Oleh :
LEDRINA ROBEKA RENMAUR
NIM : 2018-59-0002
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
LEMBARAN PENGESAHAN
PEMBIMBING PENGUJI
MENGETAHUI,
KETUA JURUSAN PETERNAKAN
P. M.Ririmase, S.Pt.MP
NIP. 197205102002121002
3
RINGKASAN
PRAKARTA
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
telah memberikan kesempatan berupa kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan PKL yang berjudul “ Budidaya legum Pohon di lokasi Gedung
Laboratorium Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura”
laporan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Jurusan
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura
1. P.M .Ririmase, S.Pt.MP Ketua Jurusan Peternakan dan Rajab , S.Pt, M.Si
selaku Sekertaris Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
Pattimura yang telah memberikan persetujuan untuk melaksanakan
Praktek Ketrampilan Lapangan ini.
2. Ir. D. F. Souhoka, MP, Ketua Program Studi Peternakan Fakultas
Pertanian Universitas Pattimura yang telah memberikan persetujuan untuk
melaksanakan Praktek Ketrampilan Lapangan ini.
3. Dr. M. J. Wattiheluw , S.Pt. M. Si selaku Pembimbing yang mendampingi
penulis dalam memberikan bimbingan, motivasi, serta petunjuk hingga
penulisan Praktek Ketrampilan Lapangan ini dapat terselesaikan dengan
baik.
4. Ir. Ch.W. Patty, MP selaku Mentor yang telah memberikan saran serta
motivasi sehingga Praktek Ketrampilan Lapangan ini dapat terselesaikan
dengan baik
5. Bapak/ibu selaku Tim pengelolah Praktek Ketrampilan Lapangan dan
Pengelolah unit perkandangan Jurusan Peternakan yang telah
memfasilitaskan kegiatan PKL dari awal hingga akhir.
6. Seluruh staf dosen pada Program Studi Peternakan Jurusan Peternakan
Fakultas Pertanian Universitas Pattimura yang telah memberikan motivasi
5
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari masih jauh dari kata
sempurna , oleh karena itu Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan demi penyerpunaan laporan ini . Akhir kata semoga
penulisan laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi referensi
untuk laporan PKL berikutnya.
Penulis
6
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBARAN PENGESAHAN ii
RINGKASAN iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 2
II. TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Klasifikasi dan morfologi legum pohon 3
2.2 . Nilai Gizi legum kelor, turi dan gamal 7
2.3. Budidaya penanaman legum pohon 8
2.4. PengolahanTanah 8
2.5 Pengaturan Populasi dan Jarak Tanah 9
2.6 Pemupukan 9
2.7 Penyiapan Bibit 10
2.8 Penanaman 10
2.9 Pemeliharaan 10
III. METEDEOLOGI PRAKTIKUM 12
3.1 Waktu dan Tempat 12
3.2 Materi PKL 12
3.3 Desain dan Prosedur (Kegiatan umum dan khusus) 13
3.4 Variabel Pengamatan 14
3.5 Analisis Data 15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 16
7
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1. Nilai Nutrisi Daun Kelor,Turi dan Gamal 7
2. Kegiatan Umum 13
3. Kegiatan Khusus 14
4. Rata-rata Jumlah Tunas dan Tinggi Tanaman Pohon Kelor 20
5. Rata-rata Jumlah Tunas dan Tinggi Tanaman Pohon Turi 20
6. ata-rata Jumlah Tunas dan Tinggi Tanaman Pohon Gamal 21
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1. Denah Lokasi PKL…………………………………………………… 19
2. Dokumentansi......................................................................................................................
20
3. Daftar Kegiatan Harian………………………………………………
4. Lembar Penilaian PKL………………………………………………
9
I. PENDAHULUAN
mesofil yang tidak berlignin sehingga proposi tanaman legum yang dapat dicerna
oleh hewan menjadi lebih banyak .(Poppi dan Norton,1995)
Legum pohon adalah tanaman yang sangat potensial digunakan sebagai
hijauan pakan sumber protein untuk ternak ruminansia di daerah tropis (Leng,
1997). Hijauan pakan yang diperoleh dari legume pohon ini sangat disukai
oleh ternak ruminansia dan memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.
Hampir semua jenis legum pohon tersebut dapat tumbuh dengan baikdan
sudah dikembangkan sebagai pakan ternak Tanaman legum akan tumbuh dan
berproduksi kembali jika direnggut/dipangkas dan dimanfaatkan (Purbajanti,
2013).
