Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
1. Preceptor Klinik :
.
( )
2. Preceptor Institusi :
.
(
Asuhan Keperawatan Pada Ny. “S” Dengan Post Op Laparatomi Dengan Indikasi
Peritonitis Di Ruang ICU RS.Labuang Baji Kota Makassar
DATA KLIEN
A. DATA UMUM
1. Nama Inisial Klien : Ny. “S”
2. Umur : 62 Tahun
3. Alamat : Dusun Maranu
4. Agama : Islam
5. Tanggal Masuk RS : 23/09/2022
6. No. RM 407228
7. Diagnosa Medis : Post Op Laparatomi dengan Peritonitis
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Keluarga klien mengatakan pasien demam
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien dioperasi pada tanggal 27 September 2022 dengan operasi
laparatomi eksplorasi dibagian perut kanan bawah. Saat dikaji klien
mengalami hipertemi, data objektif yang didapat KU lemah, kesadaran
delirium, adanya luka operasi
Keperawatan Gadar
masih terlihat basah, wajah tampak pucat, klien tampak lemas, TD: 125/70
mmHg, N: 98 x/menit, RR: 20 x/menit, suhu: 39,5oC.
Pada pengkajian PQRST
P (provokatif /paliatif) : Tidak dapat
diakaji. Q (qualitas/ quantitas) : Tidak dapat
dikaji R (region) : Tidak dapat dikaji
S (skala) : Tidak dapat dikaji
T (timing) : Tidak dapat dikaji.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil/kanak-kanak : Asma
Penyebab : Suka menunda makan
Riwayat perawatan : Keluarga Klien mengatakan Klien pernah di rawat
diRS Bahagia selama 4 Hari dengan keluhan tidak bisa BAB
Riwayat operasi : Tidak ada
b. Riwayat Alergi : Tidak ada
c. Riwayat Imunisasi : Tidak ada
d. Lain-lain : Tidak ada
X X X x
X X
X X X ? X X X ? X ? ?
xX
? ? ? ? 62
Keperawatan Gadar
Keterangan simbol :
: Laki-laki : Garis keturunan
: Perempuan X : Meninggal dunia
: Klien : Tinggal serumah
? : Usia tidak diketahui
Keterangan :
G 1 : kakek dan nenek dari pihak ayah dan ibu sudah meninggal karena faktor usia
G 2 : ayah klien anak ketiga dari lima bersaudara, sedangkan ibu klien adalah anak
pertama. Ayah dan ibu klien sudah meninggal. Kedua orang tua tidak memiliki
riwayat penyakit sebelumnya
G 3 : klien merupakan anak kedua dari 4 bersaudara yang terdiri dari 2 cewek dan
2 cowok, suami klien telah cerai. Klien memiliki 2 orang anak, 1 anak cowok dan
1 anak cewek.
C. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway
Tidak Terdapat sumbatan dijalan nafas
b. Breathing
RR : 20 x/i, tidak terdapat otot bantu pernafasan, ada bunyi nafas
tambahan ronchi.
c. Circulation
TD : 125/70 mmHg, N : 98x/i, SPO2 : 99%, CRT <2 detik, klien pucat,
konjungtiva anemis.
d. Disability
Kesadaran Delirium GCS: E3M4V2 = 9
e. Eksposure
Suhu : 39.5ºC, terdapat luka post laparatomi dan post SC.
Keperawatan Gadar
B6
Breathing :
- Jalan nafas : tidak ada masalah pada jalan nafas
- Respiration rate : 20 x/i
- Saturasi O2 : 99%
Blood :
- Tekanan darah : 125/70 mmHg
- Nadi : 98 x/i
- Suhu : 39,5ºC
- Canula intravena : Terpasang infus KN 3B 500 cc /24 jam
- Terpasang infus Dextrose 500 cc/24 jam
Brain :
Composmentis Apatis
√ Delirium Samnolen
Stufor Koma
Status Emosi
√ Gelisah Tenang
Penilaian Nyeri
Akut Kronis
Lokasi : Tidak dapat dikaji
Lainnya :
Bladder :
√ Kateter Lainnya :
Bowel :
BB : 45 kg TB : 150 cm
Puasa Distensi
Mual
√ Sulit menelan
Bone
Integritas kulit :
Utuh √ Tidak
Tulang :
Patah √ Tidak
Keperawatan Gadar
D. PENGKAJIAN SEKUNDER
I. Tanda-tanda Vital (Kaji Setiap Dinas)
Tanggal TD MAP HR SpO RR S
2
04/10/2022 125/70 mmHg 70mmHg 98 x/i 99 20 39,5ºC
x/i
05/10/2022 137/84 mmHg 74mmHg 98 x/i 99 18 40,2 ºC
x/i
06/10/2022 116/74 mmHg 75mmHg 102 x/i 99 16 40,4 ºC
x/i
5. Mulut
Inspeksi : Bibir klien tampak pucat, tidak tampak bercak-bercak
putih pada lidah, tidak terdapat sariawan pada lidah dan bibir, gigi
tampak ompong, tampak ada karies gigi, tidak tampak penggunaan
gigi palsu serta kebersihan mulut baik.
6. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran limfe dan tyroidPalpasi : tidak
ada nyeri tekan
7. Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada normal chest, perbandingan AP: transversal
1:2 pola nafas teratur, tidak ada otot bantu pernapasan.,
Perkusi : sonor
Auskultasi : Adanya suara napas tambahan abnormal dan ada
tambahan suara ronchi
8. Jantung
Inspeksi : Ictus kordis tidak nampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba pada mid clavicula sinistra ics 5
Perkusi : Pekak, ada pembesaran jantung
Auskultasi : bunyi jantung
a. Suara I (lup) membuka dan menutup) katup
triskuspidalis
b. Suara II (dup) katup bikuspidalis pulmonal dan aorta
9. Abdomen
2. Status Kesadaran
Tgl Composmentis Apatis Delirium Somnolen Sopor Soporocoma Coma
04/10/2022
05/10/2022
06/10/2022 √
ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1. Jam tidur : Jam 21.00 – 06.00 WITA
2. Insomnia : Tidak
3. Pertolongan untuk merangsang tidur : Tidak ada
b. Aktivitas
1. Pekerjaan : IRT
2. Kebiasaan olahraga : Kurang olahraga
3. Bantuan ADL : Dibantu
4. ROM : ROM Pasif, pasien tidak mampu melakukan
latihan rentang gerak
PRECEPTION/COGNITION
a. Orientasi/kognisi
1. Tingkat pendidikan : SMA
2. Kurang pengetahuan : Tidak
3. Pengetahuan tentang penyakit
Klien mengetahui tentang penyakitnya dan telah diberikan penjelasan
4. Orientasi
Waktu : Klien tidak mengetahui hari, dan jam
Tempat : Klien tau di mana tempatnya sekarang
Orang : Klien tidak mampu mengenali orang
b. Sensasi/persepsi
1. Riwayat penyakit jantung
Klien tidak memiliki riwayat penyakit jantung
2. Sakit kepala :
Klien tidak memiliki riwayat sakit kepala
3. Penggunaan alat bantu
Klien menggunakan alat bantu pernapasan dengan NRM 10 Lpm
4. Penginderaan
Fungsi kelima indera baik
Keperawatan Gadar
c. Communication
1. Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
2. Kesulitan berkomunikasi : Tidak ada
SELF PERCEPTION
Self-concept/self-esteem
1. Perasaan cemas/takut : Pasien delirium
2. Perasaan putus asa/kehilangan : pasien delirium
3. Keinginan untuk mencederai : Tidak ada
4. Adanya luka/cacat : terdapat luka dibagian perut post operasi
laparatomi dan terpasang colostomy sebelah kanan
ROLE RELATIONSHIP
Peranan hubungan
1. Status hubungan : Ibu
2. Orang terdekat : Anak
3. Perubahan konflik/peran : Selama sakit klien tidak mampu memenuhi
aktivitasnya
4. Perubahan gaya hidup : Selama sakit klien hanya ditempat tidur
5. Interaksi dengan orang lain : Interaksi klien dengan keluarga baik
COPING/STRESS TOLERANCE
Coping Respon
1. Rasa sedih/takut/cemas : Klien nampak sedih.
2. Kemampuan untuk mengatasi :Keluarga klien berdoa atas
kesembuhannya
3. Perilaku yang menampakkan cemas : Keluarga klien sering menanyakan
keadaan pasien
Keperawatan Gadar
LINE PRINCIPLES
Nilai kepercayaan
SAFETY/PROTECTION
COMFORT
