PEMBAHASAN
Tabel 5.2
Konsumsi Bahan Bakar Volvo A35E Berdasarkan Kemiringan dan Tahanan
Gelinding Jalan Angkut
Amblasan Rolling Total Gear Load Factor Bbm (ltr/jam) Bbm (ltr/km)
Grade
(cm) Resistance Resistance load empty load empty load empty load empty
Amblasan Rolling Total Gear Load Factor Bbm (ltr/jam) Bbm (ltr/km)
Grade
(cm) Resistance Asistance load empty load empty load empty load empty
Gambar 5.1
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Volvo A35E Keadaan Muatan Naik
Gambar 5.2
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Volvo A35E Keadaan Kosong Naik
Gambar 5.3
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Volvo A35E Keadaan Muatan Turun
Gambar 5.4
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Volvo A35E Keadaan Kosong Turun
Hubungan tahanan gelinding dan kemiringan jalan terhadap konsumsi
bahan bakar Dump Truck sangatlah erat dengan nilai R2 (koefisien determinasi)
adalah 0,9 pada keadaan truk bermuatan naik dan 0,98 pada keadaan truk kosong
naik. Sedangkan pada keadaan kemiringan turun, nilai R2 adalah 0,77 pada
keadaan truk bermuatan turun dan 0,89 pada keadaan truk kosong turun.
Konsumsi bahan bakar untuk Dump Truck Volvo FMX440 pada
kemiringan jalan angkut dari 1% sampai 12% akan berbeda (lihat Tabel 5.2).
Gambar 5.5
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Volvo A35E Keadaan Muatan Naik
(Total Resistance)
Gambar 5.6
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Volvo A35E Keadaan Kosong Naik
(Total Resistance)
Gambar 5.7
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Volvo A35E Keadaan Muatan Turun
(Total Asistance)
Gambar 5.8
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Volvo A35E Keadaan Kosong Turun
(Total Asistance)
Tabel 5.3
Konsumsi Bahan Bakar Volvo FMX440 Berdasarkan Kemiringan dan
Tahanan Gelinding Jalan Angkut
Alat Grade Amblas Rolling Total Gear Load Factor Bbm (ltr/jam) Bbm (ltr/km)
Angkut an Resista Resista load empty load empty load empty load empty
(cm) nce nce
Volvo 1% 5 4,95% 5,95% 3 5 0,80 0,22 20,67 5,67 1,09 0,30
FMX 2% 5 4,95% 6,95% 3 5 0,77 0,20 19,76 5,26 1,05 0,33
440
3% 5 4,95% 7,95% 3 5 0,80 0,25 20,70 6,49 1,10 0,36
4% 5 4,95% 8,95% 3 5 0,84 0,23 21,65 5,98 1,15 0,37
5% 5 4,95% 9,95% 3 5 0,89 0,23 23,01 5,80 1,22 0,39
6% 5 4,95% 10,95% 2 5 0,89 0,22 22,85 5,63 1,64 0,41
7% 5 4,95% 11,95% 2 5 0,86 0,21 22,10 5,48 1,59 0,42
12% 5 4,95% 12,95% 2 5 0,95 0,04 24,51 1,00 1,76 0,60
Alat Grade Amblas Rolling Total Gear Load Factor Bbm (ltr/jam) Bbm (ltr/km)
Angkut an Resista Resista load empty load empty load empty load empty
(cm) nce nce
Volvo -1% 5 4,95% 3,95% 5 5 0,85 0,38 21,85 9,73 0,67 0,24
FMX -2% 5 4,95% 2,95% 5 5 0,77 0,42 19,84 10,87 0,60 0,20
440
-3% 5 4,95% 1,95% 5 5 0,72 0,46 18,42 11,76 0,56 0,21
-4% 5 4,95% 0,95% 5 5 0,67 0,47 17,17 11,98 0,52 0,18
-5% 5 4,95% -0,05% 5 5 0,71 0,50 18,35 12,87 0,56 0,19
-6% 5 4,95% -1,05% 5 5 0,72 0,52 18,45 13,44 0,56 0,19
-7% 5 4,95% -2,05% 5 5 0,64 0,54 16,42 13,91 0,50 0,15
-12% 5 4,95% -3,05% 5 5 0,64 0,76 16,42 19,53 0,50 0,14
Gambar 5.9
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Volvo FMX440 Keadaan Muatan Naik
Gambar 5.10
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Volvo FMX440 Keadaan Kosong Naik
Gambar 5.11
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Bakar Volvo FMX440 Keadaan Muatan Turun
Gambar 5.12
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Bakar Volvo FMX440 Keadaan Kosong Turun
Gambar 5.14
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Bakar Volvo FMX440 Keadaan Kosong Naik
(Total Resistance)
Gambar 5.15
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Bakar Volvo FMX440 Keadaan Muatan Turun
(Total Asistance)
Gambar 5.16
Grafik Konsumsi Bahan Bakar Bakar Volvo FMX440 Keadaan Kosong Turun
(Total Asistance)
Tabel 5.4
Produksi Dump Truck Volvo A35E Aktual dan Teori di Fleet Pertama
Dump truck Volvo Cycle Time Ritase Produksi Produksi
No
A35E (min) (rit) (bcm/jam) (bcm/hari)
1 Aktual - - 70,61 1.270,98
2 Teori 11,19 6 71,92 1.294,56
Tabel 5.4 menunjukkan angka perbedaan produksi Dump Truck dengan data
aktual perusahaan dengan pengamatan waktu edar langsung di lapangan.
