Anda di halaman 1dari 13

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNING

CALON KEPALA SEKOLAH


KABUPATEN JENEPONTO

BAHAN KAJIAN : PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

KONDISI NYATA
KONDISI IDEAL KONTRIBUSI CALON
SMPN 1 BINAMU SMPN KHUSUS JENEPONTO
1. Terdapat perencanaan penerimaan 1. Terdapat perencanaan penerimaan 1. Terdapat perencanaan penerimaan 1. Hendaknya perencanaan
peserta didik peserta didik peserta didik PPDB merujuk pada SPM
2. Terdapat proses penerimaan peserta 2. Terdapat proses penerimaan peserta 2. Terdapat proses penerimaan peserta pendidikan dasar dengan
didik yang meliputi: didik yang meliputi: didik yang meliputi: jumlah peserta didik
a. Pembentukan panitia PPDB a. Pembentukan panitia PPDB a. Pembentukan panitia PPDB maksimal 36 siswa per
b. Rapat kerja dan pembagian tugas b. Rapat kerja dan pembagian tugas b. Rapat kerja dan pembagian tugas kelas
c. Proses pendaftaran c. Proses pendaftaran c. Proses pendaftaran 2. Hendaknya proses seleksi
d. Proses Seleksi d. Proses Seleksi d. Proses Seleksi dari tahap awal sampai
e. Proses penentuan calon terpilih e. Proses penentuan calon terpilih e. Proses penentuan calon terpilih akhir dilaksanakan secara
f. Proses daftar ulang f. Proses daftar ulang f. Proses daftar ulang terbuka/transparan
3. Melakukan orientasi peserta didik 3. Melakukan orientasi peserta didik 3. Melakukan orientasi peserta didik 3. Hendaknya proses seleksi
yang bersifat akademik yang bersifat akademik yang bersifat akademik dan kriteria kelulusan
4. Mengatur kehadiran dan 4. Mengatur kehadiran dan 4. Mengatur kehadiran dan disosialisasikan kepada
ketidakhadiran peserta didik ketidakhadiran peserta didik ketidakhadiran peserta didik orang tua calon siswa,
5. Mengatur evaluasi peserta didik 5. Mengatur evaluasi peserta didik 5. Mengatur evaluasi peserta didik masyarakat dan
6. Mengatur kenaikan kelas, mutasi 6. Mengatur kenaikan kelas, mutasi dan 6. Mengatur kenaikan kelas, mutasi pemangku kepentingan
dan drop out drop out dan drop out lainnya.
7. Mengatur kode etik dan peningkatan 7. Mengatur kode etik dan peningkatan 7. Mengatur kode etik dan
disiplin peserta didik disiplin peserta didik peningkatan disiplin peserta didik
8. Mengatur layanan bimbingan dan 8. Mengatur layanan bimbingan dan 8. Mengatur layanan bimbingan dan
konseling peserta didik konseling peserta didik konseling peserta didik
9. Mengatur organisasi peserta didik 9. Mengatur organisasi peserta didik 9. Mengatur organisasi peserta didik
yang meliputi OSIS yang meliputi OSIS yang meliputi OSIS
10. Melaksanakan kegiatan ekstra dan 10. Melaksanakan kegiatan ekstra dan 10. Melaksanakan kegiatan ekstra dan
kokurikuler untuk peserta didik kokurikuler untuk peserta didik kokurikuler untuk peserta didik

1
KONDISI NYATA
KONDISI IDEAL KONTRIBUSI CALON
SMPN 1 BINAMU SMPN KHUSUS JENEPONTO
11. Melakukan pembinaan prestasi 11. Melakukan pembinaan prestasi 11. Melakukan pembinaan prestasi
unggulan. unggulan. unggulan.
12. Melakukan Pembinaan dan 12. Melakukan Pembinaan dan 12. Melakukan Pembinaan dan
pengembangan peserta didik berupa: pengembangan peserta didik berupa: pengembangan peserta didik berupa:
a. Pengembangan bakat, minat, a. Pengembangan bakat, minat, a. Pengembangan bakat, minat,
kreatifitas, dan kemampuan kreatifitas, dan kemampuan kreatifitas, dan kemampuan
b. Penyiapan perangkat pemantau b. Tidak memiliki perangkat b. Belum memiliki perangkat
bakat, minat, kreatifitas, dan pemantau bakat, minat, kreatifitas, pemantau bakat, minat, kreatifitas,
kemampuan peserta didik dan kemampuan peserta didik dan kemampuan peserta didik
c. Menyelenggarakan penuangan c. Belum ada penuangan wahana c. Belum ada penuangan wahana
wahana kreatifitas kreatifitas kreatifitas
d. Mewadahi/menyalurkan bakat, d. Mewadahi/menyalurkan bakat, d. Mewadahi/menyalurkan bakat,
minat, dan kreatifitas siswa minat, dan kreatifitas siswa minat, dan kreatifitas siswa
e. Melaksanakan pemantauan e. Melaksanakan pemantauan e. Melaksanakan pemantauan
kemampuan siswa kemampuan siswa kemampuan siswa
13. Melakukan pelacakan terhadap 13. Belum melakukan pelacakan 13. Belum melakukan pelacakan 4. Hendaknya melakukan
alumni terhadap alumni terhadap alumni pelacakan terhadap
alumni

Peserta Diklat Cakep,

Drs. H. SYARIFUDDIN, M. Pd.


NIP.19690101 199412 1 007

2
LAPORAN
KAJIAN ON THE JOB LEARNING

BAHAN KAJIAN
(5)
PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

OLEH :

Drs. H. SYARIFUDDIN, M. Pd.

PESERTA DIKLAT
CALON KEPALA SEKOLAH
TINGKAT KABUPATEN JENEPONTO
2011

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN HASIL KAJIAN


PENGELOLAAN PESERTA DIDIK

Drs. H. SYARIFUDDIN, M. Pd

Peserta Diklat
Calon Kepala Sekolah Kabupaten Jeneponto
Tahun 2011

Telah melakukan pengkajian


Pengelolaan Peserta Didik
SMPN 1 Binamu dan SMPN Khusus Jeneponto

Jeneponto, 13 Oktober 2011

Kepala SMPN Khusus Jeneponto, Kepala SMPN 1 Binamu,

H. SARIPUDDIN D., S. Pd., SE., MM. Drs. SYAHRIR SAINI


NIP. 19660131 198903 1 007 NIP. 19530406 198503 1 013

ii
PENDAHULUAN

Pengelolaan peserta didik (kesiswaaan) termasuk salah satu substansi pengelolaan


pendidikan dan menduduki posisi strategis karena ini merupakan pusat layanan pendidikan.
Berbagai macam kegiatan, baik yang berada di dalam maupun di luar latar institusi persekolahan,
tertuju kepada peserta didik. Semua kegiatan pendidikan, yaitu yang berkenaan dengan manajemen
akademik, layanan pendukung akademik, sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sarana
prasarana dan hubungan sekolah dengan masyarakat, senantiasa diupayakan agar menjadi layanan
pendidikan yang andal bagi peserta didik.
Pengelolaan peserta didik adalah suatu pengaturan terhadap peserta didik di sekolah, sejak
peserta didik masuk sampai dengan peserta didik lulus, bahkan setelah menjadi alumni. Oleh karena
itu, kegiatan pengelolaan peserta didik meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan peserta didik;
2. Penerimaan peserta didik;
3. Orientasi peserta didik baru;
4. Mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah;
5. Mengatur evaluasi peserta didik;
6. Mengatur kenaikan tingkat peserta didik, mutasi dan drop out.
7. Mengatur kode etik, pengadilan dan peningkatan disiplin peserta didik.
8. Mengatur layanan peserta didik yang meliputi: layanan kepenasehatan akademik dan
administratif, layanan bimbingan dan konseling peserta didik.
9. Mengatur organisasi peserta didik yang meliputi: Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
dan organisasi alumni.
Seorang calon kepala sekolah diharapkan dapat memahami pengelolaan peserta didik.
Mengkaji pengelolaan peserta didik sekolah tempat magang pada kegiatan on the job learning
(OJL) bertujuan untuk melatih calon kepala sekolah mengembangkan dimensi kompetensi
manajerial khususnya kompetensi mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik
baru dan pengembangan kapasitas peserta didik.

1
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengisian instrumen kajian pengelolaan peserta didik, wawancara dengan
kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan matriks kajian pengelolaan peserta
didik, berikut kami sajikan deskripsi hasil kajian pengelolaan peserta didik sekolah tempat magang
di sekolah sendiri dan sekolah lain.

1. SMP Negeri 1 Binamu

SMPN 1 Binamu adalah sekolah lanjutan pertama yang tertua di kabupaten Jeneponto. Sejak
awal beroperasinya sampai dengan saat ini minat orang tua siswa untuk menyekolahkan putra-
putrinya di SMPN 1 Binamu tidak pernah surut. Citra SMPN 1 Binamu dimata orang tua siswa
masih tergolong baik. Bahkan tak sedikit diantara mereka yang mengatakan bahwa mereka adalah
alumni sehingga ingin anaknya juga dapat bersekolah di sekolah ini.
Besarnya minat orang tua siswa yang ingin menyekolahkan putra-putrinya di SMPN 1
Binamu merupakan satu masalah tersendiri dalam pengelolaan sekolah terkhusus pada proses
penerimaan calon siswa. Jumlah pendaftar setiap tahunnya jauh melebihi kapasitas daya tampung
yang dipersiapkan sekolah. Bertambahnya sekolah-sekolah baru setingkat SMP yang di bangun
pemerintah di sekitar SMPN 1 Binamu tidak mengurangi jumlah pendaftar calon siswa baru setiap
tahun. SMPN 1 Binamu adalah sekolah yang dijadikan prioritas utama oleh para pendaftar. Sekolah
lain adalah tujuan berikutnya jika nantinya mereka tidak berhasil lulus diterima di SMPN 1 Binamu.
Mengantisipasi adanya protes-protes terhadap hasil seleksi penerimaan calon siswa baru
maka tahapan-tahapan seleksi termasuk kriteria kelulusan hendaknya disosialisasikan kepada orang
tua calon siswa, masyarakat ataupun pihak lain yang memiliki kepentingan untuk itu.
Menurut pengalaman saya selama mengabdi di SMPN 1 Binamu, hal yang tidak bisa
dihindari oleh kepala sekolah dan panitia seleksi PPDB adalah adanya nota-nota sakti dari pejabat-
pejabat daerah yang menginginkan agar calon siswa tertentu diterima tanpa memperhatikan nilai tes
dari calon siswa tersebut. Hal inilah yang sering menjadi sorotan masyarakat umum sehingga
mereka juga berharap diperlakukan sama artinya anak-anak mereka juga harus dinyatakan lulus dan
diterima sebagai calon siswa baru SMPN 1 Binamu. Dengan banyaknya kejadian-kejadian seperti
tersebut, akhirnya jumlah siswa yang sedianya hanya untuk 36 siswa perkelas menjadi sampai 40-an
perkelas.
Menurut saya pribadi, pelayanan nota-nota sakti dapat dihindari dengan memberikan
pemahaman terhadap pejabat-pejabat daerah tentang pentingnya pelaksanaan seleksi PPDB yang
adil, jujur dan transparan. Pemberian pemahaman tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan
sosialisasi pelaksanaan seleksi PPDB dan mengundang para pejabat daerah sebelum pelaksanaan
seleksi. Dengan pelaksanaan PPDB yang adil, jujur dan transparan akan menghasilkan calon-calon
siswa baru yang mempunyai kemampuan standar sehingga proses pengembangannya lebih mudah
2
dibanding dengan menerima calon siswa yang memiliki kompetensi dibawah standar misalnya
calon siswa yang belum lancar membaca huruf latin.
Seluruh rangkaian seleksi PPDB dilaksanakan secara gratis tanpa memungut biaya dari
orang tua atau calon siswa yang mendaftar. Proses seleksi penerimaan siswa baru di SMPN 1
Binamu dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Calon siswa mengambil formulir yang disiapkan panitia secara gratis;
b) Formulir yang telah diisi lengkap dikembalikan ke panitia dengan melampirkan syarat-
syarat yang diminta diantaranya : foto kopi ijazah/STTB/SKHUN, foto siswa,
pernyataan orang tua/wali, dan tata tertib sekolah yang sudah ditandatangani orang
tua/wali siswa;
c) Pada saat pengembalian formulir, calon siswa sekaligus mengikuti tes membaca latin
dan mengaji bagi yang beragama Islam;
d) Mengikuti tes tertulis pada hari yang ditentukan. Materi pelajaran yang masuk dalam tes
seleksi adalah matematika dan bahasa Indonesia.
e) Pengumuman lulus;
f) Pendaftaran ulang;
g) Pembagian gugus untuk kegiatan MOS;
h) Mengikuti kegiatan MOS;
i) Pembagian kelas.

Pelaksanaan orientasi siswa baru belum dilaksanakan dengan baik sesuai dengan fungsi dan
tujuannya. Pengurus OSIS lebih banyak berperan dalam pelaksanaan orientasi tanpa adanya kontrol
yang baik dari pihak guru atau panitia orientasi. Orientasi bagi siswa-siswa baru hendaknya
dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan melibatkan guru, pegawai, dan pengurus OSIS
sehingga tujuan pelaksanaannya dapat tercapai.
Pengaturan kenaikan kelas di SMPN 1 Binamu diatur dalam kurikulum. Peserta didik
dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
b. Maksimal memiliki 2 (dua) mata pelajaran yang nilainya dibawah nilai KKM.
c. Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan pada
tingkatan kelas yang ikuti.
d. Kehadiran minimal 80%.

Pembinaan dan pengembangan bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan peserta didik
dilakukan pada kegiatan pengembangan diri siswa. Kegiatan ini dilaksanakan setara 2 jam pelajaran
pada hari Jum’at pagi.

3
Kegiatan pembinaan dan pengembangan siswa dilaksanakan berdasarkan bakat dan minat
yang paling menonjol dari siswa tersebut. Setiap siswa hanya boleh memilih satu jenis kegiatan
pengembangan diri. Pemilihan dan pengelompokan siswa ke dalam kegiatan pengembangan diri
dilakukan dengan cara membagikan formulir pemilihan kegiatan pengembangan diri yang disiapkan
oleh sekolah. Jenis-jenis kegiatan pengembangan diri siswa ditentukan berdasarkan kemampuan
dan kesiapan sekolah dalam pembinaan dan pengembangan bakat tersebut.
Kegiatan pengembangan diri siswa yang dibina sekolah berdasarkan kondisi obyektif
sekolah adalah :
a. Karate
Bertujuan untuk memiliki prestasi seni bela diri
b. Kegiatan PMR
1) Praktik PPPK
2) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
3) Melatih siswa untuk cepat dan tepat dalam memberikan pertolongan pertama
4) Membentuk piket UKS
c. Kepramukaan
1) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
3) Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
4) Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
5) Memiliki sikap kerjasama kelompok
6) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
d. Bola Basket
e. Seni Tari
Kegiatan pembinaan peserta didik sebagaimana diatur dalam permendiknas nomor 39 tahun
2008 juga sudah dilaksanakan di SMPN 1 Binamu. Jenis kegiatan pembinaan dimaksud adalah:
1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha dilakukan antara lain
melalui kegiatan shalat dhuhur secara berjamaah di mushallah sekolah, memperingati hari
isra’ mi’raj, mengadakan maulid di sekolah.
2. Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain
a. Melaksanakan tata tertib sekolah;
b. Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial);
c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan;
d. Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama;
e. Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah;

4
f. Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).
3. Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara, antara lain :
a. Melaksanakan upacara bendera setiap hari senin, serta hari-hari besar nasional;
b. Menyanyikan lagu-lagu nasional (Mars dan Hymne);
4. Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai bakat dan minat, antar lain
mengadakan lomba mata pelajaran, PORSENI.

SMPN 1 Binamu belum melakukan usaha untuk melacak alumni ke mana mereka
melanjutkan atau sudah berkerja di mana saja mereka. Hal yang agak mudah dilakukan sekarang
untuk melacak alumni adalah dengan memanfaatkan situs-situs pertemanan di internet. Sekolah
juga dapat membuat web atau blog yang dapat diakses oleh alumni-alumni kemudian melampirkan
satu menu untuk pelacakan alumni. Cara ini tentunya hanya bisa mendeteksi alumni-alumni yang
paham dengan penggunaan internet tetapi paling tidak sudah ada satu usaha melacak alumni-alumni
sekolah.

2. SMP Negeri Khusus Jeneponto

Sejak awal beroperasinya pada tahun pelajaran 2007/2008, SMPN Khusus Jeneponto hanya
menerima calon siswa baru sebanyak 20 orang setiap tahun. Pembatasan jumlah yang tergolong
sedikit tersebut terkait dengan kemampuan keuangan daerah, komitmen dan kebijakan pemerintah
daerah serta ketersediaan sarana dan prasarana sekolah.
SMPN Khusus Jeneponto memberikan layanan khusus kepada seluruh siswa dan guru-
gurunya termasuk siswa SLB dan SMA dengan menyediakan konsumsi untuk makan siang setiap
hari. Layanan khusus lainnya adalah menyediakan asrama gratis bagi seluruh siswa untuk menginap
terutama bagi siswa yang bertempat tinggal jauh dari sekolah. Konsumsi untuk makan malam dan
sarapan pagi bagi siswa yang menginap di asrama ditanggung masing-masing oleh siswa. Siswa
kelas IX diwajibkan tinggal di asrama sekolah guna memantapkan persiapan menghadapi ujian
kelulusan bagi siswa tersebut.
Guru-guru yang mengajar di sekolah ini direkrut dari sekolah-sekolah lain di Jeneponto
yang dianggap memiliki kompetensi dan kemampuan lebih setelah ada penilaian dari kepala
sekolah selama guru-guru tesebut mengabdi selama kurang lebih dua tahun sebagai guru honorer.
Beberapa guru dinyatakan tidak layak sehingga tidak memperoleh SK dari pemerintah kabupaten
menjadi guru tetap di SMPN Khusus Jeneponto.
Pemberian layanan-layanan khusus tersebut dan beberapa kelebihan lain yang dimiliki
SMPN Khusus Jeneponto mengakibatkan minat orang tua calon siswa ingin menyekolahkan
anaknya di sekolah ini. Dengan jatah yang hanya 20 orang siswa pertahun dan ketatnya persaingan
dalam seleksi penerimaan siswa baru membuat orang tua siswa mencari celah agar anaknya
5
diterima di sekolah ini. Menurut keterangan kepala SMPN Khusus bahwa proses seleksi PPDB
dilaksanakan secara adil, jujur dan transparan.
Dalam usaha menghindari adanya kecurigaan orang tua calon siswa dan masyarakat
mengenai proses seleksi yang tidak adil, tidak jujur dan tidak transparan maka sebaiknya pihak
sekolah mensosialisasikan seluruh tahapan seleksi dan membuka ruang kepada pihak-pihak terkait
untuk memantau pelaksanaan seleksi calon peserta didik baru.
Seluruh rangkaian seleksi PPDB dilaksanakan secara gratis tanpa memungut biaya dari
orang tua atau calon siswa yang mendaftar. Proses seleksi penerimaan siswa baru di SMPN Khusus
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Calon siswa mengambil formulir yang disiapkan panitia secara gratis;
b) Formulir yang telah diisi lengkap dikembalikan ke panitia dengan melampirkan syarat-
syarat yang diminta diantaranya : foto kopi ijazah/STTB/SKHUN, foto siswa,
pernyataan orang tua/wali dan keterangan siswa masuk peringkat 10 besar di
sekolahnya;
c) Pada saat pengembalian formulir, calon siswa sekaligus mengikuti tes membaca latin
dan mengaji bagi yang beragama Islam;
d) Mengikuti tes tertulis pada hari yang ditentukan. Materi pelajaran yang masuk dalam tes
seleksi adalah matematika, bahasa Indonesia dan IPA.
e) Pengumuman lulus;
f) Pendaftaran ulang;
g) Pembagian kelompok untuk kegiatan MOS;
h) Mengikuti kegiatan MOS.

