Anda di halaman 1dari 33

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. L (26 THN) DENGAN GANGGUAN PADA SISTEM
HEMATOLOGI DAN IMUN AKIBAT DHF (DENGUE HEMORAGIK FEVER) DI RUANG
MULTAZAM 3 RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH BANDUNG
TAHUN 2012

Ruangan : Multazam 3
Kamar : Utsman Bin Afan Bed II
Tgl. Masuk RS : 14 Desember 2012
Tgl. Pengkajian : 15 Desember 2012
Autoanamnese : Hasil wawancara dengan pasien (Tn. L)
Alloanamnese : -

KAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama Inisial : Tn. L
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Jumlah Anak :-
Agama/Suku : Islam/Sunda
Warga Negara : Indonesia
Bahasa Yang dugunakan : Indonesia dan sunda
Pendidikan : Tamat SMP
Pekerjaan : Pegawai Toko Swasta
Alamat Rumah : Babakan Jati I
No. Registrasi : 616003
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama :-
Alamat :-
Hubungan Dengan Pasien : -

KMB-II 20 Profesi Ners-2012


II. DATA MEDIC
Diagnosa Medic
Saat Masuk : Suspek DHF
Saat Pengkajian : DHF

III. KEADAAN UMUM


A. KEADAAN SAKIT
Pasien Tampak sakit sedang
Alasan : klien masih pusing, gelisah, susah istrahat, dan suhu tubuh masih tinggi
(38,10C).
Tanda-Tanda Vital
1. Kesadaran
Skala Koma Glasgow
a. Respon Motorik : Nilai 6 (mengikuti perintah)
b. Respon Bicara : Nilai 5 (orientasi baik)
c. Respon Membuka Mata : Nilai 4 (membuka secara spontan)
Kesimpulan : klien berada pada kesadaran penuh (compos mentis)
2. Tekanan Darah : 100/60 mmHg
MAP ( Mean Artery Preasure) : 106 mmHg
Kesimpulan : tekanan darah dan MAP dalam batas normal. Tidak ada tanda-
tanda gangguan sirkuler dan tidak ada tanda-tanda gangguan
perfusi jaringan. Tekanan darah normal untuk orang dewasa yaitu
100-140/60-90 mmHg. MAP normal 70-110 mmHg.
3. Suhu : 38,10C, dan pernah mencapai 410C, di Oral Axilla
4. Pernapasan : 22 x/menit
Irama : Teratur Kusmaul Cheynes-stokes
Jenis : Dada Perut
5. Nadi : 90 x/menit, saat suhu meningkat nadi juga meningkat. Pernah
mencapai 120 x/I saat suhu 39,80C.
Irama : Teratur Tachicardi Bradicardi
Kuat Lemah
B. PENGUKURAN
1. Tinggi Badan : 168 cm
2. Berat Badan : sebelum sakit 55 kg saat sakit 54 kg

KMB-II 21 Profesi Ners-2012


3. IMT (Indeks Massa tubuh) : 19,2
Kesimpulan : perbandingan berat badan dan tinggi badan dalam meter kuadrat
dalam kategori kurang, dimana IMT untuk BBI adalah 20,5-22.
C. GENOGRAM

Keterangan:
: Laki-laki : Garis Perkawinan
: Perempuan : Garis Keturuna
: Laki-Laki Sudah Meninggal : Tinggal Satu Rumah
: Perempuan sudah meninggal

L : Klien

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Keadaan sebelum sakit : klien memiliki kebiasaan hidup yang kurang sehat
dimana klien jarang atau tidak pernah membersihkan lingkungan rumah yang
tergenang air, seperti kali yang ada di depan rumah jarang dibersihkan, sering
menggantung baju dalam waktu yang lama dan tidak memakai obat nyamuk saat
tidur.
2. Riwayat penyakit saat ini ;
a. Keluhan utama : Panas Badan
b. Riwayat keluhan utama : klien merasa panas sejak hari selasa. Panas
dirasakan naik turun disertai dengan pusing. Suhu tubuh klien saat diukur

KMB-II 22 Profesi Ners-2012


naik turun 39-400C (hari 1-2). Klien sudah minum obat penurun panas saat di
rumah (parasetamol), panas turun namun naik lagi. Klien merasa panas
badannya tidak turun-turun dan pusing semakin bertambah, akhirnya klien di
bawah ke rumah sakit, dan dirawat di ruang Multazam III rumah sakit
Muhamadiyah bandung pada tanggal 14 Desember 2012, dengan
TD=100/70 mmHg, T=39,20C dan N=98x/i. Saat pengkajian pada tanggal 15
Desember 2012, ditemukan bahwa, klien mengeluh panas dan pusing,
keluhan panas dirasakan sejak hari selasa (3 hari sebelum masuk rumah
sakit). Mual dan muntah negative dan tidak ada nyeri epigastrium. Klien
mengatakan panas badan timbul begitu saja disertai dengan pusing. Panas
bersifat continue. Wajah klien Nampak memereh. Akral klien terraba panas,
suhu di axilla 38,10C. Saat pengkajian ditemukan hasil rumpled test nya
positif (ada bintik merah yang banyak).
Berikut pola demam dalam observasi Tn.L (status Perawatan klien)

Pola Demam Berdarah Dengue Tn. L


140
120 129 121 127
100 109
80 82
60 45 42 42 45 41
40 39 40 39 38.1 38 41 35.9
20
Suhu (0C)

0
e1 e2 n) n) n) n) n)
ik ta ta ta ta ta
r ik r a a a a a
Ha Ha rw rw rw rw rw
Pe Pe Pe Pe Pe
lm lm lm lm lm
(d (d (d (d (d
3 4 5 6 7
ke ke ke ke ke
ari ari ari ari ari
H H H H H
Suhu Tubuh Tn.L Trombosit (dlm ribuan/mm3) Hematokrit (dlm %)

Sumber : Hasil wawancara dengan klien dan status perawatan klien)


c. Riwayat penyakit yang pernah dialami : klien mengatakan sebelumnya
pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang sama yaitu susp. DHF.
3. Riwayat kesehatan keluarga : klien mengatakan bahwa tidak ada keluarga
yang pernah menderita penyakit DHF sebelumnya. Klien juga mengatakan
bahwa dalam lingkungan keluarga tempat tinggalnya memiliki kebiasaan
menggantung baju diruang terbuka seperti di belakang pintu, dan jarang