a. Rasa tidak nyaman lainnya: Klien nampak tidak nyaman
b. Gejala yang menyertai: Mukosa bibir kering
Keperawatan Gadar
1) BB : 45 kg
2) Lingkar Perut : 84 cm
G. Pemeriksaan Penunjang
H. Terapi
- Ceftriaxone 1gr/12j/iv
- Ranitidine 1amp/12j/iv
- Ketorolac 1amp/8j/iv
- Fentanyl
- Omeprazole 40mg/24/iv
- Dextopen
- Metronidazole 500mg/8j/iv
Keperawatan Gadar
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
- Keluarga klien mengatakan pasien - KU lemah
demam - Kesadaran delirium
- Ada luka Post op operasi Laparatomy
- Wajah tampak pucat
- Klien tampak lemas
- TTV :
TD : 125/70
mmHg N : 97x/i
RR : 20x/i
S : 39
Spo2 : 99%
- Adanya bunyi napas tambahan ronchi
- Konjungtiva anemis
- Kesadaran Delirium GCS
( E3M4V2 = 9 )
- Sulit menelan
- Integritas kulit tidak utuh
- Bibir klien tampak pucat
- Gigi tampak ompong
- Adanya pembesaran jantung
- Terpasang colostomy
- Terpasang kateter
- Gerak sendi ROM 2/2 (ekstremnitas
atas) , 2/2
( ekstremitas Bawah)
- Klien tampak lemas
- Suhu tubuh klien meningkat dan
tubuh klien teraba hangat
- Adanya luka operasi panjang 10cm,
lebar 1cm dan luka bekas operasi
masih terlihat basah
- wajah tampak pucat
- Klien Nampak berperilaku berhati-
Keperawatan Gadar
Hati
- TD: 125/70 mmHg, N 98 x/menit, Rr
26 x/menit, suhu 39,5oC, SPO2 :
99%.
- Lab WBC : 18,26
- Albumin : 2,71 g/dL
Keperawatan Gadar
ANALISA DATA
Nama : Ny. “S” No. RM 407228
Peritonitis
Respon stemik
Keperawatan Gadar
- Gcs E3 M4 V2 = 9
Curah jantung
menurun
Keperawatan Gadar
Do
Pembentukan eksudat
- Adanya luka operasi panjang
fibrosa atau abses pada
10cm, lebar 1cm dan luka
peritonium
bekas operasi masih terlihat
basah
laparatomi
- Terpasang colostomy
Keperawatan Gadar
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
2. Risiko perfusi serebral tidak efektif
3. Resiko Infeksi ditandai dengan penyakit kronis
INTERVENSI KEPERAWATAN
3. Resiko Infeksi ditandai Setelah dilakukan asuhan Pencegahan Infeksi 1. Lingkungan yang bersih
dengan penyakit kronis keperawatan selama 3 jam Observasi dapat meminimalisir
di harapkan tingkat infeksi 1. Monitor tanda dan penyebaran infeksi
menurun gejala infeksi 2. Mencuci tangan dengan
Kriteria Hasil: lokal/sistemik antiseptic dapat
1. Klien bebas dari Terapeutik membunuh bakteri
tanda dan gejala 2. Batasai jumlah 3. Antibiotik adalah kelompok
infeksi pengunjung obat yang digunakan untuk
Diagnosis
Hari
Jam Ke – 1 (Selasa, 04 Oktober 2022) Implementasi Evaluasi
Keperawatan
14.30 Hipertermia berhubungan 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia S-
dengan proses penyakit
Hasil : O
ditandai dengan suhu Adanya proses infeksi ditandai dengan :
tubuh di atas nilai klien terpasang selang drainase, terdapat - Klien tampak pucat
lupa insisi laparatomi, Puss, bengkak dan
normal, kulit terasa tampak kemerahan disekitar abdomen. - Suhu tubuh klien (39,7C) memburuk
hangat.
