Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Akhir – akhir ini pembangunan infrastruktur dan proyek konstruksi


di Provinsi Kalimantan Utara semakin meningkat dikarenakan masa
perkembangan menjadi Provinsi muda di Indonesia. Salah satu
infrastruktur yang dibangun saat ini adalah Gedung Sekretariat Kantor
Gubernur Provinsi Kalimantan Utara sebagai tempat yang mampu
mengakomodasi kegiatan administrasi yang dilaksanakan oleh Gubernur
dan wakilnya beserta sekretariat daerah dalam melaksanakan tugasnya
untuk melayani masyarakat. Pembangunan Gedung Sekretariat Kantor
Gubernur Provinsi Kalimantan Utara yang terdiri dari 5 lantai.
Pembangunan proyek konstruksi tersebut perlu pengelolaan yang serius
untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Manajemen konstruksi merupakan perencanaan, penjadwalan dan
pengendalian proyek untuk mencapai tujuan proyek tanpa ada
penyimpangan. Manajemen proyek yang efektif dari suatu program selama
siklus operasi proyek konstruksi diperlukan pengorganisasian biaya dan
sistem pengontrolan yang baik. Manajemen konstruksi dapat diatur dan
direncanakan sesuai dengan sumber daya yang ada. Sumber daya yang
direncanakan ialah tenaga kerja (man), peralatan (machine), metode
(method), bahan (material), dan uang (money). Sumber daya tersebut harus
direncanakan seefisien dan seefektif mungkin dalam rangka mencapai
sasaran proyek dengan batasan waktu, biaya, dan mutu.
Perencanaan serta pengendalian waktu dan biaya merupakan
bagian dari manajemen proyek konstruksi secara umum dan keseluruhan.
Selain dengan penilaian dari segi kualitas, prestasi suatu proyek dapat juga
dinilai dari segi waktu dan biaya. Biaya yang telah dikeluarkan saat
pelaksanaan dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan harus diukur secara kontinyu penyimpangannya terhadap
rencana. Adanya penyimpangan waktu dan biaya yang signifikan
mengindikasikan pengelolaan manajemen proyek yang buruk.
Dengan adanya indikator prestasi proyek dari segi waktu dan biaya
ini memungkinkan tindakan pencegahan supaya proyek dapat berjalan
sesuai dengan rencana, karena maraknya proyek konstruksi yang berjalan
tidak sesuai dengan yang direncanakan. Proyek konstruksi dapat dikelola
dengan baik dan mudah menggunakan salah satu metode manajemen
proyek yang disebut analisis nilai hasil (Earned Value Analysis).
Proyek pembangunan Gedung Sekretariat Kantor Gubernur
Provinsi Kalimantan Utara sudah memasuki tahap ke – VII. Proyek
pembangunan Gedung Sekretariat Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan
Utara ini terletak di kota Bulungan.
Pengendalian waktu yang baik diharapkan mampu membantu
pelaksanaan proyek sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Banyak
metode yang digunakan untuk manajemen waktu dan biaya, akan tetapi
disini dipilih salah satu yaitu, metode analisis nilai hasil (Earned Value
Analysis). Analisis nilai hasil digunakan dengan tujuan agar mampu
memperkirakan (forecasting) sejauh mana proyek yang dilaksanakan
sesuai dengan rencana kerja.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, pokok


permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:

a) Berapa perkiraan biaya akhir setelah selesainya proyek?


b) Berapa perbandingan perkiraan biaya pelaksanaan proyek terhadap nilai
kontrak?
c) Bagaimana penerapan Earned Value Analysis untuk memperkirakan
waktu akhir penyelesaian proyek, apakah sesuai dengan rencana awal
jadwal proyek?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, tujuan pada penelitian


ini sebagai berikut:

a) Untuk mengetahui perkiraan biaya akhir minggu terakhir pada proyek


tersebut.
b) Untuk mengetahui perkiraan perbandingan biaya pelaksanaan proyek
terhadap nilai kontrak.
c) Untuk mengetahui bagaimana penerapan Earned Value Analysis dalam
memperkirakan waktu akhir penyelesaian proyek untuk setiap
minggunya, selama 20 minggu pelaksanaan, apakah sesuai dengan
jadwal proyek.