KMB-II 23 Profesi Ners-2012


dirapikan kecuali pada hari minggu saat pakaian dicuci. Klien juga mengatakan
di depan rumah ada kali yang jarang dibersihkan dan didalamnya banyak
sampah. Dilingkungan sekitar rumah banyak benda-benda bekas yang dapat
menampung air begitu pula didalam rumah dan jarang dibersihkan.
4. Pemeriksaan fisik :
a. Kebersihan rambut : penyebaran merata, rambut agak kotor
b. Kebersihan kulit : kulit berkeringat, sedikit bau badan, klien
mengatakan sudah 4 hari tidak mandi.
warna kulit sawo matang
c. Higiene rongga mulut : bersih, tidak ada bau. Klien mengatakan
masih dapat sikat gigi sendiri.
d. Kebersihan genitalia dan anus : bersih
5. Pemriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
Hasil Interpretasi
Tanggal Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Satuan
Pemeriksaan
14//12/2012 Hemotalogi:
Hb 14,9 Normal L=13-17 gr/dl
Leukosit 5.500 Normal 4.000-10.000 /mm3
Trombosit 129.000 Trombositopeni 150-450 Ribu /mm3
Hematokrit 45 Normal L=40-49 %
16/12/2012 Hemotalogi:
Hb 13,9 Normal L=13-17 gr/dl
Leukosit 6.100 Normal 4.000-10.000 /mm3
Trombosit 109.000 Trombositopeni 150-450 Ribu /mm3
Hematokrit 42 Normal L=40-49 %
Hematologi :
Hb 14,0 Normal L=13-17 gr/dl
Leukosit 7.100 Normal 4.000-10.000 /mm3
Trombosit 82.000 Trombositopeni 150-450 Ribu /mm3
Hematokrit 42 L=40-49 %
Normal
17/ Hematologi :
Hb 14,9 Normal L=13-17 gr/dl
Leukosit 7.800 Normal 4.000-10.000 /mm3
Trombosit 121.000 Trombositopeni 150-450 Ribu /mm3
Hematokrit 45 Normal L=40-49 %
18/12/2012 Hemotalogi:
Hb 13,5 Normal L=13-17 gr/dl
Leukosit 9.200 Normal 4.000-10.000 /mm3
Trombosit 127.000 Trombositopeni 150-450 Ribu /mm3
Hematokrit 41 Normal L=40-49 %
14/12/2012 Serologi:

KMB-II 24 Profesi Ners-2012


IgM anti Salmonela Negatif-2 Negatif Negatif (-) -

b. Radiologi
Foto thoraks :
Hasil : -Tersangka pernah KP, belum tenang betul, kronkhitis kronis, pernah
pleuritis kronis.
6. Therapy
Dosis dan
Jenis Terapi Rute Indikasi Kontra
waktu
dan kandungan Terapi Terapi Indikasi
pemberian
Benevit Oral 1x1 Vitamin K
(Vitamin K) tablet/hari dalam Pada gagal hati
(sesudah fungsinya fungsi hati akan
makan)
sebagai terus
setiap Pukul
08.00 WIB pembekuan terdepresi.
darah normal.
3x1
tablet/hari
(sesudah
Sanmol
makan) Disfungsi ginjal
(paracetamol 250 Oral Antipiretik
setiap Pukul atau hati.
mg)
08.00 WIB
12.00 WIB
17.00 WIB
hipersensitif
terhadap
1x
parasetamol,
Panadol pemberian
Analgetik dan dan penderita
(Paracetamol Oral pada hari
antipiretik dengan
500 mg) minggu
gangguan
(16/12/2012)
fungsi hati yang
berat.
RL (terapi Awal) IV 30 tts/menit Memenuhi
(mengandung Line kebutuhan
400 kcal/L) cairan,
Futrolit karbohidrat
(mengandung Na dan elektrolit -
130 mEq, K 4
mEq, Cl 109
mEq, Ca mEq,
Asetat 28 mEq)

B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK


1. Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan biasanya makan 3 kali sehari
dengan porsi yang cukup (sedang), dengan menu

KMB-II 25 Profesi Ners-2012


makanan lauk dan pauk seperti tempe/ikan dan
sayur, namun jarang minum susu dan jarang pula
mengkonsumsi buah. IMT sebelum sakit dengan
BB 55 Kg dan tinggi badan 168 cm adalah 19,6
(BB kurang), nafsu makan baik, memiliki
kebiasaan minum air putih yang kurang (<6 gelas
sehari).
2. Keadaan sejak sakit : terjadi penurunan nafsu makan, saat makan klien
hanya bisa menghabiskan setengah porsi dari
makanan yang disediakan, diet makanan sesuai
dengan kebutuhan gizi klien yang telah diatur oleh
tim gizi, kebiasan makan tetap yaitu 3 kali sehari.
Klien merasa makanan pahit (pahit pada lidahnya).
Tidak ada nyeri saat menelan, mual negatif. IMT
saat ini (BB=54 Kg, TB=168 cm) adalah 19,2 (BB
kurang). Klien terlihat kurus, Sering merasa haus,
minum >8 gelas per hari.
3. Observasi :
Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan rambut : warna hitam, penyebaran merata, tidak mudah
rontok (tidak menunnjukkan tanda-tanda malnutrisi
kurang)
b. Hidrasi kulit : kulit sedikit kering karena panasnya. Kulit wajah
terlihat merah. Saat pengkajian klien mengatakan
mulut terasa kering dan perasaan haus terus.
c. Palpebra/conjungtiva : warna merah muda, tidak ada tanda-tanda anemia
d. Sclera : tidak ikterik
e. Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada pendarahan
f. Rongga mulut : mukosa bibir terlihat kering, gusi; tidak ada
pendarahan.
g. Gigi : 28 buah, ada karies pada gigi geraham bawah
namun tidak ada gigi yang lubang. Gigi palsu :
tidak ada
h. Lidah : warna merah muda, bersih.
i. Pharing : warna merah muda

KMB-II 26 Profesi Ners-2012


j. Kelenjar getah bening : tidak ada pembengkakan/pembesaran pada
kelenjar getah bening.
k. Kelenjar parotis : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembesaran
l. Abdomen :
1) Inspeksi : Bentuk : Soeple
Bayangan Vena : tidak ada
2) Auskultasi : Peristaltik Usus 16 x/menit
3) Palapasi : Nyeri : tidak ada
Benjolan : tidak ada
4) Perkusi : Ascites : Positif Negatif
m. Kulit :
1) Edema : Negatif
2) Turgor Kulit : Elastis
3) Icterik : Negatif
4) Tanda-tanda radang : tidak ada
4. Pemeriksaan Diagnostik :
a. Laboratorium : Tidak ada
b. USG : Tidak ada
c. Lain-lain : Tidak ada
5. Therapi : Tidak ada

C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit : BAK ≤ 6 kali/hari, BAB setiap hari atau dua hari,
tidak ada masalah saat BAB atau BAK.
Keadaan sejak sakit : BAK dalam 8 jam terakhir ≤ 3 kali (144 ml), tidak
ada nyeri saat BAK. Sudah dua hari ini
klien belum BAB. Klien terlihat bayak berkeringat,
baju dan bantal basah oleh keringat klien.
Observasi : frekuensi BAK dan BAB untuk menghitung jumlah
kehilangan cairan dan mencegah terjadinya
dehidrasi. Pantau terus tanda-tanda dehidrasi. Kaji
IWl dan SWL untuk mengobservasi kehilangan
cairan dan jumlah cairan yang dibutuhkan.
IWL=10-20 /kgBB/Hari, tiap peningkatan suhu 1°C

