BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
SEMARANG
2018
PENGESAHAN PKM - KEWIRAUSAHAAN
Akhir-akhir ini banyak beredar berbagai macam jenis produk dan merk
manisan atau permen dengan berbagai keunngulan masing-masing. Tetapi
sekarang ini juga banyak produk tersebut yang menggunakan bahan tambahan
yang tidak baik bagi kesehatan, seperti pemanis buatan dan pewarna buatan.
Apalagi banyak juga produk tersebut yang tidak mempunyai nilai gizi yang
banyak mengandung gula.
Permen adalah sejenis gula-gula (confectionary) yang banyak disukai oleh
anak-anak hingga dewasa. Permen yang banyak beredar di pasaran sangat
beragam bentuk, jenis, maupun rasanya. Umumnya permen yang beredar
dikalangan masyarakat yaitu permen karet (gum), permen lolipop, permen kenyal
(jelly), permen keras (hard candy), permen berbahan dasar coklat (bounty),
caramel, caramel kacang kunyah, nougat, dan permen jahe (Yustina dan
Antarlina, 2013).
Permen jelly merupakan permen yang terbuat dari campuran sari buah-
buahan, bahan pembentuk gel atau dengan penambahan essens untuk
menghasilkan berbagai macam rasa, dengan bentuk fisik jernih transparan serta
mempunyai tekstur kenyal seperti permen karet. Bahan pembentuk gel yang biasa
digunakan antara lain gelatin, karagenan atau agar-agar. Permen jelly tergolong
makanan semi basah, oleh karena itu cepat rusak, maka dari itu perlu penanganan
yang tepat untuk memperpanjang masa simpan (Malik, 2010).
Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu permen jelly adalah adanya
bahan pembentuk gel. Gel yang kuat dan tekstur yang kenyal pada permen jelly
dapat dihasilkan dengan adanya penambahan bahan yang mengandung pembentuk
gel seperti karagenan yang banyak terkandung dalam rumput laut. Adanya
kandungan karagenan rumput laut secara fungsional dapat berfungsi sebagai
penstabil, pengental dan pembentukan gel sehingga dapat mempengaruhi
karakteristik produk pangan khususnya permen jelly (Paramitasari, 2010).
Karagenan merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh rumput laut dari kelas
Rhodophyceae dan umumnya berbentuk seperti tepung yang berfungsi sebagai
pengemulsi, penstabil, pengental, dan bahan pembentuk gel (Murdinah, 2010).
Kekuatan gel sangat penting untuk menentukan perlakuan yang terbaik
dalam proses ekstraksi karagenan. Salah satu sifat penting karagenan adalah
mampu mengubah cairan menjadi padatan atau mengubah bentuk sol menjadi gel
yang bersifat reversible. Rumput laut juga mengandung zat gizi lain seperti
karbohidrat, lemak, protein dan garam-garam mineral. Adanya zat gizi inilah yang
menyebabkan karagenan sangat luas penggunaanya, baik dalam bidang pangan
maupun non pangan (Samsuari, 2006).
Winarno (1990), menerangkan bahwa penggunaan tepung karagenan
biasanya dilakukan konsentrasi 0,005- 3% atau tergantung pada produk yang
ingin diproduksi. Penelitian yang dilakukan Jumri (2014) menyimpulkan bahwa
permen jelly buah naga diperoleh perlakuan terbaik dengan rasio karagenan dan
gum arab 10,5% : 0,5% dengan kadar air 30,48%, kadar abu 2,50%, kadar gula
reduksi 22,70%, pH 5,3 serta penilaian sensori secara keseluruhan disukai oleh
panelis. Permen jelly memiliki kelemahan diantaranya kadar air permen jelly
melebihi standar SNI 3574-2-2008 kadar air maksimal 20% (Jumri, 2014).
Bunga lawang atau pekak dikenal dengan nama latin illicium verum
merupakan buah berwarna cokelat gelap yang terdiri atas tujuh sampai delapan
sisi yang menyerupai bintang. Bunga lawang, berasal dari pohon asli Asia, yang
banyak tumbuh di Cina selatan. Rasa dari bunga lawang ini berasal dari senyawa
kimia, yang dikenal sebagai anethol. Rasa bunga lawang tajam dan kuat sehingga
banyak digunakan untuk masakan kuliner. Namun, bunga lawang juga memiliki
beberapa sifat obat, dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan, diantaranya
dalam perkembangan botani, kimia,farmakologi dan terapi (Tjitrosoepomo, 2005).