1.4. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari rumusan masalah yang ditinjau,
batasan – batasan yang diambil dalam penelitian sebagai berikut:

1. Pengambilan data dilakukan pada proyek pembangunan Gedung


Sekretariat Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Utara Tahap VII.
2. Penelitian ini hanya menganalisa pada minggu ke-5 sampai dengan
minggu ke-20
3. Analisis proyek menggunakan metode Nilai Hasil (Earned Value
Analysis).
4. Analisis mencakup variabel waktu dan biaya.
1.5. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang


berkepentingan khususnya mengenai “Analisa Nilai Hasil Terhadap
Waktu dan Biaya Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus :
Proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Kantor Gubernur Provinsi
Kalimantan Utara)”. Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui progres pekerjaan selama pelaksanaan proyek.


2. Memperoleh pengetahuan dalam ilmu manajemen khususnya dalam
hal yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan proyek.
3. Mengetahui waktu akhir pelaksanaan proyek.
4. Memberikan penekanaan bahwa perencanaan waktu dan biaya yang
sistematis sesuai jadwal sangat bermanfaat terhadap sebuah
implementasi proyek.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika dalam tugas akhir ini disusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Batasan Masalah, Manfaat Penelitian dan Sistematika
Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang kajian pustaka baik dari buku-buku
ilmiah maupun sumber-sumber lainnya yang mendukung penelitian
ini. Dari beberapa literatur yang diperoleh, terdapat beberapa
penjelasan diantaranya adalah pengertian earned value analysis,
konsep earned value, metode dan teknik pengendalian biaya dan
waktu, metode analisis varians dan indikator-indikator yang
dipergunakan.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang metode penelitian, studi pustaka,
metode pengumpulan data, teknik pengumpulan data, tahap dan
prosedur penelitian dan diagram alir penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan dari
data yang diperoleh. Adapun data-data yang diperoleh diantaranya
adalah bobot rencana dan bobot pekerjaan, ACWP, BCWS, BCWP,
CPI, CV, SPI, SV, EAC, dan ECD.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan hasil dari penelitian dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Earned Value Analysis

Konsep “Earned Value” merupakan salah satu alat yang digunakan


dalam pengelolaan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu.
Konsep Earned Value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik
dari proyek (The Percent Complete) yang mencerminkan rencana
penyerapan biaya (Budgeted cost), biaya aktual yang sudah dikeluarkan
atau yang disebut dengan Actual Cost serta apa yang didapatkan dari biaya
yang sudah dikeluarkan atau yang disebut Earned Value. Dari ketiga
dimensi tersebut, dengan konsep Earned Value, dapat dihubungkan antara
kinerja biaya dengan waktu yang berasal dari perhitungan varian dari
biaya dan waktu (Flemming dan Koppelmen, 1994 dalam makalah Biemo
W. Sumardi et al).

Earned Schedule (ES) analisis adalah salah satu bentuk terobosan


teknis analitis yang berasal dari lima komponen yaitu jadwal, ukuran,
kinerja dalam satuan waktu, bukan biaya. Dengan dasar yang sama Earned
Value Management (EVM) titik data yang digunakan. Indikator mirip
dengan biaya, berasal dari turunan dari jadwal yang diperoleh ukuran.
Indikator ini, memberikan status dan prediksi kemampuan untuk jadwal,
analogi dengan biaya. Karena metrik ini menggunakan langkah-langkah
yang berdasarkan waktu, mereka menambahkan EVM tradisional dan
jadwal terpadu analisis. Analisa kerja juga telah dilakukan yang
menyediakan “menjembatani” teknik analisis antara nilai jadwal dan
analisis jadwal terpadu tradisional (Kym Henderson, 2007).
Metode “Nilai Hasil” (Earned Value) merupakan suatu metode
pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan jadwal
proyek secara terpadu. Metode dapat memberikan informasi dalam status
kinerja proyek pada suatu periode pelaporan dan memberikan informasi
prediksi biaya yang dibutuhkan serta waktu untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan berdasarkan indikator kinerja saat pelaporan (Dewa Ketut
Sudarsana, 2008).

