MAKALAH
Oleh Kelompok 1
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul
“Permasalahan Implementasi Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Dalam
Setting Pendidikan Di Indonesia” ini dengan lancar dan tepat waktu. Penulis
menyadari bahwa terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bimbingan,
bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ajeng Intan Nur Rahmawati, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing mata kuliah
Bimbingan Dan Konseling (BK) yang membimbing kami dalam penulisan
makalah ini.
2. Orang tua yang memberikan dukungan moral dan materiil sehingga kami dapat
menjalankan dan memenuhi kegiatan perkuliahan.
3. Teman-teman yang memberikan masukan berupa saran dan kritik yang sangat
baik sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
4. Semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya makalah ini yang tidak
dapat kami sebutkan satu per satu.
Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami
harapkan agar dalam penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
dedikasi yang tinggi dari orang-orang yang menekuni bidang bimbingan dan
konseling. Macam-macam problematika bimbingan dan konseling menurut
Rahdzi(Indah, 2015) adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan Eksternal (Masyarakat)
a) Layanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan oleh siapa saja.
Salah satu ciri keprofesionalan bimbingan dan konseling
adalah pelayanan harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam
bidang bimbingan dan konseling. Keahlian itu diperoleh dari
pendidikan dan pelatihan yang cukup lama di perguruan tinggu serta
pengalamanpengalaman.
b) Bimbingan dan konseling hanya untuk orang yang bermasalah saja
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tugas
utama bimbingan dan konseling adalah membantu dalam
menyelesaikan masalah. Akan tetapi, peranan BK itu sendiri adalah
melakukan tindakan preventif agar masalah tidak timbul dan melakukan
tindakan antisipasi agar masalah yang sewaktu-waktu datang tidak
berkembang menjadi masalah yang besar. Seperti halnya dengan
semboyan “Mencegah itu lebih baik dari pada mengobati”.
c) Keberhasilan layanan bimbingan dan konseling bergantung pada sarana
dan prasaranaSering kali ditemukan pandangan bahwa keahlian seorang
konselor disebabkan ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap
dan mutakhir. Seorang konselor yang kinerjanya dinilai tidak bagus
sering berdalih bahwa ia kurang didukung oleh sarana dan prasarana
yang bagus dan lengkap. Sebaliknya, pihak klien pun terkadang juga
terjebak dalam asumsi bahwa konselor yang hebat itu terlihat dari
sarana dan prasarana yang dimiliki konselor.
d) Konselor harus aktif, sedangkan klien harus/boleh pasif Sering
ditemukan bahwa klien menyerahkan penyelesaian masalahnya
sepenuhnya kepada konselor. Mereka menganggap bahwa itulah
kewajiban konselor. Terlebih lagi, jika dalam pelayanan BK tersebut,
klien harus membayar. Hal ini bisa saja terjadi karena tidak jarang
seorang konselor yang membuat klien menjadi sangat bergantung
5
2.4 Penerapan Bimbingan dan Konseling bagi guru kelas di Sekolah Dasar
Pendidikan sekolah dasar merupakan lembaga pendidikan dasar yang
memiliki kedudukan penting dalam perkembangan setiap anak baik
perkembangan biologis, kepribadian ketrampilan dan pengetahuan anak agarr
berjalan sesuai dengan perkembangannya, sehingga mereka siap terjun
menjadi anggota masyarakat yang akan mengisi dan melanjutkan cita-cita
bangsa serta dapatt mengatasi masalah yang lebih sulit sesuai perkembangan
zaman di tingakat pendidikan yang lebih tinggi kelak, dalam hal ini
pendiidkan bertujuan membantu peserta didik mencapai perkembangan yang
optimal, baik sisi akademik maupun kepribadian.
Dalam hal ini bimbingan dan konseling sangat diperlukan untuk
mengatasi persoalan peserta didik yang biasa terjadi disekolah seperti bermain
sendiri saat guru menerangkan pelajaran, bertengkat ddengan sesama teman,
tidak mengerjsksn tugas rumah, dan tidak masuk sekolah dan lain-lain
(Batubara & Ariani, 2018)Pelaksanaan bimbinan dan konseling juga dilatar
belakangi persoalan sebagai berikut :
1. peserta didik sekolah daasar memerlukan persiapan yang matang sejak dini
untuk menghadapi tugas yang lebih matang dimasa yang akan datang.
2. kondisi peserta didik usia SD belum memiliki pandangan atau wawasan
luas tentang didi sendiri dan lingkungannya.
9
3.1 Kesimpulan
Bimbingan dan koseling selah dasar merupakan bantuan yang di
berikan kepada individu atau kelompok yang mempunyai masalah supaya
dapat menyelesaikan masalahnya sendiri guna mencapai kesejahteraan atau
keberhasilan dalam mengerjakan suatu hal. Teknik guru yang dapat
digunakan untuk memahami peserta didik yaitu teknik penilaian, observasi
dan wawancara. Untuk mengatasi permasalahan peserta didik perlu adanya
partisipasi dari semua pihak di antaranya guru kelas orang tua dan lingkunga
serta teman belajar.
3.2 Saran
Berdasarkan dari hasil makalah ini maka dapat diberikan saran.
Apabila pada pembahasan makalah ini masih terdapat kekurangan dari segi
bahasa dan sumber yang digunakan terbatas jumlahnya sehingga kami
menyarankan agar pada pembuatan makalah kedepannya menggunkan
referensi yang lebih banyak dan terpercaya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11