KMB-II 27 Profesi Ners-2012


terjadi peningkatan 10% dari IWL yang normal
(IWL pada suhu 37°C). IWL= A+200(STSI–STN).
Hasil didapatkan IWL=770-1350 rentang suhu (38,1 0C-400C). SWL
(Urine, Keringat)=144 cc/8 jam+200=344 cc. jadi kehilangan cairan
klien adalah 1114-1694 ml/24 jam. Yang dibutuhkan Kebutuhan
cairan orang dewasa sekitar 1800-2500 per hari. Cairan balance.
2. Pemeriksaan Fisik :
a. Peristaltik usus : 16 kali per menit (normal)
b. Palpasi kandung kemih : Kosong
c. Nyeri ketuk ginjal : Negatif
d. Anus :
1) Peradangan : tidak ada
2) Hemoroid : tidak ada
3. Pemeriksaan Diagnostik :
a. Laboratorim : Tidak ada
b. USG : Tidak ada
4. Therapi : Cairan RL dan Futrolit

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Keadaan sebelum sakit : aktivitas sehari-hari biasa dihabiskan dengan
bekerja. Memiliki kebiasaan olahraga sepakbola
setiap minggu sekali pada saat libur bekerja.
Keadaan sejak sakit : aktivitas ditoleransi karena kelemahan dan fungsi
pengobatan. Klien mengatakan ke kamar mandi
dibantu karena merasa pusing jika berjalan. Klien
dibantu saat mengganti pakaian.
Observasi :
a. Aktivitas Harian :
1) Makan :1
2) Mandi :1 0 : Mandiri
3) Buang air besar :0 1 : Dibantu sebagian
2 : Dibantu Penuh
4) Buang air kecil :0
5) Mobilisasi di tempat tidur :0
b. Postur Tubuh : tegap

KMB-II 28 Profesi Ners-2012


c. Gaya jalan : tegap
d. Anggota gerak yang cacat : tidak ada
2. Pemeriksaan Fisik :
a. Perfusi pembuluh perifer kuku : < 3 detik (normal)
b. Thoraks dan pernafasan :
1) Inspeksi :
Bentuk Thoraks : simetris, normo thoraks
Sianosis : tidak ada
Stridor : tidak ada
2) Palpasi : Vocal premitus : seimbang antara paru kiri dan kanan
3) Perkusi : Sonor Redup Pekak
Batasan Paru Hepar : ICS VI, linea medioclavikularis
kanan.
Kesimpulan : thoraks dan pernafasan normal
4) Auskultasi : Suara napas : vesikuler
Suara Ucapan : jelas
Suara tambahan : tidak ada
c. Jantung
1) Inspeksi : Ictus Cordis : tidak tampak/tidak terlihat
2) Palpasi : Ictus Cordis : teraba di ICS V dan VI (di bawah papilla
mamae)
3) Perkusi : batas atas jantung : ICS II, linea parasternal kiri
Batas kanan jantung : ICS V linea sternalis kanan
Batas kiri jantung : ICS V medial line klavikularis kiri
4) Auskultasi : Bunyi jantung II A : terdengar di ictus cordis dan
terdengar jelas di ICS 2
parasternum kanan (Dup)
Bunyi jantung II P : terdengar di ictus cordis dan
terdengar jelas di ICS 2
parasternum kiri (Dup)
Bunyi jantung I T : terdengar jelas di ictus cordis dan
dapat pula terdengar di ICS 4
midklavikula kiri (Lup)
Bunyi jantung I M : terdengar jelas di ictus cordis dan

KMB-II 29 Profesi Ners-2012


dapat pula terdengar di ICS 5
midklavikula kiri (Lup)
Bunyi jantung II irama gallop : tidak ada
Murmur : tidak ada
Heart rate : 90 x/menit
d. Lengan dan tungkai
1) Atrofi otot : Negatif
2) Rentang Gerak : bebas/luas
Kaku sendi : Negatif
3) Uji Kekuatan Otot : 100 % (Gerakan normal penuh menantang
tahanan dengan tahanan penuh)
Kiri atas, bawah : 1 2 3 4 5
Kanan atas, bawah: 1 2 3 4 5
4) Refleks fisiologi : reflex kornea (++/++), faring (++), bisep
(++/++), trisep (++/++), abdominal (++/++),
+ : Hiporefleks
++ : Normal Patella (++/++) dan tendon achiles (++/++).
+++ : diatas normal
++++ : Hiperrefleks

5) Reflex patologi :
Babinski, Kiri : Positif Negatif
Kanan : Positif Negatif
6) Clubing jari-jari : tidak ada
7) Varises tungkai : tidak ada
e. Columna vertebralis :
1) Inspeksi : Kelainan Bentuk : tidak ada
2) Palpasi : Nyeri Tekan : tidak ada
N.III-IV-VI : pergerakan bola mata ke dalam dan ke atas oleh N.III,
pergerakan mata ke bawah dan keluar oleh N.IV. pergerakan mata lateral
oleh N.VI. hasil pengkajian normal.
N.VIII Romberg Test : Keseimbangan baik (hasil negative)
N.XI : dapat menahan tekanan (kekuatan otot sternokledomastoideus)
Kaku kuduk : negative (tidak ada)
3. Pemeriksaan Diagnostik :
Laboratorium : Tidak ada

KMB-II 30 Profesi Ners-2012


Lain-lain : Radiologi : Foto thoraks : Hasil : -Tersangka pernah KP,
belum tenang betul, kronkhitis kronis, pernah pleuritis kronis.
4. Terapi Medis : Tidak ada

E. POLA TIDUR DAN ISTRAHAT


1. Keadaan Sebelum Sakit : klien biasa tidur ±8 jam/hari. Klien biasa tidur
pada pukul 23.00 atau pada pukul 24.00 WIB.
Bangun untuk sholat subuh pada pukul 05.00 WIB kemudian tidur lagi dan biasa
bangun pukul 07.00. Pola tidur normal bisanya seseorang akan berada pada
fase REM (Rapid Eye Movement) setiap 75/90 menit dan siklus tersebut
berulang 4-5 kali pada pola tidur (7-8 jam).
Keadaan sejak sakit : klien mengatakan susah tidur karena nyeri
kepala yang dirasakannya. Klien berusaha
tidur, namun klien mengalami kualitas tidur
yang kurang karena sering terbangun, baik
disiang maupun malam hari.
Observasi : klien terlihat banyak tidur.
Ekspresi wajah mengantuk : Positif Negatif
Banyak menguap : Positif Negatif
Palpebral inferior berwarna gelap : Positif Negatif
2. Therapi : Panadol

