Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PENGUMPULAN DATA

Adapun pengumpulan data dilakukan adalah guna mendapatkan informasi

dengan metode wawancara langsung di lapangan, uji coba alat, dan pengamatan di

lapangan .

4.1. Penjualan Pupuk KP-30

Data penjualan pupuk KP-30 PT. Mitra Tani yang di bawah pimpinan

Bapak Drs. Rensitor Purba, MM, yang berlokasi perusahaan di Griya Ladang

Bambu Jalan Jamin Ginting KM. 15 Blok C4 Medan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 : Penjualan pupuk KP-30

Penjualan
No. Bulan / Tahun Minggu (Pupuk KP-30)

Minggu I 300 Ton


Minggu II 400 Ton
1. Desember 2014
Minggu III 430 Ton
Minggu IV 500 Ton
Minggu I 250 Ton
Minggu II 150 Ton
2. Januari 2015
Minggu III 300 Ton
Minggu IV 140 Ton
Minggu I 600 Ton
Minggu II 540 Ton
3. Februari 2015
Minggu III 400 Ton
Minggu IV 500 Ton
4. Maret 2015 Minggu I 400 Ton
Minggu II 500 Ton
Minggu III 600 Ton
Minggu IV 620 Ton
Minggu I 700 Ton
Minggu II 530 Ton
5. April 2015
Minggu III 480 Ton
Minggu IV 750 Ton
Minggu I 750 Ton
Minggu II 600 Ton
6. Mei 2015
Minggu III 550 Ton
Minggu IV 800 Ton
Minggu I 650 Ton
Minggu II 400 Ton
7. Juni 2015
Minggu III 700 Ton
Minggu IV 700 Ton

4.2. Jumlah Buruh Pengangkut

Selama ini di PT. Mitra Tani untuk proses pengangkutan barang, baik jenis

bahan baku maupun bahan jadi membutuhkan beberapa orang yaitu sebagai

berikut :

A. Jumlah buruh pengangkut bahan baku adalah 16 orang yang terdiri dari :

1. Usia 25 tahun berjumlah = 8 orang

2. Usia 30 tahun berjumlah = 4 orang

3. Usia 35 tahun berjumlah = 3 orang

4. Usia 38 tahun berjumlah = 1 orang +

Total = 16 Orang

B. Jumlah buruh pengangkut bahan jadi (yang baru selesai dikeringkan)

adalah 12 orang yang terdiri dari :

1. Usia 28 tahun berjumlah = 6 orang


2. Usia 35 tahun berjumlah = 4 orang

3. Usia 32 tahun berjumlah = 1 orang

4. Usia 38 tahun berjumlah = 1 orang +

Total = 12 orang

Selama ini di PT. Mitra Tani jumlah keseluruhan para buruh yang bekerja

untuk posisi pengangkut barang dari kedua spesifikasi di atas difungsikan pada

saat kondisi bahan baku datang dari tempat orderan perusahaan dan pada saat

granul pupuk KP-30 telah selesai dalam proses pengeringan dan siap untuk

digudangkan.

Dari kondisi seperti ini tentunya dapat mengurangi kecepatan proses

produksi karena jumlah buruh yang digunakan sebagian dari mereka adalah buruh

yang bekerja pada posisi yang lain sehingga pekerjaannya terkendala dan

membuat lebih lama terselesaikan sementara kedua kebutuhan tersebut terkadang

bahkan lebih sering datang bersamaan kejadiannya yaitu proses penyimpanan

bahan baku dengan pencetakan granul serta penggilingan batu kiserit. (Rensitor,

2015).

Berikut ini adalah data jadwal penyimpanan bahan baku ( jadwal

kedatangan bahan baku dari tempat order perusahaan ) yang dikumpulkan

berdasarkan pernyataan dari manager PT. Mitra Tani dalam kurun waktu tujuh

bulan belakangan ini. (Supriadi, 2015)

Adapun jadwal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2, dimana pada tabel

tersebut diterangkan awal kedatangan orderan yang dimulai khusus data pada
tahun 2015 yaitu dari bulan januari sampai bulan Juli tahun 2015, untuk lebih

jelasnya berikut tabelnya :

Tabel 4.2: Jadwal kedatangan orderan bahan baku


(Sumber : Rensitor, 2015)

No Bulan Minggu Jumlah Keterangan


Pertama 500 Ton
Kedua 700 Ton
1. Januari
Ketiga --- No Order
Keempat 800 Ton
Pertama 1000 Ton
Kedua 850 Ton
2. Februari
Ketiga 500 Ton
Keempat 700 Ton
Pertama 200 Ton
Kedua 500 Ton
3. Maret
Ketiga 1200 Ton
Keempat 400 Ton
Pertama 1500 Ton
Kedua 450 Ton
4. April
Ketiga 700 Ton
Keempat 500 Ton
Pertama 350 Ton
Kedua 400 Ton
5. Mei
Ketiga 1000 Ton
Keempat 800 Ton
Pertama --- No Order
Kedua 700 Ton
6. Juni
Ketiga 500 Ton
Keempat 350 Ton
Pertama 500 Ton
Kedua 500 Ton
7. Juli
Ketiga 850 Ton
Keempat 900 Ton

4.3. Kendala PT. Mitra Tani


Kendala-kendala yang dihadapi oleh PT. Mitra Tani adalah tenaga kerja

yang kurang terampil dan penguasaan teknologi yang kurang sehingga kualitas

dan kuantitas produksi rendah. (Rensitor, 2013). Kendala keterbatasan dimaksud

menyebabkan PT. Mitra Tani menjadi kalah bersaing karena tidak efisien dan

sebagai akibatnya pertumbuhan perusahaan ini tidak mampu berkembang lebih

baik lagi. Sebenarnya bukan hanya PT. Mitra Tani saja yang mengalami kendala

dan keterbatasan dalam mengembangkan usahanya, namun perusahaan

manufaktur lainnya-pun umumnya di negara-negara berkembang juga mengalami

hal yang sama sebagaimana disebutkan Thee Kian Wie,1997, bahwa perusahaan

manufaktur di negara berkembang kurang memiliki dinamika teknologi yang

memadai, sehingga kurang mampu melakukan penyesuaian, perbaikan dan

peningkatan terhadap teknologi mereka. Konsekuensi dari dinamika teknologi

yang kurang memadai ini adalah bahwa usaha akan menjadi terpaku pada kegiatan

yang hanya menghasilkan nilai tambah yang sangat rendah, dengan demikian

usaha ini semakin terbelakang karena tidak mampu bersaing dengan usaha

dinamis.

4.4. Persyaratan Mesin yang Dibutuhkan

Hasil wawancara dengan direktur PT. Mitra Tani bahwa mesin yang

dibutuhkan dalam pengembangan proses pengangkutan barang secara manual

menjadi proses pengangkutan menggunakan alat teknologi tepat guna, adalah :

Tabel 4.3 : Persyaratan Kebutuhan Mesin


No Persyaratan Kebutuhan
.
1. Proses pengangkutan aman dan cepat
2. Mesin tahan lama
3. Hemat Energi
4. Tidak bising
5. Mudah dioperasikan
6. Mudah dibersihkan
7. Harganya standar
8. Sparepart mudah didapatkan
9. Pengangkutan bisa bergerak dua arah

Anda mungkin juga menyukai