Pelaksanaan suatu proyek sangat jarang ditemui suatu proyek yang


berjalan tepat dan sesuai dengan yang telah direncanakan, pada umumnya
mengalami keterlambatan dari yang direncanakan, baik waktu maupun
kemajuan pekerjaan, namun ada juga proyek yang mengalami percepatan
dari jadwal yang direncanakan. Untuk menghindari kerugian dalam
proyek, kita dapat meramalkan (forecasting) terhadap biaya penyelesaian
dengan konsep nilai hasil (earned value analysis) (Hendra Galih, 2010).

2.2. Pengertian Proyek

Proyek adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai


tujuan dan sasaran tertentu, yang dalam prosesnya berlangsungnya dibatasi
oleh waktu dan sumber daya yang diperlukan dan persyaratan-persyaratan
tertentu lainnya. Secara umum terdapat 3 (tiga) indikator yang
menunjukkan keberhasilan suatu proyek (Suharto, Iman, 1997) yaitu :

1. On time (tepat waktu), yaitu ketepatan waktu penyelesaian proyek


sesuai dengan yang dijadwalkan.
2. On specification (tepat spesifikasi/kualitas), dari spesifikasi yang telah
ditentukan, pemilik proyek menginginkan mutu pekerjaan yang bagus.
3. On budget (tepat anggaran/biaya).

Proses mencapai tujuan ada batasan yang harus dipenuhi yaitu


besarnya biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal, dan mutu yang harus
dipenuhi. Ketiga hal tersebut merupakan parameter penting bagi
penyelenggara proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek.
Ketiga batasan diatas disebut sebagai kendala (triple constraint) yaitu :
1. Anggaran
Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran.
Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan
jadwal yang bertahun – tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan
untuk total proyek, tetapi dipecah – pecah berdasarkan komponen –
komponennya, atau berdasarkan periode tertentu (misalnya per kuartal).
Dengan demikian, penyelesaian bagian – bagian proyek pun harus
memenuhi sasaran anggaran per periode.
2. Jadwal
Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan yang telah
ditentukan. Penyerahan proyek tidak boleh melewati batas waktu yang
telah ditentukan.
3. Mutu
Produk akhir proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang
dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut
berupa pabrik, maka pabrik tersebut harus memenuhi kriteria, mampu
beroperasi secara memuaskan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi
tugas yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for the intended
use.
Biaya (anggaran)

Jadwal (waktu) Mutu (Kinerja)

Gambar 2.1. Hubungan Triple Constraint (Iman Soeharto, 1999:3)

Ketiga batasan tersebut saling berhubungan satu sama lain, yang berarti
jika ingin meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati, maka
umunya harus diikuti dengan meningkatkannya mutu, yang selanjutnya
akan berimbas pada naiknya biaya yang dapat melebihi anggaran yang
sudah direncanakan atau ditetapkan. Sebaliknya jika ingin menekan biaya,
maka akan berakibat pada waktu dan mutu yang telah ditetapkan semula.

2.3. Perencanaan Proyek

Kegiatan yang dilakukan dalam suatu proyek tidak akan bisa sama
persis dengan yang sudah dilakukan sebelumnya. Merencanakan dan
memperkirakan proyek bukan hal yang mudah, jadi harus berdasarkan
teori yang bisa mendukung. Hal ini untuk penelusuran masalah apabila
proyek tersebut dievaluasi.

