Anda di halaman 1dari 4

Nama : Reza Achmad Fauzi

NIM : 26040120140186
Kelas : IK C

Uji Fitokimia Lamellodysidea Herbacea


Alat dan Bahan
NO. Alat dan Bahan Fungsi
1. Masker Untuk melindungi dari terhirupnya partikel-partikel
kimia masuk ke dalam tubuh
2. Gunting Untuk memperkecil ukuran bahan sesuai dengan yang
dibutuhkan
3. Sarung tangan Melindungi tangan dari bahan kimia yang berbahaya dan
menjaga sampel tetap steril
4. Amoniak 10% amonia berfungsi untuk memutus ikatan glikosida pada
uji alkaloid.
5. Erlenmeyer Berfungsi untuk sebagai wadah dari bahan kimia cair
6. Gelas ukur Berfungsi sebagai skala untuk mengukur volume larutan
atau zat cair dengan tepat
7. Tabung reaksi Tabung reaksi berfungsi untuk tempat mereaksikan dua
larutan/bahan kimia atau lebih
8. Baker glass Bersfungsi sebagai tempat mereaksikan bahan, tempat
menampung bahan kimia berupa larutan, padatan, pasta
ataupun tepung, dan tempat memanaskan bahan
9. Pipet tetes Berfungsi untuk memindahkan cairan dengan volume
kecil dan untuk memindahkan cairan dari wadah aslinya
ke wadah lain
10. Mikro pipet Digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah
kecil secara akurat.
11. Batang pengaduk Untuk mencampur bahan kimia dan cairan
12. Cawan petri Berfungsi sebagai wadah untuk menjaga sterilisasi
sampel dari elemen yang dapat mengkontaminasinya.
13. Lamellodysidea herbacea Sebagai sampel yang digunakan dalam uji fitokimia
14. Reagen mayer Berfungsi sebagai reagen yang akan ditambahkan dalam
uji fitokimia
15. Timbangan Untuk menimbang bahan agar mendapatkan ukuran yang
sesuai
16. Asam klorida pekat Berfungsi untuk protonasi flavonoid hingga terbentuk
garam flavonoid

17. Serbuk magnesium Berfungsi sebagai pereduksi dengan Mg dan HCl


sehingga menghasilkan warna merah, kuning atau jingga
pada uji flavonoid
18. Asam sulfat Berfungsi untuk membantu proses ekstraksi
Metode
A. Uji alkaloid
1. Alat dan bahan dipersiapkan
2. Sebanyak 4 ml ekstrak etanol spons Lamellodysidea herbacea dimasukan ke dalam
tabung reaksi
3. kemudian ditambahkan 2 ml kloroform dan 5 ml amoniak 10 %
4. lalu ditambahkan 10 tetes asam sulfat 2 M untuk memperjelas pemisahan
terbentuknya 2 fase yang berbeda
5. Bagian atas dari fase yang terbentuk diambil
6. kemudian ditambahkan reagen Mayer
7. Keberadaan alkaloid dalam sampel ditandai dengan terbentuknya endapan merah,
jika negatif ditandai dengan tidak adanya endapan
B. Uji flavonoid
1. Alat dan bahan dipersiapkan
2. Ekstrak ekstrak etanol spons Lamellodysidea herbacea sebanyak 1 ml diambil
3. Kemudian ditambahkan serbuk magnesium secukupnya dan 10 tetes asam klorida
pekat.
4. Keberadaan flavonoid ditandai dengan terbentuknya warna hitam kemerahan,
kuning atau jingga.
5. Hasil flavonoid yang baik ditandakan dengan warna yang tunggal
C. Uji Steroid
1. Alat dan bahan dipersiapkan
2. Sebanyak 1 mL ekstrak etanol spons Lamellodysidea herbacea diambil dan
ditambahkan dengan 2 mL kloroform
3. Setelah itu campuran dikocok
4. Kemudian filtrat ditambahkan asetat anhidrat dan asam sulfat pekat masing-masing
sebanyak 2 tetes.
5. Reaksi positif ditunjukan pada perubahan warna merah pada larutan pertama kali
kemudian berubah menjadi biru dan hijau.
Hasil dan Pembahasan
Uji Alkaloid
Pada pengujian alkaloid, yang positif mengandung alkaloid. Hasil positif alkaloid
ditunjukkan dengan adanya endapan merah pada uji alkaloid dengan menggunakan pereaksi
Mayer (HgCl2+KI). Alkaloid mengandung atom nitrogen dan bersifat basa sehingga untuk
mengekstraknya dibutuhkan penambahan asam sulfat. Atom nitrogen yang mempunyai
pasangan elektron bebas pada alkaloid mengganti ion iod dalam pereaksi mayer, hal ini
mengakibatkan terbentuknya endapan merah pada penambahan pereaksi mayer karena
nitrogen pada alkaloid akan bereaksi dengan ion logam K+ dari pereaksi Mayer. Alkaloid pada
umumnya berbentuk kristal yang disebut dengan garam-garam alkaloid.
Uji Flavonoid
Pada hasil uji flavonoid, sampel menunjukan hasil yang positif yakni mengalami
perubahan warna menjadi hitam kemerahan. Flavonoid merupakan senyawa polar karena
mempunyai sejumlah gugus hidroksil. Oleh karena itu, umumnya flavonoid larut dalam pelarut
polar seperti etanol. Etanol berfungsi sebagai pembebas flavonoid dari bentuk garamnya.
Penambahan asam klorida pekat berfungsi untuk protonasi flavonoid hingga terbentuk garam
flavonoid. Setelah penambahan bubuk magnesium, hasil positif ditunjukkan dengan perubahan
warna larutan menjadi hitam kemerahan. Warna hitam kemerahan yang dihasilkan
menandakan adanya flavonoid akibat dari reduksi oleh asam klorida pekat dan magnesium.
Uji Steroid
Pada pengujian steroid menunjukan hasil positif karena dibuktikan dengan terjadinya
perubahan warna larutan menjadi hijau ketika ditambahkan dengan kloroform dan asam sulfat
pekat yang menandakan adanya steroid. analisis senyawa didasarkan pada kemampuan
senyawa tersebut membentuk warna dengan H2SO4 pekat dalam pelarut asam asetat anhidrat.
Daftar Pustaka

Dwijendra, I. M., D. S. Wewekang dan F. Wehantou. 2014. Aktivitas Antibakteri dan


Karakterisasi Senyawa Fraksi Spons Lamellodysidea herbacea yang diperoleh dari
Teluk Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi., 3(4): 1-10.

Faisal, M. R., M. Kawaroe dan F. Satria. 2014. Potensi Senyawa Bioaktif Simbion Spons
sebagai Anthelmintika. Journal of Fisheries and Marine Research., 10(2): 77-84.

Rumanggit, H. M., M. R. J. Runtuwene dan S. Sudewi. 2015. Uji Fitokimia dan Uji Aktivitas
Antioksidan dari Ekstrak Etanol Spons Lamellodysidea herbacea Jurnal Ilmiah
Farmasi., 4(3): 183-192.

Anda mungkin juga menyukai