Anda di halaman 1dari 60

WEBINAR MIKOLOGI

19 Oktober 2020
Beda Jamur dengan Bakteri
CIRI-CIRI JAMUR BAKTERI

pH optimum 3,8 – 5,6 6,5 – 7,5

Suhu optimum 22 – 300 C (saprofit) 20 – 370 C (mesofil)


30 – 370 C (parasit)

Kebutuhan oksigen Aerob obligat (kapang) Aerob - anaerob


Aerob fakultatif (khamir)

Cahaya (untuk tumbuh) Tidak dibutuhkan Dibutuhkan oleh beberapa jenis bakteri
fotosintetik

Kadar gula dalam medium 4–5% 0,5 – 1 %

Sumber karbon Karbon organik Karbon organik dan atau anor-ganik

Komponen struktural din-ding sel Kitin, selulose atau glukan peptidoglikan

Kerentanan terhadap anti-biotik Resisten terhadap penisilin, tetrasi-klin, Resisten terhadap griseofulvin; peka terhadap
kloramfenikol; peka terhadap griseofulvin penisilin, tetrasiklin, kloramfenikol
Jamur (Bahasa Indonesia)
Fungi (Bahasa Inggris)
Mykes (Bahasa Yunani)
logos = ilmu

MIKOLOGI MEDIK
→berhubungan dengan Kesehatan

JAMUR:
Meliputi 3 macam organisme: khamir, kapang, cendawan.
Mikroskopik: khamir, kapang.
Makroskopik: cendawan.
Peranan jamur dalam kehidupan manusia
* Menguntungkan:
- Produksi makanan – khamir, kapang, cendawan
- Industri
- Pembuatan obat

• Merugikan:
- menyebabkan sakit (alergi, misetismus, mikotoksikosis, mikosis).
- merusak bahan pangan.
- Jamur uniseluler (satu sel – satu sel) →
mikroskopik
- Bentuk: bulat, oval sampai lonjong
- Umumnya berkembangbiak dengan
pertunasan (budding)
- Contoh species bermanfaat:
Saccharomyces cerevisiae
- Contoh species penyebab penyakit:
KHAMIR (Ind) = Candida albicans
YEAST (Inggris)

Khamir atau yeast adalah jamur


mikroskopik yang terdiri dari sel tunggal
(uniseluler), berbentuk bulat, oval
sampai lonjong; umumnya
berkembangbiak dengan cara pertunasan
(budding), misalnya Saccharomyces
cerevisiae untuk produksi roti.
Flora normal → saprofit → faktor resiko / faktor
predisposisi:
- Faktor fisiologik: kehamilan, umur (usia sangat
muda/sangat tua).
- Faktor non fisiologik:
• trauma (kerusakan kulit karena pekerjaan,
kerusakan mukosa mulut (karena tekanan gigi
Khamir → palsu),
• malnutrisi (defisiensi riboflavin),

Candida • kelainan endokrin (diabetes melitus),


• keganasan (karsinoma, keganasan
hematologic), pasien yang dirawat di ruang
albicans intensif,
• pengobatan dengan antibiotik, kortikosteroid,
sitostatik dan imunosupresan,
• penyakit infeksi lain ataupenyakit menahun
dan defisiensi imun (AIDS), neutropenia,
kolonisasi jamur.
Kandidosis = KANDIDIASIS
KANDIDOSIS SUPERFICIALIS
• KANDIDOSIS KULIT
• KANDIDOSIS KUKU & ONIKOMIKOSIS
• BALANITIS = BALANOPTISIS
• KANDIDIASIS PERIANAL
• KANDIDOSIS SELAPUT LENDIR

KANDIDOSIS SISTEMIK

Candidi-id
MANIFESTASI:

KANDIDOSIS SUPERFISIALIS:

Kandidosis Kulit

Kandidiasis kulit
Kandidosis Kuku & Onikomikosis
Kandidosis kuku biasanya terjadi pada orang dengan kelainan
kongenital seperti:
• kandidosis mukokutaneus kronik,
• orang yang sering berhubungan dengan air
• pasien diabetes melitus.

Kelainan yang terjadi adalah paronikia dan gejala yang penting adalah
kemerahan di daerah sekitar kuku yang disertai rasa nyeri.