Proyek harus diselesaikan dalam jangka waktu terbatas sesuai


dengan yang sudah disepakati. Apabila proyek tidak ditangani dengan
benar, kegiatan dalam proyek akan mengakibatkan munculnya berbagai
dampak negatif yang pada akhirnya bermuara pada kegagalan dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang dicita-citakan. (Istimawan Dipohusodo,
1995:4)

2.4. Metode dan Teknik Pengendalian Biaya dan Waktu

Upaya pengendalian merupakan proses pengukuran, evaluasi, dan


membetulkan kinerja proyek. Untuk proyek konstruksi, ada tiga unsur
yang perlu selalu dikendalikan dan diukur, yaitu : kemajuan (progress)
yang dicapai dibandingkan terhadap kesepakatan kontrak, pembiayaan
terhadap rencana anggaran, dan mutu hasil pekerjaan terhadap spesifikasi
teknis. (Istimawan Dipohusodo, 1995:407).

Perkiraan biaya mempunyai peranan penting dalam proyek.


Pertama, perkiraan biaya bisa digunakan untuk menghitung besarnya biaya
yang diperlukan untuk membangun suatu proyek, selanjutnya memiliki
spektrum yang luas untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya
yang ada sesuai dengan kata perkiraan biaya yang berarti nilai yang
didapat tidak dapat akurat atau sesuai 100% dengan rencana yang ada.
(Iman Suharto, 1997:126).

Metode pengendalian proyek yang digunakan adalah Metode


Pengendalian Biaya dan Waktu Terpadu (Earned Value). Metode ini
mengkaji kecenderungan Varian Waktu dan Varian Biaya pada suatu
periode waktu selama proyek berlangsung (Iman Suharto, 1997).

Menurut Husen (2010) Penjadwalan proyek merupakan salah satu


elemen hasil perencanaan, yang dapat memberikan informasi tentang
jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja. Pengendalian
jadwal/waktu terpusat pada faktor : tecapainya sasaran, penyediaan sumber
daya seperti material, peralatan dan tenaga kerja. Selama proses
pengendalian proyek, penjadwalan mengikuti perkembangan proyek
dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring dan updating selalu
dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang paling realistis agar
alokasi sumber daya dan penetapan durasinya sesuai dengan sasaran dan
tujuan proyek.

2.5. Nilai Hasil

Metode Nilai Hasil (Earned Value) adalah metode pengendalian


yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan waktu proyek secara
terpadu. Metode ini memberikan informasi status kinerja proyek pada
suatu periode pelaporan dan memberikan informasi prediksi biaya yang
dibutuhkan dan waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan berdasarkan
indikator kinerja saat pelaporan.
2.6. Metode Analisis Varians

Metode analisis varians adalah metode yang digunakan untuk


mengendalikan biaya dan jadwal suatu kegiatan proyek konstruksi. Dalam
metode ini identifikasi dilakukan dengan membandingkan jumlah biaya
yang dikeluarkan dengan biaya anggaran. Analisis Varians dilakukan
dengan mengumpulkan informasi kemajuan proyek pada saat pelaporan,
dengan menghitung jumlah unit pekerjaan yang telah diselesaikan.
Kemudian dibandingkan dengan perencanaan atau melihat catatan
penggunaan sumber daya. Metode ini akan memperlihatkan perbedaan
antara biaya pelaksanaan terhadap anggaran dan waktu pelaksanaan
terhadap jadwal.

2.7. Varians dengan Grafik “S”

Cara lain untuk memperlihatkan adanya varians adalah dengan


menggunakan grafik. Grafik “S” akan menggambarkan kemajuan volume
pekerjaan yang diselesaikan sepanjang siklus proyek. Bila grafik tersebut
dibandingkan dengan grafik serupa yang disusun berdasarkan perencanaan
dasar muka akan segera terlihat jika terjadi penyimpangan.
Gambar 2.2. Contoh Grafik “S”

Penggunaan grafik “S” dijumpai dalam hal berikut:

