OLEH:
AKUNTANSI
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga makalah kami yang berjudul “AUDIT MANAJEMEN
Melalui ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
Kami juga menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu, saran dan masukan para pembaca akan membantu
penyempurnaannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memenuhi kebutuhan pembaca sekalian, terutama
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul Depan.............................................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................................................ ii
Daftar Isi...................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 2
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI DAN SIFAT AUDIT MANAJEMEN LINGKUNGAN ................................... 4
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia yang modern ini banyak akan permasalahan yang dihadapi setiap pribadi
atau organisasi, salah satu dari permasalahan tersebut adalah lingkungan hidup. Permasalahan
lingkungan hidup telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia, bahkan saat ini masalah
lingkungan telah menjadi isu global dan penting untuk dibicarakan karena menyangkut
kepentingan seluruh umat manusia.
Dulu hutan-hutan di Indonesia masih rindang. Air yang mengalir di kali relatif jernih,
bahkan banyak orang di sekeliling kali menggunakannya, bukan hanya untuk memasak dan
mencuci, tetapi juga untuk diminum. Kini hutan rindang tak mudah ditemukan lagi, sekalipun di
Kalimantan dan Papua. Berbagai jenis tumbuh-tumbuhan kian hari kian merana. Hutan dibabat
dan tanahnya digali, karena di dalam tanah terdapat tambang minyak, emas dan batu bara.
Tambang-tambang itu dijadikan sebagai salah satu obyek untuk dikuras, karena dapat
dijadikan salah satu indikator kemajuan perekonomian dan teknologi. Negara berkembang seperti
Indonesia ikut terjebak dengan teori itu. Tambang segera diambil, meskipun dengan
mengorbankan hutan-hutan yang rindang tersebut. Apa yang terjadi kemudian? Hutan yang dulu
rindang kini menjadi gundul. Kali yang dulu mengalir dengan air bersih, kini hampir tidak ada
lagi. Jika terdapat air mengalir, itupun sudah tercampur dengan berbagai limbah yang
mengandung kimia membahayakan untuk kesehatan manusia. Bahkan tragisnya, di saat tambang
sudah dikuras, perekonomian tak beranjak maju, tetapi justru jumlah penduduk miskin
bertambah.
Oleh karena itulah audit lingkungan merupakan alat untuk memverifikasi secara obyektif
upaya manajemen lingkungan dan dapat membantu mencari langkah-langkah perbaikan untuk
meningkatkan kinerja lingkungan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Audit lingkungan
sebagai proses menentukan apakah semua tingkat atau tingkat yang dipilih dari suatu organisasi
menaati persyaratan peraturan dan kebijakan serta standar internal yang merupakan suatu
komponen yang berkekuatan dari program manajemen lingkungan.
Audit lingkungan juga merupakan salah satu upaya proaktif perusahaan untuk
perlindungan lingkungan yang akan membantu meningkatkan kinerja operasional perusahaan
terhadap lingkungan, dan pada akhimya dapat meningkatkan citra positif perusahaan. Hal inilah
yang dasar evaluasi. Yaitu evaluasi kinerja perusahaan terhadap lingkungan disekitarnya, dengan
demikian perusahaan kemudian menjadi salah satu alasan yang melatar belakangi audit
lingkungan sebagai akan dinilai positif dari lembaga yang bersangkutan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
keuangan. Namun, diluar hal-hal seperti data pengendalian polusi, persetujuan dan MOU
(Memorandum of Understanding), sacara tipikal terdapat sedikit informasi lingkungan
relative yang dapat diaudit.
4
Mengendalikan dan Menelaah : Mengukur hasil, menyatakan kinerja, mendiagnosis
masalah, mengambil tindakan korektif dan secara sengaja mencari cara-cara untuk
belajar dari kesalahan masa lalu serta dengan demikian menciptakan perbaikan dalam
sistem.
1. Pemecahan Masalah :
Fokus utamanya pada pemecahan masalah lingkungan yang segera dan paling
dikenal dan menghindari biaya yang tidak perlu, yang diakibatkan oleh staff yang
tidak formal, dan tanggung jawab untuk manajemen lingkungan sebagian besar terletak
pada pengacara, insinyur dan spesialis lain yang cenderung memfokuskan pada masalah
dan perhatian pabrik. Mereka cenderung hanya menekankan hukum dan peraturan “yang
perlu” yaitu apa yang tidak mempunyai peluang untuk interprestasi dan resiko yang
paling signifikan.
2. Mengelola ketaatan :
Suatu perusahaan membangun suatu sistem yang lebih formal untuk mengelola
tingkat yang diinginkan atau tingkat ketaatan. Pergeseran ini dapat berasal dari keinginan
manajemen untuk mengelola dengan lebih baik mengenai apa yang ditentukan oleh
hukum atau kebijakan dan prosedur perusahaan. Fokus utama dari sistem manajemen
lingkungan, kesehatan, dan keamanan adalah mencapai dan memelihara tingkat ketaatan
yang diinginkan dengan berbagai persyaratan peraturan. Disini program audit lingkungan
cenderung memasukkan tidak hanya penilaian masalah (dan mungkin praktik yang
sehat), akan tetapi juga penentuan dan/ atau verifikasi ketaatan yang dicapai.
