“EDIBLE COATING”
Dosen Pengampu :
Oleh :
201710301005/TIP B
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui proses pembuatan edible coating
2. Mengetahui tujuan dari edible coating
3. Serta substrat yang digunakan dalam pembuatan edible coating
BAB 2. PEMBAHASAN
Edible film adalah lapisan tipis dan kontinyu terbuat dari bahan-bahan
yang dapat dimakan, dibentuk melapisi komponen makanan (coating) atau
diletakkan dalam komponen makanan (film) yang berfungsi sebagai barrier
terhadap transfer massa (misalnya kelembaban, oksigen, lipid, cahaya, zat
terlarut), dan atau sebagai carrier bahan makanan dan bahan tambahan, serta untuk
mempermudah penanganan makanan.Edible film diaplikasikan ke dalam makanan
dengan cara pembungkusan ,pencelupan, pengikatan atau penyemprotan (Krochta,
1997). Teknologi edible coating merupakan teknologi yang dapat diaplikasikan
kebahan pangan dengan metode pencelupan (dipping), pembusaan, penyemprotan
(spraying), penuangan (casting), dan aplikasi penetesan terkontrol. Metode
pencelupan (dipping) salah satu sebuah metode yang paling banyak digunakan
pada agroindustri. Selain itu, metode penyemprotan (spraying) juga menjadi
metode yang paling banyak digunkan pada agroindustri.
2.2 MANFAAT EDIBLE COATING
3.1 KESIMPULAN
Edible film adalah lapisan tipis dan kontinyu terbuat dari bahan-bahan
yang dapat dimakan, dibentuk melapisi komponen makanan (coating) atau
diletakkan dalam komponen makanan (film) yang berfungsi sebagai barrier
terhadap transfer massa (misalnya kelembaban, oksigen, lipid, cahaya, zat
terlarut), dan atau sebagai carrier bahan makanan dan bahan tambahan, serta
untuk mempermudah penanganan makanan. Edible film digunakan untuk
memperpanjang masa simpan, menghambat perpindahan uap air, gas (oksigen
dan karbondioksida), sebagai pembawa food ingredients (flavor, antioksidan
dan antimikroba), mengurangi hilangnya senyawa volatil dan dapat langsung
dimakan dengan produk (Bureau dan Multon, 1996). Perubahan yang terjadi
setelah melakukan proses coating adalah Terdapat perubahan pada bahan yang
diaplikasikan edible couting yaitu umur simpan dari bahan tersebut lebih
tahan lama dan penampilannya lebih menarik serta dapat mengurangi
kebusukan pada bahan. Substrat yang digunakan dalam pembuatan edible
coating adalah polisakarida, pati dan kitosan.
3.2 SARAN
Adapun sarannya adalah kerja sama yang baik antar kelompok
sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang sama serta dapat
memperoleh data yang benar dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Maizura, M., A. Fazilah, M.H. Norziah, and A.A. Karim. 2007. Antibacterial
activity and mechanical properties of partially hydrolyzed sago starch-
alginate edible film containing lemongrass oil. J. Food Sci. 72: 6:
c324−c330.
Maizura, M., A. Fazilah, M.H. Norziah, and A.A. Karim. 2008. Antibacterial
activity of modified sago starch-alginate based edible film incorporated
with lemongrass (Cymbopogon citratus) oil. Intl. Food Res. J. 15(2):
233−236.
Hafdani, FN, & Sadeghinia, N. (2011). Review aplikasi kitosan sebagai bahan
alami antimikroba. Akademi ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi
dunia, 50, 252-256.
Hafdani, FN, & Sadeghinia, N. (2011). Review aplikasi kitosan sebagai bahan
alami antimikroba. Akademi ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi
dunia, 50, 252-256.