E
DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA DI RUANG SAKURA RSUD Dr. DORIS
SYLVANUS PALANGKA RAYA
OLEH :
Antoni Fandefitson
(2021-01-14901-008)
1
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBIMBING PRAKTIK
2
BAB 1
TINJAUAN TEORI
1.1.2 Etiolog
3
kerongkongan manusia sehat, setelah system pertahanan menurun oleh
sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri tersebut segera memperbanyak diri
dan menyebabkan kerusakan.
2. Virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu virus influenza,
adenovirus,chicken-pox (cacar air). Meskipun virus-virus ini menyerang
saluran pernafasan bagian atas, tetapi gangguan ini dapat memicu
pneumonia, terutama pada anak-anak.
1.1.3 Klasifikasi
Secara garis besar pneumonia dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Aspirasi pneumonia
Terjadi bila bayi tersedak dan ada cairan /makanan masuk ke
paru- paru.Pada bayi baru lahir, biasanya tersedak karena air ketuban
atau ASI.
2. Pneumonia karena infeksi virus, bakteri, atau jamur
Umumnya penyebab infeksi paru adalah virus dan bakteri
seperti streptococcus pneumonia dan haemophylus influenzae.
Gejala akan muncul 1-2 hari setelah terinfeksi. Gejala yang
muncul mulai dari demam,batuk lalu sesak nafas.
3. Pneumonia akibat faktor lingkungan
Polusi udara menyebabkan sesak nafas terutama bagi yang alergi.
Bila tidak segera dilakukan pengobatan maka akan mengakibatkan
bronchitis dan selanjutnya menjadi pneumonia.
4
1.1.4 Patofisiologi
Sebagian besar pneumonia didapat melalui aspirasi partikel infektif seperti
menghirup bibit penyakit di uadara.Ada beberapa mekanisme yang pada keadaan
normal melindungi paru dari infeksi.Partikel infeksius difiltrasi di hidung, atau
terperangkap dan dibersihkan oleh mukus dan epitel bersilia di saluran napas. Bila
suatu partikel dapat mencapai paru- paru, partikel tersebut akan berhadapan
dengan makrofag alveoler, dan juga dengan mekanisme imun sistemik, dan
humoral.
Setelah mencapai parenkim paru, bakteri menyebabkan respons inflamasi
akut yang meliputi eksudasi cairan, deposit fibrin, dan infiltrasi leukosit
polimorfonuklear di alveoli yang diikuti infitrasi makrofag. Cairan eksudatif
di alveoli menyebabkan konsolidasi lobaris yang khas pada foto toraks.Virus,
mikoplasma, dan klamidia menyebabkan inflamasi dengan dominasi infiltrat
mononuklear pada struktur submukosa dan interstisial.Hal ini menyebabkan
lepasnya sel-sel epitel ke dalam saluran napas, seperti yang terjadi pada
bronkiolitis.
5
Jamur Bakteri Virus Protozoa
Peradangan inflamasi Kadar O2 menurun Merangsang nosiseftor Produksi skreet Anoreksi Hipoksia
ke jantung meningkat
Nutrisi berkurang Metabolisme
Edema paru Penurunan curah Difusi gas antara O 2 anaerob meningkat
Medula spinalis
jantung Peningkatan
dan CO2 di alveoli
Produksi skreet terganggu metabolisme Akumulasi asam
meningkat Inflamasi Otak ( Korteks
laktat
somatosensorik)
Peningkatan
Peningkatan suhu Kapasitas
metabolisme Fatigoe
Batuk transportasi O2
tubuh
Persepsi nyeri menurun
MK : MK : Intoleransi
MK : Bersihan Jalan
MK : Hipertermia Ketidakseimbangan Aktivitas
Nafas Tidak Efektif
MK : Perfusi MK : Gangguan Nutrisi Kurang Dari
Jaringan Serebral Keseimbangan Kebutuhan Tubuh
Cairan Dan
Eletrolit
1.1.5 Manifestasi Klinik
1.Menggigil, demam
2. Nyeri dada
3.Takipnea
4.Bibir dan kuku sianosis
5.Sesak nafas
6.Batuk
7.Kelelahan
1.1.6 Komplikasi
1. Efusi pleura
2. Hipoksemia
3. Pneumonia kronik
4. Bronkaltasis
5. Atelektasis (pengembangan paru yang tidak sempurna/bagian paru- paru
yang diserang tidak mengandung udara dan kolaps).
