HASIL PENELITIAN
Gambar 4.1
Kondisi Tempat Kerja
1.2. Kondisi Jalan Angkut
Suatu evaluasi konsumsi bahan bakar dump truck pada pengupasan
overburden diperlukan untuk analisis terhadap kondisi kerja dan geometri jalan
angkut. Dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar
adalah kemiringan jalan angkut, amblesan jalan, berat muatan dan jarak
pengangkutan dari loading point menuju disposal.
Lokasi penelitian difokuskan pada jalan angkut mulai dari loading point ke
disposal pada dua Fleet. Pada Fleet pertama dan Fleet kedua dump truck yang
digunakan adalah Volvo A35E dan Volvo FMX440 dengan alat muatnya
Excavator SANY SY365H untuk setiap Fleet. Keadaan jalan angkut pada
penelitian kali ini dapat dijelaskan dengan memperhatikan kondisi dan geometri
jalan angkut. Untuk memudahkan dalam pengamatan dan perhitungan, maka jalan
angkut yang menghubungkan antara tempat pemuatan menuju tempat disposal
dibagi dalam beberapa Fleet jalan. Pembagian Fleet jalan ini didasarkan pada
perbedaan kemiringan, tikungan dan lebar jalan angkut.
Pada penelitian kali ini, kemiringan jalan angkut pada jalur utama dibagi
dalam beberapa Fleet. Fleet ini untuk memepermudah perhitungan kemiringan
jalan. Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan kemiringan jalan angkut
terbesar pada Fleet pertama adalah 8,90% pada Segmen 6-7 dan kemiringan jalan
terkecil -6,65 % pada Segmen 17-18, untuk Fleet kedua yang terbesar adalah 4,65
% pada Segmen 7-8 dan yang terkecil -9,35 % pada Segmen 10-11 (lihat
Lampiran Tabel G.3 – Tabel G.4). Berdasarkan perhitungan rimpull, kemampuan
maksimal mesin untuk mengatasi tanjakan dump truck Volvo A35E pada kegiatan
pengangkutan overburden adalah 14,7% dan untuk Volvo FMX440 adalah 11,4%.
4.2.2. Superelevasi
Jalan angkut pada pengangkutan overburden memiliki beberapa tikungan
dengan lebar tikungan yang berbeda dan dapat dilihat pada tabel 4.1, tabel 4.2,
dan. Jari-jari tikungan minimal pada jalan angkut yang dilalui dump truck adalah
6,5 m. Untuk superelevasi berdasarkan kecepatan rata-rata dump truck pada saat
membelok sebesar ± 20 km/jam, nilai superelevasi maksimal yang dapat di lalui
dump truck Volvo A35E adalah 0,17 m/m dan pada Volvo FMX440 adalah 0,19
m/m
Gambar 4.2
Peta Jalan Tambang PT TIMAH Tbk
1.3. Waktu Edar Dump truck
Apabila melakukan perhitungan produksi dump truck baik itu aktual
maupun rencana diperlukan perhitungan data waktu edar yang diambil dari
pengamatan dilapangan. Waktu edar dump truck yang diperoleh adalah waktu
edar rata-rata yang ditempuh oleh dump truck mulai dari waktu menunggu untuk
dimuati sampai pada posisi mulai menunggu untuk dimuati kembali (lihat
Lampiran F).
Tabel 4.1
Waktu Edar Dump truck
Waktu (Menit)
Ritase
Fleet Dump truck
(rit/jam)
Position Hauling Manuver
Loading Dumping Return Total
(Empty) (Load) Dumping
Volvo A35 E
Pertama 0,66 1,90 4,07 0,48 0,39 3,62 11,19 6
Volvo
Kedua 0,26 1,33 3,64 0,26 0,45 3,52x 9,46 6
FMX440
Dengan memasukkan parameter daya tarik dump truck, effisiensi mesin dan
kecepatan pada masing-masing gear dump truck maka dapat diperoleh Rimpull
yang tersedia pada setiap gear dump truck. Pengamatan difokuskan pada dua
dump truck yaitu Volvo A35E di Fleet pertama dan Volvo FMX440 di fleet kedua
dengan beban kerja, rimpull dan tenaga mesin yang berbeda.
1.9.1. Rimpull Setiap Gear Dump truck
Beban kerja maksimum yang masih dapat ditarik oleh dump truck dapat
diperoleh berdasarkan pengamatan dan spesifikasi dump truck yang digunakan.
Rimpull pada masing masing dump truck yaitu Volvo A35E dan Volvo FMX440
dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.
Tabel 4.3
Rimpull Pada Setiap Gear Dump truck Volvo A35E HD 785-7
Speed
Rimpull
Transmisi (mile per km/jam (lb)
hour)
Gigi 1 3,9 6,3 34.245,19
Gigi 2 5,6 9,0 23.849,33
Gigi 3 6,8 10,9 19.640,63
Gigi 4 9,9 16,0 13.490,53
Gigi 5 14,3 23,0 9.339,59
Gigi 6 18,1 29,1 7.378,80
Gigi 7 23,9 38,4 5.588,13
Gigi 8 31,6 50,9 4.226,46
Gigi 9 35,4 56,9 3.772,77
Tabel 4.4
Rimpull Pada Setiap Gear Dump truck Volvo FMX440
Speed
Rimpull
Transmisi (mile per km/jam (lb)
hour)
Gigi 1 4,16 6,69 28.350,36
Gigi 2 6,42 10,33 18.370,33
Gigi 3 8,92 14,35 13.221,69
Gigi 4 12,15 19,55 9.706,79
Gigi 5 16,74 26,94 7.045,25
Gigi 6 19,6 31,54 6.017,22
Gigi 7 24,75 39,83 4.765,15
Gigi 8 33,21 53,44 3.551,26
Gigi 9 37,38 60,15 3.155,10
Gigi 10 41,91 67,44 2.814,07
Gigi 11 46,53 74,88 2.534,66
Gigi 12 50,23 80,84 2.347,95
Data aktual mengenai konsumsi bahan bakar dari perusahaan untuk dump
truck tipe Volvo A35E di Fleet pertama pada penelitian ini adalah 24,30 l/jam,
dump truck Volvo FMX440 di Fleet kedua pada penelitian ini adalah 16,20 l/jam.
Perhitungan konsumsi bahan bakar dump truck pada penelitian ini berada pada
dua loading point dan dua dump truck yang berbeda. Dump truck yang digunakan
adalah Volvo A35E dan dump truck Volvo FMX440.
Perbedaan data – data konsumsi bahan bakar aktual yang didapat dari
perusahaan dikarenakan jarak dan kondisi kerja dari setiap Fleet berbeda.
Sehingga perbedaan jarak dan kondisi kerja ini yang mengakibatkan perbedaan
pada besaran konsumsi bahan bakar pada setiap Fleet. Pada keadaan waktu
tunggu atau idle time dump truck, menurut Hays (1990) pada Haul truck fuel
consumption and CO2 emission under various engine load conditions 2010,
konsumsi bahan bakar dump truck pada idle time berkisar 10% dari kebutuhan
total pada saat dump truck berjalan. Data yang didapat dari perusahaan yaitu nilai
parameter untuk perhitungan kebutuhan bahan bakar solar sebagai berikut :
1) BBM yang masuk ke mesin : 0,38 lb/ kw.hr
2) Densitas bbm : 7,3 lb/ gallon
Tabel 4.5
Spesifikasi dan Kategori Konsumsi Bahan Bakar Dump
truck (Sumber : Specification and Application handbook of
Volvo, 2009)
Medium
Fleet Type Low (lt/jam) High (l/jam)
(lt/jam)
66