PEMADAT ASPAL
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Sudarman, M.Pd
Disusun Oleh :
Cornesia Orna Meggi Saputra 5202417077
Marchana Ryan Nur Kahfi 5202417078
Dheny Nur Syahid 5202417079
1
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 3
A. Proses Pemadatan Aspal.............................................................. 3
BAB II. PEMBAHASAN.............................................................................. 4
A. Alat Berat Pemadat Aspal...................................................... 4
1. Tandem roller.................................................................... 4
2. Pneumatic Tire Roller......................................................... 5
3. 9
Vibratory Roller......................................................................
BAB III. PENUTUP...................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Gambar 1.1 Tandem roller
Three axle tandem roller biasanya digunakan untuk pekerjaan yang berat seperti pada
saat mengerjakan landasan pesawat terbang atau membuat pondasi jalan. Konstruksi dari
threeaxle tandem roller apabila ditambah satu roda depan yang dipasang pada perpanjangan
overhead frame disebut walking beam, yang dapat bergerak bebas naik turun mengikuti
ketidakrataan permukaan jalan, sehingga satuan tekanan per satuan lebar rol dapat
dipertahankan besarnya. Walking beam dapat juga dikunci, sehingga dapat bergerak ke atas
saja apabila permukaan jalan tidak rata. Penguncian walking beam dapat dilakukan penuh,
sehingga walking beam tidak dapat bergerak sama sekali ke atas maupun ke bawah.
2. Pneumatic Tire Roller
Untuk pneumatic tire roller, alat terdiri atas roda-roda ban karet yang dipompa
(pneumatic) maka area pekerjaan juga perlu dibebaskan dari benda-benda tajam yang dapat
merusak roda. Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-seling sehingga bagian
yang tidak tergilas oleh roda bagian muka maka akan digilas oleh roda bagian belakangnya.
Alat ini baik sekali digunakan pada penggilasan bahan yang bergranular, juga baik digunakan
pada penggilasan lapisan hot mix sebagai “penggilas antara”. Pada pekerjaan proyek ini, alat
berat pneumatic roller ini di pakai merk SAKAI TS-200 dengan jumlah 2 unit yang langsung
di datangkan dari kontaktor. Gambar alat pemadat pneumatic tire roller dapat di lihat pada
gambar 2.1 di bawah ini
5
juga dapat ditambah dengan mengisi air atau pasir dalam bak bak yang disediakan dalam
dinding mesin, sehingga berat satu roller dinyatakan dalam dua angka, misalnya antara 9
sampai 16 ton. Tekanan roda pada permukaan tanah dapat diatur dengan tekanan udara dalam
ban (inflation pressure), makin keras ban dipompa, makin besar tekanan per satuan luas
permukaan tanah. Penggilasan dengan ban ini mempunyai cirri khusus dengan adanya
kneading effect, ialah air dan udara dapat ditekan keluar (pada tepi tepi ban) yang segera akan
menguap pada keadaan udara yang kering. Kneading effect ini sangat membantu dalam usaha
pemampatan bahan bahan yang banyak mengandung lempung atau tanah liat. Kneadingeffect
ini juga diperbesar pengaruhnya dengan membuat sumbu roda yang dapat
bergoyangmengikuti ketidakrataan permukaan tanah. Roda yang dapat bergoyang demikian
ini disebutwhole wheel, yang sangat berguna dalam mempertahankan tekanan yang sama dari
semuaroda roller, karena tidak ada roda roda yang menggantung bebas.
Bergoyangnya roda ini menyebabkan roller baik sekali untuk digunakan pada
penggilasan pasir atau bahan bahan dengan butir kasar, karena gerakan ban akan membantu
dalammengatur kedudukan butir untuk mencapai kemampatan yangn optimal. Perlu
diperhatikan pada penggilasan bahan dengan butir kasar yang tajam ban ban penggilas akan
cepat rusak,sehingga pneumatic tired roller banyak digunakan dalam pekerjaan pengaspalan
jalan,misalnya pada hot mix asphalt concrete, di samping juga baik untuk penggilasan
lapisan-lapisan tanah yang tipis.
a. Kelebihan Pneumatic Tire Roller:
Sangat cocok digunakan pada pekerjaan penggilasan bahan granular, juga baik
digunakan pada penggilasan lapisan hot mix sebagai "penggilas antara".
b. Kekurangan pneumatic tire roller:
Sebaiknya tidak digunakan untuk menggilas lapisan yang berbatu dan tajam karena
akan mempercepat kerusakan pada roda-rodanya.
c. Pemeriksaan Peralatan Pemadatan Roda Karet (Pneumatic Tire Roller)
Pada pemeriksaan peralatan Pemadatan Roda Raket maka pemeriksaan harus
mengetahui mekanisme kerja dari peralatan itu sendiri. Dan untuk melakukan pemeriksaan
kondisi dan penyetelan yang meliputi bagian-bagian komponendari Peralatan Pemadat Roda
Karet harus dilaksanakan prosedur pemeriksaansesuai pabrik pembuatnya. Setelah
dilaksanakan pemeriksaan tersebut, maka dapat dilaksanakan operasi pemadatan permukaan
perkerasan jalan. Jika padapelaksanaan pemadatan terjadi ketidakberesan atau jalannya
peralatan tidaksempurna, maka harus dilaksanakan pemeriksaan lebih teliti.