2. Memonitor suhu tubuh. - Tekanan darah membaik
Hasil :
Paracetamol 500mg/iv
15. 50 Risiko perfusi serebral 1. Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK S–
tidak efektif ditandai ( kesadaran menurun)
O
dengan efek samping Hasil :
- GCS menurun E3 M4 V2, Delirium
GCS menurun E3 M4 V2, Delirium
Tindakan ( Post Op
2. Monitor MAP - MAP sedang 70mmHg, 74mmHg,
laparotomy) 75mmHg
Hasil : - Kognitif menurun
70mmHg, 74mmHg, 75mmHg - Pernapasan takipnu 26x/m
3. Monitor status pernapasan
A
Hasil : - Masalah belum teratasi
Takipnu 26x/m
P
- Intervensi dilanjutkan
- Monitor tanda dan gejala peningkatan
- TIK ( kesadaran menurun)
- Monitor MAP
- Takipnu 26x/m
Keperawatan Gadar
17.00 Resiko Infeksi ditandai 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
S–
dengan penyakit kronis lokal/sistemik
O
Hasil :
- Demam (40,2C)
Demam (40,2C), WBC 18,26, nampak
- Sel darah putih memburuk 18,26
kemerahan pada luka post op
- Nampak kemerahan pada luka Post
2. Batasai jumlah pengunjung Op
Hasil : meningkat
Keluarga memahami untuk membatasi A
jumlah pengunjung - Masalah belum teratasi
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak P
dengan pasien dan lingkungan pasien. Intervensi dilanjutkan
Hasil : - Monitor tanda dan gejala infeksi
Mencuci tangan sebelum dan sesudah lokal/sistemik
kontak dengan pasien dan lingkungan - Batasai jumlah pengunjung
pasien - Cuci tangan sebelum dan sesudah
4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien kontak dengan pasien dan lingkungan
beresiko tinggi pasien
Hasil : - Pertahankan teknik aseptik pada
Mempertahankan tindakan aseptik pasien beresiko tinggi
5. Jelaskan tanda dan gejala infeksi pada
keluarga pasien
Hasil :
Keluarga pasien memahami tanda dan
gejala infeksi pada pasien
Keperawatan Gadar
Keperawatan Gadar
Diagnosis
Jam Implementasi Evaluasi
Keperawatan
15.50 Risiko perfusi serebral 1. Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK S–
tidak efektif ditandai ( kesadaran menurun) O
dengan efek samping - GCS menurun E3 M4 V2, Delirium
Hasil :
Tindakan ( Post Op
laparotomy) GCS menurun E3 M4 V2, Delirium - MAP sedang 70mmHg, 74mmHg,
2. Monitor MAP 75mmHg
- Kognitif menurun
Hasil :
70mmHg, 74mmHg, 75mmHg - Pernapasan takipnu 26x/m
3. Monitor status pernapasan A
- Masalah belum teratasi
Hasil :
P
Takipnu 26x/m
- Intervensi dilanjutkan
- Monitor tanda dan gejala peningkatan
- TIK ( kesadaran menurun)
- Monitor MAP
- Takipnu 26x/m
Keperawatan Gadar
Hasil : suhu panas dalam tubuh dapat - Kolaborasi pemberian cairan dan
dengan mudah keluar dari dalam tubuh elektrolit IV
11.00 Risiko perfusi serebral 1. Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK S–
tidak efektif ditandai
dengan efek samping ( kesadaran menurun) O
Tindakan ( Post Op
laparotomy) Hasil : - GCS menurun E3 M4 V3, Somnolen
GCS menurun E3 M4 V3, Somnolen
- MAP sedang 70mmHg, 74mmHg,
2. Monitor MAP 75mmHg
- Intervensi dilanjutkan
- Monitor MAP
- Takipnu 26x/m
13.00 Resiko Infeksi ditandai 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
S–
dengan penyakit kronis lokal/sistemik
O
Hasil :
Demam (39C), WBC 18,26, nampak - Demam (39C)
kemerahan pada luka post op
- Sel darah putih memburuk 18,26
2. Batasai jumlah pengunjung
- Nampak kemerahan pada luka Post
Hasil :
Op
Keluarga memahami untuk membatasi A
jumlah pengunjung
- Masalah belum teratasi
3. 1Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien. P
Mencuci tangan sebelum dan sesudah - Monitor tanda dan gejala infeksi
kontak dengan pasien dan lingkungan lokal/sistemik
Keperawatan Gadar
pasien - Batasai jumlah pengunjung
4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien - Cuci tangan sebelum dan sesudah
beresiko tinggi kontak dengan pasien dan lingkungan
pasien
Hasil :
Pertahankan teknik aseptik pada pasien
Mempertahankan tindakan aseptik beresiko tinggi
Hasil :