Anda di halaman 1dari 4

1.

Pada referat disebutkan bahwa eksisi merupakan satu-satunya terapi potensial yang dapat
menyembuhkan malformasi limfatik. Namun hanya 2/3 dari malformasi limfatik yang
bisa dilakukan exsisi menyeluruh sementara 1/3 nya membutuhkan eksisi sebagian atau
bertahap lesi yang ekstensif atau kompleks. Saat ini perkembangan ilmu molecular sangat
pesat dan telah banyak terapi molecular-based yang ditemukan efektif untuk menghambat
pertumbuhan abnormal pada tubuh manusia. Apakah pada malformasi limfatik juga hal
tersebut mungkin diterapkan?
Jawaban:
Setelah selesainya Proyek Genom Manusia, pengembangan teknologi sekuensing
DNA paralel masif telah memungkinkan eksplorasi genetika molekuler yang
menyebabkan kondisi langka dan berkontribusi pada neoplasma, termasuk HNLM dan
VA lainnya. Pada 2015, para peneliti menemukan bahwa mayoritas HNLM "anterior atau
ventral" disebabkan oleh mutasi gen somatik postzygotik fungsi-gain
(phosphatyidylinositol-4,5-bifosfat 3-kinase, alpha subunit katalitik (PIK3CA)).
Dalam tiga malformasi limfatik, mutasi somatik PIK3CA terdeteksi di endotel
limfatik. Sel yang mengandung mutasi somatik mempengaruhi perubahan fenotip dalam
sel yang berdekatan dengan genom normal, ini menghasilkan gambaran histologis yang
abnormal pada jaringan malformasi. Mutasi gen PIK3CA dikaitkan dengan ukuran sel
yang lebih besar, pertumbuhan berlebih jaringan, dan beberapa tumor ganas. Bagaimana
mutasi ini menyebabkan pertumbuhan jaringan yang berlebihan dan malformasi limfatik
tidak diketahui, tetapi penekanan primer pada gen ini dan jalurnya bisa menjadi pilihan
terapi medis untuk beberapa malformasi limfatik.
Deteksi mutasi somatik yang menyebabkan malformasi pada sel-sel tertentu
meningkatkan kemungkinan penargetan pengobatan untuk penghancuran sel-sel yang
terkena ini untuk diprediksi meningkatkan hasil terapeutik. Sebagai contoh, malformasi
limfatik terlokalisasi mungkin paling baik diobati dengan pengangkatan total diikuti
dengan terapi untuk menghilangkan sel yang tersisa, sedangkan lesi infiltratif yang luas
mungkin paling baik diobati dengan terapi medis yang menekan aktivitas PIK3CA. Ini
akan menjadi perubahan lengkap dalam filosofi dan strategi pengobatan malformasi
limfatik. Diharapkan kedepannya ditemukan obat yang dapat menekan seluruh jalur
PIK3CA, dibandingkan downstream target (mis. MTOR), yang akan menghilangkan
kemungkinan mekanisme umpan balik yang diinduksi pengobatan, sehingga terapi medis
akan lebih efektif secara konsisten.
Rapamycin (Sirolimus), yang menekan enzim mTOR komponen jalur pensinyalan
seluler PIK3CA, telah digunakan dengan keberhasilan yang bervariasi untuk kondisi
limfatik yang parah, termasuk beberapa malformasi limfatik. Tidak ada efek pada
hipertrofi jaringan pada penggunaan obat ini.
Sumber:
Perkins JA. New
Frontiers in Our
Understanding of
Lymphatic
Malformations of the
Head and Neck:
Natural History and
Basic
Research. Otolaryn
gol Clin North Am.
2018;51(1):147-158.

doi:10.1016/j.otc.2017.09.002

2. Apakah ada klasifikasi lain untuk pengklasifikasian malformasi limfa selain klasifikasi
yang sudah disebutkan?
Jawaban:
International Society for the Study of Vascular Anomalies (ISSVA) menyusun
nomenklatur yang memungkinkan untuk membedakan lesi vaskular kongenital lebih
baik, terutama malformasi limfatik kongenital. Kategorisasi yang cermat dari anomaly
vaskular dan penyakit limfatik memungkinkan untuk dilakukan perbaikan dalam
penelitian klinis dan memberikan kerangka kerja untuk mengarahkan penyelidikan sains
dasar. Kategorisasi malformasi lmimfatik berdasarkan lokasi anatomi dan lateralitas
mengarah ke sistem staging / penilaian untuk lesi intraoral dan kepala dan leher.
Sumber:
Perkins JA. New Frontiers in Our Understanding of Lymphatic Malformations of the Head and
Neck: Natural History and Basic Research. Otolaryngol Clin North Am. 2018;51(1):147-158.
doi:10.1016/j.otc.2017.09.002

3. Faktor apa yg mempengaruhi rekurensi lymphangioma setelah operasi? Dan bagaimana


meminimalisir kemungkinan itu?
Jawaban:
Rekurensinya tergantung kompleksitas dari lymphangiomanya, apakah misal mengenai
lebih dari 1 bagian anatomi tubuh, ada penelitian juga yg menyebutkan lokasi dari
higroma berpengaruh dgn rekurensinya (bila pada area suprahyoid lebih tinggi
rekurensinya).
Sumber:
Ricciardelli EJ, Richardson MA. Cervicofacial cystic hygroma patterns of recurrence and
management of the difficult case. Arch Otolaryngol Head Neck Surg 1991;117:546-53.
[PubMed] [Google Scholar]

4. Mengapa bs terjadi perdarahan hebat saat operasi malformasi sistem limfatik?


Jawab: Karena pada malformasi itu sering jg berisikan pembuluh darah baik vena dan
arteri

5. Apa yg menyebabkan limfangioma tidak bs / sulit untuk dioperasi?


Jawab: Jika lesinya luas dan ekstensif, misal: mengenai struktur2 pada wajah yg kalau
dieksisi bisa mempengaruhi kosmetika dan fungsi dari tubuh, ada kemungkinan
mencederai saraf wajah, dinding lesinya tipis dan rapuh

Anda mungkin juga menyukai