Anda di halaman 1dari 4

MODUL II

KALOR

I. Tujuan
1. Mengukur jumlah kalor dan kapasitas kalor pada suatu zat.
2. Mengidentifikasi hubungan kalor jenis benda terhadap perubahan suhu benda
pada air dan minyak goreng.

II. Teori

Kalor adalah suatu bentuk energi yang muncul saat terjadi perpindahan energi dari
suatu benda ke benda lainnya karena pengaruh perbedaan suhu. Selanjutnya setiap
benda atau zat pada dasarnya memiliki kalor jenis yang berbeda-beda, misalnya
seperti air yang memiliki kalor jenis 4200 J/kg⁰C, alkohol 2400 J/kg⁰C, serta es yang
berkalor jenis 2100 J/kg⁰C.

Kalor jenis itu merupakan banyaknya energi kalor yang dibutuhkan untuk bisa
menaikan suhu pada zat yang memiliki massa 1 kg menjadi 1⁰C. Satuan internasional
dari kalor jenis adalah J/kg⁰C.

Sedangkan kapasitas kalor merupakan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk bisa
meningkatkan suhu sejumlah zat sebesar 1⁰C.

Rumus Perpindahan Kalor


Karena besaran kalor dipengaruhi oleh massa benda, kalor jenis, dan perubahan suhu,
maka dapat dirumuskan:
Q = m.c.ΔT

Keterangan:
Q = Besaran kalor yang dibutuhkan untuk dilepas atau diterima suatu benda (J)
c = Kalor jenis benda atau zat (J/kg⁰C)
m = Massa benda atau zat (kg)
ΔT = Perubahan suhu (⁰C)

1
Rumus Kalor Jenis

Keterangan:
Q = besaran kalor yang dibutuhkan untuk dilepas atau diterima suatu benda (J)
c = kalor jenis benda atau zat (J/kg⁰C)
m = massa zat atau benda (kg)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)

Rumus Kapasitas Kalor

Keterangan:
Q = besaran kalor yang dibutuhkan untuk dilepas atau diterima suatu benda (J)
C = kapasitas kalor (J/K)
ΔT = perubahan suhu (⁰C)

Tabel 2.1: Nilai Kalor Jenis Zat

2
III. Alat dan Bahan Percobaan

1. Neraca analog atau digital


2. Bunsen (lampu spirtus)
3. Kaki tiga
4. Kawat kasa
5. Termometer
6. Beaker Glass (Gelas kimia)
7. Stopwatch
8. Air dan minyak goreng

Gambar 2.1: Susunan Peralatan Percobaan

IV. Prosedur Percobaan


1. Timbanglah massa gelas kosong menggunakan neraca digital atau analog dan
catat hasilnya.
2. Masukkan air ke dalam gelas tersebut sebanyak 200 mL.
3. Hitunglah berapakah massa airnya saja.
4. Kemudian ukurlah suhu awal (T1) dari air tersebut sebelum dipanaskan.
5. Selanjutnya nyalakan pembakar bunsen kemudian letakkan gelas yang berisi
air tersebut di atas bunsen yang menyala.

3
6. Masukkan termometer kembali ke dalam gelas dan nyalakan timer
(stopwatch) selama 5 menit (catatan: ujung termometer tidak boleh
menyentuh dasar gelas, hanya zat cairnya saja yang kita ukur).
7. Catatlah perubahan suhu zat selang waktu 60 detik.
8. Lakukan percobaan yang sama untuk jenis zat yang berbeda yaitu minyak
goreng.

Tabel 2.2 : Data Pengukuran Suhu (Air)

Waktu t (sekon) Perubahan Suhu ∆T (0C)


60 ……
120 ……
180 ……
240 ……
300 ……

Tabel 2.3 : Data Pengukuran Suhu (Minyak Goreng)

Waktu t (sekon) Perubahan Suhu ∆T (0C)


60 ……
120 ……
180 ……
240 ……
300 ……

V. Analisa Data
1. Buatlah grafik hubungan (T -vs- t).
2. Hitunglah energi kalor dan kapasitas kalor pada masing-masing zat dalam
prosesnya.
3. Bagaimana hubungan kalor jenis benda terhadap perubahan suhu benda pada
air dan minyak goreng.

VI. Kesimpulan dan Saran


1. Tuliskanlah kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan!
2. Tuliskanlah saran yang bersifat membangun, dari hasil percobaan yang telah
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai