Anda di halaman 1dari 5

PLTA

DEFINISI / hydropower
Suatu pembangkit energi listrik dengan mengubah energi potensial air menjadi
energi mekanik oleh turbin dan diubah lagi menjadi energi listrik oleh generator
dengan memanfaatkan ketinggian dan kecepatan aliran air.
JENIS-JENIS PLTA
- PLTA yang memanfaatkan ketinggian air terjun : PLTA jenis terusan air / water
way (Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai
dan mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengankemiringan (gradient) yang
agak kecil.
Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan kemiringan
sungai.), PLTA jenis DAM (Adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang
melintang disungai, pembuatan bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan
permukaan air dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang
lebih besar sebagai pembangkit listrik), PLTA jenis terusan dan DAM (dalah pusat
listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, jadi energi potensial
yang diperoleh dari bendungan dan terusan.) menunjukkan PLTA di Sungai
Wisconsin, merupakan jenis PLTA menengah yang mampu mensuplai listrik untuk
8.000orang.

- PLTA yang memanfaatkan aliran sungai : PLTA jenis sungai langsung ( Banyak
dipakai dalam PLTA saluran air/terusan, jenis ini membangkitkan listrik dengan
memanfaatkan aliran sungai itu sendiri secara alamiah.) , PLTA dengan kolam
pengatur / run of river (Mengatur aliran sungai setiap hari atau setiap minggu
dengan menggunakan kolam pengatur yang dibangun melintang sungai dan
membangkitkan listrik sesuai dengan beban.
Disamping itu juga dibangun kolam pengatur di hilir untuk dipakai pada waktu beban
puncak (peaking power plant) dengan suatu waduk yang mempunyai kapasitas
besar yang akan mengatur perubahan air pada waktu beban puncak sehingga energi
yang dihasilkan lebih maksimal.) , PLTA jenis waduk / reservoir (Dibuat dengan
cara membangun suatu waduk yang melintang sungai, sehingga terbentuk seperti
danau buatan, atau dapat dibuat dari danau asli sebagai penampung air hujan
sebagai cadangan untuk musim kemarau.) , PLTA jenis pompa / pumped storage
(adalah jenis PLTA yang memanfaatkan tenaga listrik yang berlebihan ketika musim
hujan atau pada saat pemakaian tenaga listrik berkurang saat tengah malam, pada
waktu ini sebgian turbin berfungsi sebagai pompa untuk memompa air yang di hilir ke
hulu, jadui pembangkit ini memanfaatkan kembali air yang dipakai saat beban
puncak dan dipompa ke atas lagi saat beban puncak terlewati.)

KOMPONEN PLTA
- Bendungan Bendungan, berfungsi untuk menampung air dalam jumlah
besar karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Dengan
menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain itu
dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir. contoh waduk Jatiluhur yang
berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar kubik.
Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan
energi. 
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju
air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga
memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan
secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara lain:
1.      Bendungan Beton
a.         Bendungan Gravitasi
b.         Bendungan Busur
c.         Bendungan Rongga
2.      Bendungan Urugan
a.         Bendungan Urugan Batu
b.         Bendungan Tanah
3.      Bendungan Kerangka Baja
4.      Bendungan Kayu

- Turbin gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-
baling digantikan air untuk memutar turbin. Air akan memukul sudu – sudu dari turbin sehingga
turbin berputar. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi
energi mekanik. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, pelton dll.

1.         Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada
rotor, sesuai dengan persamaan:
n = 60 . f / P
dimana:
n          : putaran
f           : frekuensi
P         : jumlah pasang kutub
Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan
frekuensi system sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333
rpm.

2.         Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya
daya listrik yang bisa dihasilkan oleh pembangkit

3.         Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan
dihasilkan dari besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari
AVR maka akan timbul magnet dari rotor.

Sehingga didapat persamaan:


E=B.V.L
Dimana:
E         : Gaya elektromagnet
B         : Kuat medan magnet
V         : Kecepatan putar
L          : Panjang penghantar

Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan
kumparan, sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur
adalah sifat kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk.
Makin besar arus yang masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan
makin kecil arus yang masuk, makin kecil pula nilai kemagnetannya.
Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi
empat, yaitu:
a)    Jenis biasa - thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.
b)    Jenis Payung (Umbrella Generator) - thrust bearing dan satu guide bearing
diletakkan dibawah rotor.
c)    Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) – kombinasi guide dan thrust
bearing diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas
rotor.
d)    Jenis Penunjang Bawah – thrust bearing diletakkan dibawah coupling.

2. - Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-

baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi

mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator

pembangkit listrik lainnya. Trafo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar

listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah trafo

step up.

- Intake

4. - Jalur transmisi (berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan

pusat industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.)

Jenis-jenis Turbin air


Turbin atau kincir adalah komponen utama dalam proses pembangkitan tenaga
listrik, turbin berfungsi sebagai pemutar generator.
a. Turbin Impuls : Adalah turbin yang bekerja karena aliran air.
Contoh : turbin Pelton
b. Turbin Reaksi : adalah turbin yang bekerja karena ketinggian jatuh air.
Contoh : turbin Prancis

a. Turbin Pelton
Jenis turbin ini dibagi menjadi 2 macam yaitu : Turbin pelton dengan poros mendatar
dan turbin pelton dengan poros tegak.
Gambar turbin pelton poros mendatar
Gambar turbin pelton poros tegak

SKEMA CARA KERJA PLTA

CARA KERJA PLTA


- Air dialirkan pintu air yang sudah diatur untuk mendapatkan debit air yang
diinginkan
- Aliran air ini akan melewati pipa pesat dan mengakibatkan tekanan air
meningkat
- Air dari pipa pesat kemudian akan menabrak baling-baling turbin sehingga
turbin dapat berputar.
- Putaran turbin yang terhubung dengan poros akan membuat rotor generator juga
ikut berputar
- Generator yang berputar menyebabkan terjadinya perubahan medan magnet
diantara stator dan rotor sehingga akan terjadi ggl
- Listrik yang dihasilkan generator akan dialirkan ke transformator step up.
HUBUNGAN TURBIN DENGAN GENERATOR
KEUNTUNGAN
a) Waktu pengoperasiannya dari start awal relative lebih cepat (10 menit) serta mampu block start.

b) Sistem pengoperasiannya mudah mengikuti perubahan beban dan frekuensi pada system
penyaluran dengan Seting Speed Drop Free Governor.

c) Biaya operasi relative lebih murah karena menggunakan air

d) Merupakan jenis pembangkit yang ramah lingkungan, tanpa melalui proses pembakaran
sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran.

e) PLTA yang mengunakan waduk dapat difungsikan multi guna (misal sebagai tempat wisata ,
pengairan dan perikan)

KESIMPULAN
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air sangat penting dan berguna
demi memenuhi kebutuhan hidup manusia. Semua itu dapat dilakukan dengan
baik apabila memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Dampak-dampak yang
terjadi dalam pembahasan diatas dapat ditanggulangi dengan baik apa bila semua
pihak dapat bekerja sama dalam melakukannya.
Selain dampak yang baik seperti terbantunya pasokan listrik dengan
diadakannya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), ternyada ada dampak-
dampak buruknya juga,seperti berkurangnya kualitas danau, dapat merusak iklim,
berdampak pada lingkungan disekitar bendungan, merusak kawasan hutan, dan
dapat mengganggu satwa langka yang ada.

Dari kesimpulan diatas, dapat diketahui bahwa setiap kegiatan yang kita
lakukan memiliki dampaknya masing-masing. Kita harus dapat memilih dan
menentukan mana yang baik untuk masa depan dan masa sekarang. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Air. (http://teknik-listrik-


unbari.blogspot.com/2013/02/pembangkit-listrik-tenaga-air.html, diakses 16 Mei
2013).
Anonim2. 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Air. (http://www.anneahira.com/pembangkit-
listrik-tenaga-air.htm, diakses 16 Mei 2013).
Anonim3. 2013. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air.
(http://4bri.blogspot.com/2012/11/cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga.html,
diakses 16 Mei 2013).
Anonim4. 2011. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA altenatif Energi Masa
DepanIndonesia.(http://indone5ia.wordpress.com/2011/05/13/pembangkit-listrik-
tenaga-air-plta-alternatif-energi-masa-depan-indonesia/, diakses 16 Mei 2013).

Anda mungkin juga menyukai