Anda di halaman 1dari 4

LIST PERTANYAAN IPUL

1. Bagimana mekanisme penghambatan yang dilakukan oleh bakteri endofit


terhadap ganoderma pada penelitian anda?
Jawab:
Pada penelitian ini, mekanisme penghambatan dilakukan secara
antibiosis/hiperparasitik yaitu dengan kemampuan bakteri endofit dalam
menghasilkan metabolit sekunder berupa enzim pendegradasi dinding sel
seperti kitinase, glukanase, dan protease hidrolitik seperti kitinasi, glukanase
sehingga ketika hifa Ganoderma kontak langsung dengan bakteri endofit maka
cendawan tsb akan mengalami kerusakan membran dinding sel yang membuat
hifa pecah, dan cairan keluar dari dalam sel.

2. Apa alasan anda menggunakan isolat gabungan?


Jawab:
KASIH UNJUK GAMBAR SKRIPSI. Hal ini didasarkan pada pengujian
kompatibilitas bakteri. Uji kompatibilitas dilakukan untuk mengetahui
sinergitas kedua bakteri tersebut saat penggunaannya digabungkan
(konsorsium) ke dalam media formulasi bakteri endofit yang akan dibuat. Artinya,
isolat yang digabungkan harus kompatibel satu sama lain agar bakteri tidak
saling mematikan didalam formula melainkan dapat meningkatkan performa
daripada bakteri endofit sebagi agen biokontrol. Pasangan bakteri yang tidak
kompatibel tidak dapat diformulasikan secara bersamaan karena bakteri tersebut
akan saling mematikan dalam formulasi.

3. Mengapa digunakan tanaman tembakau pada uji hipersensitif?


Jawab:
Selain merupakan tumbuhan yang bernilai ekonomi (co: industri rokok),
tembakau juga merupakan tanaman yang telah lama dan masih digunakan di
bidang patologi. Tanaman tembakau memiliki reseptor yang bisa merespon
kehadiran beberapa patogen yg diinokulasikan ke tanaman tersebut yaitu
dengan adanya system pertahanan aktif pada tanaman tembakau berupa
DESPOSISI CALLOSE yaitu respon pertahanan awal untuk mencegah
perluasan infeksi patogen. Sebenarnya bisa pakai tanaman uji lainnya seperti,
tanaman pukul 4 sore (daun tipis, sulit), dan tanaman sedum (lebih tebal).

4. Mengapa viabilitas sel lebih stabil dalam formulasi media cair?


Jawab:
Hal ini diduga berhubungan dengan peristiwa transport nutrisi yang melewati
memberan plasma sel bakteri. Pada media cair partikel nutrisi lebih kecil
sehingga lebih mudah dalam melakukan transport pasif (tidak perlu energi) oleh
karena itu pembentukan sel menjadi lebih stabil. Selain itu, perbedaan nutrisi
pada setiap formula juga mempengaruhi viabilitas sel, diduga komponen nutrisi
spt unsur C dan N pada media air kelapa lebih kompleks dan cukup memenuhi
kebutuhannya daripada media padat (kompos dan tepung).

5. Mengapa terjadi fluktuasi pada pengamatan viabilitas sel?


Jawab:
Pada grafik fluktuasi ditunujukkan dengan adanya peningkatan dan penurunan
viabilitas sel, tingginya viabilitas sel dikarenakan substrat dalam formula masih
mampu memberikan nutrisi atau masih mendukung bagi kehidupan populasi
bakteri yang terus meningkat sehingga bakteri mensintesis zat-zat yang
terkandung dalam formula yang dapat memicu bakteri dalam mensekresi
metabolit selnya untuk pertumbuhan sel secara optimal (Ankardani et al. 2010).
Sedangkan, penurunan jumlah koloni bakteri disebabkan oleh berkurangnya
nutrisi yang terkandung dalam medium karena lamanya penyimpanan. Selain itu
penurunan populasi tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi antarbakteri
dalam memperoleh nutrisi untuk pertumbuhannya (Sulistiani 2009).

6. Apakah bakteri endofit terpilih yang anda gunakan tidak patogen?


Jawab:
Patogenitas dibedakan terhadap tumbuhan dan mamalia (hewan/manusia). Pada
pengujian hipersensitif, kedua isolat bakteri endofit terpilih yaitu A2 dan C5 telah
terbukti tidak patogen terhadap tumbuhan. Namun berdasarkan studi literatur,
diketahui bahwa isolat C5 (A. hydropila) merupakan penyebab penyakit yang
sering terjadi (common disease) pada ikan air tawar seperti ikan Nila.
Sedangkan, isolat A2 (L. xyalniliticus) tidak menimbulkan patogen terhadap
mamalia karena hasil uji haemolysis menunjukkan hasil yang negatif (tidak
adanya zona bening).