5
3. Mengelola Kepastian Lingkungan :
Falsafah manajemen dasar adalah bahwa resiko lingkungan yang potensial
terhadap perusahaan dan terhadap lingkungan harus dikelola. Tidak hanya resiko yang
berhubungan dengan ketaatan penting bagi perusahaan, akan tetapi juga resiko lain yang
belum dicakup oleh persyaratan peraturan atau standar eksternal yang ada adalah penting.
Fokus utamanya pada membangun sistem manajemen lingkungan yang menekankan,
melindungi sumber daya internal dan lingkungan eksternal dari kerugian dengan mencari
dan mengantisipasi resiko dan juga mengelola resiko yang disebabkannya. Perusahaan
pada program audit lingkungan sering menilai kesesuian dari sistem manajemen
lingkungan dan memverifikasi efektifitasnya, selain menilai masalah dan memverifikasi
ketaatan.
Salah satu pendekatan untuk membedakan tipe dari resiko lingkungan adalah
mengidentifikasi penyebab dari kondisi industri yang berisiko, yaitu :
Adanya inisiatif dari manajemen tingkat bawah atau menengah untuk memperbaiki
aktivitas pengelolaan lingkungan dan mengejar apa yang perusahaan lain lakukan.
6
2. Manfaat Audit Manajemen Lingkungan :
2). Mengembangkan suatu pendekatan yang lebih seragam untuk mengelola aktivitas
1). Ada kepastian bahwa identifikasi dan pendokumentasian status ketaatan dari fasilitas
individual.
2). Ada kepastian bahwa sistem pengendalian berjalan dan beroperasi dengan tanggung
7
BAB III
PENUTUP
A. K E S I M P U L A N
- Secara ringkas Audit Lingkungan adalah sistim evaluasi yang dilakukan secara sistematis dan
obyektif terhadap pengelolaan dampak yang ada maupun potensial dampak dari kegiatan
suatu organisasi atas lingkungan yang juga berpengaruh terhadap kinerja suatu organisasi.
- Apa yang dievaluasi biasanya termasuk pengelolaan lingkungan dari organisasi itu, pentaatan
terhadap peraturan dalam pengelolaan lingkungan seperti emisi ke udara, pembuangan ke air,
pengelolaan limbahnya, sistim dokumentasi, pelaporan, indikator kinerja, sistim tanggap
darurat termasuk pula tanggung jawab manajemen, komunikasi dan kursus-kursus yang
diberikan kepada staffnya.
- Manfaat yang dapat diperoleh suatu perusahaan dari kegiatan audit lingkungan adalah
(BAPEDAL, 1994) :
1. Mengidentifikasi resiko lingkungan
2. Menjadi dasar bagi pelaksanaan kebijakan pengelolaan lingkungan atau upaya
penyempurnaan rencana yang ada.
3. Menghindari kerugian finansial seperti penutupan/ pemberhentian suatu usaha atau
kegiatan atau pembatasan oleh pemerintah, atau publikasi yang merugikan akibat
pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang tidak baik.
4. Mencegah tekanan sanksi hukum terhadap suatu usaha atau kegiatan atau terhadap
pimpinannya berdasarkan pada peraturan perundangundaangan yang berlaku.
5. Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan apabila dibutuhkan dalam proses
pengadilan.
6. Meningkatkan kepedulian pimpinan/ penanggung jawab dan staf suatu badan usaha
atau kegiatan tentang pelaksanaan kegiatannya terhadap kebijakan dan tanggung
jawab lingkungan.
7. Mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya melalui upaya konservasi energi
dan pengurangan, pemakaian ulang dan daur ulang limbah.
8
B. S A R A N
Agar audit lingkungan dapat berjalan dengan efektif, setidaknya ada lima elemen
penting yang harus diperhatikan. Pertama diperlukan komitmen dari perusahaan itu agar
mau terbuka dan jujur dalam memberikan data. Hal di atas agak riskan mengingat
pengusaha biasanya enggan untuk membuka 'jati dirinya' karena persaingan bisnis
misalnya. Kedua, adanya Auditor yang mandiri yang tidak mempunyai kepentingan
apapun akan fasilitas yang sedang diaudit. Ini penting untuk menjaga keobyektifan
penilaian, kemandirian auditor harus pula dijaga agar tidak terpengaruh oleh situasi atau
tekanan lainnya ketika mereka melakukan kunjungan lapangan. Verifikasi prosedur dan
pengukuran kinerja, merupakan dua hal berikutnya dari elemen Audit Lingkungan. Hal
ini penting dilakukan agar ada kepastian bahwa informasi yang didapat memang benar-
benar akurat. Terakhir, harus ada mekanisme tindak lanjut dari rekomendasi yang didapat
selama Audit Lingkungan. Jika tidak, maka usaha Audit Lingkungan yang telah
dilakukan menjadi sia-sia.
9
DAFTAR PUSTAKA
10