Bantuan hidup dasar merupakan dasar dalam menyelamatkan penderita dalam kondisi yang
mengancam nyawa yang meliputi segera mengenali tanda-tanda henti jantung segera mengaktifkan
system respon kegawatdaruratan. Segera melakukan RJP dan segera melakukan defibrilasi dengan
menggunakan AED (Automated External Defibrillator).
Berikut ini adalah uraian dari algoritma Bantuan Hidup Dasar pada orang dewasa :
c. Cek Nadi
Cek nadi dilakukan pada nadi karotis, jika nadi tidak teraba segera lakukan RJP diawali
dengan komres dada. Jika nadi teraba, berikan nafas tiap 5-6 detik dengan tidal volum
sampai terlihat pengembangan dada dan cek nadi kembali setiap 2 menit
f. Cek Irama
Setelah pad pada AED atau padel pada defibrillator terpasang di dada pasien, maka segera
analisis irama. Tentukan apakah irama Shockable atau irama Unshockable
g. Irama Shockable
Jika terdapat irama shockable (VT/VF tanpa nadi) segera berikan shoch (tindakan
defibrilasi). Pada AED akan memberikan instruksi bagi penolong untuk menekan tombol
shock. Setelah itu segera lakukan RJP selama 2 menit atau 5 siklus kompresi dan ventilasi
jika menggunakan rasio 30:2
h. Irama Unshockable
Jika terdapat irama unshakable ( kecuali VF/VT tanpa nadi ) maka segera lakukan RJP
selama 2 menit atau 5 siklus kompresi dan ventilasi jika menggunakan rasio 30:2
2. KERACUNAN MAKANAN
1. Keracunan Botulinum ( kuman yang hidup seperti anaerob seperti makanan kaleng yang
diolah secara tidak sempurna)
Tanda dan Gejala :
Masa laten 8 jam – 8 hari
Muntah
Lemah
Gangguan Penglihatan
Refleksi pupil tidak ada (-)
Penanganan :
1. Keracunan Alkohol
Tanda dan Gejala :
Kekacauan Mental
Pupil mata dilatasi
Sering muntah-muntah
Bau Alkohol
Penanganan :
Upayakan muntah apabila penderita sadar
Pertahankan agar pernafasan baik
Bila sadar, beri minum air kopi hitam
Pernafasan buatan bila perlu
2. Keracunan Acetosal (Aspirin , Naspro)
Tanda dan Gejala :
Napas dan Nadi cepat
Gelisah
Nyeri Perut
Muntah (Sering Bercampur Darah)
Sakit kepala
Penanganan :
Upayakan Muntah apabila penderita sadar
Beri minum air atau susu
Berikan Vit K apabila muntah bercampur darah
3. Keracunan sedative Psikotropika (Luminal dan obat tidur sejenisnya)
Tanda dan Gejala :
Reflex Berkurang
Depresi pernafasan
Pupil kecil (akhirnya dilatasi)
Syok (bisa koma)
Penanganan :
Bila penderita sadar, berikan air hangat atau norit serta upayakan muntah
Bila penderita tidak sadar, jaga dan bersihkan jalan nafas
4. Keracunan Arsenicum (Racun tikus, insektisida, pengawet kayu dll
Tanda dan Gejala :
Perut dan tenggorokan terasa terbakar
Muntah, mulut kering
BAB seperti air cucian beras
Nafas dan kotoran berbau bawang
Kejang / Syok
Penanganan :
Upayakan Muntah
Beri minum air hangat atau larutan norit
Segera kirim ke RS
5. Keracunan Senyawa hidrokarbon (Bensi, minyak tanah, baygon, deterjen dll. Hati-hati dapat
terjadi pneumonia berat)
Tanda dan Gejala :
Inhalasi
Nyeri kepala
Mual
Muntah
Lemah
Sesak nafas
Daire
Sangat berbahaya bila terjadi aspirasi
Penanganan :
Jangan lakukan muntah buatan
Beri air minum hangat atau larutan norit
6. Keracunan Monoksida (CO)
Sifat tidak berbau dan tidak berwarna contohnya gas pembuangan mesin
Tanda dan Gejala :
Bibir dan kulit berwarna merah jambu
Sakit kepala dan pusing
Korban bingung / Sesak nafas
Syok
Penanganan :
Pindahkan korban ke area yang aman dan berlawanan dengan arah angina
Berikan oksigen murni dengan konsentrasi tinggi 100%
Bantu pernafasan hingga adekuat
7. Keracunan H2S (sumber berasal dari tambang eksplorasi gas alam)
Tanda dan gejala :
Sesak nafas
Seperti orang tercekik
Syok
Sianosis
Tidak sadar (dapat terjadi kematian)
Penanganan :
Penolong harus memakai alat breathing apparatus
Jauhkan penderita dari lokasi sumber lokasi H2S berlawanan dengan arah angina
Berikan oksigen konsentrasi tinggi 100%
Segera bawa ke RS
PRINSIP PENATALAKSANAAN KERACUNAN
Selalu berprinsip pengamanan diri sendiri dalam melakukan tindakan serta penilaian dari pada
airway, breathing dan sirkulasi (ABC).