Pengaturan kenaikan kelas di SMPN Khusus diatur dalam kurikulum sekolah. Peserta didik
dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
b) Maksimal memiliki 3 (tiga) mata pelajaran yang nilainya dibawah nilai KKM.
c) Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan kerajinan pada
tingkatan kelas yang ikuti.

Kegiatan pengembangan diri siswa yang dibina SMPN Khusus adalah :


a) Kegiatan pelayanan konseling yaitu berkenaan dengan masalah diri pribadi siswa dan
kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier siswa terutama pengembangan
kreatifitas dan bimbingan karier.
b) Kegiatan pengembangan pribadi dan kreatifitas siswa dilaksanakan melalui kegiatan
ekstrakurikuler dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1). Keagamaan meliputi: rohani Islam, shalat dhuhur berjamaah, dan kultum;

6
2). Keolahragaan meliputi: Foot sal, bulu tangkis, basket, karate, tennis meja;
3). Kepemimpinan meliputi: LDKS, PMR, Kepramukaan;
4). Seni meliputi: Dapur teater satu, paduan suara, tarian daerah, modern dance,
cheerleaders;
5). Pencinta alam, KIR, kelompok majalah kreasi, dan fotografi;
6). Meeting setiap hari meliputi: bahasa Inggris, bahasa Arab dan bahasa daerah
Makassar.

Sebagai sekolah baru, SMPN Khusus baru dua kali menamatkan siswa yaitu pada tahun
pelajaran 2009/2010 dan 2010/2011. Alumni-alumni SMPN Khusus sebahagian besar lulus diterima
masuk di SMAN Khusus Jeneponto yang juga masih satu lokasi sehingga untuk sementara alumni-
alumni SMPN Khusus masih mudah dilacak keberadaannya dan pekerjaannya. Kedepan diharapkan
ada usaha-usaha yang dilakukan sekolah untuk melacak alumni-alumni jika sekolah ini sudah
banyak menamatkan alumni-alumninya. Cara melacak alumni saat ini dapat dilakukan dengan
memanfaatkan situs-situs pertemanan di internet atau memasang menu tertentu pada web atau blog
sekolah.

7
PENUTUP

Pengelolaan peserta didik merupakan fokus utama pengelolaan pendidikan di sekolah.


Pengelolaan peserta didik yang baik menentukan keberhasilan peserta didik mengikuti pendidikan
di sekolah tersebut.
Sebagai peserta diklat calon kepala sekolah, melalui tugas mengkaji pengelolaan peserta
didik, saya telah memperoleh banyak tambahan ilmu dan pengalaman. Semoga ilmu yang saya
peroleh dapat bermanfaat untuk peningkatan mutu pendidikan Indonesia di masa depan, Amin.

8
Lampiran 17 : Laporan Hasil Kajian
Pengelolaan Peserta Didik

Anda mungkin juga menyukai