6. Komplikasi sistemik (meningitis)
1.1.9 Penatalaksanaan
http://askep-topbgt.blogspot.com/2011/01/asuhan-keperawatan-
efusi- pleura.html
http://askep-asuhankeperawatan.blogspot.com/2010/07/askep-
efusi- pleura.html
Soeparman (2013), Ilmu Penyakit Dalam jilid 2, Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Sjamsuhidajat, R (2011), Buku Ajar Ilmu Bedah edisi revisi, EGC, Jakarta
2.1 PENGKAJIAN
2.1.1 Identitas Pasien
Nama NY. E Umur 53 Tahun Jenis Kelamin Perempuan Suku/Bangsa Batak /
Indonesia Agama Islam Pekerjaan Ibu Rumah Tanga Pendidikan SD Status Perkawinan
Kawin Alamat Jl. C.Bangas Tgl MRS 14 November 2021 Diagnosa Medis :
Pneumonia.
2.1.2 Riwayat Kesehatan /Perawatan
2.1.2.1 Keluhan Utama : Pasien mengatakan sesak nafas 2.1.2.2 Riwayat Penyakit
Sekarang : Pada tanggal 14 November 2021 Ny.E mengalami sesak nafas, kemudian
keluarga membawa Ny.E ke rumah sakit RSUD dr. Doris Sylvanus palangka raya.
Setelah sampai di IGD RSUD dr. Doris Sylvanus palangka raya dilakukan pemeriksaan
yaitu terpasang oksigen nasal canol 4 lpm dan terpasang Nacl 0,9 % 20 tpm pada tangan
sebelah kanan, tidak ada pemeriksaan rapit antigen dan swab pcr, kemudian Ny.E ke
poli paru setelah itu dianjurkan rawat inap diruang Sakura untuk mendapatkan tindakan
lebih lanjut.
2.1.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi) Pasien
mengatakan 1 tahun lalu pernah mengalami penyakit DM
2.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga klien mengatakan memiliki riwayat
penyakit DM
GENOGRAM KELUARGA :
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Klien
8. Nilai-Pola Keyakinan
Pasien mengatakan rutin beribadah sebelum sakit Tidak ada masalah
keperawatan
Mahasiswa
Antoni Fandefitson
ANALISIS DATA
Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi faktor pengganggu tidur 1. Untuk mengetahui gangguan tidur
2. Gangguan pola tidur keperawatan selama 1x7 jam 2. Modifikasi lingkungan (tempat 2. Untuk pasien dapat todur kembali
berhubungan dengan diharapkan Gangguan pola tidur) 3. Untung pasien tidak gelisah saat
lingkungan tidur kembali normal 3. Ciptakan lingkungan yang tenang, tidur
Kriteria Hasil : bersih, nyaman dan minimalkan 4. Supaya pasien dapat tidur dan
gangguan tidak tergganggu tidurnya
1. Pola tidur tidak tergganggu
4. Anjurkan menghindari 5. Untuk pasien mengetahui tidur
2. Kualitas tidur baik
makanan/minuman yang sangat penting
3. Keluhan sulit tidur menurun
mengganggu tidur
5. Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanda tangan
Hari/Tanggal
Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Jam
Nama Perawat
Diagnosa 1 1. Memonitor kecepatan aliran oksigen S = Pasien mengatakan masih sesak
Senin 15 November 2021 2. Memonitor kemampuan melepaskan napas
/ 10.00 Wib
oksigen saat makan O = TTV
3. Memberikan oksigen tambahan jika - S : 36,5 C
perlu - N : 93 x/m
4. Mengajarkan pasien dan keluarga cara - RR : 26 x/m
mengguanakan oksigen dirumah - TD : 130/90 mmhg Antoni
5. Mengkolaborasi penentuan dosis - Pasien tampak tidak gelisah Fandefitson
oksigen - GCS klien : E :4 V: 5 M: 6
- Kesadaran pasien compos menthis
- Menyediakan lingkungan yang
tenang
A = Masalah belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi
Diagnosa 2 1. Mengidentifikasi faktor pengganggu S = Pasien mengatakan tidur tidak
Selasa 15 November tidur tergganggu lagi
2021 / 10.00 Wib 2. Memodifikasi lingkungan (tempat O =
tidur) - Pasien tampak tidak gelisah
3. Menciptakan lingkungan yang - Tidur malam 6-7 jam