1. Mencegah dan menghentikan penyerapan racun
a. Bila racun tertelan
Encerkan racun yang ada dalam lambung, sekaligus menghalangi penyerapanya dengan
cara memberikan cairan dalam jumlah banyak. Cairan yang digunakan adalah air biasa,
susu, norit yang sudah di larutkan
Emesis/ upayakan penderita muntah, efektif apabila dilakukan 4 jam setelah racun
tertelan
Bawa serta hasil muntahan penderita untuk dlakukan pemeriksaaan laboratorium
Jangan melakukan muntah buatan pada penderita dengan keracunan zat korosif dan / atau
penderita tidak sadar
b. Bila racun melalui kulit / mata
Pakaian yang terkontaminasi dilepas
Cuci / bilas bagian yang terkena dengan air yang mengalir. Bila racun berbentuk serbuk
lakukan penyapuan serbuk terlebih dahulu kemudian bilas dengan air
Perhatikan jangan sampai penolong terkena
c. Bila racun melalui inhalasi
Pindahkan penderita ke tempat yang aman berlawanan dengan arah angina
Beri oksigen konsentrasi tinggi
Jangan lakukan pernafasan buatan dari mulut ke mulut
2. Pengobatan simptomatik
Bila ada gangguan pernafasan ( Resusitasi )
Pemberian antidot yang tidak spesifik atau spesifik
Pemberian obat diuresis dan cuci darah apabila diperlukan
Rasa nyeri / sakit dapat diberikan obat penghilang rasa sakit
3. Segera evakuasi penderita ke RS
4. KERACUNAN GIGITAN BINATANG
1. Gigitan Anjing, Kucing, Kera dll (dapat menyebabkan luka memar yang hebatdan infeksi, serta
robekan dari jaringan
Tanda dan Gejala :
Sakit kepala
Demam
Kejang – kejang
Kemungkinan rabies
Penanganan :
Amankan diri dari lingkungan sekitar
Nilai keadaan dari airway, breathing, dan sirkulasi (ABC)
Cuci luka dengan air mengalir dan sabun atau larutan diterjen
Imobilisasi bagian yang digigit / luka tersebut
Berikan SAR (Serum Anti Rabies) bila ada
Segera bawa penderita ke rumah sakit apabila tidak ada perubahan
2. Gigitan Ular
Tanda dan Gejala Lokal :
Ada dua lubang bekas gigitan sejajar
Ada tanda-tanda kemerahan disekitar luka
Bengkak dan nyeri
Timbul dalam 10 menit
Tanda dan Gejala Umum :
Demam
Mual – Muntah
Kelemahan
Mimisan
Nadi cepat
Penurunan rasa raba sampai dengan mati rasa
Kejang
Pingsan
Gangguan pernafasan
Penanganan :
Aman diri dari lingkungan sekitar
Nilai keadaan (ABC)
Tenangkan penderita
Beri kompres dingin atau es bila ada dibagian luka bekas gigitan
Pemberian ABU bila ada
Imobilisasikan anggota badan yang di gigit dibawah ketinggian jantung
Berikan oksigen
Bawa ke RS apabila belum ada perubahan
3. Gigitan arthopoda (Laba-laba, Tawon, Kelabang)
Tanda dan Gejala :
Bengkak dan Kemerahan didaerah gigitan
Gatal-gatal
Nyeri dan terasa panas
Demam, menggigil, kadang disertai sulit tidur
Dapat terjadi syok
