Anda di halaman 1dari 20

ANATOMI FISILOGI MANUSIA II

SISTEM IMUN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VI

KELAS S1-3B

1. Muhammad Yunus (1701027)


2. Auliatunnisa (2001048)
3. Anya shadiqah (2001047)
4. Maulin Rahmawati (2001063)
5. Silvia sumbarita (2001081)
6. Dira Repuja (2001052)
7.putri dewica (2001070)
Dosen:
Dr. apt. Meiriza Djohari, M.Kes.

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Imun tepat waktu.

Makalah Sistem Imun disusun guna memenuhi tugas Ibu Dr.apt.Meiriza Djohari.M.Kes pada
Mata kuliah Farmakologi Dasar di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau.Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Sistem Imun.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr.apt.Meiriza Djohari.M.Kes


selaku Dosen Pengampu Mata kuliah Farmakologi Dasar .Semoga tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah
ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Pematang Reba,10 Agustus 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
2.1 Pengertian Sistem Imun.....................................................................................................................4
2.2 Fungsi Sistem Imun............................................................................................................................4
2.3 Organ Yang Terlibat Dalam Sistem Kekebalan Tubuh........................................................................4
2.3.1. Organ limfatik primer................................................................................................................4
2.3.2. Organ limfatik sekunder............................................................................................................6
2.4 Sistem Pertahan Tubuh......................................................................................................................9
2.5 Penyakit yang menyerang   sistem kekebalan tubuh.......................................................................14
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................17
3.2 Saran................................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................19

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam tubuh manusia terdapat sistem, organ atau kelompok sel. Salah satunya adalah sistem imun.
Sistem imun diperlukan sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi.Sistem kekebalan tubuh sangat
mendasar peranannya bagi kesehatan, tentunya harus disertai dengan pola makan sehat cukup berolahraga
dan terhindar dari masuknya senyawa beracun kedalam tubuh. Tubuh manusia akan selalu terancam oleh
paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari, dan polusi. Stress emosional atau fisiologis dari kejadian
ini adalah tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi oleh sistem
pertahanan tubuh.

Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus
pada suatu organisme.Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit,
radiasi matahari, dan polusi. Stress emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah tantangan lain untuk
mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi oleh sistem pertahanan tubuh.

Karena kita hidup di lingkungan yang selalu dikelilingi oleh berbagai ancaman penyakit maka memiliki
dan memelihara. Sistem imun yang sehat & optimal menjadi sangat penting. Oleh karena itu kita sangat
penting mengetahui apa itu sistem imun, Dalam makalah ini akan dibahas tentang anatomi dan fisiologi
dari sistem imun, yang  dapat kita pelajari.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sistem imun?

2. Apa fungsi sistem imun?

3. Apa saja sistem pertahanan tubuh?

4. Apa anatomi dan fisiologi sistem imun?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Agar lebih memahami sistem kekebalan tubuh/system imun


2. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilmu

BAB II
3
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Imun

Sistem Imun (bahasa Inggris:immune system) adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar,
sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan
zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah kemampuannya melindungi tubuh juga
berkurang, sehigga menyebabkan pathogen termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat
berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan
terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko beberapa jenis kanker.

2.2 Fungsi Sistem Imun

1. Pembentuk kekebalan tubuh.

2. Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

3. Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan.

4. Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh.

2.3 Organ Yang Terlibat Dalam Sistem Kekebalan Tubuh  

Sistem imunitas manusia berhubungan erat dengan sistem limfatik, karena itu organ organ yang
berperan disini adalah organ-organ sistem limfatik. Dibagi menjadi dua, yaitu :

2.3.1. Organ limfatik primer

4
1. Timus

Gambar 2.1. Kelenjar Timus


Suatu jaringan limfatik yang terletak di sepanjang trakea di rongga dada bagian
atas. Fungsinya memproses limfosit muda menjadi T limfosit.
2. Sumsum Tulang

5
Gambar 2. 2. Sumsum Tulang Belakang
Jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan
tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Sumsum tulang merupakan jaringan
limfatik karena memproduksi limfosit muda yang akan diproses pada timus atau tempat-
tempat lainnya untuk menjadi limfosit T atau limfosit B.

2.3.2. Organ limfatik sekunder

1. Tonsil

Gambar 2. 3. Tonsil

Jaringan lymphatic yang terdiri dari kumpulan-kumpulan limposit .