Salah satu sifat obat yang terkandung pada bunga lawang yaitu dapat
digunakan untuk mengatasi bau mulut karena mengandung senyawa polifenol
yang befungsi sebagai antibakteri. Bau mulut terjadi akibat adanya bakteri pada
rongga mulut yang disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela-sela
gigi. Ekstrak bunga lawang memberikan aktivitas antibakteri dengan batas daerah
hambat yang efektif pada konsentrasi 90, 100 dan 200 mg/ml berturut-turut adalah
14,3; 14,4; 15,9 mm untuk SA dan 14,1; 14,3; 15,5 mm untuk SM (Hutasoit,
2014).
Tujuan eksperimen ini adalah untuk mengetahui membuat permen jelly
ekstrak bunga lawang yang dapat digunakan untuk mengatasi bau mulut agar
penggunaannya lebih praktis dan efisien.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2.1.1 Klasifikasi
Sistematika Tjitrosoepomo (2005):
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Illiciales
Famili : Illiciaceae
Genus : Illicium
Spesies : Illicium verum Hook.f.
2.1.2 Sinonim
Sinonim dari tanaman bunga lawang (Illicium verum Hook.f.) adalah
Illicium san-ki Perrottet, badian star anise, chinese anise, chinese star anise, indian
anise, star anise, true star anise, sternanis, fructus anisi stellati, anisum stellatum,
anisum badium (Tjitrosoepomo, 2005).
2.3 Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu cara menarik satu atau lebih zat dari bahan asal
menggunakan suatu cairan penarik atau pelarut. Umumnya dikerjakan untuk
simplisia yang mengandung zat-zat berkhasiat atau zat-zat lain untuk keperluan
tertentu. Tujuan utama ekstraksi dalam bidang farmasi adalah untuk mendapatkan
atau memisahkan sebanyak mungkin zat-zat yang memiliki khasiat pengobatan
agar lebih mudah dipergunakan (kemudahan diabsorpsi, rasa, pemakaian, dan
lain-lain) dan disimpan dibandingkan simplisia asal, dan tujuan pengobatannya
lebih terjamin (Syamsuni, 2006).
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan
kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan
yang lainnya pelarut organik. Ekstraksi adalah proses penarikan suatu zat dengan
pelarut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair
(Mukhriani, 2014). Seringkali campuran bahan padat dan cair tidak dapat atau
sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis.
Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dan bersih,
baik untuk zat organic atau anorganik, untuk analisis makro maupun mikro. Selain
untuk kepentingan analisis kimia, ekstraksi juga banyak digunakan untuk
pekerjaan preparatif dalam bidang kimia organik, biokimia, dan anorganik di
laboratorium. Tujuan ekstraksi ialah memisahkan suatu komponen dari
campurannya dengan menggunakan pelarut.
BAB 3 METODE PENELITIAN
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 03 Kirig SMPN 1 SMAN 1 Bae
Mejobo
Jurusan Mipa
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan PKM – Penelitian
1. Peralatan penunjang
Material Kuantitas Harga Satuan Harga Keseluruhan
Kompor 1 buah Rp 450.000,- Rp 450.000,-
Panci 2 buah Rp 150.000,- Rp 300.000,-
Timbangan 2 buah Rp 125.000,- Rp 250.000,-
Blender 2 buah Rp 450.000,- Rp 900.000,-
Irus 4 buah Rp 20.000,- Rp 80.000,-
Loyang panjang 10 buah Rp. 50.000,- Rp 500.000,-
Sub Total Rp 2.480.000,-
3. Perjalanan
Material Kuantitas Harga Satuan Harga Keseluruhan
Perjalanan membeli 3 Orang Rp 300.000,- Rp 900.000,-
perlengkapan alat
dan bahan
Perjalanan untuk 3 Orang Rp 150.000,- Rp 450.000,-
survey dan promo
Sub Total Rp 1.350.000,-
Data Hasil Uji Pilih Dua Dari Lima (Two Out Of Five Test)
Permen Jelly Bunga Lawang (direbus) Permen Jelly Bunga Lawang (diblender)