuh dengan baik ??

1. Diperlukan dalam sistem


pernafasan
2. Membantu sistem peredaran 1. Terapi Oksigen (O²)

darah
4. Memperbanyak ruang terbuka hijau di
3. Mengoptimalkan daya ingat lingkungan rumah
4. Mengatasi stres
5. Menjaga sistem kekebalan
tubuh

2. Teknik nafas dalam


Caranya : Tarik nafas dalam melalui hidung,
jaga mulut tetap tertutup. Hitung sampai 3
selama inspirasi. Hembuskan udara lewat
mulut seperti meniup secara perlahan-lahan.

Semoga
Bermanfaat..
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jalan Beliang No.110 Palangka Raya Telp/Fax. (0536) 3227707
E-Mail : stikesekaharap110@yahoo.com
LEMBAR KONSULTASI

NAMA : Antoni Fandefitson

NIM : 2021-01-14901-008

PRODI : Profesi Ners

PEMBIMBING : Aster, S.Kep.,Ners.

No Hari/Tgl/ Catatan Pembimbing Tanda Tangan


Waktu Pembimbing Mahasiswa
1. Senin, 15 - Pengarahan untuk kegiatan
November
2021 Meeting
https://us02web.zoom.us/j/85427
95422?
pwd=MGhzNUltS2xhWHNRVmVUal
pZMUk4QT09

Aster, Antoni
S.Kep.,Ners. Fandefitson

2. Kamis, 18 1. Konsul lp dan askep


November 2. Perbaiki sesuai saran
2021 3. Tambahkan data radiologi
Meeting
https://us02web.zoom.us/j/85427
95422?
pwd=MGhzNUltS2xhWHNRVmVUal Aster, Antoni
pZMUk4QT09 S.Kep.,Ners. Fandefitson
3. Sabtu, 20 1. Perbaiki diagnosa keperawatan
November 2. Dan tambahkan datanya sesuai yang
2021 disarankan
3. Dan melakukan tindakan dan penkes

Meeting
https://us02web.zoom.us/j/85427954
22?
pwd=MGhzNUltS2xhWHNRVmVU
alpZMUk4QT09 Aster, Antoni
S.Kep.,Ners. Fandefitson

4. Juma’at, 1. Ujian askep


26 2. Responsi
November 3. Lengkapi askepnya
4. Buatkan laporannya
2021 5. Masukan datanya yang lengkap

Meeting
https://us02web.zoom.us/j/85427954
22?
pwd=MGhzNUltS2xhWHNRVmVU
alpZMUk4QT09
Aster, Antoni
S.Kep.,Ners. Fandefitson
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jalan Beliang No.110 Palangka Raya Telp/Fax. (0536) 3227707
E-Mail : stikesekaharap110@yahoo.com
LEMBAR KONSULTASI

NAMA : Antoni Fandefitson

NIM : 2021-01-14901-008

PRODI : Profesi Ners

PEMBIMBING : Hermanto, Ners.,M.Kep.

No Hari/Tgl/ Catatan Pembimbing Tanda Tangan


Waktu Pembimbing Mahasiswa
1. Senin, 15 - Pengarahan untuk kegiatan
November
2021 Meeting
https://us02web.zoom.us/j/85427
95422?
pwd=MGhzNUltS2xhWHNRVmVUal
pZMUk4QT09
Hermanto, Antoni
Ners.,M.Kep. Fandefitson

2. Kamis, 18 1 Konsul lp dan askep


November 2 Perbaiki sesuai saran
2021 3 Tambahkan data radiologi
Meeting
https://us02web.zoom.us/j/85427
95422?
pwd=MGhzNUltS2xhWHNRVmVUal
pZMUk4QT09
Hermanto, Antoni
Ners.,M.Kep. Fandefitson
3. Kamis, 20 1. Perbaiki diagnosa keperawatan
November 2. Dan tambahkan datanya sesuai yang
2021 disarankan
3. Dan melakukan tindakan dan penkes
Meeting
https://us02web.zoom.us/j/85427954
22?
pwd=MGhzNUltS2xhWHNRVmVU
alpZMUk4QT09
Hermanto, Antoni
Ners.,M.Kep. Fandefitson

4. Jum’at, 26 1. Ujian askep


November 2. Responsi
2021 3. Lengkapi askepnya
4. Buatkan laporannya
5. Masukan datanya yang lengkap
Meeting
https://us02web.zoom.us/j/85427954
22?
pwd=MGhzNUltS2xhWHNRVmVU
alpZMUk4QT09 Hermanto,
Antoni
Ners.,M.Kep.
Fandefitson

Anda mungkin juga menyukai