Tanaman leguminosa pohon dikenal sebagai bahan pakan sumber protein
yang sangat baik untuk ternak ruminansia, seperti pada genus Sesbania,
Gliricidia, dan Moringa. Tanaman ini dapat mempertahankan kandungan protein
yang tinggi sepanjang tahun oleh karena mampu mengikat N dari atmosfir
(Ammar et al., 2004) Tanaman leguminosa pohon juga dapat dimanfaatkan
sebagai pakan ternak yang kaya akan nitrogen, fosfor, kalium dan kalsium (Sirait
dkk., 2012). ).
Leng (1997) melaporkan bahwa ada beberapa peranan penting leguminosa
pohon sebagai hijauan pakan ternak ruminansia, yaitu; (1)hijauan pakan ternak
yang mempunyai kualitas nutrisi dan kecernaan yang tinggi, (2) sebagai bahan
pakan suplemen untuk meningkatkan kualitas nutrisi ransum dan meningkatkan
pertumbuhan mikroba (3) sebagai sumber vitamin dan mineral untuk melengkapi
kekurangan dalam bahan pakan legum juga sangat berguna sebagai kayu,
pencegah erosi, naungan, tanaman penghijauan, tanaman bunga untuk ditanam,
tanaman obat.
Kendala utama pada lokasi Gedung Laboratorium Jurusan peternakan
penyediaan legum pohon untuk ternak semakin berkurang. sehingga Untuk
menjaga agar ketersediaan hijauan pakan ternak tetap ada dengan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan ternak, maka perlu dilakukan pembudiyaan legum
pohon yang berkualitas di sekitar jurusan peternakan .
11
Agar hijauan pakan ternak dapat tumbuh dengan subur maka perlu
dilakukan pemberian pupuk baik pupuk organik maupun anorganik. pemberian
pupuk di maksudkan agar dapat menambah penyediaan unsur hara dalam tanah
selama proses pemeliharaan.Lingga dan Marsono (2003) menyatakan bahwa,
berdasarkan susunan kimiawinya pupuk digolongkan menjadi dua pupuk organik
( pupuk yang terbuat dari tanaman dan hasil akhir hewan yang berupa feses, urin
dan sisa pakan ) dan pupuk anorganik atau pupuk kimia.
Berdasarkan Uraian diatas maka penulis mengangkat judul PKL,
Budidaya legum pohon di lokasi Gedung Laboratorium Jurusan Peternakan
Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.
1.2.Tujuan
1.3. Manfaat
Tanaman kelor, khasiatnya sebagai obat telah lama dikenal dalam sistem
obat tradisional. Tanaman ini umum digunakan untuk menjadi pangan, obat dan
sumber pakan bagi ternak di Indonesia.(Sashidhara et al.,2009) kemampuan
memproduksi hijauan yang tinggi, kelor sanggup dijadikan sebagai salah satu
sumber pakan gres terutama untuk ternak sapi, kerbau, kambing domba dan
unggasKandungan fitokimia dalam daun kelor yaitu tanin, steroid dan flavanoid,
Flavonoid inilah yang mempengaruhi berbagai macam aktivitas biologi atau
farmakologi, diantaranya antioksidan, (Kasolo et al.,2010). Berikut ini adalah
kalsifikasi legum pohon kelor menurut (USDA, 2013 )
Bangsa Robiniae
Genus Sesbania
Spesies S. grandiflora
Morfologi legum turi ( sesbania grandifora )
Kerajaan Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Fabales
Famili Fabaceae/ Leguminosa Papilionoideae
Upafamili Faboideae
Genus Gliricidiae
Spesies Gliricidiae sepium
satu bunga memiliki 5 kuntum, berwarna hijau terang dengan mahkota bunga
putih ungu dan 10 helai benangsari yang berwarna putih.
Biji berkotil dua. Buah gamal berbentuk polong seperti buah petai
dengan ukuran 10-15cm-1,5-2cm.polong berbentuk memanjang dan pipih berisi
4-10 biji.polong berwarna hijau kuning dan akhirnya coklat kehitaman.
Budidaya tanaman adalah upya yang tersusun secara terencana baik untuk
dapat memliihara dan mengebangbiakkan tanaman agar tetap memperoleh hasil
yang bermanfaat dan berguna dalam pemenuhan kebutuhan hidup ternak .
Budidaya tanaman legum pohon sudah lama dikenal oleh petani terutama
diareal perkebunan. Dandang dan Iwan (2015), pada awalnya penanaman legum
pohon bertujuan sebagai tanaman konservasi dalam upaya untuk
mempertahankan kesuburan tanah, mencegah erosi, sebagai mulsa dan pupuk
hijauan.