Bilamana kuku sudah menjadi rapuh, pecah-pecah dan adanya sub


unguinal hiperkeratosis disebut sebagai onikomikosis.
Faktor predisposisi pada onikomikosis
- harus dipertimbangkan adanya infeksi jamur di tempat lain
- faktor-faktor predisposisi lain.
Balanoptisis = Balanitis
Kasus ini sering terjadi pada:
• pria yang tidak dikhitan, karena glans penis tertutup oleh
preputium.
• tampak berupa bercak-bercak eritema dan erosi pada gland
penis, sering disertai pustulasi.
• Kelainan dapat meluas di scrotum, perineum dan kulit di lipat
paha, terlihat daerah-daerah erimatous dan lesi-lesi satelit
disertai rasa gatal dan rasa sakit atau panas.
• tidak dikhitan
• kegemukan
• peminum alkohol
Faktor
• hiperhidrosis
predisposisi • diabetes mellitus
penyakit ini • penderita penyakit-penyakit
adalah kronis atau keganasan
• pemakaian obat-obat
antibiotika atau sitostatika
Kelainan terutama ditemukan pada
daerah yang lembab dan hangat.

Kandidosis kulit sering terjadi di sela


jari kaki/tangan, inguinal, perineum,
bawah payudara dan ketiak.

Kandidiasis Popok = diaper


rash

Kandidiasis Perianal
Kandidosis Selaput Lendir

Kandidosis mukosa dapat


mengenai:
- mukosa vagina
- orofarings
- esophagus
- kadang-kadang mukosa intestinal
Kandidosis orofarings (KOF)

Ditemukan pada
- bayi → ditemukan sebagai bercak putih seperti sisa susu di
bibir, lidah atau selaput lendir mulut
- orang lanjut usia
- individu imunokompromis yang memiliki penyakit utama
yang serius
misalnya penderita diabetes melitus, leukemia, neoplasia,
penggunaan steroid, antibiotik, radiasi dan penderita
HIV/AIDS → pseudomembran, erimatus dan keilitis angularis.
Kandidosis saluran cerna
- keadaan yang jarang ditemukan,
- baik pada individu imunokompeten maupun imunokompramais
seperti AIDS, keganasan hematologik
maupun kondisi buruk yang disebabkan oleh penyakit sistemik lain.

Gejala yang ditemukan mulai dari gejala ringan mirip gastritis seperti
perut sering kembung dan diare.
Kandidosis Sistemik
Biasanya menyerang individu dengan faktor resiko berat, misalnya
keganasan, pembedahan digesti, perawatan di ruang rawat intensif, luka
bakar luas, pemberian antibiotik spektrum luas, sitostatik,
imunosupresan dan pemakaian peralatan medik seperti kateter intravena.

Alat dalam yang diserang adalah susunan saraf pusat, paru, jantung dan
endokard, endovaskular, mata (biasanya diseminasi dari tempat lain),
hati, lien dan ginjal, dll.

Gejala kandidosis sistemik tidak khas, tergantung organ yang kena.


Sumber infeksi biasanya Candida yang semula hidup sebagai saprofit di
saluran cerna, saluran napas bagian atas atau masuk bersama pemakaian
selang infus.
Candidi-id

yaitu kelainan pada kulit berdasarkan reaksi alergi dengan membentuk


vesikel-vesikel bebas jamur, sedangkan jamurnya (Candida) terdapat di
bagian lain dari tubuh.
Lokalisasi biasanya pada tapak tangan, telapak kaki dan sepanjang jari-
jari sepanjang jari atau tempat-tempat lain dengan gejala gatal-gatal.
Apabila vesikel-vesikel ini pecah terjadi squamasi atau kulit
mengelupas.
Kelainan alergi ini tidak dapat disembuhkan selama penyakit primernya
belum sembuh.
Biasanya infeksi primer dapat ditemukan dalam usus, vagina atau sela-
sela jari kaki/tangan.
DIAGNOSIS KANDIDIASIS

LANGSUNG:
Tujuan untuk menemukan elemen jamur
dalam bahan klinik.
- Larutan garam fisiologis (garam faal).
- Larutan KOH 10 %.
Tidak Langsung

• Medium:
• SDA → koloni khamir, putih, bau
ragi.