F. POLA PERSEPSI KOGNITIF


1. Keadaan sebelum sakit : klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan
atau pendengaran. Penglihatan dan pendengaran baik. Tes penciuman dan
perasa baik. Klien dapat mebedakan bau dan dapat membedakan rasa. Refleks
fisiologis normal, tidak ada masalah orientasi. Orientasi tempat, waktu dan orang
dengan kriteria baik. Klien tau berada dimana karena apa dan dengan siapa.
Memiliki kemampuan yang cepat dalam mempelajari sesuatu.
Keadaan sejak sakit : tidak ada masalah. Tidak ada gangguan persepsi
sensoris dan koghnitif. Ditandai dengan klien yang banyak bertanya tentang
penyakitnya, klien tau apa yang dimaksud dengan DBD namun tidak tau cara
pencegahan dan penanggulangannya. Saat ditanya masalah lingkungan rumah,
klien dapat menjawab dengan baik, klien mengatakan di lingkungan rumah ada

KMB-II 31 Profesi Ners-2012


kali yang yang tidak pernah dibersihkan dan banyak baju yang bergantungan
dan jarang memakai obat nyamuk ataupun tidak memakai kelambu kalau tidur di
rumah.
Observasi : reflex dan orientasi klien baik, daya ingat,
penampilan fisik baik, tidak ada masalah persepsi
sensoris dan koghnitif klien. klien dapat menjawab
pertanyaan dengan baik, tahu berada di rumah sakit
karena sakit dan ditemani oleh sahabatnya.
2. Pemeriksaan Fisik :
a. Penglihatan
1) Cornea : reflex berkedip normal
2) Visus : tidak ada masalah penglihatan
3) Pupil : isokor. Reflex pupil positif (miosis saat terkena cahaya)
4) Lensa mata : berwarna hitam kecoklatan
b. Pendengaran
1) Kanalis : bersih, tidak ada serumen.
2) Membran timpani : berwarna putih keabu-abuan
3) Test pendengaran : normal namun tidak dilakukan test rine, weber dan
schuabach.
c. N.I : normal, klien dapat membedakan bau
d. N.II : normal, klien dapat membaca nama perawat pada
ID Card perawat dengan jarak ± 50 cm.
e. N.V sensoris : normal, dapat mengerutkan wajah, gerak rahang
mengunyah baik, kemampuan bicara baik.
f. N.VII sensoris ; dapat mengekspresikan wajah, pengecapan lidah
anterior (2/3 lidah) normal (rasa manis)
g. N.VIII pendengaran : pendengaran baik/normal
3. Pemeriksaan Diagnostik :
a. Laboratorium : Tidak ada
b. Lain-lain : Tidak ada
4. Therapi : Tidak ada

KMB-II 32 Profesi Ners-2012


G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Keadaan sebelum sakit dan setelah sakit :
Body Image
Gambaran diri klien baik, klien mengatakan bersyukur memiliki fisik yang
sempurna, dan penyakit yang dideritanya tidak merubah persepsi klien terhadap
dirinya.
Harga Diri
Harga diri baik, ditandai dengan klien tidak pernah mengeluh tentang dirinya,
atau tidak ada kata-kata yang menandakan klien tidak percaya diri, begitupun
saat ada teman dan keluarga yang datang menjenguk, klien terlihat tegar dan
santai. Klien juga mengatakan tidak ada perubahan harga diri baik sebelum dan
setelah sakit,
Peran
Peran klien sebagai karyawan sedikit terganggu ditandai dengan pernyataan
klien yang mengungkapkan bahwa ia khawatir karena tidak ada teman yang
menggantikan pekerjaannya.
Identitas Diri
Tidak ada kerancuan identitas diri, klien terlihat maskulin, dank lien mengatakan
bahwa dia anak laki-laki kedua dalam keluarganya.
Ideal Diri
Ideal diri baik, klien bisa berperilaku sesuai standar dirinya.
Observasi :
a. Kontak mata : baik, klien dapat focus pada perawat saat sedang
Bicara
b. Rentang perhatian : perhatian baik
c. Suara dan cara bicara : bicara normal, bahasa dapat dimengerti
2. Postur tubuh : tegap
3. Pemeriksaan Fisik :
a. Kelainan bawaan yang nyata : tidak ada
b. Abdomen :
Bentuk : Soeple, tidak Nampak asites, benjolan dan
distensi
Bayangan vena : tidak ada
Benjolan Massa : tidak ada

KMB-II 33 Profesi Ners-2012


c. Kulit : Lesi Kulit : tidak ada
d. Penggunaan protesa : tidak ada

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA


1. Keadaan sebelum sakit : hubungan dengan keluarga dan teman sebaya baik
Keadaan sejak sakit : hubungan tetap baik, terbukti dengan adanya
sahabat klien yang tetap menemani klien dan
menjaga klien di rumah sakit.
Observasi : klien dapat berinteraksi dengan baik

I. POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS


1. Keadaan sebelum sakit : Klien berjenis kelamin laki-laki. Klien tidak ada
kelainan pada genetalia. Tidak ada penyakit
mengenai seks. Klien belum menikah. Namun klien
mengatakan akan menikah di tahun 2013 nanti.
Keadaan sejak sakit : tidak ada masalah pada pola reproduksi dan
seksualitas
Observasi : klien berjenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan
2. Pemeriksaan Fisik : tidak ada kelainan
3. Pemeriksaan Diagnostik : Tidak ada
a. Laboratorium : Tidak ada
b. Lain-lain : Tidak ada
4. Therapi : Tidak ada

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRESS


1. Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan jika ada masalah ia selalu
bercerita pada keluarga dan dengan sahabat
terdekatnya. Dan untuk mengatasi stress klien biasa
menghilangkannya dengan bermain bola, atau
menonton serial comedy di TV.
Keadaan sejak sakit : klien langsung memberi tahu sahabat dan orang
tuanya saat ia sakit. Ia selalu bilang tentang keluhan
penyakitnya pada sahabat dan ibunya.
Observasi : klien terlihat tenang, tidak ada kecemasan. Klien

KMB-II 34 Profesi Ners-2012


mengatakan ingin berobat sampai sembuh dan
kembali keaktifitasnya semula. Penyakitnya
dianggap sebagai teguran dari Tuhan agar dia bisa
istrahat dari aktifitasnya yang terlalu berlebihan.
2. Pemeriksaan Fisik :
a. Tekanan darah : 100/60 mmHg (Normal)
b. HR : 90 x/menit (Normal)
c. Kulit : keringat dingin : tidak
3. Therapi : Tidak ada

K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


1. Keadaan sebelum sakit : klien mengatakan selalu melaksanakan sholat 5 waktu
Keadaan sejak sakit : klien tetap melaksanakan sholat lima waktu
Observasi : klien Nampak sedang sholat dengan cara duduk
di tempat tidur.