17
Penyiapan tanah untuk bertanam legum dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu Legum pakan yang bersifat menutup tanah. Penanaman legum pakan yang
bersifat menutup tanah maka pengolahan tanah dipersiapkan dengan cara
mengolah tanah diseluruh permukaan tanah. Urutan pengolahan tanahnya sama
dengan untuk tanaman rumput yaitu pembukaan lahan,pembersihan, dan
penggalian. Pengolahan tanah untuk penanaman legum pohon
Pengolahan tanah untuk penanaman legum pohon ini harus
mempertimbangkan bibit atau stek yang akan ditanam. Bila legum pohon yang
akan ditanam berasal dari benih, maka benih disemaikan dahulu di persemaian
sampai berumur satu bulan. Pengolahan tanah dilakukan untuk tempat
penanaman, baik dari stek, stump maupun bibit, yaitu berupa lubang tanam. untuk
penanaman stek legum pohon dibuat pembuatan lubang tanam dapat dilakukan
hanya mengolah tanah pada lubang tanamnya.
Pengolahan dimaksudkan untuk mempersiapkan media tumbuh yang
optimal bagi suatu tanaman, sebab tanah diolah secara sempurna berarti
membersihkan dari tumbuh-tumbuhan liar atau tanaman pengganggu, menjamin
perkembangbiakan sistem pekarangan yang sempurna,memperbaiki aerasi tanah
dan kelembapan memperbaiki kelstarian dan kesuburan tanah serta ketersediaan
air. Pada umunya untuk tanah tanpa irigasi, pengolahan tanah dilakukan pada
akhir kemarau .
Hal ini bertujuan bahwa awal penanaman dapat dilakukan pada awal
musim hujan dengan frekuensi 3-4 sekali. Frekuensi tersebut sangat cocok
dengan pertumbuhan tanaman. sebab pertumbuhan awal sangat peka terhadap
pengaruh–pengaruh dari luar terutama suhu dan air( Anonimous,1983)
pakan masih dilakukan secara manual jarak tanam juga dapat digunakan untuk
menghitung populasi dan menghitung kebutuhan pupuk setiap tanaman. jarak
tanam legum pohon sekitar 2 m pada setiap lubang yang akan ditanam legum
pohon dapat ditanam 1 stek.
2.6. Pemupukan
2.8. Penanaman
2.9. Pemeliharaan
Materi praktek ketrampilan lapangan (PKL) terdiri dari alat dan bahan yaitu:
Alat :
Cangkul
Pakuel
Karung
Sekop
Parang
Meteran
Kamera
Alat tulis menulis
Bahan :
7:30 - 12:00
Kamis,02-09-2021 Pembersihan dan pembuiiatan
kuming rumput odot di
17.10 -17:45 kandang Sore
Sabtu, 04-09-2021 Pemberian pakan untuk ternak
kambing
15:30 - 17 ;30 Sore
Senin,13-09-2021 Mengembalakan ternak sapi
08.30 -9.20 dan ternak kambing
Pagi
Selasa,14-09-2021 Pemotongan stek rumput gajah
14.30-17.00
Siang – Sore
Rabu,15-09-2021 Memperbaiki kandang ayam sore
16:10-17:30
Kamis,16-09-2021 Pemotongan rumput odot Siang – Sore
16.10.- 17.30
Jumaat , 17-09-2021 pembersihan kandang kambing
sedikit melingkar pada gedung laboratorium. Letak batas atau kedudukan lokasi
prektek keterampilan lapangan sebagai berikut :
4.2. klim
Secara umum daerah Maluku beriklim tropis dengan dua musim yaitu
musim hujan dan musim kemarau , sehingga kondisi yang terjadi pada daerah
maluku pada umumnya terjadi juga pada lokasi PKL .
4.3. Topografi
Jika dilihat dari keadaan umum topografi pada lokasi budidaya legum
milik jurusan peternakan berada pada dataran rendah, tidak bergelombang/rata,
serta memiliki tanah berpasir dan berbatu yang memang merupakan tanah
timbunan, sehingga pada musim hujan air menggenang disekitar area legum
pohon dan jika musim kemarau tanah lebih cepat kering sehigga tanaman terlihat
kekeringan dan kurang subur .
Pada pelaksanaan PKL jenis bibit yang digunakan adalah berupa stek
yang diambil dari tanaman legum pohon yang sudah ditanam milik jurusan
peternakan. bibit diambil kemudian dipotong dengan panjang 25 cm. Bibit di
dapatkan dari tanaman legum yang dijadikan bibit diambil stek dengan batang
yang tua dan tidak terjangkit penyakit setiap lubang dengan jumlah 30 lubang di
Tanami masing-masing 1 stek dengan jenis bibit yang berbeda yaitu jenis legum
kelor, turi dan gamal sehingga dalam lokasi tersebut membutuhkan 30 stek .