1) Pemeriksaan Secara Umum Pemadat Roda Karet
Ketika akan memulai operasi maka pemakai peralatan harus melaksanakanpemeriksaan
secara umum dan untuk memeriksa kelaikan operasional maka dilanjutkan pemeriksaan yang
lebih rinci yaitu pemeriksaan komponen-komponen peralatan pemadat yang dapat dilakukan
sendiri, yaitu tidak memerlukan peralatan khusus.
1. Untuk penggeraknya, dapat dilakukan pemeriksaan motor penggerak seperti kerja
governor, dan kelancaran kerja motor.
2. Pada sistem rem, dapat dilakukan pemeriksaan ketebalan sepatu / ferodo rem serta
kerenggangannya (lining clearance). Hal lain adalah pemeriksaan tekanan / fungsi kerja rem.
3. Pemeriksaan pada sistem bahan bakar dapat dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Periksa kotoran yang mengendap pada tangki bahan bakar.
6
b. Periksa kebersihan dan kondisi saringan bahan bakar.
c. Periksa kebocoran pada bahan bakar.
4. Pada sistem kemudi (steering) dapat dilakukan pemeriksaan kondisi dan cadangan minyak
kemudi.
5. Pada sistem pendingin maka dapat dilakukan pemeriksaan sebagai beriku
a. Periksa kekencangan tali kipas.
b. Periksa kondisi serta cadangan cairan pendingin.x Periksa kebersihan sirip-sirip radiator.
c. Periksa jika ada kebocoran pada sistem pendingin.
6. Periksa secara visual kondisi ban serta tekanan aangin harus sesuai yang dipersyaratkan.
7. Periksa unjuk kerja sistem penerangan.
8. Periksa kondisi rantai penggerak dan kencangkan mur pada roda.
2) Pemeriksaan komponen-komponen Pemadat Roda Karet
a) Mesin Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah
sebagai berikut :
1. Periksa minyak pelumas (oli).
2. Periksa air pendingin.
3. Amati instrumen atau meteran yang ada dana periksa jika ada bunyi mesin yang aneh.
4. Periksa air aki.
5. Periksa pinion clutch motor starter.
6. Periksa adanya kebocoran oli pada seal-seal atau packing pada mesin.
7. Laksanakan pemeriksaan kelengkapan dari mesin.
8. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
b) Sistem Kontrol Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi
adalah sebagai berikut :
1. Periksa kondisi switch semua lampu, yaitu lampu penerang, lampu darurat,lampu parkir,
lampu indikator oli, lampu panel instrumen, lampu pengisilistrik (charge), dan lampu tekanan
udara.
2. Periksa kondisi dan kelengkapan tuas lampu sen, tuas transmisi, tuas stopmesin, tuas
perseneling, tuas bahan bakar, tuas rem parkir, tuas PTO, tuaspengunci diferensial.
3. Periksa kondisi, unjuk kerja, dan kelengkapan pedal kopling, pedal rem, pedalgas.
4. Periksa kondisi dan unjuk kerja klakson.
5. Periksa kondisi dan kelengkapan starter switch.
6. Periksa kondisi dan unjuk kerja roda kemudi.
7. Periksa kondisi dan unjuk kerja termometer.
8. Periksa kondisi dan unjuk kerja speedometer.
9. Periksa kondisi dan unjuk kerja pengukur bahan bakar.
10. Periksa kondisi kotak sikring.
11. Laksanakan pemeriksaan secara menyeluruh kelengkapan sistem kontrol.
12. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh
pabrikpembuatnya.
c) Rantai Penggerak Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi
adalah sebagai berikut :
1. Periksa tegangan rantai roller dengan defleksi lateral 20 sld 30 mm di bagiantengah antara
poros.
7
2. Periksa kondisi, kerenggangan, dan keausan rantai penggerak berikut porosnya.
3. Laksanakan pemeriksaan secara menyeluruh kelengkapan rantai penggerak.
4. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
d) Roda Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah
sebagai berikut :
1. Periksa kondisi dan keausan steering yoke pin dari roda depan.
2. Periksa kondisi serta kekencangan baut serta mur dari roda.
3. Periksa kondisi dan keausan pelindung rantai penggerak (drive chain guard).
4. Periksa kondisi, kerusakan, unjuk kerja, dan tekanan udara ban roda depandan roda
belakang.