KMB-II 35 Profesi Ners-2012


ANALISA DATA

Nama pasien : Tn. L Ruang/ Unit : Multazam 3, Usman Bin Afan Bed II
No. Reg : 616003 Dx medis : Suspek DHF
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 Data Subjektif : Infeksi Virus Dengue Hipertermi
a. klien mengatakan bahwa badannya
terasa panas (panas naik turun) bakteri masuk ke aliran darah sistemik
b. klien mengatakan mulutnya kering (pembuluh darah dan limfe)
c. klien mengatakan sering merasa haus
d. klien mengatakan dahi dan akralnya viremia (virus dalam aliran darah)
teraba panas
e. klien mengatakan panasnya sudah 5 Menyerang Sistem Pertahanan tubuh
hari (dari hari senin) (Terbentuk antigen, antibody)
Data Objektif :
a. Mukosa bibir terlihat kering dan pecah-
reaksi di hipotalamus (menekan
pecah
termoregulator)
b. Observasi temperature : 38,10C
c. Palpasi area dahi, akral dan perut
Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi)
pasien teraba panas
d. Klien terlihat berkeringat
2 Infeksi Virus Dengue Nyri akut

Terbentuknya kompleks antigen antibody

Mengaktivasi Sistem Komplemen

Dilepaskan C3a dan C5a (peptide)

KMB-II 36 Profesi Ners-2012


Melepaskan Histamin

Permeabilitas Membran Meningkat

Kerusakan Endotel Pembuluh Darah

Merangsang dan
Mengaktivasi reseptor nyeri (prostagladin)

Nyeri
3 Data subjektif : Infeksi Virus Dengue Ketidakseimbangan
a. Klien mengatakan lidahnya pahit Nutrisi kurang dari
b. klien mengatakan porsi makan virus masuk ke aliran darah sistemik kebutuhan tubuh
berkurang dari satu porsi dan bisa (pembuluh darah dan limfe)
lebih sebelum sakit dan pada saat
sakit hanya menghabiskan viremia (virus dalam aliran darah)
setengah(1/2 porsi) dari 1 porsi
makanan yang disediakan. Menyerang Sistem Pertahanan tubuh
c. Klien mengatakan nafsu makannya (Terbentuk antigen, antibody)
sedikit berkurang.
Data objektif :
reaksi di hipotalamus (nukleus lateral
a. Porsi makan tidak dihabiskan dari 1
Hipotalamus)
porsi hanya 1/2 porsi yang dihabiskan
b. TB=168 cm, BBsebelum sakit=55 kg,
Nervus Vagus Menekan Pusat Makan
setelah sakit menjadi 54 Kg (turun 1
Kg), IMT = 19,6, masuk dalam
Nafsu makan menurun
kategori berat badan kurang.
c. Klien terlihat lemah dan tidak lahap
saat memakan makananya

KMB-II 37 Profesi Ners-2012


4 Data subjektif : Proses Penyakit Resiko infeksi
a. Klien mengatakan lidahnya pahit
b. klien mengatakan porsi makan Penurunan Sistem kekebalan tubuh
berkurang dari satu porsi dan bisa
lebih sebelum sakit dan pada saat
sakit hanya menghabiskan Tindakan pengobatan/tindakan infasif
setengah(1/2 porsi) dari 1 porsi (Infuse dan terapi intravena)
makanan yang disediakan.
c. Klien mengatakan nafsu makannya memudahkan masuknya kuman
sedikit berkurang.
Data objektif :
a. Porsi makan tidak dihabiskan dari 1 peningktan leukosit
porsi hanya 1/2 porsi yang dihabiskan
b. TB=168 cm, BBsebelum sakit=55 kg, resiko infeksi
setelah sakit menjadi 54 Kg (turun 1
Kg), IMT = 19,6, masuk dalam
kategori berat badan kurang.

5 Data Subjektif : Infeksi Virus Dengue Gangguan Mobilitas fisik


a. Klien mengatakan pusing jika terlalu
banyak bergerak bakteri masuk ke aliran darah sistemik
b. Klien mengatakan dibantu saat ke (pembuluh darah dan limfe)
kamar mandi
c. Klien mengatakan dibantu saat viremia (virus dalam aliran darah)
melakukan aktifitas sehari-hari
Data objektif : Menyerang Sistem Pertahanan tubuh
a. Klien terlihat bed rest (Terbentuk antigen, antibody)
b. Klien terlihat jarang bangun dan duduk
di tempat tidur
reaksi di hipotalamus (menekan

KMB-II 38 Profesi Ners-2012


c. Klien terlihat dibantu saat makan termoregulator)
d. Klien terlihat lemah
Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi)

Metabolisme Meningkat

Intake Inadekuat (Produksi ATP menurun)

Cepat Lelah

ADL dibantu

Gangguan Mobilitas Fisik


6 Data Subjektif : Defisit perawatan diri
a. Klien mengatakan sudah tidak keramas Proses Penyakit
sejak sakit (4 hari yang lalu)
b. Klien mengatakan normalnya ia viremia (virus dalam aliran darah)
mencuci rambut 2 kali sehari
c. Sejak sakit selama 4 hari klien belum Menyerang Sistem Perthanan tubuh
mandi
d. Klien mengatakan tidak nyaman
reaksi di hipotalamus (menekan
karena berkeringat dan perasaan
termoregulator)
lengket pada badannya.
Data objektif :
Peningkatan suhu tubuh (Hipertermi)
a. Kulit kepala klien terlihat kotor
b. Klien terlihat berkeringat
Metabolisme Meningkat
c. Baju dan tempat tidur klien basah
akibat keringat klien
d. Badan sedikit berbau Intake Inadekuat (Produksi ATP menurun)

KMB-II 39 Profesi Ners-2012


Cepat Lelah

ADL Berkurang

Defisit Perawatan Diri


7 Data Subjektif : Kurang pengetahuan
a. Klien mengatakan tau tentang DBD Kurangnya informasi tentang penyakit
namun kurang tau apa penyebab dan
cara penanggulangannya Ketidaktahuan tentang perawatan demam
b. Klien banyak bertanya tentang berdarah dengue
penyakitnya
c. Klien bertanya tentang bagaimana cara Klien dan keluarga banyak bertanya
pencegahan dan perawatannya jika
nanti pulang ke rumah
Kurang pengetahuan
Data objektif :
a. Klien banyak bertanya tentang
penyakitnya
b. Klien terlihat khawatir dengan
kondisinya
c. Saat ditanya tentang DBD, klien
menatakan tau, namun tidak tau
penyebab dan cara perawatannya.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nama pasien : Tn. L Ruang/ Unit : Multazam 3, Usman Bin Afan Bed II
No. Reg : 616003 Dx medis : Suspek DHF
No Diagnosa Keperawatan

KMB-II 40 Profesi Ners-2012


Diagnosa
1. Hipertermi berhubungan dengan penyakit dan peningkatan metabolisme.
2. Nyeri akut
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor biologis.
4. Resiko Infeksi
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan tirah baring dan kelemahan.
6. Defisit perawatan diri : mandi dan berpakaian berhubungan dengan kelemahan.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan tentang informasi penyakit.