6
Fungsi : Memproduksi lymphatic dan antibodi yang kemudian akan masuk ke dalam
cairan lymph.

Tonsil terletak pada :


1. Dinding dalam nosopharynx  (tonsila pharingea )
2. Fosa tonsilaris di samping-belakang lidah (tonsil palatina)
3. Di bawah lidah (tonsila liqualis)
Tonsil bukan merupakan kelenjar karena tidak memiliki pembuluh lymph afferent, oleh
sebab itu tonsil tidak menyaring cairan lympha.

2. Nodus Limfa

Gambar  2. 4. Nodus Limfa


Adalah titik di sepanjang pembuluh limfa yang memiliki ruang (sinus) yang
mengandung limfosit dan makrofag.
Nodus limfa berfungsi sebagai:
Penyaring mikroorganisme dalam limfe ketika cairan tersebut melewati nodus. Jadi bila
jaringan terinfeksi, nodus limfatik bisa menjadi bengkak dan nyeri bila ditekan. Apabila
infeksinya ringan, imfeksi tersebut akan diatasi oleh sel-sel nodus sehinggar nyeri serta
bengkak mereda. Apabila infeksinya berat, organesme penyebab infeksi akan
menyebabkan peradangan akut dan destruksi sehingga terbentuklah abses di dalam
nodus tersebut. Apabila bakteri tidak berhasil dirusak oleh nodus, bakteria tersebut

7
dapat masuk ke dalam aliran limfe dan menginfeksi sirkulasi sistemik dan menimbulkan
septikemia.

a. Memproduksi limfosit baru untuk aliran darah. Sel-sel di dalam nodus


bermultiplikasi secara konstan dan sel-sel yang baru terbentuk akan dibawa oleh
cairan limfe.
b. Nodus dapat memproduksi beberapa antibodi dan antitoksin untuk mencegah
infeksi.

Gambar 2. 5. Limpa

Limpa ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri abdomen di
daerah hipogastrium kiri di bawah iga kesembilan, sepuluh, dan sebelas. Limpa
berdekatan pada fundus dan permukaan luarnya menyentuh diafragma. Limpa
menyentuh ginjal kiri, kelokan kolon di kiri atas, dan ekor pankreas.
Limpa terdiri atas struktur jaringan ikat . Diantara jalinan-jalinan itu terbentuk isi limpa
atau pulpa yang terdiri atas jaringan limfe dan sejumlah besar sel darah. Limpa
dibungkus oleh kapsul yang terdiri atas jaringan kolagen dan elastis yang terdiri dan
beberapa serabut otot halus. Serabut otot halus ini berperram- seandainya ada- sangat
kecil bagi limpa manusia. Dari kapsul itu keluar tajuk-tajuk trabekulae yang masuk ke
dalam jaringan limpa dan membaginya ke dalam beberapa bagian.
Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melalui hilum yang berada di permukaan
dalam. Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya langsung ke dalam pulpa,
sehingga darahnya dapat bercampur dengan unsur-unsur limpa dan tidak seperti pada

8
organ-organ yang lain dipisahkan oleh pembuluh darah. Disini tidak terdapat sistem
kapiler biasa. Tetapi langsung berhubungan dengan sel-sel limpa. Darah yang mengalir
dalam limpa dikumpulkan lagi oleh sistem sinus yang bekerja seperti vena dan yang
mengantarkannya ke dalam cabang-cabang vena. Cabang-cabang ini bersatu dan
membentuk vena limpa (vena lenalis). Vena ini membawa darahnya masuk ke
peredaran  gerbang (peredaran portal) dan diantarkan ke hati.
Fungsi limpa :
a. Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah merah dan mungkin pada orang
dewasa juga masih mengerjakannya bila sumsum tulang rusak.
b. Sel darah merah yang sudah rusak dipisahkan dari sirkulasi.
c. Limpa juga menghasilkan limfosit.
d. Diperkirakan juga limpa bertuigas menghancurkan sel darah putih dan trombosit.
e. Sebagai bagian dari sistema retikulo endoteleal ,limpa juga terlibat dalam
perlindungan terhadap penyakit dan menghasilkan zat-zat antibodi. (10)

2. 6. Sistem Imunitas

2.4 Sistem Pertahan Tubuh

Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh non spesifik dan pertahanan tubuh
spesifik.
1. Pertahanan tubuh non spesifik (Natural / Imunitas Bawaan)

9
Dikatakan tidak spesifik karena berlaku untuk semua organisme dan memberikan
perlindungan umum terhadap berbagai jenis agent. Secara umum pertahanan tubuh non
spesifik ini terbagi menjadi pertahanan fisik, mekanik dan kimiawi.

