PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan
yang terjadi pada wanita hamil sehingga menyebabkan terjadimya
ketidakseimbangan kadar elektrolit, penurunan berat badan (lebih dari 5%
berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan kekurangan nutrisi (Sherwan,
1999; Old, 2000; Micheline, 2004; Edelman, 2004; Pawii, et al., 2005).
(Runiari. N, 2010)
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada
wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada
umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998).
2.3 Patofisiologi
Patofisiologi hiperemesis gravidarum masih belum jelas (Meltzer,
2000; Neill & Nelson, 2003, Edelman, 2004); namun peningkatan kadar
progesterone, estrogen, danhuman chorionic gonadotropin (hCG) dapat
menjadi faktor pencetus mual dan mundah. Peningkatan hormone
progesterone menyebabkan otot polos pada sistem gastrointestinal
mengalami relaksasi sehingga motilitas lambung menurun dan
pengosongan lambung melambat. Refluks esofagus penurunan motilitas
lambung, dan penurunan sekresi asam hidroklorid juga berkontribusi
terhadap terjadinya mual dan muntah. Hal ini diperberat dengan adanya
penyebab lain berkaitan dengan faktor psikologis, spiritual, lingkungan,
dan sosiokultural.
Kekurangan intake dan kehilangan cairan karena muntah
menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang. Natrium dan klorida dalam darah maupun dalam urin turun,
selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi sehingga menyebabkan
aliran darah ke jaringan berkurang. Kekurangan kalium sebagai akibat dari
muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal berakibat frekuensi
muntah bertambah banyak, sehingga dapat merusak hati.
Pada beberapa kasus berat, perubahan yang terjadi berhubungan
dengan malnutrisi dan dehidrasi yang menyebabkan terdapatnya
nonprotein nitrogen, asam urat, urea, dan penurunan klorida dalam darah.
Kekurangan vitamin B1, B6, dan B12 mengakibatkan terjadinya neuropati
perifer dan anemia; bahkan pada kasus berat kekurangan vitamin B1 dapat
mengakibatkan terjadinya wernicke enchelopati (Manuaba, 2001: Kuscu &
Koyancu, 2002; Neill & Nelson, 2003).
(Runiari. N, 2010)
2.7 Penanganan
.
a. Pencegahan
Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum diperlukan dengan
jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan
sebagai suatu proses yang fisiologis. Hal itu dapat dilakukan
dengan cara :
Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan
gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang
setelah kehamilan berumur 4 bulan.
Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan
makanan dalam jumlah kecil tetapi sering.
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering arau biskuit dengan teh
hangat
Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak
Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu
panas atau terlalu dingin
Usahakan defekasi teratur.
b. Terapi obat-obatan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang
maka diperlukan pengobatan
Tidak memberikan obat yang terotogen
Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital
Vitamin yang sering dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6
Antihistaminika seperti dramamine, avomine
Pada keadaan berat, anti emetik seperti diklomin hidrokhoride
atau khlorpromazine.
c. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap di
rumah sakit
Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut :
A. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi
cerah dan peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau
perlu hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat
cairan yang keluar dan masuk. Kadang-kadang isolasi dapat
mengurangi atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan
B. Terapi psikologik
Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang
wajar,normal dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan khawatir.
Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan
dihilangkan masalah atu konflik yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
C. Terapi mental
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat
dan protein dengan glukosa 5 %, dalam cairan gram fisiologis
sebanya 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah dengan kalium
dan vitamin khususnya vitamin B kompleks dn vitamin C dan bila
ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino esensial
secara intravena. Buat dalam daftar kontrol cairan yang amsuk dan
dikeluarkan. Berikan pula obat-obatan seperti yang telah
disebutkan diatas.
D. Terminasi kehamilan
Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan
mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik
bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takikardia, ikterik,
anuria, dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik.
Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri
kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering
sulit diambil, oleh karena disatu pihak tidak boleh dilakukan terlalu
capat dan dipihal lain tidak boleh menunggu sampai terjadi
irreversible pada organ vital.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Pengkajian Data Subjektif
a. Riwayat kehamilan saat ini meliputi ada tidaknya gemeli, riwayat
pemeriksaan antenatal dan komplikasi.
b. Riwayat diet, khususnya intake cairan.
c. Pengobatan yang didapat saat ini.
d. Riwayat pembedahan khususnya pembedahan pada umumnya.
e. Riwayat medis sebelumnya seperti riwayat penyakit obstetri dan
ginekologi, kolelitiasis atau gangguan abdomen lainnya, gangguan
tiroid, dan ada tidaknya depresi.
f. Riwayat sosial seperti terpapar penyakit yang mengganggu
komunikasi, terpapar dengan lingkungan, tercapainya pelayanan
antenatal, peran, tanggung jawab, pekerjaan, ketidakhadiran di tempat
bekerja, perubahan status kesehatan atau stresor kehamilan, respons
anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan
kondisi sakit, serta seistem pendukung.
g. Integritas ego seperti konflik interpersonal keluarga, kesulitan
ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisi, dan kehamilan yang
tidak direncanakan.
h. Riwayat penyakit sebelumnya meliputi awal kejadian dan lamanya.
Jika mengalami muntah, kaji warna, volume, frekuensi, dan
kualitasnya. Kaji juga faktor yang memperberat dan memperingan
keadaan, serta pengobatan yang dilakukan baik di fasilitas kesehatan
atau pengobatan di rumah.
i. Gejala-gejala lain seperti bersendawa atau flatus, diare atau
konstipasi, serta nyeri pada abdomen. Riwayat nyeri abdomen
meliputi lokasi, derajat, kualitas, radiasi, serta faktor yang
memperingan dan memperberat nyeri.
j. Pengkajian lain dapat dilakukan dengan menggunakan Rhodes Index
of Nausea and Vomiting yang terdiri atas 8 pertanyaan untuk mengkaji
frekuensi dan beratnya mual dan muntah. Instrument ini telah di teliti
valid dan reliabel olehFamily Nurse Practitioner program, School of
Nursing, University of Texas at Austin.