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN


Nama pasien : Tn. L Ruang/ Unit : Multazam 3, Usman Bin Afan Bed II
No. Reg : 616003 Dx medis : Suspek DHF
No. Diagnosa Rencana keperawatan

KMB-II 41 Profesi Ners-2012


Keperawatan/ Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Dx Masalah
Kolaborasi
1 Hipertermia NOC: NIC :
Berhubungan dengan : Thermoregulasi 1. Monitor suhu sesering mungkin
- penyakit Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Monitor warna dan suhu kulit
- peningkatan selama 3x24 jam pasien menunjukkan : 3. Monitor tekanan darah, nadi dan RR
metabolisme Suhu tubuh dalam batas normal dengan 4. Monitor penurunan tingkat kesadaran
kreiteria hasil: 5. Monitor Hb, dan Hematokrit
 Suhu 36 – 370 C 6. Monitor intake dan output cairan
 Nadi (60-100 x/i) dan RR (16-24 x/i) 7. Selimuti pasien, tingkatkan sirkulasi udara
dalam rentang normal. 8. Kompres pasien dengan air dingin pada
 Tidak ada perubahan warna kulit dan daerah dahi (area frontalis)
tidak ada pusing, merasa nyaman. 9. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
10. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
11. Monitor hidrasi seperti turgor kulit,
kelembaban membran mukosa
12. Kolaborasi pemberian anti piretik dan cairan
intravena
2 Nyeri akut berhubungan NOC : NIC :
dengan:  Pain Level, 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Agen injuri (biologi),  pain control, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kerusakan jaringan  comfort level kualitas dan faktor presipitasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Observasi reaksi nonverbal dari
DS: selama 3x24 jam Pasien tidak mengalami ketidaknyamanan
- Laporan secara verbal nyeri atau nyeri berkurang, dengan kriteria 3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
DO: hasil: menemukan dukungan
- Posisi untuk menahan  Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab 4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri nyeri, mampu menggunakan tehnik nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan

KMB-II 42 Profesi Ners-2012


- Tingkah laku berhati- nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, kebisingan
hati mencari bantuan) 5. Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Gangguan tidur (mata  Melaporkan bahwa nyeri berkurang 6. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
sayu, tampak capek, dengan menggunakan manajemen nyeri intervensi
sulit atau gerakan  Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, 7. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas
kacau, menyeringai) frekuensi dan tanda nyeri) dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin
- Terfokus pada diri  Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri 8. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
sendiri berkurang 9. Tingkatkan istirahat
- Fokus menyempit  Tanda vital dalam rentang normal 10. Berikan informasi tentang nyeri seperti
(penurunan persepsi  Tidak mengalami gangguan tidur penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
waktu, kerusakan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari
proses berpikir, prosedur
penurunan interaksi 11. Monitor vital sign sebelum dan sesudah
dengan orang dan pemberian analgesik pertama kali
lingkungan)
- Tingkah laku distraksi,
contoh : jalan-jalan,
menemui orang lain
dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang-
ulang)
- Respon autonom
(seperti diaphoresis,
perubahan tekanan
darah, perubahan
nafas, nadi dan dilatasi
pupil)
- Perubahan autonomic
dalam tonus otot
(mungkin dalam

KMB-II 43 Profesi Ners-2012


3 Ketidakseimbangan NOC: 1. Kaji adanya alergi makanan
nutrisi kurang dari a. Nutritional status: Adequacy of nutrient 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
kebutuhan tubuh b. Nutritional Status : food and Fluid Intake menentukan jumlah kalori dan nutrisi
Berhubungan dengan : c. Weight Control yang dibutuhkan pasien
faktor biologis. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3. Yakinkan diet yang dimakan mengandung
4x24 jam nutrisi kurang teratasi dengan indikator: tinggi serat untuk mencegah konstipasi
 Albumin serum 4. Monitor adanya penurunan BB
 Pre albumin serum 5. Monitor lingkungan selama makan
 Hematokrit 6. Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
rentang dari lemah ke  Hemoglobin selama jam makan
kaku)  Total iron binding capacity 7. Monitor mual dan muntah
- Tingkah laku ekspresif  Jumlah limfosit 8. Monitor intake nuntrisi. Anjurkan makan
(contoh : gelisah, sedikit tapi sering
merintih, menangis, 9. Informasikan pada klien dan keluarga
waspada, iritabel, tentang manfaat nutrisi dan berikan
nafas panjang/berkeluh makanan kesukaan klien namun tetap
kesah) sesuai diit
- Perubahan dalam 10. Atur posisi semi fowler atau fowler
nafsu makan dan selama makan
minum
4 Risiko infeksi NOC : NIC :
 Immune Status 1. Pertahankan teknik aseptif
Faktor-faktor risiko :  Knowledge : Infection control 2. Batasi pengunjung bila perlu
-Kurang
Prosedur Pengetahuan
Infasif NOC:
 Risk control NIC :
3. Cuci tangan setiap sebelum dan
-Berhubungan dengan :
Kerusakan jaringan  Kowlwdge
Setelah : disease process
dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji tingkat
sesudah pengetahuan
tindakan keperawatan pasien dan
keterbatasan kognitif.
dan peningkatan  Kowledge :pasien
selama…… health Behavior
tidak mengalami infeksi keluarga
4. Gunakan baju, sarung tangan sebagai
paparan lingkungan Setelah
dengan dilakukan tindakan keperawatan selama 8
kriteria hasil: 2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit DBD
alat pelindung
- Malnutrisi jam pasienbebas
 Klien menunjukkan
dari tandapengetahuan tentang
dan gejala infeksi dan bagaimana hal ini berhubungan
5. Ganti letak IV perifer dan dressing
- Peningkatan paparan proses penyakit dengan
 Menunjukkan kriteria hasil:
kemampuan untuk mencegah dengan anatomi dan fisiologi, dengan
sesuai dengan petunjuk umum
lingkungan patogen  Pasien daninfeksi
timbulnya keluarga menyatakan pemahaman cara yang tepat.
6. Gunakan kateter intermiten untuk
- Imonusupresi  tentang
Jumlah penyakit, kondisi,
leukosit dalam prognosis
batas normaldan 3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
menurunkan infeksi kandung kencing
- Tidak adekuat  program pengobatan
Menunjukkan perilaku hidup sehat muncul pada penyakit DBD, dengan cara
 Pasien
 Status dan keluarga
imun, mampu melaksanakan
gastrointestinal, genitourinaria
7. yang
Tingkatkan
tepat intake nutrisi
pertahanan sekunder
(penurunan Hb, prosedur yangnormal
dalam batas dijelaskan secara benar 8. Gambarkan
4. Berikan proses penyakit terapi DBD,
Leukopenia,  Pasien dan keluarga mampu menjelaskan antibiotik:.................................
dengan cara yang tepat
penekanan respon kembali apa yang dijelaskan perawat/tim 9. Identifikasi
5. Monitor tanda kemungkinan dan penyebab
gejala infeksi
DBD,
inflamasi) kesehatan lainnya sistemik dan lokal
dengan cara yang tepat
- Penyakit kronik 10.Sediakan
6. Pertahankanbagiteknik
keluarga isolasi k/p
informasi tentang
- Imunosupresi 11.kemajuan
Inspeksi pasien
kulit dan dengan cara yang
membran tepat
mukosa
- Malnutrisi terhadap kemerahan, panas, drainase
- Pertahan primer tidak 12. Monitor adanya luka
KMB-II adekuat (kerusakan 44 Profesi Ners-2012 13. Dorong masukan cairan
kulit, trauma jaringan, 14. Dorong istirahat
gangguan peristaltik) 15. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
7 7. evaluasi pengetahuan klien tentang DBD