Lapisan pertahanan tubuh non spesifik  dibagi menjadi dua, yaitu :


        I. Lapisan Pertama
1. Pertahanan fisik
Pertahanan tubuh non spesifik dengan pertahanan fisik dalam tubuh manusia antara lain
adalah:

a) Kulit, kulit yang utuh menjadi salah satu garis pertahanan pertama karena sifatnya yang
permeable terhadap infeksi berbagai organisme.

b) Asam laktat, dalam keringat dan sekresi sebasea dalam mempertahankan pH kulit tetap
rendah, sehingga sebagian besar mikroorganisme tidak mampu  bertahan hidup dalam
kondisi ini.
c) Cilia, mikroorganisme yang masuk saluran nafas diangkut keluar oleh gerakan  silia yang
melekat pada sel epitel.
d) Mukus, membrane mukosa mensekresi mucus untuk menjebak mikroba dan partikel asing
lainnya serta menutup masuk jalurnya bakteri/virus.
e) Granulosit, mengenali mikroba organisme sebagai musuh dan menelan serta
menghancurkan mereka.

10
Gambar 2. 8 Leukosit

f) Proses inflamasi, invasi jaringan oleh mikroorganisme merangsang respon inflamasi


pada tubuh dengan tanda inflamasi yaitu kemerahan, panas,pembengkakan, nyeri,
hilangnya fungsi dan granulosit dan mikroorganisme nosit keluar.
2. Pertahanan mekanik
Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara pertahanan mekanik antara lain adalah:
a. Bersin, reaksi tubuh karena ada benda asing (bakteri, virus, benda dan lain-lain yang
masuk hidung) reaksi tubuh untuk mengeluarkan dengan bersin.
b. Bilasan air mata, saat ada benda asing produksi air mata berlebih untuk mengeluarkan
benda tersebut.
c. Bilasan saliva, kalau ada zat berbahaya produksi saliva berlebih untuk menetralkan.
d. Urin dan feses, jika berlebih maka respon tubuh untuk segera mengeluarkannya.

3. Pertahanan kimiawi
Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara kimiawi antara lain adalah:
a. Enzim dan asam dalam cairan pencernaan berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh.
b. HCL lambung, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
c. Asiditas vagina, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
d. Cairan empedu, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.

11
I. Lapisan kedua
A. Seluler
a.Natural Kiler
Adalah leukosit yang berjaga di sistem peredaran darah dan limfatik. Sel ini
mampu melisis sel kanker dan sel terinfeksi virus.
b.Sel fagosit
Sel fagosit terdiri atas neutrofil, monosit dan makrofag. Sel fagosit
menghancurkan antigen dengan mekanisme fagositosis.
B. Interferon
Interferon adalah protein yang dihasilkan sel tubuh yang diserang virus.
Interferon berfungsi memperingatkan sel lain di sekitarnya akan bahaya suatu
antigen. Interferon mampu menghambat jumlah sel yang terinfeksi, karena
mengubah sel di sekitarnya menjadi tidak dikenali antigen
C.  Inflamasi
Adalah peradangan jaringan yang merupakan reaksi cepat terhadap suatu
kerusakan.
Fungsi inflamasi:
 1.Membunuh antigen yang masuk.
 2.Mencegah penyebaran infeksi.
 3.Mempercepat proses penyembuhan

2. Pertahanan tubuh spesifik (Pertahanan Tubuh Didapat)


Dikatakan spesifik karena hanya terbatas pada satu mikroorganisme dan tidak
memberikan proteksi terhadap mikroorganisme yang tidak berkaitan. Pertahanan ini di
dapat melalui pejanan terhadap agen infeksi spesifik sehingga jaringan tubuh
membentuk system imun.
            Komponen sistem imun yang paling utama adalah pada bagian ini yaitu leukosit.
Kekebalan tubuh yang didapat dibagi menjadi dua , yaitu :

12
A. Kekebalan Humoral
Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B
dengan atau tanpa bantuan sel imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan
dilaksanakan oleh imunoglobulin yang disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima
kelas imunoglobulin yang kita kenal, yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE.
Pembentukan kekebalan humoral dilakukan setelah respon imun non-spesifik
berhasil dilakukan.
1) Fragmen antigen yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel fagosit.
2) Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel fagosit untuk diambil pesannya
oleh sel T helper melalui molekul MHC kelas II.
3) Pesan mengenai fragmen antigen kemudian dikirimkan oleh sel T helper kepada
sel B.  Sel limfosit B akan membentuk kekebalan humoral dengan membelah
diri.
Macam-macam sel limfosit B:
1) Sel B memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik apabila
menyerang tubuh sewaktu-waktu.
2) Sel B plasma, mensekresikan antibodi dan hidup selama 4-5 hari.