1. Pada analisis kemajuan proyek secara keseluruhan,


2. Penggunaan seperti diatas, tetapi untuk satuan unit pekerjaan atau elemen-
elemenya,
3. Pada kegiatan engineering dan pembelian untuk menganalisis persentase
(%) penyelesaian pekerjaan, misalnya jam-orang untuk menyimpan untuk
menyiapkan rancangan, produksi gambar, menyusun pengajuan
pembelian, terhadap waktu.
4. Pada kegiatan konstruksi, untuk menganalisis pemakaian tenaga kerja atau
jam-orang dan juga untuk menganalisis persentase (%) penyelesaian
pekerjaan-pekerjaan lain yang dinyatakan dalam unit versus waktu.

Grafik “S” bermanfaat untuk dipakai sebagai laporan bulanan dan


laporan kepada pemimpin proyek, karena grafik ini dapat dengan jelas
menunjukkan kemajuan proyek dalam bentuk yang mudah dimengerti.

2.8. Konsep Nilai Hasil (Earned Value)

Konsep Nilai Hasil merupakan bagian dari Konsep Analisis


Varians. Dimana dalam analisis varians hanya menunjukkan perbedaan
hasil kerja pada waktu pelaporan dibandingkan dengan anggaran atau
jadwalnya. (PMBOK.2004). Adanya kelemahan pada metode Analisis
Varians adalah metode ini hanya menganalisa varians dan jadwal masing-
masing secara terpisah sehingga tidak dapat mengungkapkan masalah
kinerja kegiatan yang sedang dilakukan. Sedangkan konsep metode Nilai
Hasil dapat diketahui kinerja kegiatan yang sedang dilakukan serta dapat
meningkatkan efektivitas dalam meningkatkan kegiatan proyek.
Dengan menggunakan dasar asumsi tertentu, metode tersebut dapat
dikembangkan untuk membuat perkiraan atau proyeksi keadaan masa
depan proyek, metode konsep nilai hasil ini dapat memperkirakan berbagai
kemungkinan diantaranya:

1. Dapatkah proyek diselesaikan dengan dana sisa yang ada,


2. Berapa besar perkiraan biaya untuk menyelesaikan proyek, dan
3. Berapa besar proyeksi keterlambatan pada akhir proyek bila kondisi
masih sama seperti saat pelaporan.

Konsep Nilai Hasil dalam bentuk grafik disajikan dalam gambar berikut:

Gambar 2.3 Grafik Konsep Nilai Hasil dalam bentuk kurva “S”

Konsep Nilai Hasil (earned value concept) adalah konsep


menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan
pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan (budgeted cost of
work performed). Bila ditinjau dari jumlah pekerjaan yang diselesaikan,
maka konsep ini mengukur besarnya unit pekerjaan yang telah
diselesaikan pada suatu waktu dan dinilai berdasarkan jumlah anggaran
yang disediakan untuk pekerjaan tersebut. Dengan perhitungan ini
diketahui hubungan antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara
fisik terhadap jumlah anggaran yang telah dikeluarkan (Iman Suharto,
1995).
Nilai Hasil = (% penyelesaian) x (anggaran) (2.1)
Keterangan :
1. % penyelesaian yang dicapai pada saat pelaporan
2. Anggaran yang dimaksud adalah real cost biaya proyek.

Gambar 2.4. Analisa Varians Terpadu Disajikan Pada Grafik “S”

Indikator-indikator dasar yang menjadi acuan dalam menganalisa kinerja


dari proyek berdasarkan konsep earned value adalah sebagai berikut:

1. BCWS (Bundget Cost of Work Schedule)


2. BCWP (Budget Cost of Work Performed)
3. ACWP (Actual Cost of Work Performed)

Indikator-indikator tersebut dapat digunakan untuk menganalis kinerja


proyek, yang meliputi:

1. Varians biaya dan jadwal


2. Indeks produktivitas
3. Prakiraan penyelesaian proyek

2.8.1 Indikator – Indikator Yang Digunakan

Anda mungkin juga menyukai