tenang, bersih, nyaman dan - Tidur siang 4-5 jam
minimalkan gangguan - Menyediakan lingkungan yang
4. Menganjurkan menghindari tenang
makanan/minuman yang A =
mengganggu tidur - Masalah teratasi sebagian Antoni
Fandefitson
5. Menjelaskan pentingnya tidur cukup P=
selama sakit - Lanjutkan intervensi
-
SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG OKSIGENASI
Oleh:
ANTONI FANDEFITSON
(2021-01-14901-008)
Waktu : 20 Menit
A. TUJUAN
2 Pelaksanaan
- Mendengarkan,
- Menjelaskan
memperhatika
materi yang
n serta
akan
berperan aktif
disampaikan
dalam kegiatan
-
10
Memperhatika
menit
n dan
mendengarkan
materi
penyuluhan
yang
disampaikan
-
Mendengarkan
dan
memperhatika
n jawaban
penyaji
mengenai
pertanyaa
n peserta
penyuluha
n
- Para peserta
penyuluhan
menjawab
pertanyaan
yang diajukan
oleh penyaji
3
- Peserta
mendengarka
- Menjawab
salam
4 Teriminasi - Mengucapkan
terima kasih - Menerima leaflet
yang dibagikan
- Mengucapkan 5 menit
tim penyuluh
salam
- Tim penyuluh
membagikan
leaflet kepada
peserta
penyuluhan
C. METODE
Ceramah dan Tanya Jawab
D. MEDIA/ALAT PERAGA
- Leaflet
- Lembar Balik
E. MATERI
Materi terlampir
F. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
c. Evaluasi Hasil
OKSIGENASI
A. Pengertian Oksigenasi
Oksigen merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan dalam proses kehidupan
karena oksigen sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh. Kebutuhan oksigen
didalam tubuh harus terpenuhi karena apabila berkurang maka akan terjadi kerusakan pada
jaringan otak dan apabila berlangsung lama akan menyebabkan kematian. Proses
pemenuhan kebutuhan oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan cara pemberian
oksigen melalui saluran pernafasan, pembebasan jalan nafas dari sumbatan yang
menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki organ pernafasan agar
berfungsi secara normal (Taqwaningtyas, Ficka (2013) dalam Hidayat dan Uliyah, 2005).
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21% pada tekanan
1 atmosfer sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh. (Kristina (2013)
dalam Sar yono dan Widianti, 2010).
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen kedalam system kimia dan fisika.
Oksigen (O2) merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam
proses metabolisme sel, sebagai hasilnya terbentuklah karbondioksida ,energy dan air.
Penambahan karbondioksida yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan
dampak yang cukup bermakna terhadap aktivitas sel (Adityana, Rosi (2012) dalam
Mubarak dan Chayatin, 2007).
1.
O2
Kondisi kesehatan
2. Perkembangan
darah
4. Memperbanyak ruang terbuka hijau di
3. Mengoptimalkan daya ingat lingkungan rumah
4. Mengatasi stres
5. Menjaga sistem kekebalan
tubuh
Semoga
Bermanfaat..
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jalan Beliang No.110 Palangka Raya Telp/Fax. (0536) 3227707
E-Mail : stikesekaharap110@yahoo.com
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 2021-01-14901-008
Aster, Antoni
S.Kep.,Ners. Fandefitson
Meeting
https://us02web.zoom.us/j/85427954
22?
pwd=MGhzNUltS2xhWHNRVmVU
alpZMUk4QT09 Aster, Antoni
S.Kep.,Ners. Fandefitson
Meeting
https://us02web.zoom.us/j/85427954
22?
pwd=MGhzNUltS2xhWHNRVmVU
alpZMUk4QT09
Aster, Antoni
S.Kep.,Ners. Fandefitson
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Jalan Beliang No.110 Palangka Raya Telp/Fax. (0536) 3227707
E-Mail : stikesekaharap110@yahoo.com
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 2021-01-14901-008