B. Kekebalan Dimediasi Sel


Pembentukan kekebalan diperantarai sel dilakukan jika respon imun non-
spesifik gagal menahan antigen masuk ke tubuh.
Kekebalan diperantarai sel dibentuk dari mekanisme penghancuran antigen 
oleh sel limfosit T.
1)  Antigen yang lolos dari sel fagosit akan difagositosis oleh sel-sel tubuh.
2)  yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel-sel tubuh.
3)  Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel tubuh untuk diambil pesannya
oleh sel T sitotoksik melalui molekul MHC kelas I.
Sel limfosit T akan membentuk kekebalan diperantarai sel dengan melisis
sel tubuh yang diserang sehingga mengalami apoptosis. Kekebalan ini tidak
menghasilkan antibodi.

13
Macam-macam sel limfosit T:
1) Sel T memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik
apabila menyerang tubuh sewaktu-waktu.
2) Sel T helper , mengontrol pembelahan sel B, pembentukan antibodi dan aktivasi
sel T.
3) Sel T sitotoksik (pembunuh), melisis sel tubuh yang diserang antigen.
4) Sel T supresor, menurunkan respon imun yang lebih dari cukup.

2.5 Penyakit yang menyerang   sistem kekebalan tubuh

1. Nama penyakit : HIV-AIDS


AIDS, merupakan suatu sindrom atau penyakit yang disebabkan oleh virus
HIV(Human Immunodeficiency Virus).Pada tubuh manusia, virus HIV hanya menyerang
sel yang memiliki protein tertentu .Protein itu ialah yang terdapat pada sel darah putih T4,
yaitu sel darah putih yang berperan menjaga system kekebalan tubuh.Apabila virus HIV
menginfeksi tubuh, manusia akan mengalami penurunan system kekebalan
tubuh.Akibatnya, para penderita HIVAIDS akan mudah terinfeksi berbagai jenis penyakit.
Penderita HIV positif umumnya masih dapat hidup dengan normal dan tampak sehat,
tetapi dapat menularkan virus HIV.
Penderita AIDS adalah penderita HIV positif yang telah menunjukkan gejala
penyakit AIDS. Waktu yang dibutuhkan seorang penderita HIV positif untuk menjadi
penderita AIDS relative lama, yaitu antara 510 tahun.Bahkan ada penderita HIV positif
yang seumu hidupnya tidak menjadi penderita AIDS.Ha ltersebut dikarenakan virus HIV
didalam tubuh membutuhkan waktu untuk menghancurkan system kekebalan tubuh
penderita.Ketika system kekebalan tubuh sudah hancur,penderita HIV positif akan
menunjukkan gejala  penyakit AIDS.
2. Patofisiologi
Supaya terjadi infeksi, virus harus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah
putih. Materi genetik virus yang dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinfeksi. DI dlam
sel, virus berkembang biak pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel
virus yang baru. Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limfosit lainnya dan

14
menghancurkannya. Virus menempel pada limfosit yang memiliki satu reseptor protein
yang disebut CD4 yang terdapat di selaput bagian luar.
Sel-sel yang memiliki reseptor biasanya, disebut sel CD4+ atau limfosit penolong.
Limfosit T penolong berfungsi mengaktifkan dan mengatur sel-sel lain pada sistem
kekebalan (misalnya limfosit B, makrofag dan limfosit T sitotoksik) yang semuanya
membantu menghancurkan sel-sel ganas dan organesme asing. Infeksi HIV menyebabkan
hancurnya limfosit T penolong, sehingga terjadi kelemahan sistem tubuh dalam
melindungi dirinya terhadap infeksi dan kanker.
3. Farmakoterapi
Obat-obatan HIV AIDS :
1.NRTI (nucleoside atau nucleotide  reserve transcriptase inhibitor)
2.NNRTI (non nucleoside reserve transcriptase inhibitor)
3.PI (protease inhibitor)
4. Penularan AIDS
Dari tekniknya, virus AIDS sulit berpindah. Kontak secara kebetulan di dudukan
toilet, bersentuhan, berjabat tangan, memencet tombol pintu, setelah ditengarai menjadi
saluran penularan AIDS. Padahal pengertian ini salah besar. AIDS ditularkan melalui
transfusi darah. Virus ditemukan di darah, mani, kelenjar vagina, urin, air susu, air ludah
dan air mata. Biasanya kulit sudah cukup untuk menghentikan masuknya virus. Tapi jika
cairan di tubuh anda, virus langsung masuk ke tubuh anda dan untuk itu bisa menular.
Meskipun virus AIDS ditemukan pada kelenjar air ludah, ciuman dipertimbangkan
bukanlah faktor beresiko penularan AIDS. Tidak ada catatan penularan dengan cara ini.
Cairan yang beresiko tinggi adalah darah dan mani, dan pada tingkat yang lebih rendah,
kelenjar vagina. Jika kulit anda luka, itu bisa menjadi tempat masuknya virus AIDS.
Lebih mudah lagi penularan AIDS melalui anal seks karena lubang anus lebih
menyenangkan daripada vagina. Sebaliknya, butiran kelenjar juga dihasilkan lubang
vagina selagi berhubungan intim. Ini adalah jalur langsung menuju darah buat virus AIDS.
Ini bisa terjadi pada anda. Jika penis anda panas atau kulit terluka, virus langsung bisa
masuk ke dalam darah.

