No Intervensi Keperawatan Diagnosa Keperawatan . Tujuan dan kriteria hasil Tindakan Rasional 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif Jalan napas pasien akan 1. Kajifrekuensi/ kedalaman 1. Takipnea, pernapasan dangkal, dan gerakan dada tak simetri ssering berhubungan dengan peningkatan efektif setelah dilakukan pernapasan dan pergerakan terjadi karena ketidaknyamanan produksi mukus, ditandai dengan : tindakan keperawatan dada gerakan dinding dada dan/ atau cairan paru DS : selama 3 x 24jam denagn 2. Berikan posisi istrahat 2. Dengan posisi semi fowler dapat 1. Ibu pasien mengatakan kriteria hasil : semi fowler menghilangkan ketegangan abdomen yang bertambah dengan anaknya sesak sejak kemarin 1.Tidak terdapat bunyi napas 3. Kolaborasi dengan tim posisi terlentang. malam tambahan (wheezing) medis dalam pemberian 3. Inhalasi nebulizer dapat menurunkan kekentalan seret, 2. Ibu pasien mengatakan 2.Batuk hilang terapi inhalasi nebulizer mempermudah pengeluaran dan anaknya susah tidur karena 3.Sesak berkurang atau 4. Kolaborasi dengan tim dapat membantu menurunkan atau mencagah pembentukan mukasa sesak dan batuk hilang medis dalam pemberian tebal pada broncus. DO : 4.Tidak ada pernapasan obat sesuai indikasi 4. Dapat mengeluarkan sputum 1. Pasien tampak sesak cuping hidung 2. Terdapat pernapasan cuping hidung 3. Bunyi napas wheezing 4. RR:42x/menit 5. Pasien tampak batuk berdahak 2. Hipertermiberhubungan dengan Diharapkan anak 1. Observasi tanda-tanda 1. Tanda-tanda vital merupakan acuan adanya proses inflamasi pada menunjukkan tanda-tanda vital terutama suhu untuk mengetahui keadaan umum bronkus, ditandai dengan : vital dalam batas normal pasien, suhu 389oc-410c menunjukkan DS: setelah dilakukan tindakan proses infeksi akut 1. Ibu pasien mengatakan anaknya keperawatan selama 3 x 24 2. berikan kompres hangat 2. Membantu menurunkan suhu tubuh demam sejak kemarin malam jam dengan kriteria hasil : pada dahi DO : 1. Suhu tubuh dalam batas 3. Ciptakan lingkungan yang 3. Lingkungan yang tenang 1. Kulit pasien tampak teraba normal (360C-375oC) nyaman dan tenang. menciptakan suasana yang panas 2. Kulit anak tidak teraba tenang bagi pasien. 2. Pasien tampak di kompres panas 4. Anjurkan ibu pasien 4. Memberikan rasa nyaman dengan 3. TTV : 3. KU anak baik memakaikan baju yang pakaian yang mudah menyerap TD:90/60 mmHg 4. Anak tidak gelisah mudah menyerap keringat. keringat dan tidak merangsang S:38 ˚C peningkatan suhu tubuh R:42x/menit N :132x / menit 5. Kolaborasi dengan tim 5. Antipiretik yang mempunyai reseptor medis dalam pemberian di hypotalamus dapat meregulasisuhu terapi obat-obatan tubuh sehingga suhu tubuh di Antipiretik upayakan mendekati normal Antibiotik untuk menekan perkembangbiakan kuman. 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang Diharapkan nutrisi 1. Observasi dan catat 1. Mengidentifikasi defisiensi, dari kebutuhan tubuh berhubungan terpenuhi setelah dilakukan masukan makanan pasien membantu menentukan intervensi dengan intake inadekuat, ditandai asuhan keperawatan selama selanjutnya. dengan : 3 x24 jam dengan kriteria 2. Timbang berat badan 2. Mengawasi penurunan BB dan DS : hasil : keefektifan intervensi nutrisi. 1. Ibu pasien mengatakan selama 1. Pasien tidak lemah 3. Beri makan dalam porsi 3. Makanan dalam porsi kecil tidak sakit anaknya tidak nafsu 2. Berat badan meningkat kecil tapi sering membutuhkan energy makan 3. Nafsu makan pasien 2. Ibu pasien mengatakan meningkat 4. Beri motivasi tentang 4. Kebiasaan makan seseorang anaknya tidak makan selama pentingnya nutrisi anak pada dipengaruhi oleh kesukaannya, berada di RS orang tua. kebiasaannya, agama ekonomi dan 3. BB sebelum sakit 10 kg pengetahuannya tentang pentingnya DO : nutrisi bagit ubuh 1. Pasien tampak lemah 5. Dengan diberikan makanan yang 2. BB saat sakit 8 kg 5. Kolaborasi dengan tim ahli bergizi akan meningkatkan berat 3. Pasien tampak tidak nafsu gizi dalam pemberian badan pasien. makan makanan. 4. Tampak terpasang IVFD RL 12 tpm