• Corn Meal Agar, inkubasi 24 jam


• → koloni khamir, putih,
klamidospora

• .
Px tidak
langsung
- EMB inkubasi
anaerob → koloni
kaki labah-labah.

- Serum inkubasi 37
derajat C, 2 – 4 jam
→ germ tube
Bahan pemeriksaan:
Untuk vaginitis dan KOF
diambil dengan usapan kapas lidi pada lesi
disuspensikan dalam larutan garam faal.
Satu tetes suspensi diletakkan di atas kaca benda
ditutup dengan kaca penutup
diperiksa di bawah mikroskop.

Pemeriksaan tinja
hanya dilakukan dengan metode biakan.
Pemeriksaan langsung dengan KOH 10% jarang dilakukan.
Kandidosis Sistemik
• Diagnosis kandidosis sistemik tidak mudah ditegakkan.
• Kecuali dapat dilakukan biopsi yang memberikan hasil positif.
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gabungan informasi klinik dan hasil
pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Bahan Klinis Untuk Diagnosis Kandidosis Sistemik

Biopsi Jaringan
• Bahan biopsi dibuat sediaan histopatologi dan dibiak pada medium
agar Sabouraud lalu dilakukan pemeriksaan langsung dengan KOH
10%.

Darah
• Darah ditanam dalam medium Sabouraud Dekstrosa atau medium cair
(Bactec).
Pemeriksaan Bahan Klinis Untuk Diagnosis Kandidosis Sistemik

• Sputum
• Diperiksa langsung dengan meletakkan satu tetes sputum di atas kaca
benda dan ditambah satu tetes KOH 10%, kemudian ditutup dengan
kaca tutup.

• Urin
• Sebanyak 3-5 ml urin disentrifugasi, dan satu tetes endapan diletakkan
di atas kaca benda ditutup dengan kaca tutup.
KAPANG (Ind) = jamur benang = MOLDS (Ingg)
• jamur mikroskopik yang berbentuk benang (filamen) →
saling menganyam dalam suatu koloni → disebut miselium.
• Satu helai benang → disebut HIFA
• Kumpulan benang → disebut MISELIUM
• Contoh:
Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus untuk pembuatan
tempe;
Neurospora atau Monilia untuk pembuatan oncom.
Kapang
Menyebabkan:
- Alergi
- Mikotoksikosis – aflatoksin, dll.
- Mikosis → superficialis – dermatofitosis, non dermatofitosis
→ sistemik
Jamur dermatofita:

• mengeluarkan enzim keratinase → mampu mencerna keratin


(keratinofilik)

• → kuku, rambut, stratum corneum pada kulit.

• Jamur dermatofita dapat menyebabkan dermatofitosis

→ faktor predisposisi
Hospes
• Dermatofita zoofilik:
- terutama menyerang hewan, kadang-kadang menyerang manusia.
- misalnya Trichophyton verucosum (sapi), Microsporum canis (anjing, kucing).

• Dermatofita geofilik:
- hidup di tanah dan dapat menimbulkan radang pada manusia.
- misalnya Microsporum gypseum.

• Dermatofita antropofilik:
- terutama menyerang manusia, karena hospes tetapnya adalah manusia.
- menyebabkan penyakit yang menahun karena reaksi penolakan tubuh sangat
ringan
- misalnya Microsporum audoinii, Trichophyton rubrum.
Gejala klinis dermatofitosis
- biasanya berupa lingkaran berbatas tegas,

- bagian tepi aktif dan bagian tengah tampak tenang, disertai rasa gatal.
- bila kulit yang gatal ini digaruk → papel-papel atau vesikel-vesikel
akan pecah →bila mengering akan menjadi krusta dan squama.

- kadang-kadang lesi menyerupai dermatitis, atau kadang-kadang hanya


berupa makula yang hiperpigmentasi saja.
Gambaran klinis dermatofitosis:
bervariasi, tergantung:
- pada lokasi kelainan,
- jenis species.
- Species jamur antropofilik → menyebabkan kelainan yang tenang
tanpa peradangan, menahun;
- infeksi species zoofilik dan geofilik pada manusia memberikan
gambaran lebih akut dengan peradangan.