15
Para ahli mengemukakan bahwa anda tidak harus berhubungan seks dengan
memaksa atau kekerasan. Hindari memasukkan obyek yang besar ke dalam vagina atau
anus. Gunakanlah kondom bersih dan sederhana.

Gambar 2. 9.  bentuk  Virus HIV AIDS


5. Pencegahan
a. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
b. Tidak bergonta-ganti pasangan.
c. Menghindari pemakaiaan obat-obatan terlarang.
d. Penggunaan jarum suntik hanya sekali pakai.
e. Ibu yang positif HIV dianjurkan untuk tidak menyusui bayinya.
f. Penderita HIV jangan melakukan donor darah.
g. Setiap melakukan transfusi darah, darah dipastikan benar-benar terbebas dari HIV.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan makalah diatas maka di dapat kesimpulan sebagai berikut:


1. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi imunitas. Imunologi
berasal dari ilmu kedokteran dan penelitian awal akibat dari imunitas sampai penyakit.
Sebutan imunitas yang pertama kali diketahui adalah selama wabah Athena tahun 430
SM. Thucydides mencatat bahwa orang yang sembuh dari penyakit sebelumnya dapat
mengobati penyakit tanpa terkena penyakit sekali lagi.
2. Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis
yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.
3. Sistem imun berfungsi sebagai pelindung tubuh dari invasi penyebab penyakit,
menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri,
parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.
4. Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kompleks
terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen tersebut. Dilihat dari beberapa kali
pajanan antigen maka dapat dikenal dua macam respon imun yaitu respons imun primer
dan respons imun sekunder.
5. Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh spesifik dan pertahanan tubuh non
spesifik.
6. Ditinjau dari cara memperolehnya, imunitas dibagi menjadi dua yaitu imunitas aktif,
yaitu bila seseorang secara aktif membentuk sendiri imunitasnya terhadap suatu
penyakit dan imunitas pasif, yaitu bila imunitas itu berasal dari luar yang kemudian
masuk atau dimasukkan ke dalam tubuh.
7. HIV- AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem imunitas manusia. HIV
ditularkan melalui cairan tubuh, transfusi darah, jarum suntik, dan hubungan seks.

17
3.2 Saran

Untuk pembaca diharapkan dalam membaca makalah ini dapat lebih tahu dan
memahami tentang pentingnya Sistem Imun sehingga pemahaman itu dapat diinformasikan
kepada orang awam dan dapat diaplikasikan untuk diri sendiri dan dilingkungan. Selain itu
penulis mengharapkan saran yang membangun yang dapat menjadi motivasi dalam
pembuatan makalah-makalah berikutnya sehingga dalam pembuatan makalah berikutnya
penulis lebih teliti dan lebih baik lagi dalam menyampaikan informasi dalam bentuk tertulis
seperti makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aisa. Makalah Anatom dan Fisiologi Manusia (Sistem Imun). 2012. Kendari : Universitas
Haluoleo.
Bloom dan Fawcett. Buku Ajar Histologi Edisi 12. 2002. Jakarta : EGC.
Gibson, John. Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk Perawat Edisi 2. Jakarta : EGC.
earce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.
Sophia,Yenny, dkk. 2013. Makalah Penyakit HIV-AIDS. Medan : Universitas Tjut Nyak
Dhien.
Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat Edisi 10. Jakarta : EGC.

19

Anda mungkin juga menyukai