5. Laksanakan pemeriksaan secara menyeluruh kelengkapan roda.
6. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik pembuatnya.
e) Sistem Kemudi Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi
adalah sebagai berikut :
1. Periksa kondisi dan unjuk kerja dari roda kemudi.
2. Periksa kondisi kotak roda gigi, kemungkinan bunyi tidak wajar sertakebocoran oli.
3. Periksa kondisi, keausan, dan kemungkinan bocor pada katup pengontroi.
4. Periksa kondisi, keausan, dan kemungkinan kebocoran pada silinder tenaga(power
cylinder).
5. Periksa kondisi dan unjuk kerja dari tie rod.
6. Periksa kondisi, keausan dan kemungkinan kebocoran pada tangki hidrolik.
7. Periksa kondisi, kemungkinan ada bunyi asing, dan kebocoran oli pada pompahidrolik.
8. Periksa kekencangan belt penggerak pompa hidrolik.
9. Laksanakan pemeriksaan secara menyeluruh kelengkapan sistem kemudi.
10. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh pabrik
pembuatnya.
f) Sistem RemPemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi adalah
sebagai berikut :
1. Periksa kondisi, unjuk kerja dari rem hidrolik berikut boosternya pada roda belakang.
2. Periksa kondisi kebersihan dan kemungkinan endapan yang terdapat di dalamtangki.
3. Periksa minyak rem, tambah bila perlu, cek jika ada kerusakan pada masterremnya.
4. Periksa kebocoran angin atau minyak pada pipa-pipa atau fleksible hose.
5. Periksa stelan Iangkah pedal rem, stel bila perlu.
6. Periksa kemampuan pengereman, sepatu rem. Ganti bila perlu.
7. Periksa bekerjanya booster rem. Perbaiki bila perlu.
8. Laksanakan pemeriksaan secara menyeluruh kelengkapan sistem rem.
9. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan olehpabrik pembuatnya.
g) Penyemprot Air Pemeriksaan yang dilaksanakan sebelum dan selama beroperasi
adalah sebagai berikut :
1. Periksa kondisi, unjuk kerja penyemprot air pada roda untuk mencegahmaterial atau aspal
melekat pada roda.
2. Periksa kemampuan, unjuk kerja penyemprot air pada material yang dihamparuntuk
memberikan kadar kelembaban optimum.
3. Periksa tangki air roller, serta kebersihannya.
8
4. Periksa kemampuan aliran air pada roller / roda yang lain.
5. Periksa kondisi, unjuk kerja dari pompa penyemprot (sprinkler pump).
6. Periksa kondisi, unjuk kerja, dan kebersihan saringan (liner filter) sertaelemennya.
7. Periksa kondisi, unjuk kerja dan kebersihan dari nozzle penyemprot.
8. Periksa kondisi, keausan dari belt penggerak pompa penyemprot air.
9. Laksanakan pemeriksaan secara menyeluruh kelengkapan sistem penyemprotair.
10. Laksanakan prosedur pemeriksaan dan perbaikan yang dianjurkan oleh
pabrikpembuatnya.
3. Vibratory Roller
Vibratory roller adalah alat pemadat yang menggabungkan antar tekanan dan
getaran. Vibratory roller mempunyai efisiensi pemadatan yang baik. Alat ini memungkinkan
digunakan secara luas dalam tiap jenis pekerjaan pemadatan. Akibat sama efek ditimbulkan
oleh vibratory roller adalah gaya dinamis terhadap tanah cenderung mengisi bagian-bagian
kosong terdapat diantara butir-butirnya sehingga akibatnya tanah menjadi padat, dengan
susunan yang lebih kompak.
Pada proyek ini, alat penggilas Vibratory roller yang digunakan adalah tipe HAMM
3410 dan di datangkan langsung dari kontraktor. Gambar alat berat Vibratory roller dapat di
lihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pemadatan aspal di lapangan dilakukan secara 3 tahap yaitu pemadatan awal,
pemadatan kedua dan pemadatan akhir. Beberapa alat berat penunjang untuk memadatkan
aspal antara lain Tandem Roller, PTR (Pneumatic Tire Roller), dan Vibration Roller.
Pemadatan awal dilakukan ketika dump truck menuangkan hotmix kedalam asphal
finisher kemudian menghamparkan ke badan jalan. Pemadatan awal ini harus dilaksanakan
dengan menggunakan alat pemadat roda baja atau tandem roller. Pemadatan kedua atau
utama harus dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet atau PTR sedekat mungkin
dibelakang penggilasan awal dengan kecepatan maksimal 10 km/jam. Pemadatan akhir atau
penyelesaian harus dilaksanakan dengan alat berat pemadat roda baja tanpa penggetar
(vibrasi).
B. Saran
Tentu saja dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dalam
penulisan maupun penyusunan struktur makalah ini. Harapan kami dari penulis harapannya
makalah ini dapat menjadi referensi pada materi “Alat Berat Pemadat Aspal”.
10
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, Teguh. 2016. Alat Berat Pemadat Aspal. Macam Alat Berat Pemadat Jalan.
Jakarta
11