• Conant et al., membagi dermatofitosis berdasarkan lokasi kelainan


pada badan – tinea kapitis, dll.
Cara menegakkan diagnosa dermatofitosis
berdasarkan pemeriksaan langsung kerokan kulit, dan kuku
- KOH 10 – 20% yang ditambah 5% gliserol
- dipanaskan (51 – 540C).
→ KOH akan melisiskan sel kulit, kuku dan rambut → elemen jamur
akan terlihat jelas.
- Penambahan zat warna seperti chlorazole black E atau tinta parker
biru-hitam pada KOH → mempermudah terlihatnya elemen jamur.
→ jamur tampak sebagai hifa berseptum dan bercabang, artrospora.
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penularan jamur
dermatofita
Faktor virulensi dermatofita (antropofilik/zoofilik/geofilik),
Trichophyton rubrum jarang menyerang rambut,
Epidermophyton floccosum paling sering menyerang lipat paha bagian
dalam.
Faktor trauma:
Faktor suhu dan kelembaban:
Keadaan sosial serta kurangnya kebersihan
Faktor umur dan jenis kelamin:
• tinea kapitis lebih sering ditemukan pada anak-anak
• faktor-faktor lain seperti faktor pelindung tubuh.
Dermatofitosis → jamur dermatofita
Tinea Kapitis Tinea favosa
Trichophyton, Microsporum T.schoenleinii, T.violaceum
Dermatofitosis
Tinea korporis = tinea glabrosa Tinea imbrikata
T.rubrum, T.mentagrophytes Trichophyton concentricum
Dermatofitosis
Tinea kruris Tinea pedis et manus
E.floccosum, T.rubrum T.rubrum, T.mentagrophytes dan E.floccosum.
Dermatofitosis
Tinea unguium Tinea barbae
T.mentagrophytes, T.rubrum T.verrucosum
Cara menegakkan diagnosis:

Berdasarkan: -

- gambaran klinis,

- pemeriksaan dengan lampu Wood

- pemeriksaan rambut langsung dengan KOH. Pada pemeriksaan


mikroskopis, akan terlihat spora di luar rambut (ectotrics) atau di
dalam rambut (endotrics).
Lactophenol Cotton Blue:
• Asam laktat: mencegah pengerutan
Cat sel.
• Phenol: membunuh sel jamur.
• Cotton Blue: cat.
Perkembangan infeksi jamur diperberat oleh
kondisi panas, basah dan maserasi → hindari.

Alas kaki harus pas betul-betul dan tidak terlalu


berat.
Pencegahan
dermatofitosis Hiperhidrosis → memakai pakaian dari bahan
katun yang menyerap keringat, jangan memakai
bahan yang terbuat dari wol atau bahan sintetis.
Pakaian dan handuk sering diganti dan dicuci
bersih dengan air panas.
Epidermophyton floccosum
• Bentuk seperti gada.
• Dinding halus.
• 2 – 4 sel.
• geofilik
Microsporum gypseum
- Bentuk seperti alat pemukul.
- Dinding kasar.
- 4 – 6 sel.
- geofilik
Microsporum canis
• Ujung meruncing
• 6 – 12 sel
• Dinding halus
• zoofilik
Trichophyton rubrum
• Mikrokonidia seperti tetes air
mata.
• Terdapat di sepanjang hifa, ter-
susun kiri kanan kiri kanan.
• Makrokonidia jarang.
• Antropofilik.
Trichophyton mentagrophytes
• Mikrokonidia bergerombol
seperti rasi bintang.
• Makrokonidia tidak spesifik.
Mikosis Superficialis non dermatofitosis

Terjadi pada kulit paling luar

→ jenis jamur penyebab penyakit tidak dapat mengeluarkan zat yang


dapat mencerna keratin kulit dan hanya menyerang lapisan kulit paling
luar.

Termasuk kelompok ini adalah pitriasis versikolor, piedra, tinea nigra,


otomikosis, onikomilosis dan trikomikosis aksilaris.
Pitriasis versicolor = tinea versikolor
Menegakkan diagnosis:
Kerokan kulit + lar. KOH 10%
→ Sel khamir, blastospora, dengan
atau tanpahifa pendek, bersepta,
kadang bercabang → spaghetti &
meat ball.

Px sinar Wood → positif.