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. L Ruang/ Unit : Multazam 3, Usman Bin Afan Bed II
No. Reg : 616003 Dx medis : Suspek DHF
No TTD/
Tanggal Waktu Implementasi Keperawatan Respon Klien
Dx. Paraf
Sabtu, 09.00 1 1. Mempertahankan catatan intake dan 1. Intake dan output balance (kehilangan
15/12/2012 WIB output yang akurat cairan ≤ 1110-1500/24 jam), cairan yang
17/12/2012 17.00 diberikan 1500/24 jam
WIB 2. Memonitor status hidrasi (kelembaban 2. Mukosa bibir kering, nadi dalam pantauan
18/12/2012 membran mukosa, nadi adekuat) (paling tinggi (N=120 x/i))selain itu nadi
15-18/12/2012 dalam batas normal (60-100 x/i)
3. Memonitor vital sign setiap 4 jam 3. Vital sign dalam pantauan N pernah tinggi
120 x/I dengan suhu 39,80C, dengan TD
100/50 mmHg.
4. Cairan dapat terpenuhi
4. Kolaborasi pemberian cairan IV
RL = 30 tts/menit ganti
Futrolit = 30 tts/menit, ganti
RL = 30 tts/menit
5. Memonitor trombosit dan leukosit serta 5. Trombosit terus menurun, leukosit dalam
tanda-tanda pendarahan batas normal
Trombosit : 129.000/mm3
14/12/2012 Leukosit : 5.500 /mm3
Trombosit : 121.000/mm3
16/12/2012 Leukosit : 6.100 /mm3

KMB-II 45 Profesi Ners-2012


Trombosit : 127.000/mm3
Leukosit : 7.800 /mm3
Trombosit : 109.000/mm3
17/12/2012 Leukosit : 7.100 /mm3
Trombosit : 82.000/mm3
Leukosit : 9.200 /mm3
18/12/2012
Tidak ada pendarahan gusi atau mimisan.
Petechie sudah mulai tampak.
6. Klien terlihat banyak minum

6. Menganjurkan cairan oral ≤ 10 gelas 7. Keluarga dan sahabat klien terlihat


sedang/hari membantu klien untuk makan atau
7. Mendorong keluarga untuk membantu mengambilkan minum
pasien makan dan minum 8. Klien BAK ≤ 3 x/8 jam (144cc), klien
banyak minum
8. Memonitor intake dan urin output 9. Belum menunjukkan respon
setiap 8 jam
9. Kolaborasi : memberikan Vitamin K
(Benevit 1 tablet) sebagai fungsinya
mempertahan koagulasi
15-18/12/2012 09.55 2 1. Memonitor suhu sesering 1. suhu naik turun dari tgl 15-18/12/2012.
17/12/2012 mungkin tetap 38,10C. suhu tertinggi 410C. suhu
mulai turun pada tgl 18/12/2012 T=35,90C
17/12/2012 2. Memonitor warna kulit 2. Kulit wajah klien masih tampak merah

15-18/12/2012 09.55 3. Memonitor tekanan darah, nadi 3. TD : 100/60 mmHg, N = 90 x/I, RR=22 x/i
09.30 dan RR TD : 100/70 mmHg, N = 94 x/I, RR=20 x/i
11.30 TD : 90/60 mmHg, N =102 x/I, RR=24 x/i
14.00 TD : 100/50 mmHg, N=120 x/I, RR=24 x/i

KMB-II 46 Profesi Ners-2012


16.00 4. Memonitor penurunan tingkat 4. Klien dalam kesadaran penuh, GCS=15
kesadaran
14/12/2012 5. Memonitor Hb, dan Hematokrit 5. Hb = 14,9 gr/dl (nor), HT=45 % (Nor)
16/12/2012 Hb = 13,9 gr/dl (nor), HT=42 % (Nor)
Hb = 14,9 gr/dl (normal), HT=45 % (Nor)
17/12/2012 Hb = 13,5 gr/dl (normal), HT=41 % (Nor)
18/12/2012 Hb = 14 gr/dl (normal), HT=42 % (Nor)
15-18/12/2012 6. Klien terlihat lemas dan mengatakan
6. Menyelimuti pasien,
wajahnya masih panas.
meningkatkan sirkulasi udara
7. Suhu turun menjadi 37,50C (tgl 15). Suhu
15 dan 7. Mengompres pasien dengan air
11.00 turun dari 410C menjadi 39,80C
17/12/2012 dingin pada daerah dahi (area
WIB
frontalis)
15.00 8. Klien mengatakan sudah banyak minum
15-18/12/2012 8. Meningkatkan intake cairan dan
nutrisi (10 gelas/hari) dan berusaha untuk
makan.
15-18/12/2012
9. Turgor kulit baik (elastis), membrane
9. Memonitor hidrasi seperti turgor
mukosa kering, mulai lembab pada tgl
kulit, kelembaban membran
18/12/2012
15-18/12/2012 mukosa
10. Suhu turun setelah diberikan sanmol dari
10. Melakukan Kolaborasi
38,10C menjadi 37,50C. tgl 18/12/2012
pemberian anti piretik (sanmol 1
suhu mulai normal 35,90C
tablet) dan cairan intravena (RL
30 tetes/menit)
Sabtu, Jadwal 3 1. mengkaji adanya alergi makanan 1. Klien tidak memiliki alergi makanan
15-18/12/2012 makan 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 2. Jumlah kalori yang dibutuhkan ≤ 1000
setiap menentukan jumlah kalori dan nutrisi kalori dengan diit bubur
pukul yang dibutuhkan pasien
07.00, 3. meyakinkan diet yang dimakan 3. Terdapat sayur dan buah pada makanan
12.00 mengandung tinggi serat untuk yang disediakan
dan mencegah konstipasi

KMB-II 47 Profesi Ners-2012


16.30 4. Memonitor adanya penurunan BB 4. BB tidak berubah tetap tetap 55 Kg
WIB 5. Memonitor lingkungan selama makan 5. Lingkungan tenang saat klien makan
6. menjadwalkan pengobatan dan 6. Klien tidak mengalami gangguan saat
tindakan tidak selama jam makan sedang makan
7. Memonitor mual dan muntah 7. Mual dan muntah negative
8. Memonitor intake nuntrisi. Anjurkan 8. Klien dapat menghabiskan makanan yang
makan sedikit tapi sering disediakan
9. menginformasikan pada klien dan
keluarga tentang manfaat nutrisi dan 9. Keluarga membawakan makanan
berikan makanan kesukaan klien namun kesukaan klien
tetap sesuai diit
10. mengatur posisi semi fowler atau fowler
selama makan 10. Klien makan pada posisi duduk (fowler)