(Runiari. N, 2010)
2. Pengkajian Data Objektif
a. TTV: ada tidaknya demam, takikardi, hipotensi, frekuensi nafas
meningkat, adanya nafas bau aseton
b. Status Gizi: Berat Badan meningkat/menurun
c. Status Kardiovaskuler: kualitas nadi, takikardi, hipotensi
d. Status Hidrasi: Turgor kulit, keadaan membrane mukosa, oliguria
e. Keadaan Abdomen: Suara Abdomen, adanya nyeri lepas/tekan,
adanya distensi, adanya hepatosplenomegali, tanda Murpy.
f. Genitourinaria: nyeri kostovertebral dan suprapubik
g. Status Eliminasi: Perubahan konstipasi feses, konstipasi dan
perubahan frekuensi berkemih
h. Keadaan janin: Pemeriksaan DJJ, TFU, dan perkembangan janin
(apakah sesuai dengan usia kehamilan)
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual dan muntah.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
3. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan aktif (mual
dan muntah berlebihan)
4. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan energi
dan kelelahan.
I. IDENTITAS
Nama : Ny. L Nama Suami : Tn. A
Umur : 35 tahun Umur : 40 tahun
Suku : Jawa Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam Tgl MRS : 4-9-2018
Pendidikan : SLTP No RM : 6278057
Pekerjaan : IRT
Alamat : Dukuhan Kebon Agung RT 9/3, Mejayan, Madiun
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mual muntah sebanyak 20 kali, nyeri bagian perut
2. Riwayat Obstetri
a. Menarche : umur 15 tahun
b. Siklus/lama/jumlah : 30 hari/6 hari/sedang
c. Dysminorea : iya
d. HPHT : 06 juni 2018
e. HPL : 13 Maret 2019
3. Riwayat Pernikahan
Menikah 1 kali, lama pernikahan dengan suami sekarang 12 tahun. Menikah
pertama kali umur 20 tahun.
4. Riwayat KB
a. Jenis Kontrasepsi : Tidak memakai alat kontraasepsi
b. Lamanya :-
c. Keluhan :-
d. Rencana yg akan datang :-
5. Riwayat Kehamilan
Kecelakaan/trauma : Tidak
Merokok : Tidak
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Hipertensi : Tidak
Frekuensi 3x 2x
Kebiasaan tidur - -
Gangguan tidur - nyeri perut
c. Kebersihan Diri
Frekwensi 3x 2x
Frekwensi 3x sering
Gangguan ya -
Batuk : Simetris
Mata :
- Congjungtiva : Normal (merah muda)
- Sklera : Normal, Putih
Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung, simetris
Muka : Simetris
e. Inspeksi Leher :
Leopod II :-
Leopod III :-
Osborn / Mc Donald :
k. Pemeriksaan Penunjang
Nama : Ny. L
No.RM : 6278057
Dx. Medis : Hiperemesis Gravidarum
JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI ACUAN
Hematokrit 34,9 fl 38 – 42
MCV 86,1 fl 80 – 93
MCH 29,3 Pg 27 – 31
MCHC 34,0 9/dL 32 – 36
Basofil 1,0 % 0- 1
Neutrofil 73,1 % 50 – 62
Limfosit 13,2 % 25 – 40
ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny.L
No. RM : 6278057
Dx. Medis : Hiperemesis Gravidarum
TGL DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Psikologis Kekurangan
TD : 90/70 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,6OC
RR : 18 x/menit
NO
TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
DAFTAR PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO PRIORITAS
TANGGAL
DIAGNOSA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kekurangan volume cairan Keseimbangan - TD normal - Pantau tanda-tanda vital & - Untuk mengetahui sejauh
berhubungan dengan volume cairan dehidrasi mana keadaan umum
- Keseimbangan
cairan aktif (mual dan muntah
Definisi : cairan kembali - Cacat intake & output cairan - mengetahui keseimbangan
berlebihan
keseimbangan ke kondisi cairan
- Monitor hasil laboratorium
cairan di dalam normal
- mengganti cairan yang keluar
ruang - Monitor makanan & minuman
- Turgor kulit
intrasculer dan yang dikonsumsi - mengoptimalkan status gizi
baik
ekstraseluler
- Berikan cairan dengan tepat (IV, - Agar status gizi baik dan tidak
tubuh - Membran
Oral) lemah
mukosa lembab
- Monitor status Gizi - mengetahui perkembangan
- Kehausan (-) - Tingkatkan asupan oral Mengetahui status nutrisi
No RM : 6278057
TGL/ EVALUASI/
NO Dx.KEP IMPLEMENTASI TTD
JAM RESPON KLIEN
- Infus RL : D5 24 Jam
- metoclopramide Injek
2x1 ampl
CATATAN PERKEMBANGAN
- Injeksi D5 20 tpm
20.30
E = TD : 90/60 mmHg, S = 36,7OC, N =
80x/mnt, RR = 18x/mnt
- Infus RL 20 tpm
- Infus RL 20 tpm
13.30
E = TD = 110/70 mmHg, RR = 20x/mnt, N =
80 x/mnt, S = 36,5oC
- Input = 150
- Output = 100
- Injeksi RL 20 tpm
- Intake : 200
- Output : 150
- Px makan 2 sendok
- Input : 240
- Output ; 240
- Input : 200
- Output : 1500