Tabel 5.5
Produksi Dump Truck Volvo FMX440 Aktual dan Teori di Fleet Kedua
Dumptruck Volvo Cycle Ritase Produksi Produksi
No Time
FMX440 (min) (rit) (bcm/jam) (bcm/hari)
1 Aktual - - 55,2 993,6
2 Teori 9,46 6 57,97 1.043,46
Dari data produksi aktual dan teori, maka rasio bahan bakar Dump Truck
dapat diketahui dengan perbandingan banyaknya konsumsi bahan bakar dengan
produksi Dump Truck setiap jamnya. Rasio bahan bakar Dump Truck adalah :
Tabel 5.6
Rasio Bahan Bakar Volvo A35E di Fleet Pertama
Dump truck Volvo Produksi BBM Rasio BBM
No
FMX440 (bcm/jam) (ltr/jam) (ltr/bcm)
1 Aktual 70,61 24,30 0,34
2 Sebelum Perbaikan 71,92 18,48 0,26
Tabel 5.7
Rasio Bahan Bakar Volvo FMX440 di Fleet Kedua
Dump truck Volvo Produksi BBM Rasio BBM
No
A35E (bcm/jam) (ltr/jam) (ltr/bcm)
1 Aktual 55,2 16,20 0,29
2 Sebelum Perbaikan 57,97 14,74 0,26
Angka rasio bahan bakar akan lebih baik atau sesuai yang diharapkan
perusahaan jika nilainya semakin kecil, sehingga biaya yang di keluarkan
perusahaan akan semakain sedikit dalam proses penambangan. Batas maksimal
perusahaan untuk rasio bahan bakar Dump Truck adalah 0,80 l/BCM. Rasio
bahan bakar aktual dan sebelum perbaiakan kondisi jalan berdasarkan
perhitungan rimpull Dump Truck Volvo A35E di Fleet pertama aktualnya adalah
0,34 l/BCM dan sebelum perbaikan 0,26 l/BCM, dan untuk Dump Truck Volvo
FMX440 di Fleet kedua aktualnya adalah 0,29 l/BCM dan sebelum perbaikan
0,26 l/BCM. Pada kondisi tersebut, Dump Truck masih berada di atas batas aman
dari target maksimal rasio bahan bakar perusahaan, sehingga perlu dilakukan
perbaikan kondisi kerja dan jalan angkut terhadap pemakaian bahan bakar Dump
Truck untuk meningkatkan produksi dan mengefisiensikan penggunaan bahan
bakar.
5.4. Pengaruh Perbaikan dan Perawatan Jalan Angkut Terhadap Rasio
Bahan Bakar Dump Truck
Kondisi jalan yang baik dan sesuai dengan acuan perusahaan akan
membantu dalam penghematan konsumsi bahan bakar dan peningkatan
produksi. Oleh karena itu, kondisi aktual jalan angkut yang kurang baik pada
beberapa segmen jalan harus segera diperbaiki pada kondisi medium severity
yaitu amblasan tidak lebih dari 5 cm dengan penambahan lapisan perkerasan dan
perataan jalan angkut. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan bantuan alat mekanis
yaitu grader yang digunakan untuk perataan jalan (lihat Gambar 5.9). Serta
dapat dilakukan dengan cara dumping di jalan yang amblas, kemudian dilakukan
pemadatan di area tersebut. Kemudian untuk penanganan apabila terjadi
kemiringan jalan angkut yang melebihi acuan perusahaan yaitu 12%, maka
mengurangi lapisan tanah dengan cara mendorong dari atas ke bawah (dozing)
menggunakan dozer.