Penanganan :
Aman diri dari lingkungan sekitar
Nilai keadaan ABC
Tenangkan penderita
Ambil sengatnya apabila Nampak
Cuci daerah gigitan dengan air sabun atau alcohol 70% atau antiseptic
Kompres dingin (kompres Es)
Imobilisasi kan daerah yang digigit
Berikan antihistamin jika reaksi ringan
Berikan adrenalin 0,5 mg IM, jika reaksi berat
Dapat diberikan penawar sakit (Ponstan atau tramadol dsb )
Apabila tidak ada perubahan bawa ke RS
4. Gigitan Trigonid (Duri Babi)
Tanda dan Gejala:
Timbul rasa nyeri dalam 90 menit
Rasa panas didaerah gigitan
Pusing bahkan terkadang sampai tidak sadar (Pingsan)
Penanganan :
Amankan diri dari lingkungan
Nilai keadaan ABC
Tenangkan penderita
Cabut duri babi yang menusuk
Rendam bagian yang digigit dengan air hangat
Bersihkan luka dan imobilisasi daerah luka
5. Gigitan Ubur-Ubur
Tanda dan Gejala :
Rasa panas dan terbakar serta sedikit perdarahan pada kulit
Urtikaria
Mual
Muntah
Kejang otot
Syok
Kesulitan bernafas
Penanganan :
Aman diri dan lingkungan sekitar
Nilai ABC
Bebaskan anggota badan yang cedera dari tentakel-tentakel dengan handuk basah
Cuci luka dengan larutan Aromatic Ammonia Spirit atau Alkohol 70%
Berikan 10 ml larutan Na Glukonat
Pasang torniket dan berikan antidote sea wasp antivenome (SWA) bila ada
Bawa segera ke RS
6. Gigitan ikan Pari
Tanda dan Gejala :
Pembengkakan
Mual , Muntah dan Diare
Kejang-kejang bahkan terkadang disertai kelumpuhan otot-otot
Penanganan :
Aman diri dan lingkungan sekitar
Nilai keadaan ABC
Bersihkan luka dengan sabun dalam air hangat sekitar 30-60 menit. Cara ini efektif untuk
menon aktifkan racun yang tidak tahan panas
Bawa segera ke RS
7. Gigitan Gurita
Tanda dan Gejala :
Kegagalan nafas secara progresif terjadi dalam 10-15 menit
Luka bekas gigtan kecil, tidak terasa nyeri yang mungkin berwarna merah dan benjolan
(tampak seperti melepuh berisi darah)
Kehilangan rasa raba dimulai sekitar mulut dan leher
Mual dan Muntah
Kesulitan menelan
Kesulitan bernafas
Gangguan penglihatan
Inkoordinasi
Kelumpuhan otot
Perbafasan berhenti
Denyut nadi berhenti
Dapat di ikuti kematian
Penanganan :
Aman diri dan lingkungan sekitar
Nilai ABC
Tenangkan Penderita
Bersihkan / cuci luka bekas gigitan dengan air hangat
Lakukan pressure imobilisasi pada bagian yang cedera
Monitor tanda-tanda vital
Lakukan RJP bila diperlukan
Segera bawa ke RS
PRINSIP PENATALAKSANAAN GIGITAN BINATANG
Prinsip penatalaksanaan pada penderita dengan gigitan binatang sama dengan penatalaksanaan pada
penderita keracunan.
Yang harus selalu diperhatikan pada penderita keracunan maupun gigitan binatang hendaklah selalu
memonitor dan catat setiap perubahan-perubahan yang terjadi (ABC)