Sabtu, 4 1. mengobservasi adanya pembatasan 1. klien dibantu saat makan, ganti pakaian,
15-18/12/2012 klien dalam melakukan aktivitas seka badan, dan kekamar mandi
2. mengkaji adanya faktor yang 2. klien mengatakan pusing jika terlalu
menyebabkan kelelahan banyak beraktivitas
3. Memonitor nutrisi dan sumber energi 3. porsi makan berkurang selama sakit
yang adekuat
4. Memonitor respon kardivaskuler 4. tidak terjadi perubahan kardiovaskuler
terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, saat aktivitas.
sesak nafas, diaporesis, pucat,
perubahan hemodinamik)
5. Memonitor pola tidur dan lamanya 5. Klien banyak tidur namun dan istrahat
tidur/istirahat pasien
6. Membantu klien untuk mengidentifikasi
6. Klien mampu mobilisasi di tempat tidur
aktivitas yang mampu dilakukan
dengan mandiri, namun kalau berjalan
kepala nyeri. Berpakai dibantu sebagian,

KMB-II 48 Profesi Ners-2012


seka badan dibantu keluarga. Makan
7. Membantu untuk memilih aktivitas mandiri.
konsisten yang sesuai dengan 7. Klien dapat mobilisasi di tempat tidur
kemampuan fisik dengan mandiri
8. Membantu pasien/keluarga untuk 8. Klien membantu aktivitas klien yang tidak
mengidentifikasi kekurangan dalam dapat dilakukan sendiri, seperti membantu
beraktivitas ke kamar mandi.
Sabtu, 5 1. Memonitor kemempuan klien untuk 1. Klien dibantu untuk seka badan.
15/12/2012 perawatan diri yang mandiri. Berpakaian dibantu sebagian
2. Memonitor kebutuhan klien untuk alat- 2. Klien mambawa sikat gigi dari rumah. Alat
alat bantu untuk kebersihan diri, seka disediakan oleh rumah sakit
berpakaian, berhias, toileting dan
makan.
3. Menyediakan bantuan sampai klien 3. Klien antosias saat seka badan dilakukan
mampu secara utuh untuk melakukan
self-care.
4. Mendorong klien untuk melakukan
4. Klien terlihat, dapat sikat gigi sendiri
aktivitas sehari-hari yang normal
sesuai kemampuan yang dimiliki.
5. Mendorong untuk melakukan secara
5. Klien berterima kasih saat dibantu
mandiri, tapi beri bantuan ketika klien
mengganti pakaian yang basah
tidak mampu melakukannya.
6. Mengajarkan klien/ keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk 6. Klien membantu melakukan seka badan
memberikan bantuan hanya jika saat klien berkeringat
pasien tidak mampu untuk
melakukannya.
7. Memberikan aktivitas rutin sehari- hari
sesuai kemampuan.
7. Klien dapat melakuakn aktifitas minimal

KMB-II 49 Profesi Ners-2012


Selasa, 16.00 6 1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien 1. Klien dan keluarga tahu penyakit DHF
18/12/2012 dan keluarga namun tidak tahu penyebab dan cara
penanggulangannya
2. Menjelaskan patofisiologi dari penyakit 2. Klien dan keluarga mendengarkan dan
DBD dan bagaimana hal ini banyak bertanya
berhubungan dengan anatomi dan
fisiologi, dengan cara yang tepat.
3. Menggambarkan tanda dan gejala 3. Klien dan keluarga mendengarkan
yang biasa muncul pada penyakit
DBD, dengan cara yang tepat
4. Menggambarkan proses penyakit DBD, 4. Klien dan keluarga mendengarkan
dengan cara yang tepat
5. Mengidentifikasi kemungkinan
5. Klien dan keluarga merespon dengan
penyebab DBD, dengan cara yang
mengiyakan kalau lingkungan rumah
tepat
tempat tinggal kurang bersih
6. Menyediakan bagi keluarga informasi
6. Klien membaca leaflet yang disediakan
tentang kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
7. Mengevaluasi pengetahuan klien dan
7. Klien dan keluarga dapat menjelaskan
keluarga tentang DBD
dengan singkat tentang DBD, penyebab
dan cara penanggulangannya

EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. L Ruang/ Unit : Multazam 3, Usman Bin Afan Bed II
No. Reg : 616003 Dx medis : Suspek DHF
Tanggal/waktu No.Dx Evaluasi Keperawatan Paraf/TTD
Selasa, 18 Desember Dx.1 S : klien mengatakan sudah tidak merasa haus lagi, bibir sudah tidak terasa

KMB-II 50 Profesi Ners-2012


20.00 WIB kering lagi, pusing sudah hilang.
O : mukosa bibir terlihat lembab, kulit lembab, turgor kulit elastis
A : Masalah teratasi sebagian.
P : rencana tindakan dilanjutkan pada point 1, 2, 3, 5 dan 9
Selasa, 18 Desember Dx.2 S : klien mengatakan sudah merasa nyaman dan tidak pusing lagi dan sudah
2012 tidak panas lagi.
20.00 WIB O : suhu tubuh sudah menurun dari 38,10C menjadi 35,90C
A : masalah teratasi sebagian.
P : rencana tindakan dilanjutkan pada point 1, 2, 3, 8, 9
Selasa, 18 Desember Dx.3 S : klien mengatakan nafsu makannya sudah kembali membaik, menghabiskan
20.00 WIB makanan yang disediakan, lidah sudah tidak terasa pahit lagi.
O: klien menghabiskan satu porsi makanannya, bibir terlihat lembab, BB tetap
yaitu 55 Kg
A : Masalah teratasi sebagian.
P : intervensi dilanjutkan pada poit 4, 6, 7 dan 9
Selasa, 18 desember Dx.4 S : klien mengatakan dapat bangun dan duduk sendiri, berjalan ke kamar mandi
2012 sendiri, dan sudah dapat beraktifitas minimal
20.00 WIB O: klien terlihat sudah bisa berjalan ke kamar mandi sendiri, duduk di kursi dan
dan duduk di tempat tidur
A : masalah teratasi.
P : tujuan tercapai, rencana tindakan dihentikan
Sabtu, 15 Desember Dx. 5 S : klien mengatakan merasa nyaman setelah dilakukan perawatan diri
2012 O: klien terlihat rapi, dan tertidur setelah dilakukan tindakan perawatan diri, tidak
13.00 WIB ada bau badan.
A : masalah teratasi.
P : tujuan tercapai, rencana tindakan dihentikan

KMB-II 51 Profesi Ners-2012


Selasa, 18 Desember Dx. 6 S : klien dan keluarga dapat menjelaskan tentang DBD, penyebab tanda dan
2012 gejala, serta penanggulangannya/pencegahannya
18.00 WIB O: klien dan ibu menjawab dengan benar pertanyaan tentang DBD
A : Masalah teratasi.
P : tujuan tercapai, rencana tindakan dihentikan

KMB-II 52 Profesi Ners-2012

Anda mungkin juga menyukai