7. Mengapa perlu diketahui kurva pertumbuhan bakteri endofit? dan kenapa


digunkan metode OD (optical density)?
Jawab:
Untuk mengetahui waktu yang tepat dalam melakukan perbanyakan
(propagasi) kultur/stok bakteri endofit sampai siap dipanen yang kemudian
akan diinokulasikan pada formulasi media bakteri endofit. Metode OD (optical
density) dipilih karena mudah dan cepat, sehingga sebagai uji prasyarat metode
ini dapat digunakan. Namun, sebaiknya digunakan metode yang lebih akurat
seperti Total plate count (TPC) yg mengukur jumlah sel hidup. Karena, metode
turbidimeri termasuk salah satu metode pengukuran tidak langsung sehingga
sulit untuk membedakan sel hidup dan sel mati, akibatnya hasil dari
pengukuran akan meningkat selama waktu pengujian.

8. Mengapa bakteri endofit dapat dipanen pada jam ke-9 sampai jam ke-24?
Jawab:
Perbanyakan (propagasi) bakteri endofit sebelum diinokulasi pada formulasi
media (kompos, tepung, cair) dapat dilakukan pada jam ke-9 hingga jam ke-24
yaitu diakhir fase eksponensial atau saat fase stasioner berlangsung karena
bakteri endofit akan menghasilkan banyak metabolit sekunder sehingga kondisi
kultur/stok bakter optimal.

9. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi viabilitas sel dalam formula anda?
Jawab:
1. Jenis bahan pembawa (carrier).
Kesesuaian carrier yang digunakan dapat menjaga kelangsungan hidup sel
bakteri. Pemilihan bahan juga akan menentukan efektivitas formulasi dalam
meningkatkan pertumbuhan tanaman serta sebagai pengendalian mikroba
patogen (Ardakani et al. 2010).
2. Teknik penyimpanan.
Selama penelitian ini formulasi bakteri endofit ditempatkan pada kemasan
HDPE di ruang laboratorium dengan suhu ruangan tanpa AC dan tidak
terkena paparan sinar matahari secara langsung (tertutup). OLEH KARENA
ITU PERLU DITELITI FAKTOR SUHU, RH, dan KEMASAN.
3. Lama penyimpanan formula.
Berhubungan dengan ketersedian nutrisi dalam formula, semakin lama
semakin habis, populasi menurun.

10. Mengapa bakteri endofit diisolasi dari bagian akar kelapa sawit?
Jawab:
Penelitian dari Sembiring (2008), mendapatkan lebih banyak bakteri endofit dari
bagian akar tanaman dibandingkan bagian daun. Hal ini dikarenan, bakteri
endofit lebih cepat masuk ke jaringan tanaman melalui akar lateral dan rambut
akar, hal ini karena adanya senyawa eksudat akar yang sesuai dengan sumber
nutrisi bakteri tersebut.

11. Apa yang menjadi kendala/hambatan/tantangan pada penelitian anda?


CERITA DAH SERAH LO

12. Apa dasar digunakannya bahan pembawa kompos, talk, dan air kelapa?
Jawab:
Digunakan ketiga bentuk (padat dan cair) formula tsb agar penggunaan formulasi
dapat dijadikan opsi oleh penggunanya.
 Penggunaan campuran kompos dan kascing sebagai bahan organik
diduga memiliki manfaat ganda yaitu sebagai bahan pembawa (carrier)
dan sumber nutrisi bagi tanaman maupun pertumbuhan bakteri endofit.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Becker et al. (2010), kompos yang
berasal dari residu padatan tanaman (buah, daun, batang, dan akar)
memiliki kandungan C-organik 21%, N-total 1.49%, K 2O 4.0% (w/w), dan
P2O5 1.8% (w/w). Sedangkan, kascing memiliki kandungan C-organik
sebesar 14.07% dan N-total sebesar 0,70% dengan rasio C/N sebesar 20
(Nurmawati 2000). Selain itu, kompos dan kascing memiliki kandungan
unsur hara makro seperti N, P dan K yang sangat diperlukan oleh
tanaman.
 Talk digunkan karena merupakan jenis tanah mineral yang dominan
berasosiasi dengan kaolinit dan gibsit. Stabilitas talk relatif berbeda
dengan mineral liat yang lain karena komponen talk mempunyai
kandungan tanah liat yang sangat kuat. Penggunaan talk telah diuji
secara luas dan efektif dalam menjaga viabilitas bakteri dan menekan
pertumbuhan patogen (Kuenpech et al. 2014).
 Vigliar et al. (2006) melaporkan bahwa air kelapa memiliki komposisi
nutrisi lengkap 95,5% air, 4% karbohidrat, 0,1% lemak, 0,02% kalsium,
0,01% fosfor, 0,5% zat besi, asam amino, vitamin C, vitamin B kompleks
dan garam mineral.

13. Mengapa OD hanya dilakukan sampai jam ke-24 saja?


14. Kenapa B4 tidak digunakan?
15. Mengapa minggu ke-4 sampel berjamur?
16. Fungsi CMC, bentonit, YE…?
17. Kenapa kompos dari daun bukan hewani (kotoran sapi)?
18. Mengapa dari 15 hanya 4 yang dipilih?
19. Gambaran efektivitas formulasi dibandingkan dengan fungisida komersial?
20. Kenapa sampai 4 minggu saja pengamatan?
21.

Anda mungkin juga menyukai