Piedra
Piedra hitam:
• Di tropis
• Penyebab: Piedraia hortae
Piedra putih:
• Sub tropis/dingin
• Penyebab: Trichosporon beigilii
Menegakkan diagnosa:
• Px langsung KOH 10% →anyaman
padat hifa tengguli, askospora
• Biakan: koloni ragi kuning, 2-4 hari
→ berfilamen
Tinea Nigra
Diagnosis
• Bahan pemeriksaan adalah
kerokan kulit yang diperoleh dari
tempat kelainan.
• Px langsung → larutan KOH
10%
• →hifa dan tunas, jamur
berwarna hitam atau hijau tua.
Diagnosis juga dapat dibuat
dengan mengetahui gejala klinis
yang khas.
Otomikosis
Otomikosis adalah infeksi jamur pada liang
telinga bagian luar.
Penyebab:
Jamur udara: Aspergillus, Penicillium, Mucor.
Menegakkan diagnosa:
Sampel: kotoran telinga, kerokan kulit
Px langsung + lar. KOH 10% → hifa/spora.
Px tidak langsung: SDA.
Trikomikosis axillaris
Penyebab:
Corynebacterium tenuis, syn Nocardia tenuis.
Lokasi: rambut ketiak dan pubis.
Gejala:
Peluh berwarna
kekuningan/kemerahan/kehitaman.
Bahan px: rambut ketiak yang berkerak.
Px langsung: + lar. KOH 10% → kerak melekat pada
rambut, lipatan kerak tampak garis-garis.
Onikomikosis
Penyebab:
Berbagai macam jamur, terutama Candida,
dermatofita, kadang Fusarium, Cephalosporium,
Scopulariopsis, Aspergillus, dll.
Bahan px: kerokan kuku.
Px langsung:
+ lar. KOH 10% → hifa / spora.
Px tidak langsung:medium SDA.
Mikosis Sistemik

= mikosis profunda
→Mengenai organ dalam
→Terjadi karena jamur masuk ke alat/organ dalam:
- melalui luka
- Permukaan kulit /alat dalam lain.
Berdasarkan lokasi tubuh yang terkena infeksi
1. Mengenai kulit, selaput lendir atau jaringan di bawah kulit dan
penyebaran ke organ tubuh jarang terjadi. Misalnya misetoma,
kromoblastomikosis, rinosporidiosis, sporotrikosis sub kutis,
fikomikosis sub kutis.
2. Mengenai alat dalam (sistemik), misalnya aktinomikosis, nokardiosis,
histoplasmosis, aspergilosis, koksidioidomikosis, blastomikosis,
parakoksidiodomikosis, fikomikosis sistemik.
Manifestasi

Mikosis profunda biasanya terlihat dalam klinik sebagai penyakit kronik


dan residif.

Manifestasi klinis morfologis dapat berupa: tumor, infiltrasi peradangan,


vegetasi, fistel, ulkus, sendiri-sendiri maupun bersamaan.
Aktinomikosis
- Karakteristik adanya penyebaran ke arah luar
(perifer) dan meluas sampai jaringan sekitarnya.
- Penyebab utama adalah Actinomyces israellii
→ flora normal mulut.
Infeksi terjadi secara endogen
Sporotrikosis
Penyebab: Sporotrichum schenkii,
Sporothrix schenkii

Jamur dimorfik di tanah, tumbuhan.


→ Pekerja perkebunan

Diagnosis:
- Gambaran klinis yang khas.
- Px penunjang – kultur jamur
Kromoblastomikosis = kromomikosis
Lesi:
Spesifik seperti bunga kol.
Penyebab: jamur gol. Dematiaceae
→tanah, tumbuhan → petani, pekerja kebun
Spora masuk tubuh melalui trauma.

Menegakkan diagnosis:
- Lesi spesifik.
- Px langsung lar. KOH 10 – 20 %.
- Biakan SDA: koloni filamen tengguli tua atau hijau
kehitaman.
CENDAWAN = mushroom

• sekelompok jamur yang mempunyai struktur yang mempunyai


struktur tubuh seperti pohon (makroskopik).

• Cendawan ada yang enak dikonsumsi misalnya jamur merang,


jamur kuping.

• Cendawan ada juga yang beracun, misalnya jamur payung


(Amanita) → misetismus.
Contoh Cendawan

Anda mungkin juga menyukai