Selain itu, harus juga dilaksanakan road maintenance yaitu melakukan
pemeliharaan dan perawatan jalan angkut. Pada saat melakukan road
maintenance harus menggunakan rambu batas kecepatan, peringatan, barikade
dan flagmen untuk mengendalikan dan mengurangi bahaya pada personel
perawatan jalan
(lihat Gambar 5.17). Perhatian yang harus diberikan pada jalan tambang adalah
perawatan (maintenance) yang dilakukan dengan cara sistematis dan terukur
untuk menhgetahui jenis – jenis kerusakan pada jalan tambang.
Gambar 5.17
Motor Grader CAT – GD01 untuk Perawatan Jalan
Perbaikan kondisi jalan angkut pada segmen jalan yang rusak akan
menurunkan konsumsi bahan bakar dan meningkatkan produksi Dump Truck
pada pemindahan overburden. Waktu tempuh pengangkutan overburden dari
loading point menuju disposal akan semakin cepat sehingga produksi semakin
meningkat.
Rambu – rambu ini mempunyai arti gear dan kecepatan yang harus
digunakan oleh operator. Gear 5 maksudnya adalah penggunaan optimal gear
saat melewati suatu segmen adalah gear 5 dengan kecepatan 25 – 35 Km/jam.
Kemudian untuk rambu – rambu ditikungan juga diberi petunjuk bahwa jalan
menikung dan batas kecepatn yang wajib digunakan adalah 17 Km/jam.
Kegiatan ini apabila terlaksana dan dipatuhi oleh operator maka dapat
menghemat konsumsi bahan bakar pada suatu Dump Truck. Serta dapat juga
untuk mempercepat waktu edar suatu Dump Truck, sehngga nantinya produksi
akan lebih meningkat. Apabila konsumsi bahan bakar rendah sedangkan
produksi meningkat maka rasio bahan bakar pada suatu perusahaan akan rendah.
Pada perhitungan waktu tempuh setelah perbaikan jalan angkut dari
loading point menuju disposal berdasarkan pemakaian rimpull Dump Truck di
Fleet pertama adalah 10,48 menit (lihat Lampiran R). Perhitungan konsumsi
bahan bakar Dump Truck setelah perbaikan kemiringan jalan angkut dan
amblesan tidak lebih dari 5 cm (lihat Lampiran Q Tabel Q.3).
Tabel 5.9
Produksi Dump Truck Volvo A35E di Fleet Kedua Setelah Perbaikan
Dumptruck Volvo Cycle Ritase Produksi Produksi
No
Time
A35E (min) (rit) (bcm/jam) (bcm/hari)
1 Aktual - - 55,2 993,6
2 Teori 9,46 6 57,97 1.043,46
3 Usulan Perbaikan 8,78 6 62,46 1.124,28
Kemudian setelah perbaikan kondisi jalan dengan kemiringan jalan
angkut maksimal sebesar 12% dan amblesan maksimal 5 cm, maka konsumsi
bahan bakarnya dapat dilihat pada table 5.22.
Tabel 5.10
Konsumsi Bahan Bakar Dump Truck Setelah Perbaikan
Travel Time BBM Idlle BBM
BBM (l/hr) (hour) BBM (liter)
Fleet Jenis Alat (liter) BBM Ritase (l/hr)
Load Empty Load Empty Load Empty (liter) (rit)
1 Volvo A35E 83,67 38,89 0,212 0,118 17,77 4,58 22,35 0,89 2,5 58,11
2 Volvo FMX440 89,69 31,22 0,208 0,148 18,69 4,63 23,52 0,75 2,4 57,79
Tabel 5.11
Rasio Bahan Bakar Setelah Perbaikan Volvo A35E di Fleet Pertama
Dumptruck Produksi BBM Rasio BBM
No (BCM/jam)
Volvo A35E (l/jam) (l/BCM)
1 Aktual 70,61 24,30 0,34
2 Teori 71,92 18,57 0,26
3 Usulan Perbaikan 76,79 15,79 0,21
Tabel 5.12
Rasio Bahan Bakar Setelah Perbaikan Volvo FMX440 di Fleet Kedua
Dumptruck Produksi BBM Rasio BBM
No (BCM/jam)
Volvo FMX440 (l/jam) (l/BCM)
1 Aktual 55,2 24,30 0,34
2 Teori 71,92 18,57 0,26
3 Usulan Perbaikan 76,79 15,79 0,21
18
19