27
4.6. Penanaman
4.7. Pemeliharaan
Hijauan pakan yang diperoleh dari legum pohon ini sangat disukai
oleh ternak ruminansia dan memiliki kandungan protein yang sangat
tinggi.Tanaman ini dapat mempertahankan kandungan protein yang tinggi
sepanjang tahun oleh karena mampu mengikat N dari atmosfir (Ammar et al.,
2004) dalam (Ginting, 2012).
dijadikan sebagai salah satu bahan makanan dasar untuk mendukung peternakan
ternak ruminasia terutama bagi peternak seperti sapi perah dan sapi pedaging agar
kualitas susu dari sapi perah dan kualitas daging dari sapi pedaging dapat
terkontrol dengan baik.
Kandungan nutrisi yang terdapat dalam susu dan daging sapi pun menjadi
lebih baik begitu juga sebaliknya dengan kualitas susu dan daging kambing.
Kendala utama didalam penyediaan hijauan pakan untuk ternak yaitu produksi
legum pohon disekitar jurusan peternakan akan pada saat musim penghujan,
produksi hijauan makanan ternak akan melimpah, sebaliknya pada musim
kemarau tingkat produksinya akan rendah, atau bahkan akan berkurang sama
sekali. Untuk menjaga agar ketersediaan hijauan pakan ternak tetap ada dengan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan ternak, maka perlu dilakukan pembudiyaan
leguminosa pohon yang berkualitas di sekitar gedung laboratorium jurusan
peternakan. .
Tabel 4. Rata–Rata Jumlah Tunas dan Tinggi Tanaman Legum Pohon Kelor
(Moringa oleifera)
7. 1 1 2 1
8. 0 - 2 1
9. 1 - 3 2
10. 0 - 1 1
Jumlah 14 21 27 38
Rata- 1,4, 2,1 2,7 3.8
rata
Tabel 6. Rata–Rata Jumlah Tunas dan Tinggi Tanaman Legum Pohon Gamal
(Gliricidia sepium)
jumlah tunas 4.1 cm dan tinggi tanaman 9,6 cm ketiga jenis legum pohon ini
pertumbuhan dan perkembangan yang tercepat yaitu gamal dan dikuti dengan turi
karena persediaan auksin lebih banyak sedangkan pertumbuhan yang rendah
yaitu pada legum kelor.
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
1. Perlu memperbanyak dalam pembudidayaan legum pohon sebagai pakan ternak
terutama pada musim kemarau.
2. Perlu penanaman jenis legum pohon yang lain untuk memperbamnyak koleksi
legum pohon di lokasi PKL sebagai pakan ternak ruminansia.
32
DAFTAR PUSTAKA
Ammar et al,. 2004. Seasonal variation in the chemical composition and in vitro
digestibility of some Spanish leguminous shrub species. Anim Feed Sci
Technol. 115:327-340.
Crowder,L.V.and_R.Chheda.1982._Tropica_Grassland_Husbandry.Longman,L
ondon
Kasolo, J. N., Bimeya, GS., Ojok, L., Ochieng, J., Okwal-okeng, JW.2010.
Phytochemicals and Uses of Moringa oleifera Leaves in Ugandan Rural
Communities. Journal of Medical Plant Research,4(9): 753-757.
33
Leng, R.A. 1997. Tree Foliage in Ruminant Nutrition. Animal Production and
Health Paper, No. 139. FAO, Rome, Italy. 100p
Navie S., Steve C. 2010. Weed risk assessment, Horseradish tree (Moringa
oleifera).Queensland Government USDA (United States Department of
Agriculture). 2013. Natural Resources Conservation Service :PLANTS
Profile Moringa oleifera Lam. Horseradishtree. http://plants.usda.gov
Salli. 2017. Regrowth ability of arbila (phaseolus lunatus l.) after grassed at
different dosage of rhizobium inoculant and age of plant when start grazed
at dry land. Bulletin of Animal Science, 41: 439– 447.
Sirait, J., Kiston S, dan Rijanto H.2012. Potensi legum. Sebagai Pakan Kambing:
Produksi, Nilai Nutrisi dan Palatabilitas. Loka Penelitian Kambing Potong
Sungai Putih. Sumatera Utara
LAMPIRAN
:Pepohonan
:Jalan :Tambak
:Gedung Peternakan
35
1..Pengolahan Tanah
36
Gamal
1. Memperbaiki Kandang
4.Pengabdian Masyarakat